NovelToon NovelToon
Tunangan Pria Obsesif

Tunangan Pria Obsesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Romansa Fantasi / Transmigrasi / Dark Romance
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: dewisl85

Reina masuk kedalam tubuh sang tokoh antagonis yang merupakan tunangan dari tokoh utama pria yang sangat obsess pada sang tokoh wanita. Takdir dari buku yang dibacanya harus mati dengan keadaan menyedihkan. Tapi Reina tidak ingin takdir buruk itu terjadi. Salah satunya dengan merubah takdirnya dengan memutuskan pertunangannya dengan Nico sang tokoh utama. Sayangnya perubahannya membuat pria gila berbarik tertarik padannya dan berjanji tidak akan melepaskan. Rencana hidup tenangnya harus hancur dengan pria gila yang malah obsesi padanya bukan pada kekasih kakaknya. Tidak sampai disitu saja masalah dalam hidupnya silih berganti. Berbagai karakter muncul yang tak seharusnya ada di cerita.
"Mari kita batalkan pertunangan ini."
"Tidak akan pernah, kamu sudah masuk ke dalam duniaku dan cara untuk keluar hanya dengan kematian. Sayangnya aku tidak akan membiarkan kematian merenggut kelinci kesayangan itu."
"Kenapa alurnya jadi berubah."
"Semua usahaku sudah selesai , mari kita putus."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewisl85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

Mobil yang dikendarai Nico berhenti tempat diperkarangan villa milik Shaka. Tanpa memperdulikan keberadaan mobil Yuda yang mengikutinya, sekarang keselamatan Reina lebih penting untuknya. Ia hanya berharap tidak terjadi hal buruk pada wanitannya. Setelah semua ingatan itu hilang, ia memang kehilangan Reina yang dulu. Setidaknya wanita itu tidak melukai dirinya lagi. Semua itu lebih dari cukup bagi Nico. Saat melihat Reina mengejarnya dengan sikap barunya. Rasa senang selalu melingkupinya tapi dia merindukan sikap Reina yang dulu.

Hari itu akhirnya tiba, saat Reina terbangun dengan sikapnya yang dulu. Wanita itu kembali dengan Reina yang dulu tapi rasa khawatirnya menghinggapinya kembali. Karena ingatan tentang hari itu pasti akan kembali dalam waktu dekat dan hari yang paling dirinya takuti terjadi.

Nico terdiam saat melihat tubuh Reina terbaring dikamar sahabatnya. Dia tahu ruangan itu dipenuhi potret adiknya selama ini. Kakinya melangkah perlahan, air matanya tanpa sadar berjatuhan. Rasa takut menghinggapinya tapi perasaan rega itu muncul. Saat tidak menemukan luka di tubuh wanitanya.

"sayang." panggil pria itu yang mencoba merengkuh kepala Reina. Tapi tidak ada jawaban apapun. Setidaknya detak jantung dan nafas masih dapat dirinya rasakan.

"Nico." panggil Yuda.

"Kita kerumah sakit Paul." ucap Nico yang sudah membawa tubuh wanitannya. Yuda mengikuti sahabatnya. Ia tahu sejak hari itu hidup sahabatnya tidak seindah dulu.

Shaka yang harus berpisah dengan kekasihnya. Nico yang harus mencintai wanitanya dalam diam. Keduannya harus berpura-pura jahat di depan wanita yang mereka cintai. Hanya itu yang bisa mereka lakukan untuk melindungi orang terdekatnya. Padahal baru beberapa hari ini, sahabatnya sering tersenyum dan kembali seperti dulu. Tapi malam ini ia harus melihat seberapa gelap sosok Nico bila orang terdekatnya terluka.

Mobil Nico melaju meninggalkan Villa Shaka dengan Yudi yang berada di kemudi. Sedangkan Reina dan Nico berada di belakang. Tidak ada pembicaraan selama perjalan. Hanya sebuah panggilan dari Paul yang menanya kabar mereka berdua.

"Nico, Tenanglah. Reina pasti bisa melewati masa ini." ucap Paul sebelum panggilan terputus. Sedangkan Yuda sesekali mencuri pandang dari kaca sepion. Ia hanya membuang nafas kasar karena rasa gugup yang menghinggapinya. Apalagi tatapan tajam sahabatnya yang membuat punggunya seakan panas.

"Yuda, sejak kapan kamu menyetir mobil seperti siput." sindir Nico yang merasa mobil mereka tidak sampai ke rumah sakit Paul.

"Nico sabarlah, aku sedang gugup dengan tatapan tajammu."

"Sangat tidak berguna." umpat Nico yang memilih menatap wanitannya.

"Ya-ya." balas Yuda asal , ia tidak akan pernah bisa melawan seorang Nico. Apalagi pria itu sedang marah seperti ini.

