NovelToon NovelToon
NIKAH PAKSA [Menghapus Fitnah]

NIKAH PAKSA [Menghapus Fitnah]

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

Sepasang remaja yang tidak saling kenal, berbeda latar belakang, berbeda keyakinan dan berbeda pola pikir. Harus di nikah-kan secara paksa, karena keduanya di tuduh berzina saat sedang berteduh di gubuk reyot.

Berawal dari Fitnah, benci dan ego. Bagaimana keduanya hidup dalam ikatan pernikahan?

Note : Berdasarkan imajinasi Author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan

Aurora yang kukuh mau ke Rumahsakit Minggu depan saja, kini tetap berangkat sekolah. Di sekolah hanya mempersiapkan Ulangan Akhir Semester ganjil, mereka terlihat sela karena kegiatannya hanya mempersiapkan ruangan dan mencari dimana ruangan mereka nanti.

Aurora terlihat lebih kurus, kantung matanya terlihat. Bibirnya juga pucat, Aurora selalu membawa permen di mana pun dan kapanpun.

Alvian selalu mengamati Istrinya, merasa khawatir. Tapi, jika dia memaksa membawa Aurora periksa takutnya dia nanti marah, atau semakin tidak mau periksa.

"Mungkin dia takut kena penyakit serius, makanya takut periksa." Batin Alvian.

Kini Alvian, Aurora, Soraya, Kayden, Bumi dan Dion sedang duduk di tangga. Mereka diam mengamati murid yang berlalu lalang di bawah sana.

"Ra, Lo sakit ya?." Ucap Soraya.

"Iya, keliatan banget ya?." Lirih Aurora.

"Iya, Lo pucet banget. Mending cepetan periksa, mau kita anter?." Ucap Soraya.

"Ngga ah, paling cuma masuk angin." Tolak Aurora.

Huekk..

Aurora merasa mual, Alvian terkejut dan hendak menemani Aurora ke kamar mandi. Tapi, sepertinya Aurora sedang berusaha menahan agar tidak muntah.

"Lo kena Asam Lambung yah? jangan telat makan, jangan kecapean. Aku juga kemarin gitu, makan ngga makan rasanya mual." Ucap Soraya.

"Mungkin." Lirih Aurora.

"Penyakit perempuan ada-ada aja." Celetuk Bumi.

"Kita juga nggamau kali kena Aslam, cuma males aja gitu mau makan. Apalagi nanti apa makan jadi mual." Ucap Soraya.

"Makan aja susah, aneh banget." Bumi tidak pernah GTM.

Saat Soraya sedang berdebat, Aurora merasa berkunang kunang. Tubuhnya seperti terkena gempa, lalu pandangannya menggelap. Aurora berusaha tetap sadar, membuka matanya lebar-lebar tapi tetap saja gelap hingga kesadarannya hilang.

Bruk!

"AURORA!!!!!."

Soraya memekik saat Aurora terjatuh dari anak tangga karena pingsan, Alvian melotot dan langsung melompat. Memeriksa keadaan Istrinya yang pingsan dengan wajah pucat.

"Gue bawa mobil, ayo cepetan bawa ke Rumahsakit." Ucap Dion, cepat tanggap.

"Lo kan OSIS, emang boleh bolos?." Celetuk Bumi.

"Urgent, lagian juga ngga ada pelajaran apa-apa." Ucap Dion.

Alvian berlari dengan panik membawa Aurora yang tidak sadarkan diri di gendongannya. Soraya, Kayden, Dion dan Bumi mengikuti di belakang.

Para murid menatap dengan penasaran, apa yang terjadi pada Aurora? tapi mereka tidak mau mengganggu karena sepertinya situasinya genting.

Dion segera duduk di kursi kemudi, Bumi di sebelahnya, Alvian dan Aurora di kursi penumpang. Dion tancap gas dengan kecepatan yang cukup cepat, meskipun tetap hati-hati dan waspada.

Kayden dan Soraya menyusul naik motor, lagi-lagi mereka harus balapan ke Rumahsakit, kini mengantar gadis yang berbeda lagi.

Jantung Alvian berdebar tak karuan, berusaha membangunkan Aurora. Alvian merasa bodoh, harusnya dia memaksa Aurora untuk periksa agar tidak terjadi hal seperti ini.

