NovelToon NovelToon
Pelabuhan Cinta Sang Sersan Buluk (Bujang Lapuk)

Pelabuhan Cinta Sang Sersan Buluk (Bujang Lapuk)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Menikahi tentara
Popularitas:89.3k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Bismillah,
Kisah ini sekuel dari Pengobat Luka Hati Sang Letnan (Kisah Maslahat).

Ikuti FB Lina Zascia Amandia
WA 089520229628


Patah hati karena cinta dan hampir saja bunuh diri. Nyawa Aika hampir saja melayang, kalau saja tidak ada seorang pria arogan dan kasar menolongnya.

"Gila, kamu mau bunuh diri? Patah hati karena lelaki. Lelaki mana yang telah menghamilimu, biar aku kejar supaya menikahimu?" Serka Lahat menarik tubuh gadis itu ke dalam mobil bututnya.

Mobil itu berlari kencang menuju sebuah klinik. Tidak disangka penemuan itu, benar-benar merubah hidup Maslahat yang monoton dan betah membujang.

Lalu apa yang membuat Maslahat berubah, menemukan jodohnya, atau justru menikahi gadis putus asa yang diduganya hamil oleh pacarnya atau mendapat jodoh lain yang lebih baik? Temukan jawababnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Kehangatan Tertunda

     "Ada apa, kamu masih takut dengan kejadian tadi?" tegur Lahat yang melihat Aika masih ketakutan seperti tadi.

     "Aku jujur saja ngeri. Aku takut ada apa-apa. Yang tadi itu sangat seram. Kenapa Abang memilih mengejar mereka. Bagaimana kalau mereka ternyata banyak?" ungkap Aika masih menyimpan rasa takut.

     "Kalau situasinya memungkinkan, lebih baik dilawan saja. Kecuali kita terdesak, kita menghindar lalu melawan semampunya dari dalam mobil. Abang melawan dan turun, karena mereka hanya beberapa saja dan masih mampu abang tangani. Kalau tidak diberi pelajaran, mereka lama-lama akan kebiasaan dan semakin banyak bawa teman, lalu mengacau disaat malam-malam seperti ini. Padahal jalanan itu masih dilewati pengendara. Tapi mereka malah sengaja tawuran dan membuat para pengendara takut," jelas Lahat.

     Aika tidak menjawab, dia hanya bisa mencerna kalimat yang dilontarkan Lahat. Tidak terasa mobil Lahat sudah tiba di depan rumah Lahat dengan selamat.

     "Sialan, baru saja didandani, sudah lecet parah. Dasar berandalan kampungan," umpatnya setelah menuruni mobil.

     Aika memasuki rumah tanpa menunggu Lahat. Sebab Lahat masih merutuki kelakuan berandalan tadi yang sudah membuat mobilnya lecet parah.

     Aika meletakkan dua kantong belanjaan di atas meja. Lalu ia masukkan ke dalam kulkas. Karena jam di tangan sudah akan memasuki jam 11 malam, Aika memutuskan besok saja menata buah kering itu.

     Aika segera memburu tangga untuk memasuki kamarnya, tubuhnya terasa gerah dan lengket. Sepertinya ia ingin membersihkan dulu badan, setelah itu ia beristirahat, karena tadi matanya sempat sudah mengantuk saat di dalam mobil. Begitu impiannya.

     Beberapa saat Aika berada di dalam kamar mandi. Tubuhnya sudah bersih dan segar. Dia segera menuju lemari pakaian mencari gaun tidur untuk malam ini.

     Baru saja tubuhnya akan rebah, tiba-tiba Hpnya berbunyi. Sebuah panggilan dan ketukan pintu, bersamaan berbunyi mencuri perhatiannya.

     Aika bingung mana dulu yang harus ia dahulukan, panggilan telpon atau pintu dulu?

     Aika menuju pintu, lalu membuka pintu itu. Terlihatlah di sana Lahat, sudah berpiyama siap akan tidur. Dering Hp itu pun berhenti, Aika belum sempat melihat siapa yang menghubunginya.

     "Dek, bisa tidak kita satu ranjang malam ini?" Lahat menatap Aika dalam, seperti ada sebuah permohonan dan tuntutan di sana.

     Jantung Aika mendadak berdebar, ia masih takut. Ketakutan antara permintaan Lahat dan kejadian yang tadi dilihatnya di jalan.

     "Apa malam ini Bang Lahat akan meminta haknya?" hatinya bertanya risau. Rasa belum siap itu masih saja belum ada.

     "Gimana, mau?" ulang Lahat dengan wajah memohon.

