NovelToon NovelToon
Aku Pergi Membawa Benih Yang Kau Benci

Aku Pergi Membawa Benih Yang Kau Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Obsesi / Ibu Mertua Kejam / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:34.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Dalam diamnya luka, Alina memilih pergi.

Saat menikah satu tahun lalu, ia dicintai atau ia pikir begitu. Namun cinta Rama berubah dingin saat sebuah dua garis merah muncul di test pack-nya. Alih-alih bahagia, pria yang dulu mengucap janji setia malah memintanya menggugurkan bayi itu.

"Gugurkan! Aku belum siap jadi Ayah." Tatapan Rama dipenuhi kebencian saat melihat dua garis merah di test pack.

Hancur, Alina pun pergi membawa benih yang dibenci suaminya. Tanpa jejak, tanpa pamit. Ia melahirkan seorang anak lelaki di kota asing, membesarkannya dengan air mata dan harapan agar suatu hari anak itu tahu jika ia lahir dari cinta, bukan dari kebencian.

Namun takdir tak pernah benar-benar membiarkan masa lalu terkubur. Lima tahun kemudian, mereka kembali dipertemukan.

Saat mata Rama bertemu dengan mata kecil yang begitu mirip dengan nya, akhirnya Rama meyakini jika anak itu adalah anaknya. Rahasia masa lalu pun mulai terungkap...

Tapi, akankah Alina mampu memaafkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - Lima

Rama menjulurkan tangan. “Senang akhirnya bisa bertatap muka langsung, Tuan Davin.”

Mereka berjabat tangan.

Erika berdiri di samping Rama, memperhatikan Davin dengan seksama. Ia tersenyum, manis tapi mencurigakan. “Saya Erika...“

“Istri Anda?“ tanya Davin secara lugas.

Rama menggeleng, dia melepaskan rangkulan tangan Erika dari lengannya. “Dia sekertaris saya, dia hanya pendamping saya ke acara ini."

“Asisten saya pernah bilang jika Anda seorang Duda, saya kira Anda sudah menikah lagi dengan Nona Erika."

“Tidak mungkin, posisi istri saya tak bisa tergantikan oleh siapapun. Saya masih mencari mantan istri saya selama lima tahun ini..."

Davin mengangguk paham, "Saya bisa merasakan cinta Anda masih besar pada mantan istri Anda, lantas kenapa kalian berpisah?“

Sorot mata Rama menunjukkan keterkejutan, sebab dari kabar yang ia dengar Davin bukanlah orang yang suka ikut campur urusan orang lain apalagi membahas hal pribadi. Namun, tampaknya Davin masih ingin terus membahas kehidupan Rama.

Sebelum Rama sempat menjawab, Erika sengaja masuk dalam pembicaraan dua pria itu.

“Tuan Davin, saya dengar perusahaan Anda sudah mulai masuk ke sektor infrastruktur jalan tol? Selamat! Tapi, perusahaan kita tak akan bersaing, kan?” Erika tersenyum.

Davin menanggapi ringan. “Kalau sehat, kompetisi justru bisa saling menguntungkan.”

“Kami juga dengar Anda mulai investasi di sektor properti dan pendidikan, Anda luar biasa. Leluasa di banyak bidang, pasti butuh tim yang bisa dipercaya.” Erika kembali menimpali.

“Tentu saja! Saya memilih orang-orang berdasarkan kompetensi dan... kejujuran tanpa ada permainan di dalamnya.“ Jawab Davin sambil menatap tajam Erika tepat di mata wanita itu, kalimat itu bukan tanpa sengaja.

Sekilas, mata Rama melirik Erika seperti curiga.

Davin menatap Erika dengan sorot mata dingin, suaranya tenang namun mengandung tekanan.

"Aku dikenal sebagai orang yang teliti, begitu teliti sampai-sampai ada yang menjulukiku Tuan Presisi. Bukan tanpa alasan, aku terbiasa memastikan segala sesuatu berjalan dengan akurat, tanpa celah. Belakangan, aku tertarik pada seseorang... dan seperti kebiasaanku, aku menggali lebih dalam. Dalam proses itu, aku menemukan sesuatu. Ada seorang wanita yang tampaknya hanya pegawai biasa, terlihat loyal tapi ternyata menyimpan kebohongan dan mempermainkan atasannya. Lucu, bukan?"

“Apa sebenarnya maksud Anda?" Erika tampak gelisah.

Davin mengedikkan bahu dengan ringan, namun sorot matanya tetap menusuk tajam ke arah Erika. Suaranya tenang, nyaris datar, tapi penuh makna.

“Kita sedang membicarakan tim yang bisa dipercaya, bukan? Bagi saya, kepercayaan bukan sesuatu yang diberikan cuma-cuma. Ada ketelitian dalam memilih, seleksi tanpa kompromi. Terutama untuk posisi seperti sekretaris... yang bekerja begitu dekat dengan Bos. Sekertaris akan mengakses terlalu banyak, tahu terlalu dalam. Sedikit saja keliru dalam memilih... dan yang kau pertaruhkan bukan hanya reputasi, tapi juga kendali."

Erika tiba-tiba saja salah tingkah, ia merasa kejahatan nya sedang ditelanjaangi oleh Davin padahal mereka tak begitu saling mengenal.

“Saya permisi, saya harus ke toilet.“ Erika menjadi gugup, bahkan Rama bisa merasakan nya namun pria itu diam tak bicara.

Davin lalu menatap Rama. Mantan suami Alina itu memang berpenampilan elegan, bicara dengan percaya diri, senyum meyakinkan. Tapi... mata tak bisa berbohong. Mata Rama kosong, penuh kontrol dan ambisi.

