[UPDATE 2 - 3 CHP PERHARI]
"Aku bukanlah siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS
Season 2 =
TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS 2
Jangan lupa dukungannya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch- 34. Meningkatkan Kekuatan (Bagian 2).
Ch- 34. Meningkatkan Kekuatan (Bagian 2).
Setengah jam kemudian.
Boom!
Ledakan teredam kembali terdengar dari dalam tubuh Qiao Ning. Bersamaan dengan itu, kultivasi Qiao Ning juga telah meningkat sekali lagi dan sekarang, kultivasinya telah naik sampai tingkat empat. Setelah beberapa menit berlalu sejak peningkatan kultivasinya, Qiao Ning akhirnya membuka mata dan langsung mengalihkan pandangannya pada Ming Xuan.
"Selamat" ucap Ming Xuan disertai dengan senyuman indah diwajahnya.
"Terima kasih" jawab Qiao Ning.
"Bagaimana denganmu?" tanya Qiao Ning.
"Lumayan" Ming Xuan menjawabnya dengan singkat, kemudian mengeluarkan sesuatu dari cincin penyimpanannya.
"Apa itu?" Qiao Ning nampak sangat penasaran dengan kotak kecil yang ada ditangan Ming Xuan.
"Ini akan meningkatkan kekuatan kita. Dengan ini, setidaknya kultivasi kita akan langsung meningkat satu atau dua ranah" jawab Ming Xuan sambil membuka kotak kecil tersebut. Lalu, ia memberikan empat butir pil kepada Qiao Ning.
Qiao Ning meraih pil yang diberikan oleh Ming Xuan. Kemudian, mengamati pil tersebut dengan seksama. "Pil ini sangat aneh, tapi aku bisa merasakan energi yang luar biasa dari dalamnya" ucap Qiao Ning.
Ming Xuan kemudian menjelaskan kalau pil itu adalah pemberian seorang pria tua kepadanya, ia sendiri tidak mengenal siapa pria tua tersebut, tapi pil yang ia berikan adalah pil yang sangat luar biasa, karena hanya dengan menelan satu butir saja, maka kultivasi akan langsung meningkat sebanyak satu atau bahkan sampai dua ranah sekaligus.
Selain itu, Ming Xuan juga menjelaskan tentang resiko yang akan didapat jika mengkonsumsi pil tersebut secara berlebihan. Meskipun pil itu sangat baik untuk meningkatkan kultivasi, tapi jika dikonsumsi lebih dari satu butir, maka akibatnya akan sangat berbahaya. Selain tidak akan meningkatkan kultivasi, pil tersebut juga bisa menghancurkan kultivasi, bahkan resiko terbesarnya adalah kematian.
Mendengar hal itu, Qiao Ning yang semula nampak senang, sekarang malah meragukan pil yang diberikan oleh Ming Xuan padanya. Tapi, ia tahu kalau Ming Xuan tidak akan memberikan sesuatu yang bisa membahayakan nyawanya, ia juga sangat yakin kalau Ming Xuan sudah mempertimbangkan semuanya, sebelum memberikan pil tersebut kepadanya. Termasuk mempertimbangkan resiko yang akan ia terima.
"Tenanglah, selama kau hanya menelan satu butir saja, maka tidak akan ada masalah. Lagipula, aku akan selalu melindungi mu" ucap Ming Xuan menangkan Qiao Ning.
"Terima kasih" jawab Qiao Ning.
Setelah itu, mereka berdua memperbaiki posisi duduknya. Kemudian, menelan satu butir pil dan langsung menyerap seluruh esensi yang terkandung didalamnya. Ketika pil tersebut masuk kedalam tubuh mereka, sensasi panas yang sangat luar biasa langsung menyelimuti tubuh keduanya. Namun, sensasi panas tersebut tidak berlangsung lama, karena beberapa menit kemudian, rasa panas tersebut digantikan dengan rasa hangat yang sangat nyaman ditubuh.
***
Sementara itu di benua biru.
Sudah hampir satu bulan berlalu sejak kepergian Ming Xuan dan selama itu pula, Ming Mei tidak pernah berhenti memikirkan putra semata wayangnya itu. Meskipun ia tahu kalau putranya sangat hebat, tapi dunia yang ia datangi adalah dunia yang jauh lebih kejam daripada benua biru, bahkan kultivator biasa di daratan suci sudah dianggap sebagai dewa oleh para kultivator di benua biru.
Selain mengkhawatirkan keadaan putranya, Ming Mei juga sangat mengkhawatirkan keadaan calon menantunya, Qiao Ning. Meskipun Ming Xuan mengatakan kalau Qiao Ning baik-baik saja dan hanya berlatih bersama dewa petir, tapi entah mengapa hati kecilnya mengatakan kalau keadaan Qiao Ning tidak baik-baik saja, bahkan ia sangat yakin kalau Qiao Ning telah mengalami hal buruk selama bersama dewa petir.
"Semoga kalian berdua baik-baik saja" gumam Ming Mei sambil memandangi langit yang cerah.
"Mei'er, apa yang kau pikirkan?" tanya Ming Xingsheng.
"Aku sedang memikirkan mereka berdua, ayah" jawab Ming Mei.
"Tidak masalah jika kau memikirkan mereka. Tapi, kau juga harus memikirkan dirimu sendiri, apalagi kondisimu semakin memburuk, jika kau terus-terusan seperti ini, kondisimu pasti akan jauh lebih buruk lagi" ucap Ming Xingsheng.
