NovelToon NovelToon
Menikahi Wanita Tangguh

Menikahi Wanita Tangguh

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Tamat / Perjodohan / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Model / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:27M
Nilai: 4.9
Nama Author: Shan Syeera

Terpaksa.. demi memenuhi keinginan kakek nya, Devan Kanigara Elajar, menikahi seorang model yang penuh dengan skandal dan kontroversial. Pernikahan itu berlangsung di atas kesepakatan dan azas saling menguntungkan saja, tanpa melibatkan perasaan ataupun keinginan lebih.

Dalam perjalanan nya, kehidupan pernikahan mereka di warnai berbagai permasalahan hidup yang tidak mudah, sehingga membawa keduanya pada kedekatan serta rasa yang saling bergantung satu sama lain.. Mereka berdua ternyata memiliki
banyak kecocokan. Baik dalam segi sifat maupun karakter yang sama-sama keras di luar namun embut di dalam.

Bagaimanakah Devan dan Sherin melalui setiap masalah dengan kebersamaan dan kekompakan, Yuuk kita simak saja kisah selengkapnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Trouble

***

"Benarkah ? Apa anda yakin Nyonya Moolay.?

Bukankah anda tahu sendiri posisi saya saat

ini, saya tidak ingin anda terkena dampaknya."

Sherin tampak ragu mendengar ucapan Agam

barusan. Mayra mengajak Sherin untuk duduk

sambil tak lepas mengulum senyum lembut.

"Jangan khawatir, kami sudah memperhitungkan

semua kemungkinan. Dan kami rasa, tidak ada

orang di dunia ini yang tidak bermasalah."

Ucap Mayra dengan suara yang sangat lembut.

Sherin terdiam, dia masih saja terlihat ragu. Dia

tidak ingin nama baik istri raja bisnis itu ikut

terseret dalam pusaran permasalahan nya.

"Kelihatannya kalian berdua cukup cocok. Akan

sangat mudah membangun chemistry pada

saat pembuatan iklan nanti."

Ucap Agam sambil menatap kedua wanita cantik

itu bergantian. Mereka berdua memiliki kelebihan

masing-masing, tapi yang jelas keduanya sama-

sama istimewa dan memilki senyum yang dapat

menghipnotis setiap mata yang memandang.

"Yes uncle.. Ibu dan aunty sangat cantik."

Si kecil Rein ikut berkomentar sambil senyum-

senyum malu ke arah Sherin yang menatapnya

gemas. Bocah kecil ini sangatlah tampan dengan

aura positif yang begitu kuat hingga membuat

siapa saja yang melihatnya akan langsung jatuh

cinta pada pandangan pertama.

"Rein.. mulai deh genitnya."

Mayra menatap gemas ke arah putranya itu yang

kini menyembunyikan wajahnya di bahu Agam.

"Maaf Bu.. habisnya Tante itu memang cantik."

Gumam Rein yang langsung mendapat kekehan

kecil dari Agam. Dia mengacak halus rambut

bocah itu sambil memeluk nya erat. Selama ini

Agam memang cukup dekat dengan Rein, karena

harapannya untuk segera mendapat momongan

dari istrinya Vanesa belum juga terwujud.

"Terimakasih pria kecil tampan.. bolehkah aku

berkenalan dengan mu.?"

Sherin menggodanya dengan suara yang sangat

merdu hingga membuat Rein semakin terlihat malu-malu. Tapi tidak lama bocah itu turun dari pangkuan Agam, lalu beranjak ke hadapan Sherin. Keduanya kini saling pandang, mengadu kekuatan mata. Sherin semakin merasa gemas melihat

tingkah lucu bocah tampan ini.

"Reinaldo Pranadipta Moolay.."

Ucap bocah tampan itu dengan suara yang di

buat setegas mungkin sambil mengulurkan

tangannya ke hadapan Sherin yang tersenyum

lembut seraya menundukkan kepala penuh keanggunan.

"Sherinda Maheswari Natakusumah.. senang

sekali bisa berkenalan dengan anda Tuan

Muda Rein.."

Sahut Sherin sambil menjabat tangan Rein, dan

tidak lama dia menyambar tubuh mungil bocah tampan itu di bawa keatas pangkuannya.

"Unchh..lucu banget sih kamu..gemess.."

