NovelToon NovelToon
Pertukaran Jiwa: CEO Kejam Menjadi Istri Teraniaya

Pertukaran Jiwa: CEO Kejam Menjadi Istri Teraniaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:21.9k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Rachel sering mendapatkan siksaan dan fitnah keji dari keluarga Salvador. Aiden yang merupakan suami Rachel turut ambil dalam kesengsaraan yang menimpanya.

Suatu hari ketika keduanya bertengkar hebat di bawah guyuran hujan badai, sebuah papan reklame tumbang menimpa mobil mereka. Begitu keduanya tersadar, jiwa mereka tertukar.

Jiwa Aiden yang terperangkap dalam tubuh Rachel membuatnya tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada sang istri selama tiga tahun ini. Begitu juga dengan Rachel, jadi mengetahui rahasia yang selama ini disembunyikan oleh suaminya.

Ikuti keseruan kisah mereka yang bikin kalian kesal, tertawa, tegang, dan penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Tomy berjalan memasuki ruang keluarga dengan langkah penuh kesombongan. Terlihat ekspresi wajah terkejut saat melihat Hillary dan Nenek Hilda duduk di lantai. 

Awalnya dia mengira Aiden sedang menghukum Rachel. Karena hal itu sudah biasa terjadi. Namun, kali ini malah orang yang berbeda.

"Ada apa ini? Kenapa Hillary menangis?" Apa yang sudah terjadi?" tanya Tomy memborong pertanyaan saking penasarannya.

Aiden memasang ekspresi dingin dan mata yang memperlihatkan kebencian. Tomy masih sepupu Aiden dan Hillary. Orangnya playboy dan mata keranjang.

Tanpa sepengetahuan Aiden, Tomy suka sekali menggoda Rachel dan suka melakukan pelecehan kepadanya. Namun, dia sama seperti Hillary, pandai memutar balikkan fakta. Dia akan bilang kepada Aiden kalau istrinya adalah seorang penggoda dan suka gonta-ganti teman kencan.

"Tomy, tolong aku!" teriak Hillary berharap pria berwajah sombong itu mau menolongnya.

"Aiden, apa yang sudah kau lakukan kepada Hillary?" tanya Tomy sambil mendekati wanita itu.

"Aku sedang memberinya hukuman atas kejahatan yang sudah dia lakukan," jawab Aiden masih dengan ekspresi dingin.

"Apa?!" Tomy terkejut karena baru pertama kali Aiden menghukum Hillary. 

Mau sebesar apa pun kesalahan yang dilakukan oleh sepupunya, tidak akan memberi hukuman. Paling cuma omongan saja dan akan dianggap angin lalu oleh Hillary.

"Aku harap kamu jangan ikut campur," ujar Aiden dengan nada ancaman kepada Tomy.

Melihat gaya Aiden saat ini membuat Tomy tertawa. Dia melangkah satu langkah, sehingga saling berhadapan dengan Aiden.

"Apa yang sudah dilakukan oleh Hillary?" 

"Dia sudah melukai Rachel sampai sekarat."

Mendengar itu Tomy tertawa. Karena menurutnya itu lucu. Sejak dulu Hillary suka menindas dan melukai Rachel, tetapi Aiden tidak pernah membelanya.

"Apa kecelakaan kemarin membuat isi kepala kamu eror?" tanya Tomy dengan nada mengejek.

Aiden menyeringai dan berkata, "Justru sebaliknya. Gara-gara kecelakaan kemarin otak aku jadi waras."

Tawa Tomy malah semakin kencang sampai-sampai Aiden bisa melihat isi mulutnya. Karena jengkel, dia memasukan pegangan cambuk ke mulut itu.

"Tidak sopan! Membuka mulut lebar-lebar di depan ku."

Tomy mundur beberapa langkah. Tanpa dia sadari kakinya menginjak kaki Nenek Hilda sampai membuatnya menjerit kesakitan. 

"Aaaaa ... aduh!"

"A, tidak ...!"

Sialnya lagi, tubuh Tomy kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa wanita tua itu dan Hillary. Ketiganya berakhir berbaring di lantai.

