🔥🔥🔥🔥 dengan tingkat kepedasan bon cabe tingkat api neraka jahanam ya... yang jomblo juga kak UPe peringatan ini... peringat kan cari pasangan dulu baru baca😂😂😂
Happy reading merinding di beberapa part..
🙈🙈🙈🙈🙈🙈
Pria bule itu sampai menggeretakkan giginya karena menahan amarah yang sudah sampai ke ubun-ubunnya.
Sudah jelas saat ini dadanya sedang menahan sakit lima tusukan akibat keributan di area kekuasaanya, eh sesampai nya di rumah sakit, bukannya langsung mendapat perawatan malah harus berhadapan dengan wanita gila yang memakai baju dokter.
“ cih, kalau sampai wanita gila ini adalah benar-benar dokter disini bukan pasien yang kabur dari rumah sakit jiwa, maka aku bersedia semua luka ku ini di jahit tanpa haru di bius.” Gumamnya yang sengaja dengan suara keras agar Stella mendengarnya.
“OK, FIX!” Ujar Stella lalu berjalan melewati pria bule itu.
Pada saat mereka berpapasan Stella berhenti dan memandangi wajah ketus pria itu sambil berteriak kepada perawat yang ada di ruangan itu.
“ Perawat, tolong bawa bapak ini ke tempat tidur pasien. Kita perlu menjahit luka nya TANPA BIUS!!”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
⚠️Sajen udah belum???😂😂😂 jangan sampai kak UPe jadi kak UPe seratus juta ya ..😂
Saat tubuh pria itu akan terjatuh ke lantai, dengan cepat David menarik Stella ke dalam pelukannya agar Stella tidak melihat darah yang berceceran ke lantai.
Stella merasa jantungnya berdegup tak menentu saat tiba-tiba David memeluk nya seperti itu.
"Ya tuhan! aku kenapa! Jantung ku berdegup lebih kencang dari pada saat pria tadi menodongkan pistol di kepala ku!!"
Stella mendorong pelan tubuh David dan berkata,
"Apa yang kau lakukan?!" Ucap nya sambil menahan baju nya yang robek di bagian depan.
"Aku takut kau ketakutan melihat darah berceceran itu." Jawab David dengan wajah yang bersemu merah.
"Tuan David! Kau tidak lupa kalau aku ini dokter kan? jangan melihat, aku sudah sering menyentuh hal-hal seperti ini! " Ucap nya berlagak sombong lalu memegang kepala pria tadi yang darah nya berserakan di lantai.
"See aku tidak takut!" Ucap Stella sambil tersenyum kaku.
"Aaaargkk...aaargkk!!"
Tiba-tiba kepala pria itu bergerak saat Stella memegang nya. Stella auto ketakutan dan memeluk erat David.
David menarik Stella ke dalam pelukannya lagi lalu menempelkan telinga kiri Stella ke dada nya sedangkan tangan kanan David menutupi telinga Stella yang satu nya lagi. Dan setelah itu David langsung menembak pria itu dengan tangan kiri nya.
Stella langsung memejamkan mata saat mendengar suara tembakan yang diarahkan David ke pria itu
Tubuh Stella kali ini benar-benar kaku. Dia tidak berani melakukan apapun lagi. Dalam hati dan pikiran Stella tempat teraman saat ini hanya nya di dalam pelukan David Hardata.
David menurunkan tangannya yang menutupi telinga Stella lalu memegang erat bahu Stella dan memeluk nya erat.
"Apa kau tidak ingin memegang kepala nya sekali lagi?" Goda David diantara degup jantung nya dan jantung Stella yang tak menentu.
Stella menggeleng cepat.
"Lalu apa kau tidak akan melepaskan pelukan mu pada ku?" Goda David sekali lagi.
Stella pun menggeleng cepat.
"Tunggu dulu! Bukannya saat ini kau yang sedang memeluk ku tuan David." ujar Stella sambil menoleh kan wajah nya ke wajah David, yang baru Stella sadari hanya sebatas deruan nafas saja.
Kini kedua insan itu saling tatap dan tanpa bersuara seakan membiarkan degup jantung mereka berdua saja yang saling berbicara.
Entah karena terbawa suasana atau apa, tiba-tiba saja David hendak mencium Stella dan ..
"DAVID!! KENAPA KAU LAMA SEKALI?!" Teriak Danil yang dari pintu atas tempat David turun tadi.
David dan Stella yang mendengar suara David auto saling menoleh ke arah yang berbeda.
"Astaga! bisakah kalian berciuman nya nanti saja? Amunisi di atas sudah mulai habis!!" Seru Danil yang mau tidak mau terpaksa mengganggu ciuman pertama sahabat nya itu.
David langsung mengambil tas nya dan mengeluarkan sebuah kemeja putih untuk Stella guna.
"Pakai ini." Perintah David
Stella pun berbalik badan dan memakai kemeja itu tanpa melepaskan Baju kaus nya yang sudah sobek tadi.
Begitu kemeja itu sudah terpasang, Stella lalu menyobek kaus nya yang sebelah lagi kemudian menurunkan kaus sobek itu. Setelah baju kaos itu sampai di kaki nya paling bawah, Stella langsung mengancing semua kancing kemeja milik David yang dipakainya.
David bersiap ke atas, tapi saat dia hendak ke atas dia melihat seorang mengintai sambil mengarahkan pistolnya ke arah Stealla.
David merasa tidak bisa membidik orang itu dari tempat dia berada saat ini, David langsung menjatuhkan ransel yang dipegangnya dan berlari ke arah Stella dan ...
"Doooor...."sebuah timah panas menyapa punggung atas David yang sedang memeluk Stella.
Stella dengan cepat mengambil mengambil senjata yang ada di pinggang David dan menebak pria itu dengan sangat akurat tepat di tengah kening pria itu.
Dan pria itu terjatuh seketika ke lantai.
"David...!" Teriak Stella panik sambil meletakkan senjata itu ke belakang punggung nya.
Stella memegang luka David dengan tangannya .
"Astaga!!" seru Stella dan langsung membawa David ke tempat Benigno bersembunyi.
😱😱😱
itu neng Stella kok bisa nembak dan tepat ya? Kak UPe curiga inih....
☘️☘️☘️
BESTie mohon bantuannya untuk like 10 komen ya... agar popularitas karya ini naik... makasih zeyeeeeng