NovelToon NovelToon
Perjalan Cinta Kembar Ezara

Perjalan Cinta Kembar Ezara

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Romansa / Dokter
Popularitas:45.1k
Nilai: 5
Nama Author: farala

Ini adalah perjalanan cinta kedua putri kembar Ezar dan Zara.

Arsila Marwah Ezara, si tomboy itu akhirnya berhasil bekerja di sebuah perusahan raksasa yang bermarkas di London, Inggris, HG Corp.
Hari pertama nya bekerja adalah hari tersial sepanjang sejarah hidupnya, namun hari yang menurutnya sial itu, ternyata hari di mana Allah mempertemukan nya dengan takdir cintanya.

Aluna Safa Ezara , si gadis kalem nan menawan akhirnya berhasil menyelesaikan sekolah kedokteran dan sekarang mengabdikan diri untuk masyarakat seperti kedua orang tuanya dan keluarga besar Brawijaya yang memang 90% berprofesi sebagai seorang dokter.
Bagaimana kisah Safa sampai akhirnya berhasil menemukan cinta sejatinya?


Karya kali ini masih berputar di kehidupan kedokteran, walau tidak banyak, karena pada dasarnya, keluarga Brawijaya memang bergelut dengan profesi mulia itu.

Untuk reader yang mulai bosan dengan dunia medis, boleh di skip.🥰🥰

love you all


farala


💗💗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20 : Claudia Jansen

Arga melampiaskan kekesalannya pada opa Alden. Sementara opa Alden terlihat kebingungan dengan sikap Arga.

Tanpa pamit, Arga berlalu meninggalkan mansion mewah itu.

Opa Alden menatap kepergian Arga.

" Dia kenapa? Apa dia punya bisnis dengan Brawijaya? Mungkinkah dia mau bekerja sama membangun rumah sakit dan ada perusahaan lain yang mendahuluinya? " Opa Alden menggumam.

Beberapa saat kemudian, ponselnya berdering.

" Nasib baik kau menelpon, Lukman." Ujar opa Alden.

" Memangnya kenapa?"

" Apa kau punya bisnis terselubung dengan Arga?" Selidik nya.

" Bisnis? Tidak ada, aku bahkan belum pernah bertemu langsung dengan putra bungsu mu itu."

" Benarkah?" Kening Opa Alden mengernyit.

" Iya."

" Lalu , ada hal penting apa kau menghubungiku?"

" Ooo,,aku mengundang mu. Bulan depan cicit ku akan menikah. Dan kau harus datang."

" Cicit mu yang mana? Apa yang pernah kau perlihatkan fotonya padaku? "

" Mmm.."

" Bukan Marwah, kan?" Opa Alden khawatir.

" Bukan, tapi kembarannya, Safa."

" Alhamdulillah. Kau membuatku ketakutan."

" Ha..ha..ha.."

Opa Lukman tertawa.

" Makanya, jika memang kamu menginginkan Marwah, lakukan ikatan secepatnya. Masalahnya, aku tidak bisa menjamin tidak ada pria lain yang akan datang dan melamar nya."

" Baiklah, aku pasti akan siapkan kunjungan ke Indonesia secepatnya, atau apa perlu kita lakukan pernikahan kembar?"

" Ooo,,,tidak...jangan Alden. Nanti saja. Biarlah Safa terlebih dahulu. Jangan terlalu memaksa. Mereka belum pernah bertemu , sebaiknya kita kenalkan dulu. "

" Kau benar juga."

" Ya sudah, Aku harus mengurus sesuatu. Ingat kau harus datang."

Panggilan berakhir.

Opa Alden mengetuk ngetuk meja menggunakan ponselnya.

" Kalau tidak ada bisnis, lalu kenapa Arga sampai semarah itu?" Gumamnya.

*

*

Singapura.

Mount Elizabeth Hospital.

Arhan menatap tak percaya melihat seorang wanita yang sangat dia kenal berdiri di hadapannya.

Wanita cantik berambut pirang sebahu, riasan minimalis dengan tubuh tinggi memasang senyum manis di depannya.

" Bagaimana kabarmu, sayang?" Sapanya manja.

" A..apa yang kau lakukan di sini , Claudia?" Arhan terbata.

" Kau tidak lihat pakaian ku?"

Wanita yang di panggil Claudia itu melebarkan tangannya dan berpose seperti seorang model.

Arhan menelan ludahnya kasar.

" Ya, tepat sekali apa yang ada di pikiran mu. Aku di terima di sini dan akan bergabung dengan mu di departemen obgyn." Ucapnya sembari mengibas snelli dokternya.

Claudia Jansen. Dia adalah dokter spesialis kandungan yang lahir dan besar di Amsterdam , Belanda. Dia sekaligus teman dekat Arhan saat menempuh pendidikan S3 di Belanda.

Mereka tidak pernah punya komitmen untuk menjalin suatu hubungan yang lebih serius. Namun, semua orang tau bagaimana perasaan Claudia pada Arhan.

