Hidup bagaikan sebuah misteri. kata bahagia apakah ada dalam hidup aku? aku menanti kebahagian itu akan hadir, namun bisakah aku mendapatkannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rii_ ch, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7.
"Hai Clarisa, kita bertemu di sini mau ke kantin, kan?" tanya Ares basa-basi.
Jayden melirik kearah clarisa dan tersenyum, namun Clarisa hanya diam saja dan tidak mengatakan apa-apa.
"Sudah tau ini arah ke kantin masih saja nanya," jawab Sandra.
Buset dah sensi amat neng, yang ditanya clarisa kenapa kamu yang jawab," ujar Ares.
"Terserah aku lah, masalah buat kamu," ujar Sandra sambil menarik tangan clarisa secara pelan.
Menarik juga temannya clarisa ini " ujar Ares sambil tersenyum.
Chris dan ziko hanya menggelengkan kepala melihat tingkah lakunya ares.
Sedangkan Jayden terlihat diam dan sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Jayden kamu kenapa hanya diam saja, ayo kita jalan," ujar Ziko.
"Iya tau nih, apa kamu ke sambet jayden?" tanya Chris.
Yang ditanya tetap diam sambil melanjutkan langkah kakinya ke arah kantin. Dan teman-temannya hanya menggelengkan kepala dan mengangkat bahu.
"Kamu ambil tempat duduk saja jayden, biar kami memesan makanan dan minumannya. Seperti biasa, kan?" tanya Ares.
Jayden menganggukkan kepala dan berjalan ke meja kosong.
"Jayden kenapa jadi aneh ya diam saja dari tadi?" tanya Ziko.
"Mungkin dia lagi banyak pikiran, biarin aja ntar juga kembali lagi mood nya," ujar Ares.
Mereka bertiga pun antri, memesan makanan dan minuman.
"Kita ketemu lagi neng cantik, apakah kita jodoh ya?" ucap Ares tengil.
"Dih amit-amit ya, aku nggak mau berjodah sama kamu," jawab Sandra kesal sambil mengetuk kepala nya pelan.
Clarisa tersenyum kecil melihat sandra karena di godain ares, dia jarang melihat sandra kesal begini biasanya sandra selalu terlihat bahagia.
Ziko dan chris hanya menggelengkan kepala melihat tingkah ares. Memang nggak ada yang normal diantara mereka.
"Aku doakan semoga kamu jodoh aku sandra, amin ya Tuhan," ujar Ares sambil tersenyum.
"Itu tidak mungkin, jangan dengar dia Tuhan," jawab Sandra kesal sampai ke ubun-ubun.
Ares tetap tersenyum melihat sandra, namun penjual makanan memanggilnya karena pesanannya sudah siap. Jadi ares meninggalkan sandra.
"Ayo clarisa pesanan kita sudah selesai juga," ujar Sandra.
"Iya sandra, nah sebelah sana meja kosong," ujar Clarisa.
Sebelum mereka duduk, mona dan teman-temannya sudah duduk terlebih dahulu.
"Hey... Kenapa kalian duduk disini? Kami yang mau duduk di sini," ujar Sandra kesal.
"Kami duluan yang duduk di sini, jadi ini meja kami," ujar Mona.
"Udah biarin saja sandra, kita cari meja kosong sambil melirik ke sekitar," ujar Clarisa.
"Kenapa ya dari tadi orang bikin kesal saja," ujar Sandra sambil menghela napas ".
Jayden melihat ke arah clarisa dan ingin memanggil nya biar gabung sama mereka saja, namun keduluan ares memanggil.
"Gabung sama kita saja sandra, ini masih ada yang kosong, masih bisa buat dua orang," teriak Ares dengan tidak tahu malu, karena orang-orang sudah melihat ke arah mereka.
Clarisa dan sandra melihat sekitar tidak ada meja kosong lagi, dan benar hanya meja mereka yang kosong.
Clarisa melirik ke arah sandra, sandra hanya menghela napas dan berjalan ke meja jayden dan temannya. Clarisa mengikuti sandra dari belakang.
Sebenarnya sandra maupun clarisa tidak mau duduk bareng mereka tapi ini terpaksa. Karena tidak ada meja kosong.
Jayden makan dalam diam namun sesekali melirik ke arah clarisa. Karena clarisa duduk di depannya. Clarisa hanya diam saja fokus dengan makanan dan minumannya.
