Luke Alvarez laventez adalah anak satu-satunya dari keluarga laventez, dikabarkan kedua otangtuanya telah meninggal dunia saat dia berusia 14 tahun. Lalu Luke dirawat oleh pembantunya, dia memiliki tujuan ingin berkerja paruh Waktu agar tidak selalu merepotkan pembantunya itu.Sejak Luke duduk dibangku SMP sangat suka sekali dengan anime dan game, dia sampai mengumpulkannya hingga sekarang.
Lalu Luke memiliki rencana ingin membeli figur aksi anime yang baru saja rilis yaitu tensura dan dia segera bergegas agar tidak kehabisan. saat diperjalanan ia bertemu dengan seseorang yang ingin ditikam dan dia sangat tidak beruntung.
Akankah di kehidupan berikutnya Luke akan mendapatkan keberuntungan atau malah menjadi kesialan baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayangan Gereja Suci Dan Rencana Diablo
Ketegangan di Tempest meningkat setelah kunjungan Nicolas. Rimuru mengumpulkan para pemimpin Tempest untuk membahas strategi menghadapi Gereja Suci.
"Mereka akan menyerang kita. Kita harus bersiap," kata Rimuru dengan serius.
"Kita punya kekuatan yang cukup untuk melawan mereka," kata Benimaru dengan yakin.
"Tapi Gereja Suci memiliki banyak sekutu dan pengaruh," kata Shion dengan khawatir.
Luke, yang biasanya tenang, menunjukkan ekspresi serius. "Gereja Suci memiliki artefak suci yang sangat kuat. Kita tidak boleh meremehkan mereka."
Milim, yang mendengarkan dengan seksama, tiba-tiba berdiri. "Aku akan menghancurkan mereka semua!" teriaknya dengan semangat dan menggebu-gebu.
"Milim, kita tidak bisa gegabah," kata Rimuru dengan lembut. "Kita harus membuat rencana yang matang."
Sementara itu, Noir, yang diam-diam mengamati situasi, menyeringai. "Ini semakin menarik," gumamnya. "Gereja Suci akan menjadi gangguan yang bagus. Aku bisa memanfaatkan situasi ini untuk mendekati Luke."
Noir mendekati Rimuru dan menawarkan bantuannya. "Rimuru, aku bisa membantu kalian melawan Gereja Suci," katanya dengan nada ramah. "Aku memiliki pengetahuan tentang sihir dan strategi yang bisa berguna."
Rimuru memperhatikan Noir dengan curiga. "Siapa kau sebenarnya?" tanyanya.
"Aku hanya seorang pengembara yang ingin membantu," jawab Noir dengan senyum misterius. "Aku tidak punya motif tersembunyi."
Luke, yang merasakan aura aneh dari Noir sambil berbisik-bisik untuk memperingatkan Rimuru. "Rimuru, jangan percaya padanya. Aku tidak menyukainya."
"Siapa namanu" kata Rimuru melihat kearah Noir dengan tatapan yang serius
"Aku tak me memiliki nama, tetapi manusia memanggil dengan sebutan Noir" Jawab Noir yang tersenyum ke arah Rimuru dan Luke
"Jika aku tidak salah ingat Noir itu adalah salah satu dari Iblis Primodial, apa aku benar" Kata Luke yang menatap Noir dengan tatapan yang dingin
"Anda tenyata tau banyak ya" Jawab Noir sambil menyeringai ke arah Luke dan Rimuru
"Apa bisa kamu jelaskan Luke, apa maksud dari perkataanmu itu" Kata Rimuru yang sangat terkejut dengan perkataan dari Luke
"Yang aku tau di dunia ini iblis Primodial itu adalah iblis yang tertua dan sangat kuat" Kata Luke dengan tenangnya sambil menatap ke arah Noir dan Rimuru secara bergantian
"Aku mengerti, dan berapa jumlah dari iblis primodial?" Kata Rimuru yang sangat penasaran dengan penjelasan dari Luke
"Jika ku tak salah ingat mungkin ada lima" Kata Luke yang masih sangat tenang sambil sesekali melirik ke arah Noir
"Luke sama anda memang pintar, saya semakin kagum kepada anda" Kata Noir yang sangat kagum dengan kecerdasan Luke
"Kau tidak perlu memuji ku seperti ini" Kata Luke yang berasal puas dengan pujian dari Noir tetapi dia masih bisa tetap tenang
"Oh ya Luke apa dia lebih kuat daripada dirimu?" Kata Rimuru yang masih sangat penasaran dengan sosok yang bernama Iblis primodial
"Tentu saja tidak, bagiku mereka tidak akan menjadi ancaman Rimuru kau tenang saja" Kata Luke yang masih sangat tenang dan Rimuru hanya menganggukan kepalanya
Namun, Rimuru memutuskan untuk menerima bantuan Noir. "Kita membutuhkan semua bantuan yang bisa kita dapatkan," katanya. "Aku akan mempercayaimu, Noir. Tapi jangan coba-coba mengkhianati kami."
