NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Menikah

Tiba-tiba Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Hardianti

Zira Azizah tidak pernah mempunyai keinginan sedikit pun untuk menikah diusianya yang masih muda namun apa daya sang ayah tiba-tiba meminta nya untuk menikah padahal ijazah sekolah SMA pun belum ia terima .


Ikuti kelanjutan nya dan jangan lupa mohon dukungan nya 🙏🙏🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Hardianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 ~ Sayang

Sepulang dari Danau keduanya langsung bersih-bersih dan setelah itu Zira langsung turun ke dapur untuk menyiapkan makan malam , sedangkan Gaffi ia langsung menuju ke ruang kerjanya karena ada pekerjaan yang harus ia selesaikan dengan cepat , Gaffi sudah menawarinya untuk memesan makanan diluar tapi Zira menolak dengan dalih ia ingin memasak biar bisa hemat, padahal sudah tahu jelas suaminya orang berada .

Gaffi membebaskan Zira berkreasi didapur lagian Gaffi juga selalu menunggu hasil masakan istrinya , Gaffi tahu Zira lagi bersemangat 45 untuk belajar memasak .

Iya Zira memang sedang bersemangat belajar memasak menyiapkan makan untuk keluarga kecil nya . Ia ingin menjadi seperti bunda Zoya yang pintar memasak dan selalu memastikan perut suami dan anak-anaknya kenyang dengan hasil masakannya.

Perlahan Zira mulai membiasakan perannya sebagai seorang istri dan mungkin ia sudah bisa menerima pernikahan dadakan itu .

Sekitar jam 8 malam , Zira sudah menyelesaikan masakannya dan sudah ia tata dengan rapi dimeja makan .

Seraya menunggu Gaffi keluar dari ruangan kerjanya , Zira membersihkan dapur dan mencuci peralatan bekas ia memasak .

" Alhamdulillah selesai juga " , ucap Zira lega seraya menarik nafas.

" Kenapa bang Gaffi belum keluar ya ? , apa pekerjaan nya belum selesai ? " , gumam Zira bertanya-tanya.

Zira mencari keberadaan Gaffi namun ia tidak menemukannya diruang tv atau pun dikamar bahkan Zira sudah mengecek di balkon tapi Gaffi tidak ada.

Zira mengambil benda canggih miliknya dan ia segera melakukan panggilan pada Gaffi .

Beberapa menit menunggu namun Gaffi tidak menjawab panggilannya padahal nomornya aktif .

Zira terus menghubungi Nomor Gaffi seraya keluar dari kamar , dan akhirnya ia bisa bernafas lega karena Gaffi mau menjawab panggilannya.

" Assalamualaikum, Abang dimana ? " , salam Zira sekaligus bertanya .

" Wa'alaikum salam dek , kenapa kangen ya ? " , jawab Gaffi seraya terkekeh dan ternyata ia tepat berada dibelakang nya .

" Aaah astaghfirullah" , teriak Zira kaget , hampir saja Zira terkena penyakit jantungan .

" Iii kebiasaan deh suka muncul tiba-tiba " , kesal Zira seraya memukul tangan Gaffi .

Gaffi hanya tertawa ia puas sekali melihat Zira yang kaget.

" Abang dari mana sih ? " , tanya Zira seraya cemberut.

" Abang abis dari ruang kerja , kan tadi sudah bilang ada kerjaan yang harus Abang selesaikan dengan cepat " , jawab Gaffi menjelaskan.

" Memang ada ruangan lagi ya ? " , tanya Zira penasaran.

" Ada dong " , jawab Gaffi tersenyum , dan Gaffi langsung mengajak Zira ke ruangan kerjanya .

Zira baru tahu ternyata ada ruangan lagi dibelakang kamarnya dan itu adalah ruangan kerja Gaffi yang dipenuhi dengan buku-buku dan berkas-berkas milik Gaffi .

" Tadi adek nyari Abang mau apa ? " , tanya Gaffi seraya menatap Zira .

" Oh itu aku mau ngajak makan malam " , jawab Zira jujur .

" Oh ya udah ayo kita makan lagian Abang juga udah lapar banget " , timpal Gaffi semangat , kini ia ada yang menyiapkan makanan sekaligus ditemani makan juga .

Keduanya langsung menuju meja makan , Gaffi dan Zira sudah duduk di kursi dan Zira langsung mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan lauk pauk lalu ia serahkan kepada Gaffi .

" Makasih banyak sayang " , ucap Gaffi senang.

" Blush " , kedua pipi Zira langsung memerah mendengar Gaffi memanggilnya sayang , seketika jantungnya bekerja dengan sangat cepat.

