Amira, seorang gadis jaman now yang terkontaminasi novel online bergenre pelakor. Ia selalu berharap bisa di hamili oleh seorang pria tampan dan kaya, sekalipun pria tersebut sudah memiliki istri.
Suatu ketika ia bertemu dengan Gerrard, seorang CEO kaya raya dan tampan yang menginginkan seorang anak. Sedang istrinya tak bisa memberi keturunan.
Meski di hujat netizen, Amira tetap mengikuti kata hatinya demi hidup bagaikan gadis miskin yang naik derajat, seperti di dalam novel-novel online yang pernah ia baca.
Ia kemudian menjalani kehidupan bak Cinderella. Ternyata pria kaya itu beserta keluarganya sangat baik. Amira merasa jika karma tidak berlaku pada kehidupannya.
Namun ketika ia telah menikah dengan CEO tersebut, muncul kejanggalan demi kejanggalan. Seperti sarapan pagi di rumah keluarga besar suaminya yang selalu sama, orang-orang yang mengenakan baju yang sama, pembicaraan yang sama setiap hari.
Apakah yang sebenarnya terjadi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratiwi Devyara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Heboh
Sejak pagi, lini masa media sosial mendidih. Tagar #amirapelakor dan #pegawaikafegatal menempati trending teratas di berbagai platform.
Potongan video berdurasi 30 detik, memperlihatkan dua perempuan tengah bertengkar di area belakang sebuah kafe. Dua orang tersebut adalah Tirani dan juga Sheva, dengan posisi Amira yang berada tepat disamping temannya itu.
Suara mereka jelas terdengar, karena direkam oleh handphone pengunjung yang jaraknya berdekatan. Dalam video itu Sheva dan Tirani tampak berdebat.
"Eh, cewek murahan. Mau jadi apa negara ini selanjutnya, kalau model generasinya kayak lo berdua gini."
"Itu terserah gue sama Amira, yang hamil juga rahimnya si Amira, koq lo yang sewot."
Netizen langsung ramai di postingan tersebut.
"Yang mana sih pelakornya?. Yang bertudung ini kah?"
Netizen mempertanyakan soal Sheva dan dibalas oleh netizen yang lain.
"Bukan kak, yang diem dan sok lugu di sebelahnya." tulis netizen tersebut.
"Lah koq yang bertudung ini berapi-api banget membela si pelakor?" tanya netizen lainnya lagi.
"Biasa, persahabatan tolol. Teman kegatalan malah dibela, jangan-jangan dia pelakor juga tapi berkedok Sholehah." Netizen lain berspekulasi.
Sementara di postingan akun lain mulai membahas siapa istri Gerrard. Sebab yang diunggah adalah potongan video, ketika pria itu datang dan membela Amira.
"Waw, sangat tampan sekali, mirip CEO di novel online yang menikahi gadis miskin."
Salah seorang netizen pembaca setia novel online halu segera memberi komentar.
"Iya, wajar sih direbut. Orang pantas untuk diperebutkan, wkwkwkwk. Dengar-dengar istri si cowok ini mandul, ya wajar cowoknya nyari rahim yang bagus."
Netizen yang sama halunya malah mendukung hal tersebut.
"Mantap sampai hamil." tulis netizen gatal lainya lagi.
Namun itu semua tak berlangsung lama, sebab netizen berpikiran waras kini mulai menyerang mereka semua.
"Kumpulan betina gatal yang mabok novel online mulai berkumpul." tulis salah seorang dari mereka.
"Jadi cewek murahan koq bangga dan di normalisasi." timpal yang lain.
"Eh, mbak. Namanya menikah itu semestinya soalnya hidup bersama, bukan soal rahim bisa bunting apa nggak. Bangga amat punya rahim dan sel telur murahan. Cowok nggak setia dan nggak menerima kekurangan pasangan koq di bela."
"Ini sekumpulan cewek-cewek halu yang berharap di buntingin ceo." tulis salah seorang netizen.
"Kasihan si Amira, mungkin dia juga nggak tahu kalau cowoknya udah nikah."
Muncul pembelaan bodoh lainnya dari netizen lain, yang baru saja membuka sosial media.
"Eh mbak, jaman sekarang sudah tersedia yang namanya internet dan sosial media untuk mencari tau. Kita bukan hidup di jaman batu." tulis netizen lainnya lagi.
"Iya bener, mustahil banget nggak tau. Emang pengen kaya instan aja, dengan memanfaatkan selangkang*n plus rahim dia yang kotor najis itu." netizen lain terlihat berapi-api.
"Gue nggak bela pelakor sih, tapi kadang istri sah juga suka terlalu sibuk. Laki-laki tuh gampang bosan kalau nggak dilayani dengan baik."
Seorang netizen laki-laki nyempil di tengah-tengah komentar yang di dominasi oleh kaum hawa.