Sampai di Rumah sakit, Bumi keluar berteriak dengan keras. Perawat datang membawa Brangkar, Aurora di rebahkan di sana lalu di dorong menuju ruang UGD.

Alvian, Dion, Bumi, Kayden dan Soraya menunggu dengan cemas di kursi tunggu. Mereka berdoa agar Aurora tetap baik-baik saja, dan hanya pingsan karena kekurangan imun.

"Maaf, dimana suaminya?." Tanya Suster, dengan ekspresi rumit.

"Saya." Jawab Alvian cepat.

"Kalian ini masih sekolah kan?." Perawat itu terlihat syok, namun berusaha Profesional.

"Ada apa Dok? Apa teman kita sakit parah?." Tanya Soraya.

"Pasien akan dibawa ke ruang rawat, di sana Dokter akan menjelaskan pada kalian." Ucap Suster, setelah menghela nafas.

Alvian jadi semakin khawatir, kenapa raut wajah Suster terlihat tertekan. Apa istrinya benar-benar sakit parah? Alvian merasa kepalanya sakit karena terlalu cemas.

Mereka mengikuti Brangkar Aurora, Aurora masih tidak sadarkan diri dengan infus di tangannya. Alvian merasa takut, berbagai pemikiran buruk terlintas di otaknya.

Sampai di Ruang rawat VIP, Dokter mulai menjelaskan dengan wajah profesional. Namun tetap saja, ada ekspresi heran dan butuh penjelasan lebih lanjut.

"Pasien hamil usia 6 Minggu, Siapa diantara kalian yang merupakan Ayah biologis, dari bayi dalam kandungan pasien?." Ucap Dokter.

Deg.

Bumi, Dion, Kayden dan Soraya melotot sampai mulutnya terbuka. Mereka sangat syok, teramat sangat syok sekali, bahkan mereka menatap Alvian yang terlihat mematung.

"Saya." Jawab Alvian, anehnya dia terlihat senang.

"Karena kalian masih sekolah, kami memerlukan dampingan orangtua untuk penjelasan lebih lanjut, silahkan hubungi orangtua Pasien terlebih dahulu." Ucap Dokter, merasa tidak habis pikir dengan anak-anak zaman sekarang.

Alvian mengeluarkan sesuatu dari tas selempang miliknya. Dan itu semakin membuat Bumi DKK melotot, mereka nyaris serangan jantung dan tidak bisa menutup mulut.

Alvian mengeluarkan Buku Nikah, Dokter menerima dan membaca dengan seksama. Mencocokan dengan KTP milik Aurora dan Alvian, semuanya cocok.

"Baik, kalau begitu saya akan menjelaskan lebih lanjut, kepada anda selaku suami pasien." Ucap Dokter, akhirnya.

"Karena Pasien hamil di Trimester pertama, memerlukan dukungan penuh dari suami. Emosinya sensitif, ibu hamil akan gampang merasa sedih, marah, senang bahkan sakit hati di waktu bersamaan. Lalu ada yang namanya Morning Sicknes, dimana Ibu hamil di Trimester pertama akan mengalami mual dan muntah, kehilangan nafsu makan atau yang lebih sering di kenal Ngidam. Karena itu, dukungan suami sangat di butuhkan." Ucap Dokter.

"Ah, oke." Alvian, merasa ingin tersenyum tapi gengsi.

"Lalu untuk Vitamin dan penambah darah, harus di minum secara rutin pagi dan malam. Membantu Pertumbuhan dan kesehatan janin, pastikan Ibu hamil makan-makanan seimbang dan sehat. Boleh memakan Jajan, tapi tolong perbanyak buah, sayur dan daging. Jangan lupa konsumsi susu Ibu hamil dan pemeriksaan kandungan secara rutin minimal setiap satu bulan sekali." Lanjut Dokter.

"Baik, Dok." Jawab Alvian.

Setelah selesai menjelaskan, Dokter pun keluar dari ruangan. Ruangan tiba-tiba senyap, Alvian dan yang lain masih syok tapi Bumi yang paling syok.

"Woi.. apa maksudnya ini?." Ucap Bumi, tatapannya cukup tajam.

"Jelasin Al." Ucap Dion.