Sherin tidak tahan lagi, dia mengecup lembut

pipi bocah itu lalu mencubitnya gemas hingga

membuat Rein tertawa kegelian. Mayra hanya

bisa tersenyum lembut melihat keakraban yang

tercipta antara Rein dan Sherin. Tidak biasanya

putranya itu bisa langsung menerima kehadiran

orang lain apalagi sampai seakrab itu.

"Baiklah.. kalau begitu kita langsung saja pada

pokok pembahasan dan penandatanganan

kontrak kerjasama !"

Akhirnya Agam kembali serius. Kali ini Vincent

dan para asisten pribadi bergerak mendekat

untuk menyiapkan segala keperluan. Mulai hari

ini, Sherin memang sudah tidak di bantu oleh

seorang manager lagi, karena secara otomatis Margaret berhenti jadi manager nya saat dia di keluarkan dari Starlight management. Jadi saat

ini Vincent lah yang berperan sebagai manager

sekaligus asistennya.

"Tuan Agam, mohon maaf sebelumnya, kapan

kira-kira syuting iklannya akan di laksanakan.?

Soalnya saya sudah terlanjur ikut kompetisi di

Universal Models, dan itu membutuhkan waktu."

Sherin mengemukakan hal yang saat ini menjadi kendala baginya. Agam dan Mayra saling melirik sekilas.

"Tidak masalah, kita akan mengikuti jadwal

yang anda miliki. Lagipula ini tidak terburu-buru.

Anda bisa ikut kompetisi dengan sepenuh hati."

Sahut Agam sambil menatap tenang wajah

Sherin yang terlihat berbinar cerah. Pria tampan

itu kelihatannya cukup terkesan dengan sosok

Sherin yang sangat berbeda dari para model

kebanyakan. Dia tidak berusaha menjaga image

ataupun bersikap seakan di buat-buat.

"Terimakasih atas pengertiannya.. Saya tidak

bisa mengatakan apa-apa lagi, terimakasih."

Ucap Sherin sambil menundukkan kepalanya

dengan tebaran senyum yang mampu memberi

energi positif di sekitarnya.

***

Malam ini Sherin di sibukkan dengan aktivitas

melengkapi data diri yang di minta oleh pihak Universal Models. Dia tidak ingin melewatkan

apapun, agar nanti tidak ada lagi kendala dalam pelaksanaannya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Tapi belum ada tanda-tanda kepulangan Devan.

Ada sesuatu yang membuat hati Sherin merasa

tidak tenang saat tidak ada kabar apapun dari

pria itu. Sebenarnya dia tahu pasti, Dev adalah

orang yang sangat sibuk. Jadi kepulangannya

ke apartemen ini tidak dapat di prediksi.

Namun tidak lama, ponselnya berdering. Mata

Sherin menatap tidak percaya pada nama yang

tertera di layar handphone nya itu..Mr Rich..

"Assalamualaikum..Dev.. kau masih sibuk.?"

"Aku akan pergi ke luar kota sekarang. Jadi

tidak bisa pulang malam ini."

Deg !

Wajah Sherin langsung berubah kaku seketika.

Luar kota, jadi dia tidak akan pulang malam ini.? Kenapa tadi siang tidak mengatakan apa-apa.

"Owhh.. berapa lama kau di sana.?"

"Aku tidak tahu, mungkin sehari atau bisa

juga dua sampai tiga hari.."

"Kau tidak memberitahu ku dari awal Dev."

"Ini mendadak, ada urusan yang harus segera

di selesaikan. Kau tidak ada masalah kan.?"

Hati Sherin mendadak seakan di terbangkan ke awang-awang. Selama ini, selama dia dan Brian menjalin hubungan, tidak pernah sekalipun pria

itu menanyakan masalah yang di hadapinya, tapi

ini.. pria yang baru di kenalnya ini..ahh entahlah..

"Semuanya baik-baik saja. Tadi sore aku sudah menandatangani kontrak kerjasama dengan

pihak Royal Entertainment.."

"Hemm.. bagus kalau begitu. Kau tidak perlu

memikirkan segala sesuatu nya dengan detail.

Jalani saja semuanya dengan kesungguhan."

"Iya aku tahu. Dev..lusa aku akan pergi ke luar

kota, 3 harian di sana !"

Tidak ada sahutan dari sebrang sana. Entah

reaksi apa yang sekarang tergambar dari raut

wajah Devan. Sherin menarik nafas panjang,

ada sesuatu yang membuat hatinya semakin

tidak nyaman.

"Baiklah.. selamat malam Dev, aku harap kau

cepat membereskan semua urusan mu."

"Apa kau sedang memikirkan ku sekarang.?"

