Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertama kalinya Haidar mengakui Celin istrinya
Setelah selesai makan malam.mereka kembali ke devisi mereka,tapi tidak untuk leon.Saat ini leon berrjalan menemui Haidar.
"slamat siang tuan"sapa Selena salah satu sekertaris haidar.
"siang sel,dimana tuanmu?"tanya leon.
"dia di dalam tuan"kata selena
Tanpa menunggu lama leon langsung menuju ke ruangan haidar.
"sial terkunci"kata leon saat ingin membuka pintu ruangan haidar
Leon terpaksa mengetuk pintu itu.
Tak lama setelah itu,pintu sudah bisa terbuka.
Saat pintu terbuka leon langsung berjalan nyelonong menuju ke sofa milik Haidar. Dia menyenderkan tubuhnya di sana.
Haidar melihat ke arah orang yang memasuki ruangannya.
"ada apa...aku sibuk"kata haidar yang duduk di kursi kebangsaannya dengan laptop di depannya.
Dia baru saja melakukan panggilan bisnis dengan salah satu kliennya di luar negeri.
"judes banget lu dar... lagi PMS ya"kata leon.
Haidar hanya diam tidak menjawab perkataan leon.Dia memilih melanjutkan pekerjaannya.
"dar"kata leon.
"hem"jawab leon maaih fokus dengan pekerjaannya.
"ya ilah dar gituu amat jawabnya...yang niat napa?"kata leon.
"iya kenapa"kata haidar dingin
"gitu dong...heheehe... di mana rumahnya Celin"tanya leon.
"di rumah gue"jawab haidar asal.
"kampret luu...serius nih gue nanyanya"kata leon lagi.
"serah lu mau percaya apa enggak"jawab haidar.
"tokk...tokk..tokk...."ketukan pintu menghentikan pembicaraan mereka.
"masuk"kata Haidar.
"tuan dua puluh menit lagi anda ada janji temu dengan federas bisnis dari Amerika"kata selena mengingatkan jadwal haidar.
"baiklah...aku akan segera bersiap"kata Haidar.
"selena...cantik banget sih"goda leon.
Selena hanya tersenyum menanggapi leon.
"kalau gitu saya peemisi tuan...mari tuan leon"kata selena pamit kepada ke duanya.
Setelah mengatakan itu selena pun keluar kembali ke ruangannya.
"Yudistira kemana dar...kok gue nggak lihat?"tanya leon.
"dia pergi ke Jerman...udah sana pulang... Tiap hari ninggalin kantor gini emang nggak ada kerjaan"kata Haidar.
"ada sih dar...tapi gue kan juga butuh ngfressin otak gue...tiap hari mikirin kerjaan gue pusing..bisa bisa gue nanti tua sebelum waktunya lagi"kata leon
"serah lu lah"jawab haidar.
"ohh ya dar celin kerja di sini ya..."tanya leon
"tau dari mana"tanya Haidar.
"tadi gue habis makan siang bareng dia di bawah"kata leon.
"sejak kapan mereka sedekat itu"gumam haidar di dalam hatinya.
"ohh"jawab haidar.
"gue bakalan seeing sering kesini nantinya..hahaaa"kata leon cengengesan.
"mau ngapain"kata haidar dengan nada meninggi.
"ya ketemu celin dong dar...masak mau ngapelin elu...gue kan masih normal dar...jadi nggak usah ngarep...ehheehe"kata leon cengengesan.
"di sini tempat kerja...bukan tempat lu ngecengin cabe cabean elu itu...mending lu urungin niat elu itu dari pada nanti gue usir"kata haidar.
"ya ilah dar...sama temen sendiri kasih kompensasi napa...lagian celin kan juga ponakan elu...bantuin kita juga nggak rugi buat elu kan"kata leon panjang lebar.
"nggak rugii mata loe... dia bini gue kampret"gumam haidar di dalam hatinya.
Tanpa sadar untuk pertama kalinya haidar mengakui bahwa celin adalah istrinya.
"kenapa gue jadi sebut dia istri gue...sial"gumam haidar di dalam hatinya lagi.
"nggak ada... di perusahaan gue semua harus profesional.. nggak ada yang namanya teman saudara atau yang lainnya"kata haidar.
"iya lah ...iya lah..."jawab leon pasrah.
Di lain sisi Serly sedang mengerjakan pekerjaannya.
Saat sedang bekerja celin tipe orang yang sangat serius.
Malam ini celin memutuskan untuk ikut lembur bersama teman teman sedevisinya.
Mereka bekerja hingga larut malam.
"pulang yuk"ajak alya.
"ntar dulu al...kamu duluan aja"jawab Celin.
"ya udah gue duluan ya al"kata alya meninggalkan Celin.
Teman teman celin satu persatu sudah pulang.
kini tinggallah celin sendirian di euangan itu.
Celin merapikan pekerjaannya dan bersiap untuk pulang.