NovelToon NovelToon
Mimpi Aqila

Mimpi Aqila

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda
Popularitas:359
Nilai: 5
Nama Author: Ai_va

" Aku akan membiayai sekolahmu sampai kamu lulus dan jadi sarjana. Tapi kamu harus mau menikah denganku. Dan mengasuh anak-anak ku. Bagaimana?

Aqila menggigit bibir bawahnya. Memikirkan tawaran yang akan diajukan kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai_va, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nenek Nurma

Hari hari pertama Aqila masuk kuliah. Abizam sendiri yang mengantarkan Aqila. Mereka duduk di bangku belakang. Di depan ada seorang sopir dan seorang wanita yang kira-kira, sepantaran dengan Aqila.

"Qila, kenalkan ini namanya Desy. Dia akan masuk kuliah di kelas yang sama dengan kamu. Dan dia yang akan menjaga kamu. Kalau ada apa-apa yang kamu butuhkan, kamu bisa minta sama Desy."

"Oh iya. Hallo Desy."

"Salam kenal nyonya."

"Masak panggil aku nyonya kak??"

"Kalau hanya kita saja dia akan panggil kamu nyonya. Kalau dilingkungan teman-teman kamu dia bisa panggil kamu Qila atau kak."

"Ah gitu."

"Desy ini yang akan mengawal kamu ke mana pun kamu berada. Jadi kamu harus menyesuaikan diri dengan ini semua ya."

"Iya kak. Terima kasih."

Tidak lama kemudian mereka sudah tiba di pelataran kampus. Abizam yang mengantarkan Aqila untuk bertemu dengan dosen dan dekan di kampus Aqila. Abizam hanya ingin memastikan Aqila benar-benar aman. Aqila mencengkeram erat jas Abizam saat melewati ruangan kelas. Abizam mengetahui itu dan dia pun menggandeng tangan Aqila. Dekan di kampus Aqila pun menyambut Abizam dan Aqila dengan baik.

"Selamat pagi Pak Abizam.. Nyonya Abizam.."

"Panggil Aqila saja Pak."

"Oh iya. Ibu Aqila."

"Nirmala saja. Jangan pakai nyonya atau Bu."

Dekan yang bernama Kartasasmita menatap Abizam dan dijawab anggukan oleh Abizam.

"Baik Aqila."

Abizam berbincang dengan dekan dan meminta untuk memastikan keselamatan para mahasiswa dan mahasiswinya dari pelecehan. Supaya kejadian seperti Aqila alami tidak terulang lagi.

"Bisa saya pinjam ruangannya sebentar?? Ada yang mau saya bicarakan dengan istri saya??"

"Oh ya silahkan."

Dekan fakultas Aqila pun meninggalkan Aqila dan Abizam.

"Kakak punya sesuatu buat kamu."

"Apa itu??"

Abizam mengeluarkan sebuah kalung dari dalam sakunya.

"Ini hadiah dari kakak. Karena kamu sudah kembali kuliah."

"Pasti mahal."

Aqila memberengut kan wajahnya. Aqila paling tidak suka kalau Abizam berbelanja barang yang mahal.

"Nggak. Belum seharga mobil. Masih seharga sepeda motor."

"Kakak..."

Aqila mengerucutkan bibirnya.

"Bercanda. Ini hanya kalung murahan biasa. Tapi kakak harap kamu jangan pernah melepaskan kalung ini. Karena di dalam kalung ini ada sensor gps yang terhubung di handphone kakak. Jadi kakak bisa menemukan kamu di mana pun kamu berada."

"Canggih."

"Terpaksa. Supaya kejadian kayak kemarin gak terjadi lagi. Kakak gak mau kamu lepas dari pengawasan kakak. Maafkan kakak."

"Nggak apa-apa. Qila senang kok."

"Sudah. Sana belajar yang baik."

Abizam mengacak-acak rambut Aqila. Mereka pun keluar dari ruangan Dekan. Di depan sudah ada Galih dan Agatha. Aqila tersenyum menyapa mereka.

"Akhirnya masuk juga."

"Iya."

"Ayo kita ke kelas."

"Ayo. Qila duluan kak."

"Iya. Titip Qila ya."

"Baik Pak."

Aqila, Agatha dan Galih pun kembali ke kelas mereka. Berpasang-pasang mata menatap mereka. Aqila dan Agatha duduk di ruang kelas mereka.

"Nanti bantu aku ngejar ketinggalan ya."