Wajah Sherin kembali membeku. Bibirnya kini

tersenyum kecut sambil menggeleng pelan.

"Apa aku punya alasan untuk memikirkan mu.?"

"Aku suami mu Sherin, apa kau lupa itu.?"

Sherin terdiam, dia melangkah tenang ke arah

balkon, menatap hamparan gedung-gedung

megah yang ada di hadapannya. Matanya

terlihat kosong, berusaha menembus batas.

"Aku hanya sedikit merasa hampa. Tempat ini

terlalu besar untuk di huni oleh ku sendiri."

"Biasakan lah mulai sekarang. Aku bukan

tipe orang yang bisa hidup normal seperti

yang lain."

Sherin hanya bisa terdiam. Dia tidak mampu

menemukan kata-kata untuk menjabarkan

apa yang saat ini ada dalam pikirannya.

"Tidurlah. Jangan begadang terlalu malam. Secepatnya akan aku bereskan urusan di sini."

Kembali terdengar suara Devan yang sedikit

berat, dan hal itu malah membuat hati Sherin

semakin gelisah.

"Baiklah..hati-hati di sana, dan selamat malam."

Lirih Sherin sambil menutup ponselnya yang

menyisakan pendaran cahaya di layar. Dia

menarik nafas dalam-dalam, aneh.. kenapa

hatinya terasa kosong dan hampa. Bahkan..

akhir-akhir ini, bayangan wajah Brian sudah

tidak pernah lagi melintas dalam ingatannya.

Ini gila, secepat inikah dirinya move on.? Apa

karena terlalu sakit hati, ataukah karena ada

sosok lain yang mampu membiaskan segala

kesakitan nya atas pengkhianatan yang telah

di lakukan oleh Brian dan Stella.

***

Akhirnya waktu keberangkatan tiba..

Pagi ini Sherin tampak sudah bersiap dengan

koper dan tas ransel yang cukup memuat segala

keperluannya. Hari ini.. dia akan berangkat ke pegunungan di daerah Bogor untuk menjalankan karantina pertama sekaligus kompetisi dasar

yang akan di laksanakan oleh semua peserta

Universal Models High Competition..

Sekitar pukul 8 pagi Sherin sudah tiba di parkiran

depan gedung megah Universal Models. Untuk

sesaat dia masih terdiam di dalam mobil, mata

nya menatap datar sedikit ragu ke arah sebuah

bus elite yang sudah terparkir di halaman. Jadi,

mereka akan berangkat menggunakan moda transportasi umum tersebut. Ini memang sudah merupakan ketentuan. Semua peserta tidak

boleh pergi menggunakan kendaraan pribadi.

"Miss Sherinda Maheswari.. apa sudah hadir.?"

Seorang wanita bertubuh tinggi proporsional,

dengan garis wajah yang sangat tegas tampak

mulai mengabsen para peserta yang sudah hadir.

"Saya di sini Miss Manola.."

Sherin menyahut saat dia datang mendekat

ke arah Bis. Wanita itu menatap tajam ke arah

Sherin dengan sorot mata yang sangat dingin.

Dia terkenal sebagai killer mentor yang cukup

di takuti di universal models..

"Rapihkan barangnya di bagasi. Dan ingat, tidak

boleh meminta bantuan orang lain.! Kalian harus

melakukan segala sesuatunya sendiri.!"

Perintah wanita berwajah tegas itu yang tadi di

panggil Miss Manola oleh Sherin. Dengan tenang

dan santai, Sherin memasukkan koper ke dalam bagasi dan merapihkan nya. Ada beberapa model

pria yang terlihat ingin sekali membantu nya, tapi

tidak berani mendekat begitu melihat tatapan

penuh ancaman di hunuskan oleh Miss Manola.

"Okay.. semuanya 20 orang ya. 15 peserta wanita

dan 5 orang peserta pria. Tinggal menunggu Miss Pamela dan Miss Stella dari Starlight.!"

Tegas Miss Manola sambil memutar matanya

menatap ke arah kedatangan dua mobil mewah

yang baru saja tiba di tempat itu. Tidak lama dari dalam mobil, keluar dua model cantik dan seksi

yang terlihat melenggang santai tanpa merasa bersalah sedikitpun karena telah membuat orang

lain menunggu lama. Keduanya menyerahkan

koper bawaan mereka pada kernet bus yang

sedang berdiri di dekat bagasi.

"Miss Pamela, Miss Stella..kalian sendiri yang

harus merapihkan barang-barang itu !"

