James Morgan adalah seorang pria dengan sejuta pesona yang dapat membuat banyak wanita terpikat olehnya. Tetapi di jaman sekarang ketampanan apa gunanya jika tidak memiliki uang dan kekuasaan?
Kisah tragis seorang pemuda tampan ditinggalkan oleh pacar materialistisnya karena mendambakan kemewahan.
Hingga suatu hari dia memiliki sistem kekayaan terhebat yang mengubah hidupnya yang biasa biasa saja menjadi luar biasa. Mobil super? Rumah mewah? Kehormatan? dan Wanita?? bahkan secantik bidadaripun bisa dia dapatkan dengan mudah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADhistY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 - Keterkejutan
Mobil super senilai lebih dari 100 juta dollar, siapa sangka pemuda ini dapat memilikinya, dan bahkan katanya hanya iseng membelinya karena terlihat keren?? Benar benar pemikiran yang luar pemahaman orang biasa.
"Lalu kenapa kau melakukan pekerjaan melelahkan seperti itu James?" Tanya Stevia penasaran. Jika pemuda ini sangat kaya, kenapa dia membuang waktu untuk pekerjaan kecil seperti pelayan kafe. Bukankah dia berasal dari keluarga kaya yang mungkin memiliki perusahaan besar seperti keluarga mereka.
"Tidak ada alasan tertentu Tante, aku hanya suka melakukannya, jika aku lelah, aku akan berhenti dari pekerjaan itu sesuka hatiku seperti sekarang tidak melakukan apa apa." Jawab James.
"Saya sekarang menganggur di rumah, hanya menunggu uang sewa dari usaha sampingan saya." lanjutnya
James akui dia sangat pandai berakting, dia bahkan sedikit geli dengan dirinya sendiri karena begitu pandai membual.
"Usaha sampingan? Usaha apa yang begitu menguntungkan?" Tanya Evan menaikkan satu alisnya.
"Oh itu, hanya Mengumpulkan uang sewa dari menara starlight, jika kalian berminat menyewa salah satu lantainya, hubungi saja aku, aku akan memberikan diskon khusus." Ujar James yang tidak lupa melakukan promosi. Sedangkan semua orang terkejut setelah mendengar ujarannya, bahkan termasuk Vivian.
Trangg
"M-menara starlight?" Ujar Evan terkejut, bahkan dia sampai tidak sengaja menjatuhkan gelas di depannya karena ucapan James.
"Kau serius James, kenapa aku tidak pernah tau?" Ujar Vivian.
"Kau tidak pernah bertanya." Ucap James santai sedikit mengedikkan bahunya.
Menara starlight sangat terkenal di masyarakat umum dan kalangan pebisnis, jadi siapa yang tidak mengetahuinya di negara Zelington. Setidaknya jika James memang pemilik menara starlight, kekayaannya bahkan mungkin sudah mencapai triliunan dollar, benar benar sulit di percaya.
Semua orang memandang James dengan pandangan baru, bagaimana mungkin pemuda yang terlihat rendah hati ini ternyata adalah seorang Billioner muda.
Apa sebenarnya definisi orang kaya sekarang? Orang yang terlihat memakai baju mewah? Penampilan rapi? Tetapi pemuda ini bahkan tidak terlihat seperti itu.
Suasana menjadi hening dengan berbagai pemikiran tentang James di benak mereka, sampai suara Vivian terdengar mengatakan sesuatu.
"Oh ya satu lagi yang harus kalian ketahui, terutama untuk ayah." ujarnya menatap sang ayah sejenak. "Sebenarnya James adalah pemegang saham misterius yang ku ceritakan beberapa hari yang lalu di telepon, yang membuat ayah kecewa padaku."
Begitu kata kata Vivian jatuh, Evan seketika berdiri dari kursinya menatap putrinya dan James dengan wajah terkejut.
"Apa? Jadi... Dia adalah pemilik 65% itu?" Evan terbelalak terkejut, bahkan Stevia yang biasanya berwajah tenang dan lembut, tidak dapat menahan raut terkejut di wajahnya sekarang.
"Iya ayah, aku juga awalnya tidak tau jika James adalah orang misterius itu, ketika aku mengetahui pacarku telah membeli saham perusahaan kita begitu banyak, aku juga sama terkejutnya dengan ayah saat ini." Alasan Vivian dengan wajah meyakinkan.
Semua orang menghirup nafas mereka dalam dalam, bahkan Evan saat ini sangat terguncang, tetapi memikirkan James adalah kekasih dari Vivian, membuat dia entah kenapa sedikit lega, setidaknya pemilik saham terbesar perusahaannya bukan orang lain, melainkan pasangan putrinya sendiri.
"Huftt pantas saja kau masih bisa menjadi CEO sampai saat ini Vi, ternyata ini adalah alasannya." Ucap Evan yang awalnya khawatir dengan posisi kepemimpinan Veritas group akan berubah.
Semua orang akhirnya menyadari bahwa pemuda tampan di depan mereka adalah seorang konglomerat sejati. Membeli saham Veritas group bukan hal mudah, James mungkin memiliki arus kas yang begitu besar dan mungkin terdapat seseorang yang begitu kuat yang mendukungnya di belakangnya.
"Mungkinkah keluarganya" fikir mereka.
Tapi keluarga mana yang begitu kaya di negara Zelington, apakah keluarga James adalah keluarga kelas satu dari luar negeri?
Orang tua Andreas menatap James dengan penuh kekaguman. Mereka bahkan berpikir kenapa Andreas adalah seorang laki-laki? Jika mereka memiliki anak perempuan, mereka berdua akan membuatnya bersaing dengan Vivian untuk mendapatkan James.
Sedangkan Andreas sendiri hanya terdiam dan tertegun. Mungkin dia syok dengan kenyataan yang harus di dengarnya.
Sepertinya dia sudah merasa kalah saat ini.
Melihat keadaan saat ini berbalik dengan kekalahannya, Andreas merasa sangat malu di hatinya, dia tidak menyangka ternyata James akan begitu kaya, dia sedikit menyesal karena begitu sombong di awal tadi, dia bahkan tidak ada apa apanya dan tidak pantas di bandingkan dengan James.
"Ayah ibu, paman dan bibi, aku pamit pulang duluan ya, maafkan aku atas Keributan tadi." Ujarnya berdiri dari kursinya dan pamit pergi. Dia sudah tidak tahan lagi berada di sini.
Tidak ada yang menghentikannya bahkan orang tuanya sendiri, karena mungkin putra mereka sedang merasa rendah diri dan berusaha menenangkan dirinya sekarang.