     Lagi, Aika belum menjawab. Dia bingung, tapi takut. Jika dia menolak Lahat kali ini, maka Aika takut kemarahan Lahat justru dilimpahkan padanya. Sebab, dengan melihat hal tadi, Aika yakin Lahat akan marah jika Lahat ditolaknya.

     Aika mengangguk pelan sembari keluar dari kamar itu. Hp yang tadi berdering, terlupakan. Bahkan ia sampai lupa tidak membawa Hp itu ke kamar Lahat.

     Mereka sudah berada di dalam kamar. Kamar yang kurang lebih sebulan tidak Aika tempati. Kamar itu terlihat berantakan. Selimutnya terburai begitu saja di atas kasur. Bantal berhamburan ke mana arahnya. Sepertinya Lahat memang tidak sempat merapikan kamarnya. Maklum lelaki, tidak banyak yang rajin seperti perempuan.

     "Beginilah kamar ini sejak kamu tidak tidur di sini, Dek," ujar Lahat.

     Aika tersenyum, lalu meraih gagang sapu lidi yang biasa untuk membersihkan permukaan kasur. Aika merapikan kasur itu supaya rapi dan enak ditiduri.

     "Sebentar, seprenya diganti saja yang bersih. Sepertinya itu sudah kotor." Lahat mencegah Aika sejenak, ia menuju lemari tahapan paling atas, meraih sepre dan selimut yang bersih.

     Dengan cekatan, Aika mengganti sepre itu dengan yang baru diambil Lahat tadi. Sepre warna krem bermotif bunga dahlia ungu muda menghiasi kasur itu.

     Setelah sepre itu terpasang, Aika meraih sepre bekas dan selimut serta urung bantal itu ke dalam keranjang pakaian kotor.

     Permukaan kasur itu, kini rapi dan tidak berantakan seperti tadi.

     "Siap untuk tidur," seru Lahat. Tapi, Aika masih berdiri terpaku menatap ranjang itu, dia masih belum berani membaringkan tubuh di atas ranjang itu.

     Lahat berjalan menuju stop kontak lampu, lalu mematikan lampu itu.

     "Cetrek."

     Cahaya lampu meredup, hanya didapat dari lampu meja yang berada di sudut ruangan. Kamar pun terasa berubah atmosfirnya. Suasana terasa romantis, meskipun hanya diiringi suara detakan jarum jam dinding.

     Lahat mendekat lalu menangkap tubuh Aika dari belakang dengan lembut. Gelora di jiwanya kini sedang membara. Lahat bertekad malam ini harus dia gapai madu yang ada dalam diri Aika. Lahat harus bisa memiliki Aika malam ini.

     Aika terkejut, tangannya sudah menyentuh tangan Lahat yang mengikatnya satu sama lain. Siap tidak siap malam ini dirinya sepertinya akan menjadi milik Lahat sepenuhnya. Dia tidak mungkin menolak lagi..

     "Aika, malam ini, apakah kamu siap menerima abang?" Lahat bertanya sembari membalik tubuh Aika menghadap ke arahnya.

     Mereka sudah berhadapan. Aika menatap wajah Lahat yang sudah mendamba berkabut gairah.

     Lahat membawa tubuh Aika menuju dinding, sepertinya akan asik jika memulai di sana.

     "Aku sudah mendambakan ini sudah lama. Kita lakukan malam ini," kata Lahat lagi dengan suara nyaris berdesis.

     Lahat memepet tubuh Aika yang lebih kecil darinya ke dinding. Di sana Lahat leluasa menguasai wajah Aika yang malam ini terlihat sangat cantik tanpa polesan make-up.

     Tangan kanan Lahat meriah rambut Aika yang tergerai, ia rapikan dan selipkan di samping telinga agar rambut-rambut itu tidak menghalangi wajah Aika.

     "Kamu cantik banget, seperti perempuan-perempuan yang selama ini aku impikan," ungkap Lahat dekat. Hembusan nafasnya sangat dekat dan wangi. Sepertinya Lahat sudah mempersiapkan dirinya dengan baik. Sampai keadaan mulutnya tidak tercium bau, meskipun dia perokok.

      Tangan Lahat mulai meraba pipi lembut Aika, meraba dari garis samping ke hidung lalu bibir Aika. Di sana tangan Lahat berhenti, matanya fokus di satu titik, bibir Aika. Bibir yang pernah dikecupnya saat acara sangkur pora selesai dilaksanakan.

