NovelToon NovelToon
Dari Putri Terbuang Jadi Permaisuri

Dari Putri Terbuang Jadi Permaisuri

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Fantasi Wanita / Ruang Ajaib / Chicklit
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: zenun smith

Ketika Ling Xi menjadi putri yang tak dianggap di keluarga, lalu tersakiti dengan laki-laki yang dicintai, apalagi yang harus dia perbuat kalau bukan bangkit? Terlebih Ling mendapatkan ruang ajaib sebagai balas budi dari seekor ular yang pernah dia tolong sewaktu kecil. Dia pergunakan itu untuk membalas dan juga melindungi dirinya.

Pada suatu moment dimana Ling sudah bisa membuang rasa cintanya pada Jian Li, Ling Xi terpaksa mengikuti sayembara menikahi Kaisar kejam tidak kenal ampun. Salah sedikit, habislah nyawa. Dan ketika Ling Xi mengambil sayembara itu, justru Jian Li datang lagi kepadanya membawa segenap penyesalan.

Apakah Ling akan terus bersama Kaisar, atau malah kembali ke pelukan laki-laki yang sudah banyak menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jian Li Minta Maaf

Di dalam kamar Ling Xi.

Jian Li sudah memblokir akses masuk, menutup semua jendela yang terbuka. Ia membaringkan tubuh Ling Xi di atas kasur, lalu mengusap lembut kepalanya sambil menunggu wanita itu sadar. Sebuah sapu tangan sudah disiapkan, berjaga-jaga jika Ling Xi berteriak saat terbangun.

Sementara itu, Tuan Ling Yuan yang sedang berpatroli seperti malam-malam biasanya, melintasi lorong dekat kamar Ling Xi. Ia sempat terhenti, heran melihat kamar anaknya sudah tertutup rapat. Tumben Ling Xi tidur lebih awal, biasanya ia masih asyik bermain dengan kayu-kayunya di taman belakang. Tapi ia mengira putrinya hanya sedang lelah, jadi ia pun berlalu. Ia tidak tahu saja anak perempuannya itu sedang disatroni seorang laki-laki.

"Aku tidak akan macam-macam," bisik Jian Li pelan di telinganya. "Aku cuma mau bicara. Kalau tidak pakai cara ini, aku tidak akan bisa bicara dari hati ke hati denganmu. Sebentar saja, aku mohon."

Jian Li ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta maaf, ia akan membangun kan api cinta di hati Ling Xi untuknya, yang Jian Li sadari sudah mulai meredup di hati Ling Xi.

"Ling Xi jawablah aku, kau mau kan, bicara denganku membahas tentang perasaan kita satu sama lain agar semuanya jelas? Aku pun ada hal penting yang ingin aku sampaikan tetang kesalahpahaman selama ini."

Ling Xi mencoba bicara, tapi suaranya teredam oleh bekapan tangan Jian Li. Ia menggerakkan kepala, memberi isyarat kalau ia tidak bisa menjawab karena mulutnya tertutup.

"Akan kulepaskan, tapi janji tidak berteriak," ujar Jian Li.

Ling Xi mengangguk. Begitu tangan Jian Li terlepas, ia langsung menggigitnya. Jian Li meringis menahan sakit, tapi tidak melepaskan tatapan. Digigit seribu kali pun, aku akan terima, asal aku mendapatkan kesempatan. Batinnya.

Ling Xi melompat dari ranjang. "Kita bicara di sana saja," ucapnya sambil menunjuk meja belajarnya yang jarang terjamah. Mereka pun duduk berhadapan.

"Katakan apa yang ingin kau sampaikan."

"Aku ingin kau tahu betapa aku mencintaimu, Ling Xi. Hidupku terasa hampa tanpamu."

Cih

"Kau tidak mencintaiku, Jian Li. Hatimu milik Xiu Ying. Aku sudah tidak ada lagi di antara kalian. Seharusnya kau bersiap menikah, bukan malah datang kemari."

"Justru itulah yang ingin kuluruskan. Ling Xi, apa kau ingat seorang anak laki-laki yang ketakutan karena ular, lalu kau menolongnya? Setelah membuang ular itu, kau dipanggil pelayanmu untuk segera pulang. Kau pasti ingat, kan?"

