Neva seorang gadis cantik dan juga Alkana suaminya yang di panggil mas Al oleh Neva , mereka menikah sudah dua tahun karena perjodohan , tapi walaupun di jodohkan keduanya juga sempat pacaran selama dua tahun , tapi nyatanya tidak cocok dan keduanya terpaksa melakukan pernikahan sandiwara , semuanya hanya sandiwara yang di perankan oleh Neva , karena tekanan dari Al dan jujur Neva ingin berontak aslina , tapi selalu di tekan oleh Al , akankan Neva bertahan apalagi keluarganya selalu tidak terima saat Neva menjelekkan Al menantu kesayangan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masih bersama Andro
" Apa tujuan seseorang hidup Andro , bukanya mereka pada akhinya akan menikah Andro ? ", tanya Neva lagi
" Mungkin itu tujuan hidup kamu Neva , tapi tujuan hidup orang-orang kan itu berbeda-beda , list mereka tentang menikah bisa di nomer kesepian Dan mungkin kalau aku juga aku list di tulis nomor terakhir "
" karena aku mengusahakan kesuksesan terlebih dahulu supaya calon istriku nanti , tidak akan pernah merasakan hidup susah dan bisa bahagia , karena perceraian itu kadang ekonomi yang menjadi masalah utamanya , bukan sebuah kecocokan tapi ekonomi yang kurang dan ini harusnya disadari oleh beberapa orang yang memang sudah siap menikah", ucap Andro
" Wah kayaknya kamu malah lebih cocok jadi pakar pernikahan deh ndro , dari pada seorang bisnis man ", ucap Neva
" Hahaha ngaco kamu ini nev , lebih baik jadi bisnis man dong dan konsultasi pernikahan menjadi pekerjaan sampingan ", ucap Andro dan tersenyum , Neva langsung kaget dan melihat ke Andro
" Serius ? ", tanya Neva
Nggak lah bercanda , Mana ada aku basic menjadi pakar pernikahan aku sendiri saja masih jomblo kok mikirin rumah tangga orang ", ucap Andro
Neva langsung tersenyum samar dan membuat Andro mengerutkan kening
" Apa ada yang salah dari perkataan aku Neva , atau Kamu ini sebenarnya mempunyai masalah yang ingin kamu bicarakan tentang sebuah pernikahan , yang sedang kamu jalani dengan Alkana ", tanya Andra
Neva langsung melihat ke arah Andro dan ter senyum, lalu menggelengkan kepala
" Nggak lah kamu kan lihat sendiri jika rumah tangga gue dan Mas Alkana baik-baik saja dan juga harmonis , Seperti apa kata Lo ", jawab Neva
" Iya sih tapi dari beberapa kasus yang gue amati , harmonis itu tidak menjamin sebuah hubungan itu baik-baik saja di dalamnya , terkadang orang akan bersandiwara untuk menutupi hubungan palsu yang sedang dijalankan dan memperlihatkan ke orang luar Jika hubungan mereka itu baik-baik saja ", ucap Andro
" Deg "
Neva langsung terdiam saat mendegar perkataan Andro , Andro seolah sedang meng ulti Neva
Karana apa yang di katakan andro ini memang benar-benar definisi pernikahan yang sedang Neva jalani
" Nggak semuanya , mungkin orang lain dan bukan gue juga ", jawab Neva menegaskan
" Iya Gue tahu kok , gue kan nggak lagi menyindir lo Neva , kenapa lo baper ", ucap Andro
" Gue nggak baper , gue cuma menanggapi Ucapan lo saja supaya nggak salah paham ", jawab Neva lagi
" Iya iya percaya , Oh ya Lo Udah punya anak belum ? ", tanya Andro
" Belum gue sama Mas Alkana belum memikirkan ke masalah anak ", jawab Neva
Andro langsung kaget dengan jawaban Neva , Karana Andro pikir Neve sudah memiliki anak
" Kenapa ? , financial lo mendukung kok untuk mempunyai anak , gue kira lo udah punya anak lima ", ucap Andro yang malah bercanda
" Ngaco loh , nggak gue sama Mas Alkana belum siap mempunyai anak , finansial kita memang mencukupi dan bahkan mungkin saja bisa mencukupi anak itu , tapi mental kita yang belum bisa atau belum mau Andro ", ucap Neva
Ini adalah isi dari pemikiran Neva sendiri , karena bahkan Neva tidak pernah membicarakan anak kepada Alkana
