Dean Benicio dan Janella Winkler adalah sepasang suami istri yang saling mencintai.
Karena sebuah penyerangan, Jane yang tengah hamil besar harus berpisah dengan Dean. Tak lama kemudian sebuah kabar membuat Jane hampir kehilangan anak-anak yang dikandungnya. Dean dikabarkan meninggal, Rex sang asisten pribadi pun juga tidak kabarnya.
5 tahun berlalu, Jane bersama anak kembarnya datang kembali ke kota tempatnya dulu tinggal. Jane ingin mengenalkan kenangan Dean kepada Ethan dan Emma.
Tapi saat sedang berada di taman, Jane melihat Dean yang sang duduk di sana. Jane menggandeng kedua anak kembarnya berlari menghampiri Dean. Jane langsung memeluk Dean tapi sebuah kalimat membuat Jane tersentak.
" Kamu siapa?"
Bukan hanya itu yang membuat Jane terkejut, datangnya seorang wanita dan anak kecil yang memanggil ayah pada Dean semakin membuat Jane bingung.
" Jika itu adalah Daddy kita maka tidak ada yang boleh memanggilnya ayah," ucap Emma dan Ethan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Kembar 34
" Silakan dinikmati gadis cantik, kalau boleh tau siapa nama mu?"
" Terimakasih kakak tampan, namaku Emma. Emma Daella Benicio."
Deg!
Pemuda itu tentu terkejut mendengar nama lengkap dari Emma. Benicio adalah nama yang tidak asing bagi telinganya. Oliver, ya Emma ternyata datang ke Amor Cafe milik Oliver Graziano. Oliver menginap di kafe nya semalam sehingga bisa membukanya lebih pagi.
Oliver kemudian melihat ke bocah lelaki yang berada di sebelah Emma. Meskipun berbeda gender tapi keduanya sangat mirip. Ethan tentu bisa membaca apa ayng dipikirkan Oliver.
" Jangan terkejut begitu Kak, kami memang mirip karena kami adalah kembar," celetuk Ethan.
" Ha ha ha, ya benar. Kalian sangat mirip. Baiklah silakan dinikmati. Aku akan memberi kue itu gratis sebagai hadiah karena kalian datang pertama di hari ini," ucap Oliver tulus.
Emma bersorak, dia sungguh beruntung hari ini mendapatkan kue gratis. Oliver kembali ke dapur nya, dan pandangan Bruce tidak lepas dari pemuda itu hingga Oliver menghilang dari balik pintu.
" Kenapa Bruce," tanya Bibi Lucy. Wanita berusia 45 tahun itu melihat gelagat lain dari Bruce.
" Tidak ada apa-apa Bibi Lucy, aku hanya merasa tidak asing dengan anak muda tadi. Seperti pernah melihat di suatu tempat, tapi tidak tahu dimana aku sendiri tidak ingat." Bruce bicara pelan, dia tidak ingin menggangu tuan dan nona kecilnya yang tengah menikmati kue jahe.
Di dalam dapur Oliver memutar otaknya, jika benar kedua anak itu bernama belakang Benicio maka bisa dipastikan bahwa mereka adalah anak Dean dan Jane. Oliver tersenyum kecil tapi seketika senyumnya hilang. Pada dasarnya dia menyukai anak-anak tapi kedua anak Dean itu tentu tidak mudah.
" Jika Daddy tahu, bukankah anak-anak itu bisa berbahaya. Seingat aku, pria tua itu tidak menyukai Dean. Aah iya, aku baru ingat, waktu dia mengirim ku ke kediaman Dean, dia meminta aku mengawasi keluarga itu. Padahal Dean dan Jane tampak biasa-biasa saja. Mengapa Daddy sepertinya tidak suka dengan mereka, dan bahkan mengatakan bahwa Jane adalah wanita yang berbahaya."
Oliver terlihat begitu berpikir keras, tapi dia tetap tidak mengerti. Sejatinya pemuda itu memang tidak terlalu banyak mengerti dengan apa yang dikerjakan oleh sang ayah. Ia tahu ayahnya adalah seseorang anggota mafia atau gangster, tapi dia tidak pernah mau tahu tentang semua itu.
" Aaah semoga semua hanya opini ku saja. Lagian mereka hanya anak-anak, pria tua itu tidak akan berbuat macam-macam," gumam Oliver lirih mencoba menepis semua prasangka nya.