"Iya. Kamu tenang aja. Catatanku sama catatan Galih lengkap kok."

Dosen pun memasuki kelas dan melanjutkan materi pelajaran mereka.

Aqila yang awalnya sedikit kesulitan menyesuaikan diri, akhirnya bisa mengikuti materi yang dibagikan.

Saat mereka di kantin kampus pun Desy masih mengikuti mereka. Agatha dan Galih sudah paham dengan posisi Desy. Berbeda dengan Farel.

"Des..ayo sini. Makan bareng aja."

Aqila mengajak Desy bergabung dengan mereka.

"Desy di sini saja kak."

"Itu siapa Qila?? Kenalin aku dong."

Farel berbisik kepada Nirmala.

"Teman aku. Berani ngajak kenalan???"

"Siapa takut."

Farel mendekati Desy dan mengajak berkenalan. Desy menatap Aqila yang menganggukkan kepala ke arahnya. Farel pun mengajak Desy bergabung bersama mereka.

"Desy sudah punya pacar belum??"

Farel gencar bertanya kepada Desy. Galih memukul kepala Farel.

"Aduh...apaan sih. Kalau mau kenalan ya kenalan sendiri. Jangan mukul kepala orang ujung-ujungnya minta dikenalkan juga."

"Dasar buaya darat. Semua diajak kenalan."

Aqila dan Agatha terkekeh mendengar ucapan Galih. Disaat mereka sedang menikmati makanan mereka, Andita datang dan mendekati meja mereka. Agatha meletakkan sendok yang akan disuapkan ke dalam mulutnya.

"Mau ngapain kamu??"

Agatha menatap sinis ke arah Andita.

"Hanya mau minta maaf. Aku nggak sangka mahasiswi yang terlihat polos ternyata semengerikan itu."

"Maksud kamu apa??

Aqila langsung bertanya kepada Andita.

"Apa kamu tahu apa yang sudah terjadi sama Kak Eka??"

"Nggak. Kenapa emang??"

"Dia masuk penjara dan perusahaan keluarganya bangkrut. Kak Eka bahkan terancam dikeluarkan dari kampus. Dasar cewek murahan. Kamu pasti sudah meminta kepada om-om yang jadi suami kamu untuk melakukan itu kan??"

Degh...

"Apa kamu tahu apa yang dilakukan Eka ke Aqila??"

Semua mengalihkan pandangannya ke arah Amanda yang masuk ke dalam kantin.

"Aku akan dengan senang hati memberi tahu kamu. Aqila di seret ke dalam kelas dan kemudian dia hampir mendapatkan pelecehan seksual dari lelaki itu. Bahkan celananya sudah melorot ke bawah saat Om Abi suami Aqila mendobrak masuk."

Amanda menjeda ceritanya untuk melihat reaksi Andita yang masih datar-datar saja.

"Kamu bayangkan saja kalau kamu yang jadi Aqila."

Amanda meneruskan kalimatnya.

"Bukannya dia sudah menikah dan sudah melakukan hubungan intim dengan suaminya?? Pasti dia akan baik-baik saja kalau dimasuki lelaki lain kan?? Beda lagi kalau dia masih perawan."

*PLAK*

Amanda tidak dapat menahan dirinya setelah mendengar ucapan Andita. Andita menatap nyalang ke arah Amanda sambil memegang pipinya yang terasa panas karena tamparan dari Amanda.

"Entah terbuat dari apa otak mu. Atau jangan-jangan kamu terbiasa diperlakukan seperti itu? Kamu ayam kampus?"

Bisik-bisik dari beberapa mahasiswa yang ada di sekitar kantin mulai terdengar. Andita mengepalkan tangannya menahan amarah akibat ucapan Amanda.

"Sudahlah Manda. Percuma juga kamu ladenin perempuan seperti itu."

Agatha lama-lama jengah juga dengan Andita dan berharap Andita segera pergi dari hadapan mereka. Andita pun merasa kesal dan dia pergi dari kantin itu.

"Ayo lanjutkan makannya. Jam mata kuliah kita akan segera di mulai."

Farel akhirnya menetralkan keadaan.

"Sungguh aku nggak habis pikir dengan apa yang dipikirkan oleh Andita. Desy lebih hati-hati jaga Qila. Aku nggak akan heran kalau perempuan itu bisa melukai Qila lagi."

Amanda yang sudah mengetahui siapa itu Desy menyuruh Desy untuk menjaga Aqila.