Ares makan sambil mengajak sandra ngobrol, namun yang diajak bicara diam saja tidak merespon ares. Ares tetap bercerita berusaha mengajak sandra berbicara.
"Kamu bisa diam nggak sih ares, dari tadi ngobrol mulu, pusing aku mendengarnya," ucap Sandra kesal.
"Iya tumben kamu cerewet hari ini ares," ujar Chris.
"Aku lagi senang bicara sama sandra," ucap Ares dengan tengil.
"Berisik diam nggak kamu, bikin tambah nggak mood saja," ujar Sandra.
"Akhirnya ares pun diam, sepertinya benar dia lagi kesal," pikir Ares.
Suasana di sana pun jadi diam sejenak, mereka fokus dengan makanan dan minumannya.
"Kenyang juga," ucap Sandra sambil menyenderkan punggungnya.
Clarisa melirik ke sandra lalu tersenyum dan membenarkan ucapan sandra.
Jayden ikut tersenyum melihat senyuman clarisa. Teman jayden bingung melihat dia tersenyum, soalnya dari tadi jayden hanya diam saja.
Jayden masih melihat ke arah clarisa, teman-teman nya jayden ikut melihat arah tatapan jayden, jadi mereka tau kenapa jayden bisa tersenyum.
"Ternyata yang bikin dia tersenyum pasti karena clarisa, mereka menebak apa iya jayden benaran suka sama clarisa.Tapi sejak kapan," pikir mereka.
Clarisa dan sandra mengobrol, mengabaikan jayden dan teman-temannya. Menganggap mereka seolah tidak ada.
Ziko dan chris pun asik mengobrol, Jayden memainkan handphone nya, sambil melirik ke arah clarisa. Ares pun begitu, dia memperhatikan sandra.
Sebenarnya clarisa dan sandra sadar bahwa ada yang lagi memperhatikan mereka. Namun mereka bodo amat dan mengabaikannya.
Diseberang sana mona sudah terlihat marah, dia memperhatikan kalau jayden beberapa kali melihat ke arah clarisa. Dimana jayden juga tersenyum ke arah clarisa.
Mona semakin marah kepada clarisa karena jayden selalu melihat clarisa. walaupun clarisa tidak melakukan apa-apa tetap saja dia marah melihat clarisa.
"Awas saja kamu clarisa, aku sudah mengingatkan kamu tapi kamu masih saja membuat ku marah," ujar Mona.
"Sandra kamu mau ikut ke toilet nggak atau mau duluan ke kelas?" tanya Clarisa.
"Aku ikut kamu saja clarisa," jawab Sandra.
"Kita duluan ya semuanya," pamit Clarisa.
Yang lainnya menganggukkan kepala,
"Kalian hati-hati ya di jalan, sandra yang semangat ya belajar nya, kalau rindu bilang ya," ujar Ares.
"Kamu ada-ada saja res, jangan kamu godain sandra terus yang ada dia semakin ilfeel melihat mu," ujar Chris.
"Dasar cowok aneh dan nyebelin," ucap Sandra kesal sambil berjalan meninggalkan mereka.
"Dia hanya bercanda sandra, jangan diambil ke hati," hibur Clarisa.
"Kenapa hari ini pada bikin kesal saja," ucap Sandra sambil menghela napas.
Setelah sampai di toilet sandra langsung membasuh wajah nya. Dia berharap setelah membasuh wajahnya moodnya kembali.
Sedangkan clarisa sudah selesai buang air kecil, bergantian dengan sandra.
Clarisa mencuci tangan dan membasuh wajahnya.
Bertepatan dengan itu mona dan teman-temannya masuk ke dalam toilet. Mona mendorong clarisa, clarisa kaget atas tindakan mona, hampir saja terjatuh, untung clarisa bisa menahan badannya.
"Aku kan sudah mengingatkan kamu jangan dekat-dekat sama jayden, kenapa kamu selalu gatal dan godain jayden," ucap Mona dengan marah.
"Tau nih dasar cewek gatal, apa karena kamu miskin, makanya kamu dekat-dekat jayden berharap kamu bisa menikmatinya," ucap Teman Mona.
Sandra membuka pintu dan mendorongnya kencang sampai yang lainnya kaget.