" Ada baby sister , lo tinggal hamil lalu nge lahirin ", ucap Andro
" Ya memang , tapi kan jiwa atau naluri Ibu gue mungkin saja belum muncul dan gue takut anak gue kayak nggak punya kasih sayang penuh dari gue dan Mas Alkana gitu saja ", jawab Neva
" Naluri ibu itu bakalan keluar saat lo udah punya anak , jadi itu tidak perlu dipelajari Neva , lo sering-sering deh baca buku yang bisa membikin hari lo lebih berwarna lagi dan pandangan lo luas terutama masalah momongan ", ucap Andro
" Gue kayak lagi ngomong sama psikiater asli ", ucap Neva dan membuat Andro Langsung tersenyum
Sedangkan saat ini di pintu Cafe Alkana terlihat mengepalkan tangannya , saat melihat Neva dan Andro sedang berbicara
Apalagi keduanya duduk di pojokan dan terlihat Neva begitu nyaman , karena Alkana bisa melihat Neva tertawa lepas saat Andro sedang bicara yang tidak Alkana ketahui
Karena Alkana tidak mendengar sama sekali , Alkana memutuskan langsung masuk ke dalam Cafe Dan Pelayan cafe yang sudah mengenal Alkana hanya bisa menyapa
sedangkan yang di sala cuek dan berjalan ke arah kursi yang diduduki oleh Neva dan Andro
Alkana tahu jika Neva dan Andro ini bersahabat , tapi tidak terima jika Neva bersahabat dengan Andro, karena Alkana meyakini tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan
Karena salah satunya akan mempunyai perasaan dan Alkana pikir Andro pasti mempunyai perasaan lebih kepada Neva
Lebih dari sahabat , atau pun lebih dari seorang kakak kepada adiknya , Neva memang sudah menjelaskan jika Andro ini seperti Kakaknya sendiri , tapi Alkana tidak terima Dan ini menjadi bumerang untuk keduanya
Sampai di meja Andro dan Neva Alkana langsung duduk di sebelah Neva , Neva langsung kaget dan melihat ke arah Alkana
Tapi Neva sebisa mungkin tidak gugup dan membuat Andro curiga
" Lho Mas kamu di sini ", ucap Neva dengan nada yang biasa saja
" Iya Sayang , Tadi aku ke hotel ke ruang kerja kamu kok nggak ada , kata resepsionis kamu lagi keluar sama sahabat kamu ", ucap Alkana dan melihat ke arah Andro
Andro langsung tersenyum dan mengulurkan tangan kepada Alkana
Alkana langsung menjabat tangan Andro dan keduanya Saling pandang, Andro tersenyum saat melihat tatapan cemburu Alkana
" Apa kabar tuan Alkana ", sapa Andro
" Baik dong seperti yang Anda lihat bukan ", Jawab Alkana dan melepas salaman dari tangan Andro
Neva langsung sedikit merasa tidak enak kepada Andro , apalagi Alkana terlihat sedikit manja dengan Neva , karena Alkana menaruh kepalanya di pundak Neva tanpa malu
Andro hanya tersenyum kecut dan Neva menyadari hal itu , jujur saat ini Neva sangat tidak enak hati kepada Andro
" Kamu udah makan belum mas ? ", tanya Neva
" Kamu tanya makan Sayang ? , makan siang ? , atau makan sore ? , atau makan kamu ? , tanya Alkana dan membuat Neva mereka sedikit kesal , apalagi Alkana terlihat terseyum smrik
" Mas ", ucap Neva seolah protes dengan ucapan Alkana
" Hahaha maaf ya Andro , ini cuma candaan dari seorang yang sudah menikah ", ucap Alkana
" Ah Iya nggak apa apa kok , saya tahu kok kalian ini mesra ", jawab Andro
" Baguslah Jika kamu tahu , Jadi kita nggak usah menjelaskan ", ucap Alkana dan melihat ke arah Neva
" Mas cukup ", ucap Neva yang sudah menyadari jika Alkana saat ini sedang cemburu buta
Alkana menaruh dagunya di kepala Neva dan mengucapkan sesuatu
" Pulang sekarang ", ucap Alkana
" Iya , Andro gue balik dulu ya ", ucap Neva pada akhirnya
" Iya , Hati hari ya lain kali kita ketemu ", ucap Andro yang membuat Alkana mengepalakan tangan , kepalan tangan Alkana di pegang oleh Neva
" Pasti , gue pulang dulu ", ucap Neva dan menarik tangan Alkana