Tegur Miss Manola dengan tatapan tajam penuh intimidasi. Tapi Pamela tampak acuh saja, dia

melengoskan wajahnya di hadapan wanita itu.

"Lalu, untuk apa ada kernet di sini.? Sorry ya..aku

tidak terbiasa melakukan hal-hal receh seperti

itu, apa kau mau bertanggungjawab kalau nanti

kulit tangan ku lecet.?"

"Miss Pamela.. ini adalah ketentuan yang sudah

di tetapkan oleh management.!"

"Berhenti memerintah ku Miss Manola.! Atau..

aku akan melaporkan mu pada Steve ! Aku

yakin, dia bisa menggantimu kapan saja.!"

Gertak Pamela sambil melotot kesal di hadapan

Miss Manola yang hanya bisa terdiam menahan geram. Kedua model itu kini masuk ke dalam bus kemudian mencari tempat duduk bagiannya yang sudah di tentukan. Ketika melewati jok yang di

tempati oleh Sherin, keduanya berhenti sebentar.

"Owhh Miss 2 milyar.. benar-benar ikut rupanya. Sungguh, tidak tahu malu ya..!"

Decak Stella sambil menggidikkan badannya

seolah sangat jijik. Para peserta lain saling lirik

dengan temannya.

"Ini justru akan lebih menarik nantinya. Tapi yang harus kalian ingat, di Universal Models.. tidak ada

istilah merangkul perhatian para juri dengan cara menawarkan tubuh sebagai imbalan.!"

Sambung Pamela yang membuat para peserta

semakin merasa tidak nyaman dengan ucapan

kedua model senior itu. Namun lain lagi dengan

Sherin, dia memilih acuh dan tidak peduli pada

aksi kedua model cantik itu dengan memasang headset di telinganya hingga kedua gadis itu

merasa kesal sendiri.

"Miss Pamela, Miss Stella, silahkan menempati

tempat duduk masing-masing, kita akan mulai

melakukan perjalanan.!"

Perintah Miss Manola yang berdiri tegak di bagian depan bus sambil membagi tatapan tajam pada seluruh peserta. Akhirnya kedua gadis itu duduk

di tempatnya masing-masing. Tidak lama ada

seorang staf perusahaan yang memimpin doa

untuk keselamatan dan kelancaran sebelum keberangkatan. Dan kini, bus mewah itu mulai

keluar dari area gedung Universal Models..

Setengah perjalanan.. rombongan itu berhenti

di sebuah rest area untuk beristirahat sejenak.

Sherin bersama beberapa model, memilih untuk

masuk ke sebuah restauran. Kebanyakan dari

para peserta tidak peduli pada masalah yang

saat ini sedang menimpa Sherin. Karena bagi

mereka, itu ibarat kerikil tajam yang datang

menghalangi kesuksesan karir seorang Sherin.

Saat sedang menikmati teh hijau, mata Sherin

menangkap adanya gelagat tidak beres yang

terjadi di sekitar bus. Tapi dia tidak begitu yakin.

"Okay..kita akan melanjutkan perjalanan.. Dan

sekitar satu setengah jam lagi, kita akan tiba

di tempat tujuan."

Ucap Miss Manola saat semua orang sudah ada

di dalam bus. Hawa di sekitar tempat itu mulai

terasa dingin hingga memaksa para model untuk mengenakkan baju hangat. Bus kembali melaju

menyusuri jalan tol menuju ke luar kota.

Setengah jam kemudian..

"Ada apa ini.? Apa ada masalah.?"

Para model tampak bingung sedikit panik saat

laju bus mulai tidak normal. Melaju zig zag dan

seperti kehilangan kontrol. Sherin bangkit dari duduknya, dia merasakan sesuatu yang tidak

di inginkan akan terjadi. Para model kini mulai berteriak panik dan ketakutan.

"Apa yang terjadi pak supir.? Apa ada masalah

dengan mesin bus ini, kita berhenti saja.!"

Miss Manola dan beberapa panitia mencoba

mendekat ke arah sopir, sementara yang lain

berusaha menenangkan para penumpang

yang kini semakin tidak terkendali.

"Se-sepertinya..rem nya bermasalah Miss..Kita

harus mengevakusi para penumpang sekarang

juga. Kami sudah memanggil bantuan !"

"Apa.?? bagaimana ini bisa terjadi.? Bukankah

kalian sudah mengecek semuanya sebelum

berangkat tadi.?"

