NovelToon NovelToon
Baby Sitter Untuk Yayah

Baby Sitter Untuk Yayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Anak Genius / Selingkuh / Pengasuh / Menikah Karena Anak
Popularitas:96.2k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Plak!
" Percuma aku menikahi mu, tapi sampai sekarang kamu belum juga memiliki anak. Kamu sibuk dengan anak orang lain itu!"

" Itu pekerjaanku, Mas. Kamu tahu aku ini baby sitter. Memang mengurus anak orang lain adalah pekerjaanku."

Lagi dan lagi, Raina mendapatkan cap lima jari dari Rusman di pipinya. Dan yang dibahas adalah hal yang sama yakni kenapa dia tak kunjung bisa hamil padahal pernikahan mereka sudah berjalan 3 tahun lamanya.

Raina Puspita, usianya 25 tahun sekarang. Dia menikah dengan Rusman Pambudi, pria yang dulu lembut namun kini berubah setelah mereka menikah.

Pernikahan yang ia harap menjadi sebuah rumah baginya, nyatanya menjadi sebuah gubuk derita. Beruntung hari-harinya diwarnai oleh wajah lucu dan tingkah menggemaskan dari Chandran Akash Dwiangga.

" Sus, abis nanis ya? Janan sedih Sus, kalau ada yang nakal sama Sus, nanti Chan bilang ke Yayah. Bial Yayah yang ulus."

Bagaimana nasib pernikahan Raina kedepannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baby Sitter 01

Plak!

Lagi dan lagi, pagi ini Raina sudah mendapat cap lima jari dari Rusman, suaminya. Padahal dia baru saja selesai memasak dan membereskan rumah. Rasa lelah berkutat dengan pekerjaan rumah pagi itu seolah lengkap sudah dengan perlakuan buruk sang suami.

Raina hanya diam, untuk sekedar mengeluh pun ia sudah enggan. Diam adalah pilihan terbaik baginya saat ini.

" Kenapa kamu cuma diam hah! Dasar istri nggak guna. Kamu sekarang sedang haid kan, berarti kamu gagal hamil lagi? Percuma aku nikahin kamu, sampai sekarang kamu belum hamil juga. Kamu nggk fokus buat berusaha hamil, dan malah sibuk sama anak orang lain."

" Itu pekerjaan aku, Mas. Kamu tahu aku ini baby sitter. Memang mengurus anak orang lain adalah pekerjaanku."

" Halah, alesan. Apa jangan-jangan kamu mandul lagi. Dalam keluargaku soalnya nggak ada keturunan mandul."

Mulai lagi ucapan Rusman membahas tentang itu. Dia selalu berkata demikian setiap membahas kehamilan yang belum bisa didapatkan oleh Raina.

Raina tentu sudah sangat bosan mendengarnya.

" Tck, lagian kamu sih Rus, udah ibu bilang buat jangan nikah sama dia tapi kamu nekat. Sekarang gini kan. Lihat aja tuh temen mu si Ali, dia baru nikah setahun lalu, tapi udah punya anak. Mungkin bener kali istrimu ini mandul."

Fyuuuh

Raina hanya bisa membuang nafasnya kasar. Lama kelamaan dia merasa engap ada di rumah suaminya itu. Setiap hari yang dibahas hanya kapan hamil.

" Mas, Bu, aku mau berangkat dulu."

" Kemarin kamu habis gajian kan, sini Ibu minta. Ibu mau beli vitamin."

Sreek

" Apa an ini, cuma segini. Ini kurang. Gaji kamu kan banyak. Masa iya cuma ngasih segini?"

Raina mengulurkan uang 100 ribu, namum Ningsih terlihat tidak senang. Padahal jika benar hanya untuk membeli vitamin, seharusnya cukup.

" Bu, kalau cuma buat beli vitamin itu udah cukup. Gaji aku memang lumayan, tapi sisanya udah nggak banyak. Kemarin baru aja buat bayar tagihan listrik, belanja bulanan, dan juga cicilan motor kan. Jadi ya itu sek~"

Sruuuk

" Halah bilang aja kamu pelit."

Ningsih yang enggan mendengar ucapan menantunya itu memilih pergi sambil mengambil lembaran seratus ribu yang diulurkan oleh Raina. Dia juga menabrak bahu sisi sebelah kanan dari Raina dan membuat Raina terhuyung.

Wanita itu hanya bisa memejamkan matanya sambil berusaha menahan nafas. Entah kapan suami dan keluarganya itu bisa menerima semua yang sudah dilakukannya.