"Baik kak."

"Kok Desy yang menjaga Aqila?? Memangnya kenapa??"

Farel yang masih tidak tahu menahu terlihat bingung.

"Sudah. Kamu makan aja yang banyak biar semakin semangat belajarnya ya."

Galih menjejalkan dadar jagung ke dalam mulut Farel. Membuat Farel menghadiahi Galih sumpah serapah. Galih terkekeh mendengar umpatan Farel. Saat jam pulang kuliah berakhir Aqila dan Agatha masih berdiskusi dengan serius. Seperti apa kata Abizam kepada Agatha dan Galih, mereka harus membuat Aqila sibuk.

"Kamu tulis dulu catatan aku ini deh Qila. Baru besok kita bahas lagi. Kalau kayak gini nggak akan ada titik temunya."

"Oke deh."

Aqila menerima catatan yang diberikan oleh Agatha kepadanya. Tidak berapa lama kemudian mobil yang menjemput Aqila memasuki gerbang kampus Aqila. Di dalam mobil keluar Leon bersama Atlas.

"Mamiiiii..."

Leon langsung memeluk Aqila seakan sudah sangat lama mereka tidak bertemu. Aqila pun membalas pelukan Leon.

"Anak mami sudah tidur siang??"

"Sudah. Kalau Leon tidak tidur siang, papi nggak akan ajak Leon sekarang."

Abizam keluar dari dalam mobil dan menyapa teman-teman Aqila.

"Bagaimana hari pertama kuliah??"

"Baik kak. Tidak ada gangguan hari ini."

"Sama sekali??"

"Ehmm itu...."

"Oke. Nanti cerita sama kakak. Ada yang harus kakak ceritakan. Kita kembali ke dalam mobil dulu."

"Iya kak."

Aqila pun berpamitan kepada teman-temannya dan kemudian memasuki mobil Abizam untuk pulang ke rumah Abizam.

"Nanti ada nenek aku. Beliau ini adalah ibu dari mama ku. Pada dasarnya nenek Nurma ini baik. Hanya saja mungkin nenek Nurma ini agak banyak bicara dan disiplin. Jadi sebisa mungkin, Qila bersikap wajar dan apa adanya. Nanti juga kakak akan bantu Qila."

"Iya kak. Apalagi yang harus Qila perhatikan??"

"Nenek Nurma ini orangnya juga sayang sama Leon. Beda dengan Tante Rima. Jadi kita bisa sedikit bernafas lega. Nenek itu sayang sama kakak. Mungkin nanti Qila akan di suruh melakukan beberapa hal yang akan dinilai oleh beliau sendiri."

Mobil mereka pun memasuki halaman rumah. Leon dan Atlas berlomba masuk ke dalam rumah.

"Nenek buyuuutttt...."

"Aduuhh cicit nenek. Sudah pulang kalian."

"Sudah dong. Akan Leon perkenalkan dengan mami Leon. Mami cantiknya Leon."

Aqila memasuki rumah dengan Abizam. Dilihatnya seorang wanita tua yang terlihat bugar dan sehat. Wanita itu menatap ke arah Abizam dan Aqila.

"Nek, kenal kan. Ini Aqila. Istrinya Abi."

Nenek Nurma menelisik Aqila dari ujung rambut sampai ujung kaki. Aqila bersikap sesantai mungkin. Aqila menganggukkan kepalanya.

"Selamat sore nek. Saya Aqila. Istrinya kak Abi. Nenek sehat-sehat kan???"

"Seperti yang kamu lihat. Semua dalam keadaan baik."

Aqila masih menyunggingkan senyumnya.

"Kalau kamu kuliah, siapa yang akan menyiapkan segala keperluan Abi??"

"Sejauh ini Qila masih sanggup menyiapkan keperluan Kak Abi."

"Kamu bisa masak??"

"Sedikit nek."

"Kalau begitu buat kan aku makan malam bisa??"

"Bisa. Nenek mau makan apa???"

"Kamu pikir saja sendiri."

"Nenek suka masakan Jepang, western atau Indonesia??"

"Masakan Indonesia aja. Buat kan aku sekarang."

"Baik nek"

1
partini
menarik 👍
luisuriel azuara
Bagus banget, semoga mendapat banyak pujian dan dukungan!
Tri Wahyuni: makasih kak 🙏
total 1 replies
María Paula
Characternya bikin terikat! 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!