"Aku baik-baik saja, ayah. Jadi ayah tidak usah khawatir dan aku mohon untuk tetap merahasiakan masalah ini dari Ming Xuan" ucap Ming Mei memohon.
Ming Xingsheng menghela napas panjang. "Baiklah, ayah akan tetap merahasiakan masalah ini, tapi kalau kondisimu tidak kunjung membaik, maka ayah tidak punya pilihan lain selain berkata jujur pada putramu" jawab Ming Xingsheng.
Saat ini, kondisi Ming Mei memang semakin memburuk karena penyakit yang dideritanya. Namun, ia masih merahasiakan tentang penyakitnya itu dari Ming Xuan, bahkan ia selalu berusaha untuk tampak baik-baik saja dihadapan putranya itu, karena ia tidak ingin putranya merasa khawatir dan mengurungkan niatnya untuk pergi menjemput Qiao Ning.
Ming Mei mendapatkan penyakit tersebut ketika ia diculik oleh sekte Harimau Hitam, lebih tepatnya, saat ia berusaha melindungi putri Shuo Xue dari serangan salah satu anggota sekte Harimau Hitam.
Karena ia bukanlah kultivator lagi, jadi ia hanya bisa menggunakan tubuhnya untuk melindungi Shuo Xue, yang menyebabkan ia terluka dan masih belum sembuh sampai sekarang.
Ming Xingsheng dan kedua putranya tentunya mengetahui tentang hal tersebut, karena mereka menyaksikan secara langsung pada saat Ming Mei terkena serangan energi spiritual. Setelah Ming Xuan berhasil menyelamatkannya, Ming Xingsheng dan kedua putranya ingin menyampaikan hal itu kepada Ming Xuan, tapi Ming Mei menahan mereka karena tidak ingin Ming Xuan khawatir. Lagipula, pada saat itu Ming Xuan sedang bersiap-siap untuk berperang.
Tapi, keputusannya yang tidak ingin memberitahu Ming Xuan, justru berdampak besar pada kondisi tubuhnya. Bahkan, luka dalam yang ia derita telah bertambah parah, serta menimbulkan penyakit yang membuat kondisinya semakin memburuk.
***
Di daratan suci.
Waktu kembali bergulir dengan cepat, beberapa hari telah berlalu lagi sejak Ming Xuan dan Qiao Ning mulai melakukan penyerapan terhadap esensi pil pemberian dewa kehidupan. Saat ini, tubuh mereka berdua benar-benar telah dipenuhi oleh energi spiritual yang sangat murni, bahkan kemurnian energi spiritual tersebut sangat jauh bila dibandingkan dengan energi yang ada di daratan suci.
Boom!
Boom!
Wushh!
Suara ledakan teredam terdengar sebanyak beberapa kali dari dalam tubuh mereka berdua, bersamaan dengan itu, tingkat kultivasi keduanya juga terus naik ke tingkatan selanjutnya. Seiring berjalannya waktu, suara ledakan teredam dari dalam tubuh mereka, akhirnya berhenti. Namun, sudah tidak terhitung lagi berapa kali ledakan teredam itu terjadi, yang jelas kultivasi mereka benar-benar telah meningkat dengan pesat.
Kultivasi mereka berdua yang awalnya masih berada di ranah Supreme Immortal, sekarang telah meningkat sampai ke ranah Mortal. Yang artinya, kultivasi mereka berdua telah meningkat sebanyak dua ranah sekaligus. Dan untuk saat ini, kultivasi Ming Xuan berada di ranah Mortal bintang tiga, sedangkan kultivasi Qiao Ning berada di ranah Mortal bintang dua.
Tiga puluh menit kemudian.
Setelah bermeditasi selama setengah jam untuk menstabilkan fondasi kultivasinya, mereka berdua akhirnya membuka mata, kebahagiaan yang sangat besar nampak terukir jelas di raut wajah mereka berdua, karena kultivasi mereka yang telah meningkat sebanyak dua ranah, bahkan Qiao Ning masih sulit untuk percaya kalau kultivasinya telah meningkat sebanyak dua ranah.
"Ini benar-benar luar biasa! Hanya dengan menelan sebutir pil saja kultivasi kita sudah meningkat sebanyak dua ranah. Lalu, bagaimana jika menelan semuanya sekaligus?" ucap Qiao Ning, ia benar-benar sangat senang dengan pencapaian yang telah ia dapatkan.
"Jika kau melakukan itu, maka tubuhmu akan langsung meledak" jawab Ming Xuan.
"Aku tahu itu. Lagipula, siapa yang mau menelan semuanya?!" ujar Qiao Ning.
"Lalu, kemana tujuan kita sekarang?" tanya Qiao Ning.
"Untuk saat ini, kita tidak akan kemana-mana, karena aku masih harus melatih mu" jawab Ming Xuan.
(Tingkat kultivasi:
Qi Foundation
Qi Condensation
Golden Core
Nascent Soul
Half Immortal
True Immortal
Immortal
Earth Immortal
Celestial Immortal
Profound Immortal
Body Integration
Lanjutan:
Deity
True God
Great God
Heavenly God
Golden God
Profound God
Supreme Immortal
Tingkat kultivasi daratan suci:
Yin dan Yang
Mortal
Immortal
Dewa
Dewa Bumi
Dewa Langit
Dewa Surga
Dewa Alam
Supreme God.)
(Setiap ranah dibagi menjadi sembilan tingkatan, atau sembilan bintang)
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...