Melihat itu Aiden ingin tertawa. Namun, dia ingat harus bersikap sebagaimana pria itu seperti biasanya, dingin dan jarang tertawa.

Para pelayan yang melihat itu ingin menolong, tetapi ketika melihat tatapan tajam Aiden, mereka akhirnya memilih diam. Bahkan Anne yang begitu loyal kepada Hillary memilih diam.

"Apa yang kau lakukan, hah?!" Tomy sangat marah karena tindakan Aiden barusan. 

"Aku melakukan sesuatu yang pantas untuk kamu dapatkan," balas Aiden.

"Kamu sudah keterlaluan, Aiden!" teriak Nenek Hilda marah. Dia berdiri dibantu Hillary. "Kamu tega menyakiti nenekmu sendiri yang sudah merawat kamu sejak kecil."

Aiden terdiam. Sejak keluarganya meninggal semua, dia dibesarkan oleh nenek dari pihak ibunya. Dia dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Makanya pria itu begitu sayang dan selalu mengutamakan neneknya.

"Aku tidak bermaksud melukai Grandma," balas Aiden. "Aku hanya ingin memberi hukuman Hillary dan Tomy."

"Tapi, nyatanya kamu juga menyakiti Grandma," ujar Nenek Hilda dengan nada sinis.

Aiden tidak bisa berkata-kata lagi. "Akhirnya aku paham kenapa dia tidak bisa melawan atau membantah Grandma," batinnya.

Tidak ingin melewatkan kesempatan ini untuk memberi hukuman kepada Hillary, Aiden pun berkata, "Sebagai hukuman, kamar kamu pindah ke kamar dekat dapur. Uang bulanan akan dipotong setengahnya selama setahun."

Sebenarnya dia ingin memasukan Hillary ke penjara. Namun, dia takut kena marah atau omelan Rachel begitu sadar.

"Aiden, ini tidak adil!" ucap Hillary berderai air mata karena tahu itu akan menyulitkan hidupnya.

"Rachel adalah istriku. Aku juga berhutang nyata kepadanya. Maka, siapa pun yang menyakitinya aku tidak akan tinggal diam."

"Lalu, untuk kalian ...." Aiden menunjuk ke beberapa pelayan dan penjaga rumah, "kemasin barang kalian dan ambil gaji terakhir!"

Wajah orang-orang itu terlihat pasrah. Mereka tidak bisa melawan.

Mulut Tomy sampai menganga. "Sejak kapan dia perduli kepada istrinya?" batinnya.

"Ini peringatan terakhir dariku kepada kalian semua. Jika berani berbuat jahat lagi kepada Rachel, aku tidak akan segan-segan mengirim kalian ke Pulau Albab! Berlalu untuk semua orang." Suara Aiden menggelegar di ruangan itu.

Wajah mereka pucat pasi. Pulau Albab adalah pulau yang hanya diisi oleh hewan liar. Tidak ada manusia tinggal di sana, kecuali para pelaku kejahatan yang pernah bersinggungan dengan keluarga Salvador.

Aiden kembali ke kamar. Dia melihat Rachel mulai siuman. "Bagaimana keadaan kamu?"

"Payah! Tubuh kamu ini sangat lemah sekali. Mulai besok harus rajin berolahraga dan berlari beladiri."

Aiden tertawa terkekeh. Berolahraga berat atau latihan fisik, tidak disukai oleh Rachel. Olahraga juga paling jalan santai atau lari-lari kecil.

"Kenapa tertawa? Apa ada yang lucu?" tanya Rachel.

Aiden menggeleng. "Apa aku juga harus rajin berolahraga dan latihan fisik lainnya?"

"Ya, tentu saja! Aku tidak mau perutku menjadi buncit, otot-otot kendor, dan tulang-tulangku keropos."

"Tapi, aku tidak suka berolahraga," ucap Aiden pelan.

"Mau tidak mau, kamu harus menerapkan pola hidup yang biasa aku lakukan," ujar Rachel dengan tegas.

Dengan berat hati Aiden mengangguk. Kemudian dia ingat sesuatu.

"Aku tadi mencambuk Hillary untuk memberinya pelajaran," kata Aiden tanpa beban.