Dan Davin juga sudah mengetahui sifat Erika… perempuan dengan senyum licik. Seseorang yang tahu cara bermain cantik di balik meja eksekutif dan dibalik nama persahabatan.

Rama dan Erika, dua nama dari cerita luka lama Alina. Wanita satu-satunya yang membuat Davin tertarik lebih dari pekerjaan nya, bahkan ia dengan sengaja terus berada dimanapun Alina berada.

Ya, kafe dan taman kota bukanlah kebetulan semata atau takdir dari semesta. Namun, Davin lah yang merencanakan pertemuan-pertemuan itu. Ia berpenampilan sebagai pekerja kantoran biasa, tampak sederhana hanya demi mendekati Alina.

Malam ini, Davin akhirnya berhadapan dengan pria yang telah menyakiti Alina.

Setelah berbasa-basi beberapa saat, Davin berpamitan. Ia butuh udara segar. Ia pun keluar dari aula hotel dimana acara berlangsung, ia menatap langit malam Jogja yang gelap.

“Alina... kamu nggak sendiri. Aku mungkin belum tahu segalanya tentangmu, tapi mulai sekarang... aku akan selalu ada untukmu.”

Davin menarik napas panjang, malam ini bukan sekadar tentang urusan bisnis. Ini tentang dua dunia, tentang masa lalu Alina dan masa kini yang mulai ia masuki.

.

.

.

“Alina...”

Tubuhnya kaku, Ia mengenali suara itu.

Rama berdiri di belakangnya.

“Mas Rama? Kamu ngapain di sini?”

“Aku cuma... ingin lihat kamu dan anakku.”

Alina berdiri membatu, Daffa menarik bajunya. “Bun, siapa ini?”

Rama tersenyum. “Aku Ayahmu.”

Daffa bersembunyi di belakang Alina.

“Diam! Jangan tiba-tiba datang dan ngomong hal besar kayak gitu! Kamu pikir bisa masuk begitu saja setelah kau menyuruhku menggugurkan anak ini!“

“Aku nyesel, Lin. Aku salah... Aku mau perbaiki semuanya.”

“Kau bahkan tak datang waktu anakmu lahir. Kau tak tahu bagaimana aku bertahan sendiri... Tapi sekarang? Saat hidupku mulai stabil, kau datang padaku dan mengatakan menyesal!”

“Aku lihat kamu dekat dengan pria lain. Siapa dia? Namanya, Davin kan!”

Alina menatapnya tajam.

“Jangan ganggu hidupku, Mas! Jangan bawa pria lain. Ini persoalan kita... apa kau pernah benar-benar jadi manusia yang bertanggung jawab?”

Rama tertawa pelan, sinis. “Kamu pikir aku akan diam saat pria asing main peran jadi Ayah untuk anakku?”

“Daffa punya Ayah yang mencintainya, dan itu... bukan kamu!”

Rama mencengkeram lengan Alina. “Kau pikir bisa hidup bahagia tanpa aku? Aku akan ambil hak asuh anak itu kalau kau berani menolakku.”

Tiba-tiba, sebuah tangan menarik Rama menjauh.

Itu... Davin.

“Lepaskan dia!" Ucap Davin datar, tapi nadanya sedingin es.

Rama menatapnya dengan tatapan cemooh. “Kau ini siapa? Pria barunya itu?”

Davin menatap balik. “Aku laki-laki yang tak akan pernah menyuruh wanita-ku menggugurkan anaknya. Itu cukup?”

Rama melangkah maju, tapi Davin berdiri tenang. Lalu, Rama menerjang tubuh Davin dan memukuuli Davin sampai tumbang serta berdarah-darah.

“TIDAK! Jangan pukuli Davin! Jangan!“

“TIDAK....!!!!“

Hosh

Hosh

Alina terbangun di tengah malam, nafasnya tersengal-sengal karena mimpi buruk yang baru saja ia alami.

Tidak! Davin tidak boleh terlibat dengan masalahku jika suatu hari Mas Rama menemukan ku. Aku harus menjauhi pria itu, demi keselamatan nya.

Entah kenapa, Alina merasakan firasat buruk.

1
Rita
ojo gelem Dis
Rita
jgn mau Dis kmu berhak mendapatkan yg baik
Rita
ya krn kmu jg salah mudah dihasut ma tipis iman dan imin
Rita
yakin nyesel
Rita
untung sdh ditalak
Rita
dahlah jgn dibantu lg
Warung Sembako
laki2 idiot si galang, jgn smpe dia balik ma gendis, gendis jadian aja ma rama
Zenun
takan diterima.. Jreng jreng jreng
Zenun
mamam tuh Galang
Zenun
halaaa dirimu juga berkhianat
Tiara Bella
jangan mw Galang udh ungked²an sm si Ratna.....
nonoyy
jangan lebih baik gendis & rama ajaaaaa
Ma Em
Jangan biarkan Galang kembali pada Gendis biarkan si Galang menyesal sampai mati , lebih baik Gendis sama Rama saja Thor
Aditya hp/ bunda Lia: setuju banget mbak ...
total 1 replies
Heni Mulyani
lanjut author
nonoyy
nasib gendis seperti alina
setelah ini pasti si galang akan menyesal 🤣🤣🤣
Jeng Ining
hahhh ternyata semudah itu kebenaran terkuak, belom jg info dr Rama dilempar ke muka Galang...lah malah udh tau scr langsg dr mulut Ratna.. kapok ra koe Lang👏😁
Myra Myra
jgn lebih baik hidup sendiri gedis
Hariyanti
🤦🤦🤦🤦🤦
Hariyanti
keren viola......👍👍👍 jangan biarkan parasit tumbuh disekitarmu. mending janda dari pada ketemu pria mokondo 😬
Yuli Yulianti
Galang hidup mu akan merana seperti Rama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!