YUWEN SI PENAKLUH DUNIA KULTIVATOR

Disebuah ruangan yang begitu gelap.

Terlihat beberapa orang yang berpakaian serba hitam dengan logo Cakra merah di punggung. Orang-orang itu kemudian membungkuk kepada salah seorang yang duduk membelakangi mereka.

"Yang mulia, barusan kami telah mengawasi jalannya pertempuran antara sekte kapak merah dengan sekte naga neraka". Ucap orang yang membungkuk tadi.

"Langsung ke intinya! Jangan bertele-tele!". Bentak si pria yang sedang duduk di kegelapan itu.

"Perang di menangkan oleh sekte naga neraka. Sekte itu begitu misterius dan memiliki kekuatan yang tidak boleh kita singgung. Lebih baik kita menjalin hubungan baik dengan sekte itu. Lagian, dari cara mereka berperang, mereka seperti dari aliran hitam. Mereka begitu kejam dan tidak memiliki belas kasihan saat menghabisi semua musuh-musuh nya. Jadi alangkah baik nya kalau mereka itu di jadikan sekutu oleh kita". Ungkap orang yang membungkuk itu menjelaskan.

"Oh. Begitu! Untuk hal itu, nanti saya pikirkan dulu. Sekarang, kalian pergilah!". Gumam si pria yang di panggil yang mulia itu. Ternyata, mereka itu adalah aliansi iblis yang memiliki anggota dan kekuatan yang begitu besar di daerah dataran selatan ini.

Sementara itu, patriak dari sekte pedang darah, tidak bisa berkata apa-apa. Saat mendengar kalau sekte kapak merah sudah di hancurkan oleh sekte naga neraka dalam satu malam.

Sedangkan, kabar tentang hancur nya sekte kapak merah oleh sekte naga neraka, sudah menyebar ke seluruh sekte di dataran selatan.

Sekarang, semua sekte yang berada di daerah dataran selatan, tidak ada yang berani menyinggung sekte naga neraka.

Dengan sumberdaya yang melimpah, akhirnya semua anggota sekte naga neraka bisa dengan cepat meningkat kan ranah kultivasi dan kekuatan mereka.

Begitu pun dengan semua tetua, mereka tidak mau kalah dan terus meningkatkan ranah kultivasi mereka. Hari berganti, bulan pun berlalu. Dan Yuwen Ter ingat akan pesan sang naga. Kalau Yuwen harus segera menjemput lima naga di puncak gunung langit yang berada di daerah dataran barat.

Akhirnya, Yuwen pun berangkat untuk mencari keberadaan lima naga di puncak gunung langit. Tapi Yuwen tidak bisa menggunakan kan formasi ruang dan waktu. Karena Yuwen belum tahu lokasi gunung langit yang di maksud sang naga. Jadi, mau tidak mau, Yuwen harus mencari gunung itu tanpa menggunakan formasi ruang dan waktu.

Yuwen yang di temani mofeng dan huanran, akhirnya mulai berangkat untuk mencari lokasi gunung langit yang berada di daerah dataran barat.

Setelah beberapa hari, akhir nya Yuwen sudah berada di kaki gunung langit. Karna hari mulai malam, Yuwen pun memutuskan, untuk istirahat di hutan yang berada di kaki gunung.

Malam pun tiba, suara-suara binatang penghuni malam mulai menunjukan eksistensinya. Malam itu, Yuwen duduk dengan posisi lotus dekat perapian yang dia buat.

"Srek, srek, srek".

Dari kejauhan terdengar begitu banyak suara langkah kaki yang mendekat. Dengan mata terpejam, Yuwen bertanya kepada mofeng dan huanran.

"Seperti nya, banyak sosok yang mendekat ke arah kita. Apa kalian tahu, siapa yang datang ?!". Tanya Yuwen.

"Dari aura nya, ini seperti makhluk roh sama seperti saya". Jawab mofeng.

"Mereka masih jauh, apa saya harus menyelidiki nya?!". Tanya mofeng lagi.

"Tidak usah! Biarkan mereka datang kemari!". Gumam Yuwen dengan mata yang masih terpejam.

Kemudian, Yuwen membuka mata sambil menatap ke arah sumber suara. Tiba-tiba dari kegelapan terlihat banyak mata yang menyala, menatap ke arah Yuwen. Tapi karena gelap nya suasana malam, Yuwen tidak bisa melihat sosok dari tubuh mereka. Yuwen hanya bisa melihat mata nya saja yang mengeluarkan cahaya.

