seorang wanita yang sering di perlakukan tidak baik oleh ibunya sendiri,harus menjalani kehidupan nya yang sulit,bahkan ibu kandungnya sendiri lebih menyayangi anak angkat nya dan suami baru nya.
wanita itu mengira laki-laki yang bersama dengan ibunya itu adalah ayah kandung nya,tapi setelah kenyataan terungkap dia sangat terkejut,dan sempat putus asa.
disaat dia ingin mengakhiri hidupnya, tiba-tiba seorang pemuda yang berpakaian rapi berbicara padanya.
Penasaran dengan kelanjutan nya,,yuk simak cerita author ini.. 😍❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
membantu
Di tengah hutan yang terlihat mencekam di ruang bawah tanah, terlihat laboratorium yang sangat canggih dan juga selang tabung yang bergelantungan di setiap sudut,di meja paling pojok disana seorang pemuda tampan sedang duduk dengan wajah serius sembari meneliti cairan yang baru saja dia buat.
" sepertinya ini sudah sempurna,, tinggal melakukan percobaan saja,hahhahaa dunia ini akan di bawah kendali ku " ucap pemuda itu dengan tawa bahagia melihat cairan yang telah dibuat beberapa hari ini akhirnya berhasil dengan sempurna.
" aku sangat yakin semua orang dikota sudah saling menyerang dan saling mengigit,mmmmm aku merasa penasaran dan ingin melihat nya, ckckck seharusnya aku memasang cctv di setiap sudut kota agar aku bisa memantau mereka semua " ucapnya dengan menyeringai licik.
setelah itu pemuda tampan yang bernama mardes yang berusia 29 tahun itu berdiri dan berjalan kearah kaca yang terlihat istimewa diantara yang lain.
" mereka semua memang bodoh hanya kekuasaan yang mereka fikirkan dan tidak mengetahui jika barang ini sangat luar biasa" ucapnya dengan berdecak kagum,dia mengingat kejadian dimana saat di penjualan lelang bawah tanah, seseorang menjual permata hati itu padanya dengan harga murah.
" lebih baik aku mencari hal yang menarik lagi, aku merasa sudah mulai bosan dengan permainan ini " ucap mardes dengan tersenyum menyeringai sembari mengelus dagunya.
*******
ditengah-tengah kota may4t Leona dan kedua orang tuanya telah tinggal tulang karna zombie yang memakan daging mereka bertiga,malika yang melihat itu merasa mual.
" selamat tinggal keluarga parasit ku " gumamnya dan berjalan dengan santai di kota yang terlihat kacau itu.
disaat dia ingin melewati gedung apartemen tiba-tiba matanya menatap kearah patung yang sedang di kelilingi para zombie,malika yang merasa penasaran langsung mendekati mereka.
" air panas..air panas...awass minggir aku ingin melihat nya juga " ucap malika dengan suara keras, semua zombie langsung berbalik badan dan menatap malika dengan dahi mengerhit heran.
sedangkan patung yang sedang berdiri melotot melihat malika yang baru saja datang,dia melihat penampilan malika yang terlihat acak-acakan, rambutnya yang panjang menutupi sebagian wajahnya.
" kenapa dia terlihat seperti manusia normal ? tidak mungkin dia normal zombie itu saja menuruti ucapannya " ucap pemuda itu dalam hati, ternyata pemuda itu Jordan yang berusaha keluar dari apartemen nya,tapi di tengah jalan dia melihat banyak zombie yang sedang mencari makanan, reflek dia menjadi patung dan berusaha menahan nafas,dia mengenakan mantel hujan agar para zombie tidak merasa curiga.
malika berdiri dihadapan Jordan dengan bersiul melihat wajah tampannya.
" wahh dia sangat tampan sekali jika kita memakannya itu sangat di sayangkan,, bagaimana kita memajangnya saja di tengah-tengah kota " ucapnya pada zombie dengan serius.
rawwuuuuurrrrr!!! rawwuuuuurrrrr
para zombie berteriak seolah mengatakan mereka sekarang merasa lapar,dan tidak menyetujui ucapan malika,mata pemuda itu bergetar mendengar ucapan malika,dia melototi malika dengan geram.
" sialan ternyata zombie yang satu ini tau juga pemuda tampan,ingin sekali aku menangkis kepalanya dan rambutnya itu ckckck ada apa dengan gayanya " gumamnya dalam hati dia berusaha menahan diri agar tidak bergerak.
malika menatap mereka dengan tajam.