"Apa?!" Rachel terkejut. Sedetik kemudian ekspresi wajahnya berubah. "Apa selama ini kamu sering mendapatkan cambukan dari Hillary atau Grandma?"

"Hn. Hampir setiap hari."

"Bagaimana kamu bisa bertahan sampai sekarang?" Dada Rachel merasa sakit membayangkan perbuatan sepupu dan neneknya itu. 

"Ya, mungkin karena Tuhan masih sayang kepadaku dan membuat aku bisa kuat sampai saat ini."

"Aku minta maaf. Dahulu, aku sering mengabaikan kamu dan tidak mempercayai ucapannya."

"Sudahlah. Itu sudah berlalu. Tapi, aku harap sekarang kamu bisa melawan mereka. Jangan biarkan tubuhku hancur karena mendapatkan siksaan terus."

Rachel memeluk Aiden. "Aku janji akan menjaga tubuh ini baik-baik."

"O, iya. Semua pekerjaan kamu di kantor hari ini sudah aku kirim lewat email."

Mendengar itu Rachel mendengus dan melepaskan pelukannya. Tubuhnya masih merasa lemas, lemah, dan sakit. Akan tetapi, pekerjaan sudah menunggunya.

"Mulai besok, kamu juga belajar bisnis dan mengelola perusahaan," ujar Rachel.

"Apa?!" Aiden terlihat shock seperti melihat sesuatu yang menakutkan. Dia memang enggak suka dengan pelayanan akutansi, manajemen, dan ekonomi, apalagi bisnis.

Rachel malah menyeringai senang. "Ingat musuh-musuh sekarang lebih mengerikan dari Hillary dan Grandma."

1
Sweet Girl
Kasihan Rachel jadi kambing hitam
Ratih Tupperware Denpasar
lanjut kak/Pray//Pray/
Susi Akbarini
karena Tuhan Maha adil...

mendengar srmua doa dan kesakitan Rachrl..
supaya mata Aiden tervelek pada pendeeitaan Rachrk selama ini..
😀😀😀❤❤❤❤
Tasmiyati Yati
mungkin biar mereka bisa merasakan kehidupan satu sama lainnya biar tidak selalu bertengkar karena fitnah orang orang sekitar nya
Ita rahmawati
mungkin supaya kamu tau penderitaan yg dialami rachel,,pertukaran itu secara lgsg membuka matamu yg selama ini tertutup
Ita rahmawati
siapkah itu 🤔
Ita rahmawati
terus aja lakuin apa yg kamu mau hill biar di masukin penjara secepatnya sm aiden
Ita rahmawati
males gtu hel,,ngapain belajar bisnis emang kalian akan selamanya tertukar 🤦‍♀️🤣
Hasanah Purwokerto
Biar Aiden bs merasakan penderitaan Rachel..
Karena selama ini Aiden ga pernah percaya dg Rachel,,tp mudah diperdaya org" disekelilingnya
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Astaga...ya kalian biar bisa akur🤣🤣
Dan bisa ngerasain di cambuk nenekmu
juwita
biar km merasakan apa yg Rachel derita selama ini
Esther Lestari
ya supaya kalian bisa merasakan dan mengalami apa yang selama ini terjadi tanpa kalian tahu dan supaya kalian bersatu kembali sebagai suami istri😊
Sukhana Ana lestari: Itu semua udah kehendak yg diatas biar kamu ngalami & ikut merasakan apa yg Udah Rachel alami selama jd istrimu Aiden.. selama ini kamu ga pernah percaya sm sm omongan Rachel atas perlakuan duo parasit..
total 1 replies
partini
buat mata kamu terbuka ga merem terus kasihan dong istri mu lanjut Thor 👍👍👍👍👍🥰🥰🥰
Tasmiyati Yati
siapa tuh, laki laki apa perempuan oh jangan jangan si ulat bulu Sandra
Tasmiyati Yati
lawan hilary dengan elegan Rachel biar dia kena mental
Susi Akbarini
lanjutttt ...
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
siapa ituuuuu...
😀😀😀😀❤❤❤❤
Noor hidayati
sandra si ulat bulu
Noor hidayati
senangnya selalu ada balasan balik pada hilary
juwita
ulat bulu Sandra x ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!