Niat awal Langit ingin membalas dendam pada Mentari karena telah membuat kekasihnya meninggal.Namun siapa sangka ia malah terjebak perasannya sendiri.
Seperti apa perjalanan kisah cinta Mentari dan Langit? Baca sampai tuntas ya.Jangan lupa follow akun IG @author_receh serta akun tiktok @shadirazahran23 untuk update info novel lainnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Tuan.”
Riko tiba-tiba masuk ke dalam ruangan kerja Langit tanpa mengetuk lebih dulu.
“Ada apa?” tanya Langit, refleks mengangkat wajahnya.
“Ada sedikit masalah,” jawab Riko singkat, lalu menyerahkan ponselnya pada sang atasan.
Dengan gerakan cepat, Langit menerima ponsel itu dan membaca isinya. Seketika wajahnya mengeras. Ia menyandarkan punggung ke kursi, rahangnya mengatup kuat.
“Sial… dia mati sebelum mengungkap kebenaran” gumamnya. “Ada perkembangan lain?”
Riko mendekat, lalu membisikkan sesuatu pelan di telinganya.
Sekejap kemudian, tangan Langit mengepal erat.
“Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, Ko.”
“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang, Tuan?” tanya Riko hati-hati.
“Siapkan mobil,” tegas Langit. “Aku dan Mentari akan ke sana sekarang.”
“Baik, Tuan.”
Begitu Riko pergi, Langit langsung meraih ponselnya dan menghubungi Mentari.
“Halo, sayang,” ucapnya singkat. “Bersiaplah. Kita ke pemakaman sekarang.”
Tak berselang lama, Langit dan Mentari sudah tiba di sebuah pemakaman umum. Dari kejauhan terlihat sebuah prosesi pemakaman sedang berlangsung.
Namun pemandangan itu terasa menyayat.
Tak satu pun keluarga hadir. Hanya ada beberapa petugas kepolisian dan tiga orang penggali kubur yang berdiri dalam diam.
Mentari menelan ludah, dadanya terasa sesak.
“Aku tidak pernah menyangka,” ucap Langit lirih, menatap liang lahat yang perlahan ditimbun tanah, “dia mati dengan dosa yang belum sempat ia ungkap.”
Mentari melirik suaminya.
“Apa kamu masih menyimpan dendam atas kematian Sila, Mas?” tanyanya pelan, nyaris berbisik.
Langit menggeleng perlahan.
"Aku hanya butuh keadilan untukmu,” ucap Langit tertahan. “Dan membersihkan namamu. Kuncinya hanya ada pada wanita yang sudah mati itu… dan anaknya, yang sekarang entah berada di mana.”
Mentari terdiam.
Ia tahu betul bagaimana Langit berjuang selama ini. Bukti demi bukti memang telah dikumpulkan, namun semuanya belum cukup untuk mengubah satu fakta pahit,Mentari pernah mendekam di penjara. Cap sebagai mantan napi masih melekat padanya hingga kini. Sementara pelaku yang sebenarnya justru lenyap, tanpa jejak, seolah ditelan bumi.
“Kejahatan pada akhirnya akan berakhir dengan sendirinya,” ucap Mentari lirih. “Jika kita tak mampu menghentikannya, maka tangan Tuhanlah yang akan bergerak, Mas.”
Ia menghela napas pelan. “Kita pulang, ya. Aku hanya bisa berdoa semoga Bu Desi tenang di alam kuburnya.”
Langit menggeleng pelan, sorot matanya mengeras.
“Aku belum menemukan Abi,” jawabnya tegas. “Dan sebelum itu terjadi, dia tidak akan pernah tenang. Tidak semudah itu semuanya selesai.”
Mentari meraih tangan suaminya, menggenggamnya erat.
“Aku cuma ingin kamu selalu hati-hati, Mas,” bisiknya. “Aku nggak mau kehilangan kamu.”
Langit menatapnya lembut, lalu mengangguk.
“Tentu, sayang.”
