Erland Putra, seorang petarung handal, dia menjadi korban penculikan saat dirinya masih bayi dan mendapatkan kekerasan dari orang tua angkatnya. Padahal dia anak dari seorang mafia.
Setelah dewasa dia malah mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya.
Sebuah pertemuan tidak sengaja mempertemukan dirinya dengan seorang gadis di masa lalu, gadis yang pernah dia tolong saat gadis itu di culik oleh ayah angkatnya. Gadis itu bernama Eliana, seorang CEO cantik yang sangat angkuh.
Karena Eliana mengetahui Erland adalah orang yang menolongnya dulu, membuat dia terobsesi ingin memiliki Erland. Padahal Eliana akan membenci Erland jika dia tahu siapa Erland sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Eliana tidak ingin bermalam di hotel, karena itu malam itu juga Eliana pulang ke mansionnya bersama Erland dan Miss Bona.
Erland terperangah melihat mansion milik Eliana, seperti sebuah istana, Eliana adalah seorang putri dan dia adalah tokoh pria seperti karakter cinderela. Kalau karakter pria disebutnya apa? Cinderamata kali ya hehe...
Erland dibawa touring oleh Miss Bona, dia membawa Erland ke sebuah rumah yang megah di sebelah mansion. "Ini adalah rumah khusus para ART disini."
Para ART membungkukkan badan pertanda rasa hormat kepada suami majikannya. Erland tersenyum ramah pada mereka.
Lalu Erland dibawa ke tempat para petugas keamanan dimansion ini. Selain itu, dia bawa ke semua ruangan yang ada di mansion agar Erland tidak nyasar.
"Ini dapur khusus Nona El."
Erland terperangah saat melihat kondisi dapur disana, begitu mewah dan tertata sangat rapi.
"Apa Eliana bisa masak?" tanya Erland.
"Tidak, tapi ada kalanya dia ingin belajar memasak."
Erland tersenyum miring, sudah dia duga gadis seperti Eliana tidak pernah memasak. Sama sekali bukan tipenya.
Miss Bona mengantar Erland ke tempat ngegym, "Nona El suka berolahraga disini."
Lagi-lagi Erland dibuat terperangah, sebuah tempat berolahraga raga yang begitu sangat kumplit berbagai macam alat untuk olahraga disana.
"Atau jika anda ingin jooging, dihalaman belakang ada track jogging."
Erland hanya menganggukan kepala.
Selain itu, Miss Bona membawa Erland ke tempat Eliana mengoleksi mobilnya. Tedapat belasan mobil mewah terparkir disana, dan dinamai satu persatu.
"Akhir-akhir ini Nona El suka memakai mobil yang ini, Rossi." Miss Bona menunjuk sebuah mobil sport berwarna merah.
Erland menahan tawa karena Eliana menamai semua mobilnya dengan nama-nama para pembalap motogp.
Mungkin sekitar dua jam Erland touring di mansion Eliana, membuat Erland sangat kelelahan sekali, sementara Eliana tidak diketahui keberadaannya saking besarnya mansion ini.
"Lalu dimana kamarku?" tanya Erland, dia sangat lelah sekali, ingin segera merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk.
Miss Bona terdiam sejenak, "Kebetulan sekali, nona El sudah merubah surat kontrak pernikahan kalian." Miss Bona memberikan surat kontrak yang sudah di ubah oleh Eliana.
Erland segera membaca surat kontrak pernikahan itu.
Pihak A dan Pihak B tidur satu kamar
Pihak A dan Pihak B tidak perlu ikut campur dalam urusan pribadi masing-masing.
Pihak A dan Pihak B boleh melakukan kontak fisik jika suka sama suka, tidak ada paksaan.
Selama Pihak B menjadi suami Pihak A maka Pihak B harus bekerja di perusahaan milik Pihak A
Batas waktu pernikahan kontrak ini ditentukan oleh Pihak A
Hanya Pihak A memiliki hak untuk mengubah perjanjian kontrak ini
Pihak B harus menuruti apa saja keinginan Pihak A
Dengan pernikahan kontrak ini dinyatakan bahwa Pihak B tidak memiliki hutang lagi kena Pihak A
Erland membulatkan matanya begitu membaca surat kontrak yang sudah di ubah itu, rupanya Eliana mengharapkan dia bisa menyentuh tubuh gadis itu demi perusahaannya.
"Bagaimana bisa dia mengubahnya tanpa meminta persetujuan dariku?" protes Erland.
"Baca saja point nomor 6 dan 7, anda akan paham dengan peraturan ini."
Erland menghela nafas, dari awal memang dia sudah mempermasalahkan point nomor 6 dan 7 itu.
"Bagaimana pun juga dimata orang lain, kalian suami istri. Lebih baik kalian tidur satu kamar, agar para ART disini tidak menaruh curiga, kita tidak akan tau bisa saja ada mata-mata di antara salah satu dari mereka. Sangat berbahaya bagi Nona El jika sampai ada yang mengetahui pernikahan kontrak kalian."
Erland tidak bisa protes karena ucapan Miss Bona ada benarnya juga.
Sampai akhirnya Miss Bona mengantarkan Erland ke depan pintu kamar milik Eliana.
"Tolong sampaikan pada Nona El, bahwa saya harus segera pulang." ucap Miss Bona.
"Iya." Erland menganggukan kepala.
Setelah Miss Bona pergi. Erland berjalan mondar mandir di depan kamar, dia seorang pria normal pastinya dia tidak akan bisa menjamin dia bisa saja lupa diri pada Eliana. Tapi dia tidak bisa melakukan semua itu jika dihatinya masih ada Chelsea. Erland butuh waktu untuk menghilangkan nama itu dihatinya.
Oke Erland, kamu pasti kuat!
Erland menarik nafas dalam-dalam. Dengan ragu-ragu Erland membuka pintu kamar Eliana, untuk pertama kalinya dia masuk ke dalam kamar seorang wanita, rupanya dia sangat gugup sekali, rasanya lebih gugup dibandingkan dia masuk ke ring pertarungan bebas.
Erland terperangah begitu melihat kamar Eliana yang sangat luas, besarnya hampir sama dengan rumahnya.
Kemudian matanya tertuju pada satu titik, seorang Eliana yang terlihat sangat cantik, aroma parfum yang begitu sangat wangi meningkatkan gairahnya, bahkan mata Erland membulat begitu melihat Eliana yang hanya memakai lingerie, begitu terlihat sangat jelas lekuk tubuh indahnya. Rahangnya mulai mengeras. Sampai dia meneguk saliva nya dengan kasar.