Wajah Miss Manola tampak kelam di liputi oleh

kemarahan dan kekhawatiran. Para model kini

semakin panik dan menjerit ketakutan saat laju

bus semakin oleng. Mereka berusaha memegang

apapun yang bisa di jadikan pegangan. Sedang

sang sopir berusaha sekuat tenaga untuk tetap menyeimbangkan laju kendaraan besar itu. Tapi

rem nya benar-benar sudah terganggu hingga

laju bus tidak bisa di kendalikan.

"Tenang semuanya.. tidak akan terjadi apa-apa.

Akan ada team penyelamat yang datang.!"

Miss Manola berusaha menenangkan sambil

melakukan panggilan darurat ke bagian kantor.

"Bapak tenang..tetap seimbangkan dan berada

di jalur pinggir. Jangan panik, dan tetap berpikir

positif. Okay..kita akan mencari lokasi yang pas

untuk menghentikan bus ini.!"

Tiba-tiba Sherin sudah berada di dekat pak sopir

dan mencoba memberi pengarahan. Tapi saat ini

pak sopir sudah terlanjur kehilangan ketenangan.

Dia malah terlihat semakin panik saat bus masuk

ke area jalan yang di padati kendaraan lain. Tidak

lama, pria berusia 50 tahunan itu memegangi

dadanya dengan posisi tubuh jatuh di atas kemudi. Sepertinya dia terkena serangan jantung.

"Cepat berikan dia pertolongan pertama..!!"

Sherin memberi perintah sambil memindahkan

tubuh Pak sopir ke jok samping, kemudian dia

mengambil alih kemudi dan sebisa mungkin

mencoba menyeimbangkan laju bus tersebut..

***

Bersambung...

1
chatrine👀
thorrr lanjutan dari ank" Sherin sama devan ngk ada ya? soalnya novel kk bagus" semuaaa... menarik deh ceritanyaaa , abiss itu ngk bikin bosan... aku udah ulang" baca novelnya kk.. abis itu aku mau nunggu cerita dari anknya sherlin sama devan.. pleaseeee dibikin ya novelnya kak🥺🥺🙏😘🥰😍
Anonymous
Maaf saya kurang nyaman membacanya spasi antar tulisan jauh menurutku, thor tolong d perbaiki ya
Jio
Luar biasa
Jio
Lumayan
Nova Nurdin
bager teiung ah si sherin na oon hahah
Rizka Susanto
pak presdir multitalenta ternyata...., 😂
Asmainiati Pelis
aku nggak tau kapan mulai terbit novel ini,tp aku mulai membaca novel ini dari th 2021,sampai sekarang aku berulang kali baca cerita ini(2025),nggak ada bosannya,
Rizka Susanto
ada ya ibu kandung yg kya gtu.., 😌
Selamet Turipno
sudahlah sampai disini sajalah kalian baca caritaPEPEK ini
Jati Rianingsih
aku baca novel mu ini setiap tahun thooor dulu masih 1 juta yg like sekarang aku liat sudah 2 juta subhanallah. sehat selalu thooooor udah gak ada lagi kah gebrakan 2025 untuk novel terbaru?
Rizka Susanto
jangan pingsan ya km pengharum ruangan 😆😅
Rizka Susanto
klo mng Brian bneran cinta sama serin
harusnya percaya dunk sama serin,kan udh liat sdri klo Arnold udh babak belur dihajar serin,
logikannya klo serin berkhianat pst mrk udh diatas ranjang dunk bri..., km ini gmn sih😁
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Resti Yuliani
sebenrnya aku ga nyaman banget dengan spasi antar tulisannya... kejauhan buat aku, ga nyaman gitu bacanya
Siti Nina
Gak pengen berhenti baca ni novel ceritanya gak ngebosenin Keren banget 👍👍👍
Nuryati Yati
banyak yg pingsan 😆
Indri as
author pindah lapak atau bagaimana? kenapa gak lnjut ta buat novel?
Aseyrah Butik
Luar biasa
Siti Nina
Ya ampun bener" keren ceritanya 👍
Anggraeni Leea: bener bener keren cerita nya mbak.,sampe saya gak tau udah berapa kali bolak balik baca cerita ini🤭.,emang semua karya author Syan the best lah.,semua cerita nya sudah saya baca bolak balik😁
total 1 replies
Siti Nina
Wadidaw mantap 👍 nyuksep" kn jdi nya jdi ngakak byangin mereka berdua nyuksep 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!