Oliver memutuskan untuk kembali ke depan setelah karyawannya masuk ke dapur. Ia tersenyum melihat Ethan dan Emma. Pemuda itu tengah membayangkan tentang bahagianya jika memiliki saudara. Keluarga nya di rumah tidak lah seperti sebuah keluarga yang ia harapkan.
" Aaah, aku punya ide. Apakah aku melamar saja sebagai ayah mereka. Siapa yang tidak mau memiliki anak kembar yang menggemaskan itu. Sepertinya aku harus berusaha lebih untuk mendapatkan Nyonya Jane. Ibarat beli satu dapat tiga bukan. Dapat istri sekaligus dapat dua anak, hahaha."
Ethan melihat sekilas ke arah Oliver yang sedang tertawa sendiri. Ia merasa aneh dengan orang itu. Ethan termasuk sangat peka, dia tahu dari tadi Oliver terus memperhatikan mereka.
" Ada apa Eth?"
" Kakak itu aneh, dari tadi melihat ke arah kita. Awalnya terlihat serius, tapi tiba-tiba tertawa sendiri. Em, lain kali kita tidak perlu datang ke tempat ini lagi. Aku yakin masih banyak tempat yang bagus dengan makanan enak di kota ini."
Emma hanya mengangguk, dia tentu mematuhi apa yang dikatakan Ethan. Emma tahu kalau saudara kembarnya itu selalu peka. Dan sebenarnya dia juga merasakan apa yang Ethan rasakan.
🍀🍀🍀
Ternyata pertemuan para mafia dan gangster itu tidak dilakukan di kota ini. Pertemuan yang diberi nama SECRETUM PACTUM itu di adakah di kota K, dan butuh perjalanan lebih lama untuk sampai ke sana. Dari kota T ke kota K membutuhkan waktu sekitar 3 jam lebih perjalanan udara dan 10 jam-an jika perjalanan darat. Maka dari itu Joy sudah mengatur keberangkatan mereka sebelum siang.
" Apakah kita akan menggunakan pesawat pribadi, Joy?" tanya Jane. Setahu dia BD Grup bergerak dalam bidang transportasi yang juga memiliki armada pesawat terbang sendiri.
" Iya Nyonya, akan lebih aman jika kita menggunakan pesawat pribadi."
jane mengangguk, satu jam legi mereka kana berangkat, Joya bahkan sudah menyiapkan hotel saat kesana. Oleh pengurus SECRETUM PACTUM, para peserta rapat besar itu belum diberitahu lokasi tepat nya dimana mereka akan mengadakan pertemuan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya kecurangan. Dalam dunia bawah, tidak ada yang benar-benar menaruh kepercayaan satu sama lain. Semua jelas saling bersaing dan bahkan saling membunuh.
" Kita pada akhirnya tidak perlu pulang lagi bukan? Semua sudah dibawa, oh ya box milikku harus aman. Meskipun itu hanya sample dan tidak banyak akan tetapi tidak boleh jatuh."
" Siap Nyonya, semua sesuai pengaturan dari Anda."
Joy benar-benar sangat patuh, tapi kali ini dia merasa tugasnya sedikit berat. Mengawal Jane dan memastikan nyawa sang nyonya dalam kondisi selamat hingga pulang nanti. Sebenarnya ini adalah tugas pertama Joy untuk mengawal atasannya dalam pertemuan antar klan mafia dan gangster. Dulu, dia hanya menemani Rex karena Rex lah yang memiliki tugas utama mengawal Dean. Dan kali ini, Joy mengemban tanggung jawab itu.
Jane bisa melihat kegelisahan dari Joy. Ia lalu menepuk bahu Joy dengan pelan ketika hendak keluar ruangan.
" Jangan cemas, kau adalah yang terbaik selama 5 tahun ini. Kau pasti bisa menjaga ku Joy, lagi pula, aku punya pertahan diri yang baik juga. Kau tidak perlu khawatir."
Joy terkejut saat Jane berkata seperti itu. Jane seperti bisa membaca pikiran Joy. Pria tersebut hanya tersenyum simpul, dia lalu bertekad dalam diri untuk melindungi Jane dengan nyawanya.
" Nyonya sudah percaya padaku, aku pasti tidak akan mengecewakan Nyonya. Meskipun saat ini Tuan Dean belum mengingat tentang masa lalu, tapi aku pun akan berjanji pada Tuan bahwa akan menjaga Nyonya Jane dengan baik. Ini juga demi Tuan dan Nona kecil."
TBC
ilang ingatan dll
semoga sukses selalu