IRREGULAR

Sebelum High Ranker berbadan tinggi itu sampai, Neon lebih dulu menyerangnya menggunakan shinsu hingga sosok High Ranker berbadan tinggi itu bersimbah darah jatuh ke tanah.

Bruk!

Darahnya memuncrat dari tubuhnya sehingga memercik ke pakaian High Ranker lain yang berada di dekatnya. Bahunya robek parah seakan tercabik benda runcing. High Ranker berbadan tinggi itu menatap Neon dengan marah sebelum akhirnya melompat kembali, seakan tidak menyadari apa yang terjadi pada dirinya. Dia siap bertempur kembali dengan Neon.

Neon dengan cepat mendekati lawannya dan menghunuskan pedang menyerupai Bad Luck yang terbuat dari shinsu hitam miliknya, hingga pedang tersebut menyelip di antara tulang rusuk lawan di hadapannya.

"Kugh—" High Ranker berbadan tinggi itu memuntahkan darah.

"Aku bakan tidak perlu menggunakan pedang asliku." gumam Neon sambil melirik leher lawannya.

Leher adalah target yang lebih baik, tapi aku terlalu pendek, walau pedang shinsu ini bisa dipanjangkan lagi...tapi setidaknya aku berhasil mengenainya, pikir Neon sedikit tersenyum.

Kedua mata High Ranker berbadan tinggi itu fokus pada pedang shinsu dan wajah Neon. Sejak awal dia sudah terkena serangan di tulang rusuknya, dia merasakan bahwa kekuatannya tersedot ke dalam pedang tersebut dan kini dia tidak pernah berhenti mengumpulkan shinsu lagi di dalam dirinya untuk menyerang Neon—menunggu waktu yang tepat untuk meledakkan diri.

Neon yang tahu tentang apa yang direncanakan oleh lawannya pun mulai melakukan satu-satunya hal yang dapat dia lakukan.

"Aku tidak akan membiarkanmu begitu saja." kata Neon.

...****************...

Neon mengejar dan menendang wajah High Ranker berbadan tinggi dengan sepatu hitamnya. Tidak membiarkan lawannya terjatuh ke tanah, Neon mengambil dan menarik kepala High Ranker tersebut menggunakan tangan kirinya, sebelum akhirnya meninju wajah High Ranker tersebut dengan tangan lainnya sebanyak tiga kali dengan sangat cepat, tentunya kekuatan murni tubuh Neon itu lebih kuat dari pada High Ranker lainnya.

Tubuh High Ranker tersebut yang sudah babak belur itu terhuyung dan berakhir jatuh ke tanah. Pedang shinsu yang masih berada di antara tulang rusuknya mulai dicabut kembali dengan kasar dan tanpa adanya jeda, Neon menghunuskannya lagi tepat di ulu hati lawannya; karena di situlah letak shinsu High Ranker berbadan tinggi itu berkumpul, serta membuatnya mengalami muntah darah.

Dan di saat itu juga telah terjadi kontraksi gelombang shinsu antara tubuh High Ranker dengan pedang shinsu Neon, sehingga membuat tubuh tidak berdaya High Ranker itu menjadi tidak terkendali, urat mulai bermunculan di sekujur tubuhnya, kulitnya langsung keriput, matanya menjadi putih, sayap putihnya perlahan menjadi gelap dan bulu sayap pun mulai rontok. Itu adalah reaksi awal seseorang ketika terkena kekuatan acak dari pedang shinsu Neon.

"Kebodohanmu patut aku hargai. Dan kau adalah orang pertama (yang ditemuinya) yang berhasil membuatku mengaktifkan bayangan dari Bad Luck ini. Aku jadi penasaran kutukan apa yang akan kau dapatkan dari bayangan Bad Luck ini." kata Neon tersenyum tapi tidak sampai pada matanya.

High Ranker berbadan tinggi itu baru saja menyadari bahwa Neon bukanlah seorang Pemandu dan juga bukanlah lawan untuknya.

Siapa sebenarnya monster yang ku lawan ini? Seandainya aku mengetahui kalau dia adalah monster yang sangat kuat... aku tidak akan mencari masalah dengannya, pikir High Ranker berbadan tinggi menyesali perbuatannya.

Keempat High Ranker lainnya yang berusaha menolong temannya itu dari awal telah dihentikan oleh Phantaminum yang sudah terbangun itu dengan mengurung mereka menggunakan kekuatannya.