" Seharusnya kamu kasih Ibu lebih banyak. Kamu harus inget, kami ini satu-satunya keluargamu. Kalau nggak ada aku, ibu dan adikku, kamu bakalan hanya lontang lantung."

Degh!

Sakit rasanya hati Raina ketika Rusman bicara demikian. Ia sangat tahu posisinya, ia sangat tahu asal usulnya. Ya, dia adalah seorang sebatang kara. Dia yatim piatu sejak kecil, hidupnya besar di panti asuhan.

Ketika menikah dengan Rusman, Raina sangat bahagia karena dia kini memiliki sebuah keluarga yang begitu dia dambakan. Tapi ternyata semua itu tidak seperti yang dipikirkannya.

Haaah

Raina menyahut tas nya yang sudah sejak tadi dia letakkan di atas meja. Tanpa perlu pergi ke kamar lagi, Raina langsung pergi berangkat bekerja. Dia juga enggan untuk sarapan.

Raina mengulurkan tangannya untuk mencium tangan Ningsih, tapi Ningsih tidak memberikannya. Wanita paruh baya itu asik makan.

Lagi-lagi Raina hanya bisa menahan rasa sesak di dada. Ia memilih untuk mundur dan berpamitan kepada suaminya.

" Aku berangkat."

Tidak ada satu pun yang menjawab. Raina sungguh sudah sangat bersabar selama ini, dan rasanya dia sudah berada di batas sabarnya.

Sepanjang jalan, sembari mengendarai motor, air mata wanita itu terus jatuh membasahi pipi. Basah dan dingin menerpa wajahnya. Masker yang ia gunakan pun menjadi basah.

Isakan yang sekuat mungkin dia tahan, terasa begitu menyesakkan dada. Berkali-kali ia menyeka air matanya, namun agaknya air itu tak kunjung mau berhenti.

" Astagfirullah."

Hanya itu yang mampu Raina keluarkan dari bibirnya.

Ciiiiit

Raina memejamkan matanya sejenak, ia mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Saat ini dirinya sudah berada di depan rumah tempatnya bekerja. Rumah yang tidak kecil namun juga tidak terlalu besar, tapi bagi Raina itu terlihat seperti istana karena di dalamnya begitu banyak kehangatan. Sebelum masuk, tak lupa ia mengganti maskernya.

" Haaah, bismillah."

Dengan berjalan sedikit cepat, wanita itu segera masuk ke dalam rumah. Dan ini yang membuatnya bisa tersenyum serta rasa sesak dala dadanya berkurang.

" Sus Aiiiiiiii."

Greb

" Sayang, jangan lari begitu Nak."

" Selamat pagi, Pak."

" Ya selamat pagi Sus Raina."

Chandran Akash Dwiangga, bocah laki-laki 4 tahun ini adalah anak yang Raina asuh. Chan begitulah anak itu biasa dipanggil, ia adalah putra semata wayang dari Bagus Dwi Angga yang merupakan seroang single parents.

Sudah setahun Raina bekerja di rumah itu. Meskipun ayah Chan tidak terlalu banyak suka bicara namun pria berusia 33 tahun itu adalah pribadi yang baik.

Dari cerita yang dia dengar, Bagus adalah duda yang ditinggal meninggal sang istri. Istrinya meninggal setahun setelah Chan lahir. Untuk penyebabnya tentu tidak banyak yang tahu. Dan bagi Raina dia tidak perlu tahu itu.

" Chan sudah sarapan belum?"

" Bewum, Chan tundu Sus Ai salapannya. Sus Ai, salapan baleng yuu. Yayah kalau Yayah mau belangkat kelja ya belangkat aja. Chan uda Sus Ai."

Bagus memasang ekspresi sedih. Tentu saja itu hanya akting. Dia senang putranya itu menemukan pengasuh yang cocok. Ya Raina adalah pengasuh yang paling lama bekerja di rumah itu. Biasanya Chan hanya bertahan 3 bulan saja dengan pengasuhnya, tapi dengan Raina tidak, Chan benar-benar suka sehingga Raina termasuk paling awet disana.

" Astaga, bener-bener kamu ya. Oke Yayah kerja dulu, daaah Boy."

Bagus memeluk putranya dengan erat. Ia lalu berangkat, sedangkan Raina hanya menundukkan kepala dengan canggung.

" Nah, sekarang ayo kita sarapan."

" Siaaap."