     Deru nafas keduanya sama-sama memburu. Lahat seperti tidak sabar untuk segera mengarungi gelora asmara, yang baru akan ia awali dari mulai sekujur wajah Aika.

     "Malam ini, aku dan kamu akan menjadi satu," ucap Lahat, tangan kanannya serentak meraih jemari Aika lalu ia satukan dan mengangkatnya ke atas, kemudian ditahan di sana. Sementara tangan kiri meraba di belakang tengkuk Aika dan menahannya di sana. Sebuah kecupan ringan mulai menyapa dan mendarat, berkenalan dengan ramah, pelan, hangat, kemudian dalam.

     Lahat melepaskan, lalu mengusap bibir lembut yang sudah ternoda, namun tidak lepas dari tatapnya seakan Lahat sedang mengaguminya.

     Kecupan itu kembali mendarat. Lahat menyentuh lebih dalam menggigit kecil dengan gemas, lalu mulai dipagut karena Aika mulai membalas meskipun belum aktif.

     Ciuman itu makin panas dan bergelora, seiring gelora di dada Lahat yang makin membara.

     "Cupppp." Semakin dalam sampai mereka bertukar Saliva. Posisi tangan Aika kini berubah, refleks memeluk punggung Lahat.

     Setelah beberapa saat berpagutan, Lahat melepaskan pagutan panas itu, ia tidak tahan harus melanjutkan adegan lebih dari iru di atas ranjangnya.

      "Mari."

     Lahat membawa lengan Aika menuju ranjang.

     "Tunggu. Hp aku tertinggal di kamar sebelah. Boleh aku mengambilnya dahulu?" halau Aika membuat Lahat tersentak. Lahat mengerutkan kening dalam tanda kecewa.

     "Boleh. Biarkan aku yang ambil." Lahat segera keluar kamar untuk mengambil Hpnya Aika.

1
Septia Hamdayani
nangggu bngt kak ya allah lanjut nggak/Sob/
Saraswati
duh takut nya yg td nlp mantan nya Aika
Isna Wati: lanjut thor
total 1 replies
Rafifa Fif Bocsan
salak mngkin thor
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
biar kasar tapi hatinya tulus tidak modus. sabar ya aika
Ayudya
babang lahat jangan buat dedek aika takut dong
dyah EkaPratiwi
tapi baik hati aika yuk buka hati buat bang lahat
Dewi kunti
buah salah🤔🤔🤔🤔
Dewi Novita
lanjut thoor
Reni
ya Allah aku salah tafsir gara2 judul tak kira kejadian mengerikan e aika dibikin babak belur bang lahat di ranjang g taunya malah bang lahat kok ikut tawuran Iki piye jalllll 😬😅🤣😂
Esther Lestari
tak pikir kejadian mengerikan itu efek dari kopi yg diminum Lahat....ternyata Lahat melawan berandalan🤣🤣
Septia Hamdayani
mode kerja itu neng mode kerja kalok mode manja kyknya ntaran paa udah dpt jatah ya bng/Doge//Doge/nexttt kakkk
Huri Fah
itu sih lagi mode siaga klo lagi mode kalem klemar klemer kaya cumi😂
dewi_nie
selalu seru dan menarik karya2 kaka'
dewi_nie
sabar bang lahat pelan2 aika cuma pingin ada yg ngertiin perasaanya yg teramat sakit Krn kecewa dgn Yoda..aika butuh teman curhat dan sadaran yg ngerti dg hatinya...
coba komunikasi yg bener..kata BPK jgn egois kan??
dewi_nie
ya ampun si mamak omonganya🤣🤣🤣
Luluhkan bang hati istrimu...
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Lina Zascia Amandia: Makasih Kakak... 🥰🥰🥰
total 1 replies
Yuliana Tunru
ayo saling terbuka saling terima krn kaoian jodoh jgn lqgi menoleh kebelakang ya..aika jgn egois ya iklas z dan jalani
Nining Sariningsih
sumpah thooorrrr,,,,ada satu gak yang kayak bang lahat,,,,kalo ada aku karungin deh aku kunci dikamar😂😂😂
Lina Zascia Amandia: Wkwkwwk.... nanti dicarikan ya.... 🥰🥰🥰🥰😁😁😁
total 1 replies
Aprisya
waduuuh bang kayaknya kopinya jangan diminum dulu deh,, kasihan aika jangan sampai aika trauma loh bang,, inggat aika masih bersegel
Lina Zascia Amandia: Hehehheh , kan malam minggu pengen belah duren... upsss
total 1 replies
Aprisya
semoga jadi awal yang baik buat hubungan kalian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!