Kayden dan Soraya bahkan sampai tidak bisa berkata-kata, mereka menatap Alvian dengan ngeri. Mereka seumuran tapi Alvian sudah pernah begituan.

"Apa lagi? gue udah nikah." Ucap Alvian, terlihat santai.

"WTF! sejak kapan?." Bumi memekik.

"hampir 3 bulan yang lalu." Jawab Alvian.

"OMG, kok bisa Kalian nikah? Kalian di jodohin?." Soraya syok.

Alvian terkekeh, menceritakan semuanya dari awal Sampai Akhir. Dimulai dari di fitnah zina, di nikahkan, nenek Aurora meninggal karena syok, dirinya pindah Agama dan bagaimana sifat brengseknya di awal pernikahan hingga akhirnya dirinya sadar.

Alvian menjelaskan tanpa ada yang ditutupi, Bumi DKK mendengarkan dengan seksama, ekspresi mereka nampak berubah-ubah. Raut syok yang terlihat dengan jelas.

"Wah.. gila, ngga habis pikir gue." Bumi bahkan sampai linglung.

Soraya terdiam, menatap Aurora yang terlelap di Brangkar. Ternyata kebahagiaan yang selama ini dirinya inginkan, adalah hasil kerja keras dari Aurora.

Aurora juga merasakan rasa sakit dan penghinaan, dia begitu tegar hidup sebatang kara di duni yang kejam ini. Soraya semakin ingin dekat dengan Aurora.

"Oke, gue paham sekarang. Terus gimana setelah ini? kalian kan backstreet, tapi kehamilan kan bakal keliatan semakin berjalannya waktu." Ucap Dion.

"Kenapa ngga pake pengaman, bodoh." Celetuk Kayden.

"Karena gue emang pengen punya anak." Ceplos Alvian.

"Ya ngga pas masih sekolah juga monyet, ini gimana setelah ini? Aurora putus sekolah karena ke egoisan Lo?." Ucap Dion.

"Ngga, kita bakal tetep sekolah kaya biasa. Terserah Aurora mau gimana, nanti kalo perutnya udah besar, Orangtua gue bakal minta izin buat Aurora sama gue sekolah online dengan alasan ikut Perjalanan bisnis ke luar Negri, beres." Ucap Alvian.

"Brengsek coy, orang kaya Lo pengen punya anak." Bumi, masih harus mencerna baik-baik.

"Bumi, Lo bisa jaga rahasia kan? ini nyangkut Aurora, kalo sampe Lo keceplosan dia yang bakal dihujat habis-habisan." Ucap Alvian.

"Sans, kalo ini jelas gue bisa." Ucap Bumi serius.

Keheningan melanda, mereka fokus pada isi pikiran masing-masing. Mencerna situasi dan informasi yang cukup mengejutkan, Alvian menatap Aurora dengan pancaran mata yang rumit.

"Hamil? Aurora hamil anak gue... anjir, gue jadi Ayah." Batin Alvian.

1
Pecinta Novel
sebagai lakilaki setuju banget sama alvian, ngga semua wanita harus di hormati😡
Pecinta Novel
baru pulang kerja, tetep nyempetin baca sebelum tidur, semangat terus thor💪😍
Mama Lemon
Komenanya kocak bjir, serasa baca komen tiktok wkwwk🤭
Mama Lemon
Menjunjung tinggi kesetaraan gender🤣 good al, ngga semua wanita pantas di hormati 🤭🔥
Umi
semoga yang ini temannya solid🙏
Umi
semangat thor💪
Umi
effort nya boleh deh🤭
Umi
susah banget ngalahin cindy🤭
Umi
semangat aura
Umi
jangan hamil dulu, masih kecil
Umi
Semoga mereka bahagia
Umi
JANGAN DI MAAFIN THOR
Umi
Duh🤭
Umi
Mampus😄
Umi
aku malah salfok sama visualnya, padahal pake cici kok bisa mukanya konsisten 🙏😄
Umi
Buat Alvian nyesel thor🤭
Umi
Semangat Aurora💪
Pecinta Novel
BACAAA!!!!!! REKOMEN BGTTT BGTT!!!
Pecinta Novel
Oke effortnya lumayan
Pecinta Novel
Pen gue cekek si Cindy😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!