Namun di balik jawaban itu, ada tekad yang tak ia ucapkan...
bahwa keadilan yang ia cari
mungkin akan menuntut harga yang tak kecil.
Dan dari pusara sunyi itu,
masa lalu kembali membuka matanya,
perlahan…
menunggu waktunya untuk menagih segalanya.
Hingga keadaan telah sunyi dan sepi.
Di bawah rintik hujan, sepasang sepatu tampak melangkah pelan menuju sebuah pusara tanahnya masih basah, nisan itu bahkan belum kering. Baru satu jam lalu liang itu ditutup, namun keheningan di sekitarnya terasa jauh lebih tua dari waktu.
Pria itu berhenti.
Berlutut perlahan.
Setangkai mawar putih ia letakkan di atas gundukan tanah. Hujan menyamarkan tetes yang jatuh dari ujung jemarinya, entah air atau sesuatu yang lain.
Beberapa detik ia terdiam, menatap pusara itu tanpa ekspresi.
Lalu kamera imajiner seolah bergerak naik, memperlihatkan wajah di balik payung hitam itu.
"Aku janji akan merebut anakku kembali."
Bersambung...
Bonus.Cocok gak ni jadi Langit?
teki lagi banyak kejutan nya nih kisah langit dan mentari,,semoga semua ber
maksudnya baik jangan terjadi permusuhan Han ahirnya menjadi pertumpahan darah jangan ya jalan damai
tampa mengusik kehidupan orang lain,,
mentari menjadi tumbal kekasihnya
hampir runtuh,,,jadi Abi pura pura koma
kayanya pakai seragam polisi nya makanya di kira penjaganya dan pasti
pergi pelan pelan mungkin juga ada teman nya yang membantu nya,,,apa pakai ilmu
menghilang 😄 kocak si baru akan bahagia kupikir tidak selamat tapi biar selamat tetapi namanya tupai melompat
suatu hari akan terjatuh jadi biarlah
kena tuai dulu,,, jahat
sangka kan ternyata yang katanya orang
tua tidak menjerumuskan anak anak nya
nah sekarang entu malah benar benar di
dorong ke jurang kesakitan senang sesaat
kesakitan seumur hidup,,,, manusia emng
ga ada yang sempurna tetapi harus kita
ingat kepada sang pencipta karena beliau
yang punya segalanya,,,,nasib sudah di
tanggung badan mana ada kata ampun
sudah dah kehendak ilahi takdir,,🥺
orang baik cuma ambisi mama nya dan
Abi mencintai gadis miskin mentari bubedesss ga terima harus selevel
dan kini justru tidak dapat kan apapun
karir ancur hidupnya masih kembang kempis,,,,antara hidup dan mati hanya
keajaiban tetapi hidup nanti akan di
masukan ke hotel juga wahhh ngenes
lama menerima perasaan pait dan getir
jadi buat bubedesss dan Abi saja yang pait gantian Langit pun sudah berbesar hati merawat Mina yang lemah,
sudah menjadi pasangan suami istri jadi
mentari tidak harus takut atau was was
lagi karena sudah ada bodyguard sekali
Gus Suami Langi sang pangeran berkuda
telah menjemput mu di kala hati terluka
dan mulai saat ini jangan lagi resah di
kemudian hari akan selalu bersama hingga menua bersama menjadi pasangan
yang solid dan penuh kebahagiaan dan
kini sudah ada pendamping ada anak yang
harus di jaga,,, semoga benih nya langsung jadi tumbuh 🤣❤️lope lope sekebon bunga' 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
belum menemukan nya. ternyata sudah tau milina di besarkan Pangit,
dan mentari akan hidup bersama Anak dan ayahnya yang mengadopsi putrinya
semoga cepat ya Lang. ,,,mumpung
nenek lampir bubedesss belum menemukan. cucunya yang sudah di buang,,, ayo mentari sebentar lagi ada
yang akan selalu mendampingi mu
dan ada malaikat yang butuh kasih sayang
kalian berdua dan yang mau di laporkan
koma over dosis dan bubedesss juga
jadi penjaga bahaya,