Noir tersenyum lebar. "Tentu saja," katanya. "Aku akan melakukan yang terbaik untuk membantu kalian."
**Rencana Pertahanan Tempest**
Rimuru, bersama dengan para pemimpin Tempest dan Noir, menyusun rencana pertahanan untuk menghadapi serangan Gereja Suci. Mereka memutuskan untuk memperkuat tembok kota, memasang jebakan, dan melatih pasukan.
"Kita harus membuat mereka menyesal telah menyerang Tempest," kata Rimuru dengan tekad.
Luke bertanggung jawab untuk memperkuat pertahanan magis kota. Ia menggunakan kekuatannya sebagai dewa kegelapan untuk menciptakan penghalang yang kuat.
"Penghalang ini akan melindungi kita dari serangan sihir Gereja Suci," kata Luke dengan wajah yang serius. "Tapi kita tetap harus waspada."
Milim, dengan kekuatannya yang luar biasa, bertugas untuk menghancurkan pasukan musuh. Ia tidak sabar untuk menunjukkan kekuatan sejatinya.
"Aku akan menghancurkan mereka semua!" teriak Milim dengan semangat.
Noir, dengan pengetahuannya tentang sihir dan strategi, memberikan saran yang berharga. Ia membantu Rimuru untuk mengidentifikasi titik lemah Gereja Suci dan merencanakan serangan balik.
"Gereja Suci memiliki beberapa artefak suci yang sangat kuat," kata Noir. "Kita harus menemukan cara untuk menetralkan mereka."
**Pertemuan Rahasia Noir dan Luke**
Sementara Tempest bersiap untuk perang, Noir diam-diam mendekati Luke. Ia ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengan dewa kegelapan itu.
"Luke, aku ingin berbicara denganmu secara pribadi," kata Noir dengan nada serius.
Luke menatap Noir dengan curiga. "Apa yang ingin kau katakan?" tanyanya.
"Aku tahu siapa kau sebenarnya," kata Noir. "Kau adalah seorang dewa kegelapan, raja bagi para iblis. Kenapa kau menyembunyikan identitasmu?"
Luke terdiam sejenak. "Itu bukan urusanmu," jawabnya dengan dingin tanpa melihat ke arah Noir.
"Aku tertarik padamu, Luke," kata Noir. "Aku ingin tahu lebih banyak tentangmu. Kenapa kau melayani seorang slime? Kenapa kau melindungi kota ini?"
Luke menghela napas. "Aku tidak punya alasan untuk menjelaskannya padamu," katanya. "Aku melakukan apa yang aku yakini benar."
"Aku bisa membantumu, Luke," kata Noir. "Aku bisa memberikanmu kekuatan yang lebih besar. Bersama-sama, kita bisa memerintah dunia."
Luke menatap Noir dengan tatapan tajam. "Aku tidak tertarik dengan kekuasaan," katanya. "Aku hanya ingin melindungi teman-temanku."
Noir tersenyum tipis. "Kau benar-benar berbeda dari pemimpin iblis lainnya," katanya. "Itulah yang membuatmu menarik."
Noir mendekati Luke dan mencoba untuk menyentuhnya. Namun, Luke menghindarinya.
"Jangan menyentuhku," kata Luke dengan nada dingin. "Aku tidak mempercayaimu."
"Maaf apa aku boleh menjadi bawahan langsung darimu?" Kata Noir yang melihat ke arah Luke sambil tersenyum dan ia ingin sekali menyentuh Luke
Noir tertawa pelan. "Kau sangat berhati-hati," katanya. "Tapi aku tidak akan menyerah. Aku akan mendapatkan kepercayaanmu, Luke."
"Baiklah aku mengijinkanmu untuk menjadi bawahan langsungku dan aku akan memberi mu nama Diablo, bagaimana apa kau suka?" Kata Luke yang menatap Noir dengan dinginnya
"Saya sangat suka nama yang anda berikan Luke sama" Kata Diablo yang sangat senang sambil selalu memuji Luke
Diablo pergi meninggalkan Luke dengan senyum misterius. Luke merasa tidak nyaman dengan pertemuan itu. Ia tahu bahwa Diablo memiliki rencana tersembunyi.
"Aku harus berhati-hati," gumam Luke. "Aku tidak bisa membiarkan dia menyakiti Rimuru atau Tempest."