"Eh mas, kalau bosan itu dibicarakan. Kalaupun udah nggak mau ya cerai dulu, bukan malah selingkuh dan membuntingi cewek lain." tulis netizen perempuan.
"Komentar tolol, enak banget ngomong bosan. Dikira kita cewek nggak bosen apa ngeliatin muka suami terus."
"Iya, enteng banget tuh jari. Kayak kaumnya si paling harus di layani."
"Tolol lu, kocak."
Netizen menyerang si laki-laki yang menulis komentar tersebut. Si laki-laki sempat ada membalas beberapa kali, namun kalah jumlah dan kalah bacot dengan netizen perempuan. Akhirnya ia pun menyerah dan AFK dari sosial media.
"Amira tuh kayak karakter di novel Sweet Second Wife, tahu nggak?. Cewek miskin yang dihamili konglomerat, dan akhirnya hidup bahagia. Gue yakin ending-nya juga bakalan kayak gitu."
Salah satu netizen yang di disinyalir masih remaja, menulis komentar.
"Ini nih, logika cacat betina halu jaman sekarang. Gimana generasi nggak pada rusak." tulis netizen dibawah komentar tersebut.
"Bocil halu, goblok. Kalau mau bunting dan kaya tuh nikah dulu bener-bener, sama cowok yang bener. Bukan malah jadi pelakor terus di normalisasi." timpal netizen yang lain.
"Heran, masih ada aja yang membela. Padahal perempuan yang menghancurkan rumah tangga orang nggak bisa dibilang korban." Salah satu netizen waras turut berkomentar.
"Kasihan istri sahnya, padahal cantik banget, kalem. Katanya pengusaha juga. Dikasih istri manusia, malah milih dedemit kelas rendah." netizen lain menambahi
"Gue nggak ngerti kenapa masih ada aja yang membela pelakor." tanya seorang netizen.
"Iya njir, padahal dia hamil bukan prestasi, tapi bukti nggak punya harga diri." timpal netizen lain.
"Perempuan miskin emang gitu koq, rahimnya selalu dijadikan senjata buat memperbaiki ekonomi. Wkwkwkwk."
Para warganet itu terus bersahut-sahutan, dan semakin sore gosip pun kian bertambah ramai. Sementara disisi lain aktivis perempuan juga ikut turun tangan.
Mereka menyayangkan tentang pelakoran dan hamil di luar nikah yang di glorifikasi di jaman sekarang. Seakan moral dan norma agama sudah tidak penting lagi bagi masyarakat.
"Ini bukan soal rahim bagus dan jelek, tapi soal bagaimana masyarakat masih menganggap perempuan cuma bernilai kalau bisa melahirkan."
Salah satu netizen berkomentar di postingan akun gosip besar, yang juga menampilkan soal Amira.
"Please lah, stop meromantisasi pelakor dan istri kedua. Ini bukan kisah cinta novel online, tapi kekerasan emosional terselubung." timpal yang lain.
Beberapa akun edukatif bahkan membahas kasus Amira sebagai contoh nyata, bagaimana fiksi pelakor di novel daring bisa mempengaruhi persepsi perempuan muda.
"Paham ya sekarang, betapa besarnya dampak novel online dengan tema pelakor, istri kedua, dihamili sebelum nikah dan lain-lain bagi generasi." tulis akun-akun tersebut.
Banyak ibu-ibu yang akhirnya berkomentar disana.
"Iya, anak gadisku benar-benar ku perhatikan bacaannya sekarang. Kita sebagai ibu harus juga melek teknologi, aplikasi dan informasi. Karena anak pun bahkan bisa rusak meski tidak keluar dari rumah." tulis salah seorang dari mereka.
"Bener banget bund, keponakanku baru ketahuan sama ibunya. Ternyata selama ini dia suka baca novel-novel online yang isinya mengglorifikasi soal pelakor. Parahnya lagi banyak adegan tidak senonoh yang harusnya dibaca oleh orang dewasa di novel itu." timpal yang lain.
"Ih serem, bund. Emang ada ya adegan begituan di cerita-cerita novel online?"
Salah seorang ibu-ibu lugu bertanya pada mereka semua.
"Ada bund, jangankan cerita, video short pun ada banyak yang kayak gitu seliweran di beranda sosmed." balas ibu yang lain.
"Dan semua tokoh pasti digambarkan miskin, lalu dihamili diluar nikah dan baru dinikahi setelah melendung dan bercerai dengan istrinya pertama. Muak banget sama novel-novel kayak gitu." tulis salah seorang ibu-ibu.
"Duh, jadi resah bund. Aku punya dua anak gadis soalnya. Amit-amit jangan sampai mereka jadi kayak si Amira ini." timpal ibu yang lain.
***