Raina membawa Chan menuju ke dapur, ternyata sudah ada banyak makanan tersedia. Selain dirinya di rumah itu, ada pekerja lain. Satu art dan satu supir.

Meskipun mengenal melalui bekerja, namun Raina malah merasa nyaman ada bersama Bik Yah dan Pak Barjo. Mereka orang-orang yang baik yang mempu membuat hatinya terasa tenang ketimbang suami dan keluarga suaminya.

" Mbak Raina, ayo sarapan dulu."

" Terimakasih Bik Yah."

Raina tersenyum kecut, dia di rumah yang memasak namun malah jarang sekali memakannya. Sedangkan di sini, dia tidak pernah memasak namun dia mendapatkan makanan untuk mengisi perutnya.

" Sus Ai," panggil Chan lembut. Bocah kecil itu tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi Raina.

" Ini kok melah. Apa atit?"

Degh!

Raina tentu terkejut. Tadi dia memang mengenakan masker, dan baru dilepasnya ketika hendak makan bersama Chan.

" Ooh ini, tadi tuh di pipi Sus ada nyamuk. Sama Sus dipukul, eh nyamuknya kabur malah pipi Sus yang sakit."

" Ooh ditu, uugh pasti sakit ni. Besok besok janan dipukul ya. Nanti pipi Sus jadi atit."

Raina mengangguk, ia sekuat hati menahan air matanya untuk tidak luruh. Rasanya begitu menyenangkan dikhawatirkan seperti ini meskipun itu oleh anak kecil sekalipun.

" Terimakasih Chan, terimakasih karena buat hati Sus senang."

TBC

1
sunshine wings
Good story.. Ambik ikhtibar dari apa yang berlaku sebagai pengajaran untuk hidup di real life..
👍👍👍👍👍
💪💪💪💪💪
♥️♥️♥️♥️♥️
Endah Lestary
medok itu apa ya
Eni Istiarsi
bukan nggak bisa kehilangan Raina,tapi nggak bisa kehilangan atm berjalan
Elizabeth Zulfa
bukan cuma perasaanmu aja itu rai, bagus perhatian krna memang ia lagi mncoba mmbuka hatinya kmbali untuk mnerima orang lain demi chan...
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
maksudnya medok itu apa y? saya taunya medok, lebih ke logat bahasa sih.
GiZaNy
wahhh sepertinya Bagus dah menargetkan Raina buat jadi Ibunya Chan nih... 😁😁😁
aryuu
😤😤 💩💩 lu rus
makan tu susah...
aryuu
cocok mereka .. sekeluarga beracun 🤣🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑩𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒃𝒖𝒌𝒂 𝒉𝒂𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝑹𝒂𝒊𝒏𝒂 😉😉
U_Lee
Si Bagus perhatian ama elu karena dia mulai menuruti saran temannya untuk mencoba membuka hati pada wanita lain, apalagi wanita itu udah sayang bgt sama Chan. karena gak byk wanita yg bisa menerima anak dari dari calon suaminya aka si Bagas. kadang ada yg mau ama bapaknya tapi enggak sama anaknya... semoga saja perhatian si Bagas bisa membuat Raina nyaman dan mengurangi rasa trauma pada pernikahannya dulu.
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑵𝒊𝒏𝒈𝒔𝒊𝒉 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓" 𝒉𝒂𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒉 𝒋𝒆𝒍𝒆𝒌 😤😤
Munadhifatun Mila
mungkin bagus mulai buka hati buat sus ai
Mahendra Sari Anwar
lanjutt thor...💪💪🫶
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
sadiiissss tp bener sih
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
persis kyk kejadian disini sama2 singel, sering dtg dan menginap, motor dimasukkan kerumah. diem2 diintip ama pemuda2 yg lg keliling, divideoin dan di grebeklah. tp mah manusiawi grebekannya. mrk disuruh dl pake baju baru disuruh keluar rumah. tp ga nikah2 ampe skr. mlh msh melenggang aja, berduaan trus. tp si cewek jd nge kost di dekat tempat kerjaannya
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
minta nohhh ama selingkuhan mu
Ninik
makanya pandai pandai lah bersyukur jadi manusia Ningsih Ning nong neng gung
oca rm
nahkan, makanya bersyukur 🤣🤣
U_Lee
Makanya jadi orang jangan maruk, udah berkhayal tinggi malah apes secara berturut2... udah nikmatin aja karma yg udah Tuhan berikan pada elu Ningsih dan juga anak2 elu toh itu juga hasil dari perbuatan elu sendiri yg gak pernah bersyukur.
aryuu
mamam bu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!