Ular? Ling Xi terdiam, berusaha mengingat-ingat. Bayangan ular yang ia selamatkan muncul di benaknya. Ia menggali lebih dalam ingatannya. Ah, ya. Anak laki-laki yang ketakutan dan hampir memukul ular itu dengan kayu.

"Jadi kau..."

"Ya, akulah anak itu. Sejak saat itu, aku menganggapmu dewi penolongku dan berjanji akan menjadikanmu istriku saat dewasa kelak. Namun aku salah mengenali. Aku mengira Xiu Ying adalah dirimu, karena pelayan yang kukenali, Bi Hua, ternyata melayani Xiu Ying."

Jian Li berharap informasi ini akan membuat Ling Xi mempertimbangkan untuk kembali padanya.

Ling Xi bangkit dari duduknya, melangkah menjauh dengan tangan terlipat di dada dengan posisi membelakangi Jian Li.

Ling Xi terdiam cukup lama, hingga akhirnya Jian Li kembali bersuara.

"Maafkan aku yang sudah bodoh, yang telah salah mengenalimu. Beri aku kesempatan, Ling Xi. Aku janji akan menebus semua kesalahanku padamu. Aku akan memenuhi semua yang kamu inginkan, melindungimu, mendukungmu, dan selalu menyayangimu. Aku sangat mencintaimu, itulah alasan aku jadi seperti ini. Kembalilah padaku."

"Tidak. Aku tidak akan pernah kembali padamu, Jian Li."

"Kenapa? Apakah kamu sudah tidak mencintaiku lagi?"

"Benar."

"Aku akan menyalakan lagi api cintamu padaku yang sudah padam itu, Ling Xi. Asal kau mau beri aku kesempatan."

"Itu mustahil. Bahkan arangnya pun sudah membeku. Jian Li, aku akan memaafkanmu jika kau bisa menerima kenyataan bahwa aku tidak bisa menjadi pasangan hidupmu. Nikahi saja Xiu Ying, orang yang kau bela mati-matian. Kalau kau terus seperti ini, aku justru semakin membencimu."

"Ling Xi, tapi--"

"Sudah cukup aku menjadi batu loncatanmu demi mendapatkan Xiu Ying, yang ternyata salah kau kenali sejak awal. Seandainya kau benar-benar mencintai gadis kecilmu, kau tidak akan semena-mena pada orang yang tulus mencintaimu, meski dia bukan orang yang kau maksud. Kau tidak punya hati nurani, menjadikan seseorang yang tulus sebagai alat pencapaianmu. Apa kau tidak bisa mendekati Xiu Ying dengan cara yang terhormat, tanpa harus menyakiti orang lain?"

Jian Li terdiam. Ia merasa Ling Xi tahu sesuatu.

"Jian Li, menurutku, apa yang sudah kau lakukan padaku tidak mencerminkan kewibawaan seorang putra mahkota."

Jian Li terperanjat. "Kau tahu?"

"Aku tahu. Bahkan aku tahu kau tega menyuruh orangmu untuk melecehkanku hingga aku terjatuh ke jurang hanya karena kesal Xiu Ying tercebur ke kolam. Padahal aku sama sekali tidak tahu apa-apa kenapa dia bisa jatuh ke kolam. Dan kau... beribu-ribu kali aku bilang tidak mencelakainya, kau tetap tidak percaya. Itu yang kau bilang sangat mencintaiku?!"

Jian Li membeku. Ternyata Ling Xi mengetahui semuanya sampai sedetail itu. Pantas saja ia marah besar.

Ternyata dia tahu tentang hal itu. Arrgghh… siapa yang telah membocorkan ini padanya?

Tanpa pikir panjang, Jian Li bangkit lalu menjatuhkan diri di kaki Ling Xi lalu memeluk kakinya.

"Maafkan aku… maafkan aku, Ling Xi."

"Hentikan, Jian Li! Lepaskan aku!"

Jian Li seolah tuli. Ia justru semakin menjadi-jadi memohon ampunan Ling Xi, sampai menangis tersedu-sedu.