"Aku tidak akan membiarkan kalian merusak kesenangan Dewa ku yang mulai kembali~"

Suara pria tua terdengar dipikiran keempat High Ranker, dan seketika membuat keempat High Ranker memberhentikan niat mereka untuk menolong kawan mereka sendiri.

Phantaminum yang masih berada di kupluk Neon mulai menahan senyumannya, karena Neon yang sekarang ini hampir sama dengan Neon yang dulu.

Aku telah menunggu lama kemunculannya. Tapi ini masih belum sepenuhnya sempurna. Aku akan menunggunya sedikit lebih lama lagi, pikir Phantaminum sambil menutup kedua matanya kembali.

Neon melirik ke keempat High Ranker tersebut dan berpikir kalau kekuatan Phantaminum itu ternyata boleh juga; tidak mengetahui apakah itu kekuatan aslinya atau tidak.

Tiba-tiba saja pandangan Neon teralihkan ke High Ranker di bawahnya karena teriakan keras yang menyakitkan telinga mulai terdengar jelas darinya. Tubuh High Ranker berbadan tinggi itu berguling-guling di atas tanah. Kekuatan kutukan pedang bayangan mulai terlihat; tidak perlu memerlukan waktu lama bagi tubuh High Ranker itu untuk berubah menjadi seekor monster mengerikan yang ingin menyerang Neon, tapi dengan cepat Neon yang tidak berekspresi itu membelah tubuh monster mengerikan menjadi dua bagian hanya dengan menggunakan shinsu pedangnya, sebelum akhirnya monster tersebut mati dan tubuhnya perlahan menghilang bagaikan debu yang tertiup oleh angin.

Setelah melihat High Ranker berbadan tinggi itu berubah menjadi monster mengerikan dan mati secara mengenaskan, keadaan di sekitar Neon menjadi sunyi.

"Aa~ ini ternyata mulai jadi membosankan." gumam Neon melihat ke langit dengan tatapan bosan.

Esentia baru merasakan yang namanya gemetar ketakutan, dia tidak bisa menahan lututnya dan terjatuh di atas shinsu miliknya. Selama ini, dia hanya melihat Neon dari sisi baiknya saja dan ini adalah pertama kalinya dia melihat Neon yang seperti itu.

Jika Neon menggunakan kekuatan dari pedang aslinya... aku tidak bisa membayangkannya. Tapi yang aku yakin kalau Ayah, Raja Zahard dan bahkan Keluarga Agung lainnya tidak bisa menandingi kekuatan aslinya, pikir Esentia setengah takut setengah kagum melihat sosok Neon Argarither.

"Aku tidak sabar mencoba kekuatan ini lagi pada Ranker-Ranker bodoh itu." gumam Neon lagi.

Kemudian secara tidak sengaja Neon melihat Esentia, dengan cepat dia kembali memasang wajah dingin dan berkata, "Kalau kau seperti itu terus... bagaimana bisa aku membiarkanmu mengikuti perjalananku, Nak? Bukankah kau sendiri yang bilang kalau kau mau melihat seluruh kekuatanku? Ini saja belum ada lima persennya."

Esentia terdiam sejenak, dia menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan. Dia yang sudah tenang itu, walau masih ada rasa takut di dalam dirinya itu kini mulai menguatkan dirinya kembali. Dia bangkit berdiri dan menatap lurus mata dingin Neon dari atas.

"Aku akan terus mengikutimu dan melihat seluruh kekuatanmu dengan mata kepalaku sendiri." kata Esentia dengan suara lantang.

Neon diam sebentar sebelum dia mengalihkan pandangannya melihat keempat High Ranker yang tengah panik dan berusaha keluar dari dalam penjara buatan Phantaminum.

Neon membuat gerakkan dengan tangan kanannya seperti mencengkram sesuatu. Alhasil, keempat shinsu High Ranker itu tiba-tiba saja menjadi tidak ada dan perlahan tubuh mereka lenyap tidak tersisa di dalam penjara tersebut.

Aku masih belum tahu mereka benar-benar lenyap atau dibawa pergi ke suatu tempat? Kekuatan tubuh baruku ini masih belum sepenuhnya ku kuasai, pikir Neon melihat tangan kanannya.

Esentia yang melihat kekuatan lain Neon mulai dibuat terkejut.

Kekuatan orang terkuat di Menara ini benar-benar di luar dugaan, pikir Esentia meneguk ludahnya.