" Maksudku, kenapa tidak bekerja di Amsterdam saja, Claud?"

" Hanya ingin mencari pengalaman dan suasana baru. " Ucapnya terdengar risih.

Sungguh jawaban yang klise di mana dia tidak benar benar terbang jauh ke Singapura hanya untuk mencari pekerjaan seperti pengakuannya barusan.

" Baiklah, kalau begitu selamat datang di departemen obgyn." Tambah Arhan tersenyum aneh.

" Terima kasih untuk sambutannya."

" Karena ini hari pertama mu, aku akan mengajakmu berkeliling."

Claudia tersenyum sumringah.

Mereka berjalan berdampingan. Nampak keduanya sesekali saling melempar senyum dan bercengkrama satu sama lain hingga keduanya masuk ke kamar bersalin.

" Ya,, sedikit lagi, nyonya.." Safa memberikan instruksi pada seorang ibu muda yang akan melahirkan. Keringatnya mulai bercucuran melewati keningnya. jilbab berwarna biru denim itu terlihat basah di sisi kiri dan kanan yang tepat menutupi area pipinya.

Melihat itu, Arhan segera menghampiri.

Arhan memegang lengan Safa lembut . " Biar aku bantu." Namun Safa segera menarik tangannya. Meski tidak bersentuhan langsung karena Safa mengenakan gamis panjang, tetap saja, Safa merasa tidak nyaman.

" Iya, prof."

Arhan segera memakai sarung tangan dan membantu Safa.

Claudia melihat interaksi Arhan dan Safa. Jujur, Claudia merasakan hal aneh ketika melihat kebersamaan keduanya.

Dari awalnya memasang senyum , perlahan senyum itu memudar seiring netranya yang menangkap perlakuan manis Arhan pada lawan jenisnya itu.

Oek..oek..oek...

Suara tangisan bayi pecah di dalam ruangan tersebut.

Safa tersenyum di balik maskernya ketika dia menimang bayi mungil dengan berat 3 kg.

" Dia cantik sekali." Ucap Arhan di samping Safa. Safa tidak menanggapi, hanya tersenyum saja.

Drama kamar bersalin selesai. Arhan masih berkeliling bersama Claudia.

" Sepertinya kamu sangat perhatian dengan residen, Arhan."

" Sebagai senior, harusnya kan memang seperti itu." Kilahnya.

Claudia memasang senyum palsu tatkala Arhan menatap kearahnya saat mengatakan sudah kewajiban untuk memperhatikan junior junior yang lainnya.

" Tapi tidak seintim itu juga, Arhan. Kau membuatku ketakutan." Batin Claudia.

" Ya,,kau benar. Tampaknya aku harus belajar banyak dari mu. " Ungkap Claudia di tengah kegundahan hatinya.

Di jam makan siang , Claudia masih di suguhkan dengan sikap Arhan yang begitu perhatian pada seorang residen wanita.

Residen yang sama yang di lihatnya pagi tadi.

Kafetaria sangat ramai siang itu, jadi untuk menjaga agar Safa tidak di bully seperti beberapa minggu sebelumnya, Arhan mengambil tempat duduk yang sedikit berjauhan dengan Safa. Meski dari tempat duduknya, Arhan masih bisa memandangi wajah cantik calon istrinya itu.

Duduk berdampingan, Claudia jelas jelas mengamati kemana netra Arhan berfokus.

" Apa kau sangat menyukainya?" Claudia tak bisa lagi menahan lebih lama untuk memendam rasa penasarannya.

Arhan menoleh." Siapa yang kau maksud?"

Claudia menggeleng." Tidak ada...lupakan saja."

Claudia melanjutkan makannya walau terasa sulit melewati kerongkongannya.

Sore hari, Safa duduk di ruang tunggu di depan kamar operasi sembari memijit betis nya yang terasa sakit karena hampir seharian ini di gunakan untuk berdiri.

Claudia yang berencana pulang tidak sengaja melihat Safa duduk di sana. Dengan langkah pelan, Claudia mendekati Safa.

" Apa yang kau lakukan di sini?" Ujarnya tersenyum manis.

Merasa teguran itu untuk dirinya, safa segera berdiri.

" Iya dok, saya baru saja mempersiapkan operasi untuk pasien prof Arhan."

" Aku belum tau siapa namamu." Lanjut Claudia.

" Safa, dok."

" Ya sudah, lanjutkan pekerjaanmu, Safa."

" Baik dok. "

*

*

Indonesia .

Rumah sakit Brawijaya.

Sepertinya, selain menjadi sekertaris Barra, Marwah punya tugas tambahan. Menemani mama Arini jika wanita paruh baya itu ingin pergi dan tidak ingin sendiri.

Misalnya siang ini, Marwah menemani mama Arini ke rumah sakit Brawijaya melakukan pemeriksaan rutin.

Di koridor menuju ruangan medical checkup, tanpa sengaja, Marwah yang berjalan bersama mama Arini bertemu dengan Abi Ezar yang sedang serius berbicara dengan prof Budiman.