" Dek kok diam aja jawab dong ? " , ujar Gaffi seraya tersenyum.

" Hmmm iya sama-sama " ,balas Zira dengan malu-malu.

Gaffi terkekeh melihat Zira yang malu-malu.

" Mau Abang ambilkan makannya ? " , tawar Gaffi karena melihat Zira yang diam .

" Ga usah Zira bisa sendiri kok " , tolak Zira cepat.

Zira langsung mengisi piringnya, dan keduanya langsung memulai makan dengan berbarengan.

" Mmm ini beneran enak dek , kamu semakin pintar memasak dan buat abang tambah jatuh cinta " , puji Gaffi .

Dan lagi-lagi Gaffi berhasil membuat Zira salah tingkah , bahkan Zira sedikit kaget mendengar kata cinta yang Gaffi ucapkan .

" Uhukh uhukh" , Zira tersedak dengan makanannya.

" Pelan-pelan dek " , ucap Gaffi yang langsung sigap memberi Zira minum .

Keduanya kembali menikmati makanannya sampai habis .

" Alhamdulillah Abang kenyang banget " , ucap Gaffi seraya mengelus perutnya.

Zira ia hanya tersenyum , lalu ia segera membereskan meja makan .

" Dek biar Abang aja yang bersihkan semuanya , kamu istirahat aja " , cegah Gaffi lembut.

" Gapapa , lagian bukannya Abang masih ada kerjaan , Abang beresin dulu aja kerjaan Abang biar ini sama Zira " ,balas Zira tersenyum.

" Makasih sayang " , timpal Gaffi senang karena Zira perhatian.

Lagi-lagi Zira merasa terkena penyakit jantung mendengar kata sayang dari Gaffi .

Gaffi masih duduk di meja makan seraya menemani Zira beberes dan mengecek email yang baru masuk dari asistennya.

Beberapa menit Zira sudah menyelesaikan tugas di dapur , dan Gaffi segera menyuruh nya untuk beristirahat dikamar .

" Abang diruangan kerja ya , gapapa kan ? " , ujar Gaffi ketika mereka akan berpisah.

" Iya gapapa lagian masih didalam satu apartemen kok " , jawab Zira santai .

" Oke jaga diri baik-baik ya sayang " , timpal Gaffi seraya melambaikan tangan.

" Dih lebay banget " , balas Zira seraya bergidik geli namun dalam hati ia senang mendapat panggilan sayang dari Gaffi .

Zira menyalakan tv dan duduk bersantai disofa seraya bermain ponsel .

Tak lama Zira merasa dirinya mengantuk Zira pun menyempatkan diri untuk membersihkan wajahnya dan berganti pakaian lalu tak lupa memakai ritual skincare malamnya .

Zira membaringkan tubuhnya ditempat tidur , ia bersiap ingin tidur namun tiba-tiba saja ia mendengar suara petir dan seketika membuat Zira sedikit kaget .

" Sepertinya mau hujan " , gumam Zira .

Dan benar saja tak lama hujan turun membasahi bumi disertai dengan suara petir .

Zira yang awalnya ingin tidur ia menjadi tidak mengantuk karena merasa sedikit takut dikamar sendiri dengan ke adaan hujan disertai petir.

" Abang kenapa belum masuk kamar ya ? , apa pekerjaan nya belum selesai ? " , gumam Zira was-was .

Dalam hitungan detik tiba-tiba terdengar suara petir berbarengan dengan mati lampu .

" Ahhhh Abang Abang " , teriak Zira ketakutan.

Ia meringkuk diatas kasur , teriak pun percuma karena pasti tidak akan terdengar oleh Gaffi .

Ceklek , suara pintu dibuka .

Zira semakin ketakutan .

" Dek kamu dimana ? " , tanya Gaffi seraya berjalan pelan dan hanya diterangi cahaya dari ponselnya yang hampir mati .

Mendengar suara Gaffi , Zira langsung membuka kedua matanya dan melompat ke arah Gaffi namun sayang Zira tidak melihat keadaan sekitar sehingga ia terjatuh karena tersandung sofa .

" Dek kamu gapapa ? " , tanya Gaffi yang langsung menghampiri Zira dan membantunya bangun.

" Abang , Zira takut" , Zira langsung memeluk tubuh Gaffi dengan Erat.

" Gapapa jangan takut dek , disini ada Abang , kamu aman sayang " , jawab Gaffi seraya membalas pelukan Zira .

Gaffi bisa merasakan tubuh Zira yang gemetar dan itu artinya Zira benar-benar ketakutan .

~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!