Akhir nya mereka pun semakin dekat. Waktu Yuwen melihat sosok itu, Yuwen sedikit kaget dengan penampakan yang hadir dari balik kegelapan.

Mereka berjumlah sangat banyak, mungkin kalau di hitung bisa berjumlah ratusan sosok.

Mereka memiliki tubuh seperti manusia. Tapi mereka tidak memiliki kulit dan daging. Mereka hanya tulang belulang yang bisa berjalan.

"Tuan! Itu mahluk roh dari jaman kuno. Kekuatan mereka setara dengan saya. Orang-orang dulu menyebut nya pasukan azura. Karena mereka selalu datang bergerombol".Ucap mofeng menjelaskan.

"Sebaik nya tuan mengeluarkan prajurit roh untuk menghadapi mereka, karena mereka sangat kuat dan tidak memiliki rasa belas kasihan". Ungkap mofeng menyarankan.

"Apa mereka mahluk yang bisa di taklukan? !". Yuwen malah bertanya kepada mofeng.

"Tentu saja bisa, asalkan tuan bisa mengalah kan pimpinan mereka. Tapi, setahu saya, dari jutaan tahun yang lalu, tidak ada yang sanggup untuk menaklukan mereka. Selain mereka itu kuat, mereka juga memiliki sifat keras kepala. Jadi mereka lebih suka di hancurkan dari pada harus tunduk pada mahluk lain". Ujar mofeng menambah kan.

"Baiklah! Kalian berdua cepat menjauh! Saya akan menghadapi mereka seorang diri". Gumam Yuwen.

"Tapi. tuan!".Sebelum mofeng melanjutkan ucapan nya, Yuwen langsung memasang wajah dingin. Dan akhirnya mofeng dan huanran pun langsung menjauh, dan menonton dari atas pohon yang sangat tinggi.

"Hai manusia! Lancang sekali kamu memasuki hutan ini tanpa permisi. Cepat berlutut! Supaya kamu di beri kematian yang cepat dan tidak menyakit kan!". Bentak salah satu dari tengkorak hidup yang ber diri paling depan.

"Dasar mahluk-mahluk bodoh! Emang aku harus permisi kemana sebelum memasuki hutan! Lagian. Yang harus berlutut ini kalian! Bukan aku!". Jawab Yuwen dengan nada yang begitu tegas.

"Lancaaang!". Ucap mahluk itu. Dan langsung mereka semua melesat hendak menyerang yuwen. Tangan mereka memegang pedang dari tulang namun terlihat begitu tajam.

Yuwen pun langsung mengambil pedang naga dari cincin penyimpanan nya. Pertarungan pun terjadi di tengah gelap nya hutan itu.

Sekali Yuwen menebaskan pedangnya, puluhan mahluk itu langsung hancur. Namun setelah hancur, tulang-tulang itu langsung menyatu kembali seperti semula.

"Sialan! Ternyata mereka memang kuat!".Gumam Yuwen.

Siluet-siluet pedang tulang berklebatan menyerang ke arah Yuwen. Namun dengan sekali tebasan, siluet-siluet itu langsung hancur menjadi serpihan cahaya.

Kemudian Yuwen mengarahkan pedang nya ke atas langit, dari atas langit kemudian Munjul ribuan petir dan langsung menyambar ke arah mahluk-mahluk itu.

Dalam sekejap mata, mahluk-mahluk itu langsung hancur menjadi debu yang berhamburan. Namun tiba-tiba, serpihan debu itu menyatu kembali menjadi tulang belulang dan langsung menyerang Yuwen lagi.

"Bagus! Kalian memang pantas untuk menjadi pengikut ku!". Gumam Yuwen sambil menyeringai puas. Mahluk-mahluk itu memang kuat dan susah untuk di binasa kan.

"Wush... Wush... Wush... ".

Ratusan bola api hitam membombardir ke arah Yuwen. Bola-bola api itu begitu mengerikan. Tapi Yuwen dengan gesit langsung memasang formasi perisai pelindung.

Tidak berhenti di situ, Yuwen pun langsung mengeluarkan formasi pengekang roh. Kubah besar langsung mengurung semua mahluk itu di dalam kubah buatan Yuwen.