"Maafkan aku," isak Jian Li sambil terus memeluk kaki Ling Xi.

"LEPAS, JIAN LI!"

Ling Xi yang sudah terlampau kesal akhirnya berteriak. Di luar kamar, Tuan Ling Yuan yang baru saja kembali dari patroli, mendengar suara teriakan Ling Xi. Langkahnya terhenti, rasa curiga menyelimuti hatinya. Ada suara putrinya yang meminta dilepaskan.

Apa yang minta dilepas? batin Tuan Ling Yuan.

Dengan bantuan pengawal, ia mendobrak pintu.

BRAK!

Ling Xi, Jian Li, dan Tuan Ling Yuan terperangah. Terutama Jian Li, ia yakin dirinya takkan selamat dari amukan seorang ayah yang mendapati putrinya sedang disambangi seorang lelaki hingga ke dalam kamar.

Jian Li yang tertangkap basah sedang memeluk kaki Ling Xi sambil menangis, segera bangkit dan menghampiri Tuan Ling Yuan yang masih terkejut.

"Tuan Ling, aku bisa jelaskan," ucapnya, namun Tuan Ling Yuan segera menepisnya.

"Beraninya kau masuk ke kamar putriku dengan pintu terkunci, jendela tertutup rapat, dan hanya ada kalian berdua di sini. Padahal selama ini aku mempercayai mu. Aku pernah muda, aku tahu apa yang kalian lakukan. Apa yang tadi minta dilepas? Apa yang sudah kamu lepas, Jian Li?" Tuan Ling Yuan sudah mengangkat rotan tinggi-tinggi, bersiap memukul Jian Li. Namun, tiba-tiba seorang tamu masuk.

Seketika Tuan Ling Yuan terkejut melihat tamu yang datang.

.

.

Bersambung.

1
〈⎳ FT. Zira
berani gak ngambil sendiri paduka/Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
negosiasi dulu ya Ling/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
kaisar kalah telak/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
kaisar model gini sulitnya melebihi kode cewe gak sih/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
siap siap cingta dateng yaa/Proud/
Muliana
walaupun gemetar, tapi masih saja mau /Grin//Grin/
Muliana
Kepala pelayan aja, takut /Proud/
Muliana
Beruntung kamu bisa mendengar isi hati orang, jadi sedikit banyak bisa menolong mereka
Biduri 🎖️
jadi nau ngobrak ngabrik dada gtu 😂
nowitsrain
/Facepalm//Facepalm/
aleena
hahaha walaupun gemetar.ttep menjawab
keselamatan rakyat dan pengawal
juga penting
pilihan bijak
/Determined//Determined//Determined/
Zenun: ehehehe
total 1 replies
Dewi Payang
jadi ingat nontin ikln film, rajanya dikit² bunuh owrempuan yg di suruh masuk ke tempatnya, ada satu cewe dari jaman modern yg trnamjgrasi ke jaman Kuno, dia bisa dengar apa yg ada dalan fikiran tu raja, jadi selamtlah dia swperti Ling Xi ini, juga dua perempuan yg masuk bersama dg dia.
Dewi Payang: Ya donk kak, siapa dulu authornya...❤️
Muliana: hihi, iya ...
kayak gak asing gitu, tapi author hebat, bisa mengambil celah, untuk dimasukkan ke novelnya /Heart/
total 9 replies
Dewi Payang
Wajah bertopengnya oasti tampan....
Zenun: yuhuuuu
total 1 replies
Dewi Payang
Kaisarnya Beda memang, biasanya sayembara mencari suami.....🤭
Zenun: ehehehe
total 1 replies
nowitsrain
Hayo, apa hayoo. Ada apa dengan nama Ling Xi
Zenun: hayolooo
total 1 replies
Biduri 🎖️
berani jg kau main-main sm kaisar 🤣
Zenun: beraninya dia ngumpetin pedang Kaisar 😁
total 1 replies
Biduri 🎖️
Oalah kirain berani buka wkkw
Biduri 🎖️
apa tuh
aleena
heemm
Luka api
pasti panas dan sakit
Zenun: pastinya
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
ini namanya kode wanita/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zenun: ehehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!