" Abi...."

Marwah menghampiri Abi Ezar dan mencium tangannya.

" Dengan siapa kamu?"

" Oo,,,ini bi..."

Prof Budiman memperhatikan wanita di samping Marwah, dan setelah mengamati dengan baik, prof Budiman tersenyum manis.

" Mbak Arini, kan ?"

Mama Arini menatap pria yang memanggilnya.

" Budiman?"

Prof Budiman mengangguk.

" Ya Allah, sudah lama aku tidak melihatmu." Mama Arini terlihat sangat bahagia.

" Kamu bekerja di sini?" Lanjut mama Arini.

" Iya. Bahkan sudah puluhan tahun aku di sini, Mbak Arini saja yang suka menghilang, kelayapan di negara negara orang."

Mereka tertawa.

Istri prof Budiman masih keluarga dekat dengan mama Arini. Sayangnya, prof Budiman dan istrinya bercerai di saat Arhan baru beranjak remaja. Karena itu, mereka sudah jarang berkomunikasi, terlebih, istri prof Budiman memilih menikah lagi dan tinggal di luar negeri bersama keluarga barunya.

" Oiya, mumpung kita bertemu di sini, aku mengundang mbak. Bulan depan, Arhan akan menikah."

" Benarkah?"

" Dengan siapa?"

" Dengan dia.." Canda prof Budiman dengan menunjuk Marwah.

Tentu saja Marwah kaget , terlebih mama Arini.

" Marwah? Kau tidak bercanda, kan?" Panik mama Arini.

Prof Budiman dan Abi Ezar tertawa renyah.

...****************...

Assalamualaikum kakak kakak ku yang ter love se jagad raya☺️☺️☺️☺️

Farala hadir menyapa nih...

Bagaimana kabar kalian semua? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, aamiin...

Oiya kak, mungkin di edisi novel perjalanan cinta kembar Ezara, akan banyak perpindahan tempat yang nantinya bisa membuat kakak bingung, kadang di Indonesia, Singapura, Inggris, dan bisa jadi tempatnya akan semakin bertambah seiring bertambahnya jumlah episode.

Karena itu, author mau minta maaf untuk ketidaknyamanan nya saat membaca 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻.

Insyaallah, author akan menyuguhkan cerita yang menarik dan tidak terduga.

Terima kasih banyak untuk pengertiannya, terima kasih banyak untuk like nya, terima kasih banyak untuk komennya, terima kasih banyak untuk bintang nya, terima kasih banyak untuk dukungan nya dan terima kasih banyak karena selalu setia menemani author di sini...

Sukses buat kita semua...

Love u all

🩷🩷🩷🩷🩷🩷🩷

1
SasSya
mama Arini peka banget
bisa langsung menyusul puzzle 😃👍🏻👍🏻
SasSya
totalitas Paman Arga mencari tau identitas pujaan hati 😃👍🏻👍🏻
Leha Faiz
Knp yet tgk safa mcm tk suka dia dgn irham
SasSya
🤣🤣🤣🤣😂😂😂🤣🤣🤣🤣
SasSya
suka sekali dengan persaudaraan kalian ❤️❤️🥰
SasSya
heran juga sama barabere
udah tau respon tubuhnya parah gitu kog pacaran bahkan sampai tunangan sama si pecicilan,
apa yg di harapkan klo sampai menikah?,kesentuh saja gatal2 dan muntah
apa bisa kelonan?
eh! 🤣🤣🤣🤣✌🏻🏃🏻🏃🏻🏃🏻
SasSya
simpan dulu info ini
pasti nanti akan ada hubungannya 🤭
SasSya
jalan jodoh memang gak di sangka zaaa
yg di sini para tetua sudah ada kesepakatan
yg di sana lagi proses "ta'aruffan" (tarik urat kesabaran)
😂
3 dhi: hahahaha, kakak nya bisa saja 🤣🤣🤣
total 1 replies
SasSya
siapa 🤔
SasSya
mbok Ojo di batin liiiiii
klo berani ngomong doonngggg
berani tidaaak????😂
SasSya
😃😃😃
ini niru siapa sieee Ara iniiii👍🏻💪🏻
Happyy
💖💖💖💖
SasSya
😂😂😂
si sumbu pendek
SasSya
Oooo
SasSya
hayo siapa 😃🤔
SasSya
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Dea Yunia
haiiish
sedih nian rasanya,dua manusia berbeda jenis kelamin memendam cinta dalam diam,Claudia + Arhan,Arga + Safa,,hm
yud Thor,jodohin aja mereka lah drpd merek nanti berpotensi k hal yg tidak baik ,,hihi
lanjut
Tiah Fais
lanjut kak
Srie Handayantie
tpi ntah knpa pas baca arhan dan Safa GK menggebu2 kaya Marwah dan bara, apa krna inginnya sama Arga yah 🤔
Srie Handayantie
gak tau mau ngomong untuk Arga dan Claudia , krna memang cinta itu gak bisa dipaksakan 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!