Setelah membutuhkan waktu 30 menit dari villa Shaka, akhirnya yuda bisa terlepas dari anjing gila di belakangnya. Nico keluar tanpa menunggu Yuda turun. Pria itu tidak sama sekali melihat sahabatnya. Sedangkan yuda hanya membuang nafas kasar. Sebuah pelukan dari sahabatnya yang melihat seberapa tegang yuda saat keluar mobil.

"Tugasmu sudah selesai bro." ucap Paul bersamaan dengan teriakan Nico.

"PAUL."

"Siap boss." balas Paul yang berlari menuju sahabatnya. Sebenarnya di depan rumah sakit sudah menunggu bawahannya. Tapi Nico tidak pernah percaya selain padannya. Ia tahu pria itu tidak ingin kedua kali kehilangan keluargannya.

Sebuah ruangan VIP di rumah sakit ternama di kota ini, Nico tidak pernah melepaskan tatapannya pada Reina yang terbaring di ranjangnya. Sedangkan Yuda sibuk menikmati cemilan yang disiapkan sahabatnya. Paul hanya membuang nafas kasar melihat kecemasan sahabatnya pada adik sahabatnya itu,

"Tenanglah bro, Reina tidak terluka, ia hanya pingsan saja." ucap Paul setelah mengecek keadaans sahabatnya. Tapi rasa cemasnya tidak silih hilang dan sahabatnya itu tahu alasannya.

Bersamaan itu pintu kamar Reina terbuka dengan keras dan menampak wajah Shaka yang cemas. Saat itu Nico bangun dari duduknya tanpa berkata-kata sebuah pukulan melayang tepat di perut sahabatnya. Shaka terkejut dan tidak bisa menghindari pukulannya.

"Nico."teriak Paul dan Yuda yang cukup terkejut dengan tindakan sahabatnya itu.

"Puas kamu melakukan hal ini pada adikmu."

"Nico aku tidak tahu mengenai ini."

"Benar, kamu sibuk dengan ketepurukan mengenai adikku bukan?"

"Kamu benar." ucap Shaka tanpa membantah. Kehilangan Nina membuatnya sangat frustasi dan tidak memiliki semangat hidup. Sedangkan Paul menatap Nico dengan makna lain.

"Cukup sampai disini Shaka."

"Kamu bisa mengatakan hal ini karena Reina masih ada diantara kita. Tapi bagaimana denganku, Wanita yang aku cintai sudah..."

"dia masih hidup." ucap Nico dengan santai. Pria itu berjalan menuju kursi disamping Reina. Sedangkan Shaka terkejut mengenai fakta yang dipaparkan sahabatnya.

"Apa maksudmu Nico?" tanya Shaka yang sekarang sedang menatap tajam pada sahabatnya itu. Tapi Nico tidak takut dengan tatapan sahabatnya itu.

"Tidak ada yang perlu aku jelaskan Shaka." ucap pria itu. bersamana dengan terlihat ada pergerakan pada tangan reina. Beberapa saat kemudia kedua mata indah itu terbuka dan membuat seluruh orang diruangan itu senang. Tapi tatapan tajam yang malah tergambar jelas di mata wanita itu. Reina menatap tajam pada Nico.

"apa maksudmu Nico? Nina masih hidup?" tanya Reina untuk pertama kali setelah pingsan. Nico masih terdiam dan tak ada niat untuk menjelaskan keadaan adiknya. Sedangkan wanita itu terus meminta penjelas dari pria di depannya.

"Nico."

"..."

"Nico aku tidak butuh diam mu."

"Reina." panggil paul yang membuat wanita itu menatap sahabat kakaknya yang berprofesi dokter. Sekarang ia baru tahu pria itu juga menjadi dokter yang  mengontrol kejiwaanya. Walaupun berat mengakuinya tap ia tahu kalau dirinya sekarang Reina yang sebenarnya.

"Neina memang masih hidup, tapi keadaanya tidak dikatakan hidup." ucap Paul yang membuat kedua kakak adik itu terdiam.

"Apa maksudmu Paul?" Tanya shaka yang sudah menarik kerah jas putih sahabatnya. Tidak ada perlawan dari paul, dia membebaskan sahabatnya untuk saat ini. Karena ia tahu perasaan Shaka tidak biak-baik saja.

"Nina sedang koma dan kita tidak tahu kapan dia sadar." jelas Nico dengan membuang wajahnya.

"Pasti semua itu karena aku." ucap Reina yang membuat Nico langsung menatap wanitannya. Tangan wanita itu ia raih. Untuk kali ini dia tidak akan membiarkan Reina melakukan hal bodoh seperti masa lalu.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri Reina, Bahkan keadaanmu lebih parah dibandingkan Nina. Hanya saja penyakit jantungnya yang membuatnya harus dalam keadaan koma. Lebih tepatnya detak jantungnya sangat lemah hingga perlu alat bantu untuk menopang hidupnya." jelas Nico dengan air mata yang jatuh saat mengingat keadaan adik semata wayangnya. Sesungguhnya orang yang harus disalahkan adalah dirinya. Karena dia tetap akan memilih Reina di hari itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!