" apakah kalian sekarang ingin membantah ucapanku?? dengarkan ini , aku sudah terkenal di seluruh kota dan sekarang kalian panggil aku bos karna aku yang akan mengatur kalian semua mulai sekarang!!! " ucapnya dengan dingin.
rawwuuuuurrrrr!! rawwuuuuurrrrr
mereka semua berjalan di tempat dengan sempoyongan,malika tersenyum puas dan menatap pemuda itu dengan tersenyum menyeringai.
" mantel yang bagus kenapa kamu tidak sekalian mengenakan helm mu ? heyy manusia aku tau kamu pura-pura jadi patung, aku bisa saja menyelamatkan mu tapi aku memiliki satu syarat" bisik malika pada Jordan setelah mengatakan itu dia menggaruk kepalanya dan menatap semua zombie yang terdiam dengan tersenyum manis.
Jordan merasa terkejut mendengar ucapan wanita zombie itu jantungnya berdebar kencang,dengan suara bergetar dan lirih dia berbicara dengan hati-hati.
" baiklah aku..aku mau tolong selamatkan aku dari teman-teman mu itu " ucap Jordan dengan terbata-bata.
malika yang mendengar itu merasa senang dia mengangguk dan tersenyum puas dengan wajah berseri-seri dia menatap sahabatnya zombie-zombie yang sedang menatapnya.
" tunggu apa lagi angkut barang baru kita dan ikuti aku " perintah malika dan berjalan dengan bahu terangkat.
rawwuuuuurrrrr!!! rawwuuuuurrrrr
mereka semua berjalan mendekati Jordan, sedangkan jordan kesulitan bernafas mendengar ucapan wanita itu lagi, terlihat tubuhnya bergetar hebat.
" apa..apa maksud ucapan wanita itu " gumamnya dalam hati menatap malika yang berjalan terlebih dahulu dengan tatapan kosong.
tiba-tiba tubuhnya mematung,dia melihat kebawah dengan wajah pucat Pasih, dan merasakan cakaran lembut dari zombie itu.
" apa yang mereka lakukan padaku ? hiksssss apa zombie jelek itu mencoba menipu ku,, tolong aku hikkksss" isaknya dalam hati terlihat air matanya berjatuhan di kepala zombie itu.
malika yang merasa mereka belum mengikuti nya sontak menghentikan langkahnya dan berbalik badan,dia tersenyum puas melihat para zombie yang menggendong Jordan bersama-sama.
" cepatlah sobat kenapa kalian masih diam disana ?? dan kalian jangan pernah menyentuh nya atau tidak kalian yang akan menjadi makanan ku " ucap malika dengan mata melotot.
para zombie reflek berjalan dan mengikuti malika, sedangkan Jordan yang berada di gendongan para zombie tersenyum miris.
" jika semua anggotaku tau seorang polisi di gendong zombie yang mengerikan pasti nama baikku hancur,,aku sangat sial hari ini,, hikksss...menyesal aku keluar dari apartemen ku " gumamnya dalam hati, setelah itu dia pingsan karna merasa mual mencium bau anyir dar4h mereka.
"*********
sedangkan mardes yang saat ini sedang berjalan di tengah kota, melihat banyak zombie yang sedang menggendong pemuda, senyuman mardes mengembang melihat itu.
" HAHAHHAHAHA lihatlah mereka bahkan memakan seorang polisi yang terkenal kehebatan nya,,,sekarang yang menjadi orang hebat itu aku !!! " ucapnya dengan bahagia melihat musuh bebuyutan nya di gendong zombie.
dia mengira zombie itu memakan musuhnya tanpa sepengetahuan nya musuhnya akan tetap menjadi penghalang untuknya.
di dalam gudang yang terlihat kosong malika duduk dengan santai dan melihat pemuda itu yang belum juga sadar,
" ckckckck kenapa dia malah pingsan begitu lama,padahal aku masih banyak urusan " ucapnya dengan kesal.
setelah menunggu beberapa menit malika melihat pemuda itu membuka matanya,Jordan yang baru saja terbangun melihat dia yang sekarang sudah berada digudang.
" kenapa aku bisa ada disini ? bukannya mereka tadi membawa ku pergi ?? " gumamnya dengan heran, tiba-tiba dia terkejut melihat seorang wanita yang sedang duduk dengan tenang dan menatap nya dengan tajam..
Jordan berdiri dan menatap malika dengan waspada..
" kenapa kamu membawaku kesini ? bukannya kamu berjanji akan menyelamatkan ku,,?? apakah kamu mencoba menipu ku " ucapnya dengan dingin.
malika bedecak kagum melihat ketampanan pemuda itu dia berdiri yang membuat Jordan melangkah mundur.
" apa yang ingin kamu lakukan?? " tanya Jordan dengan suara bergetar.
" jangan takut aku sama seperti mu,,apakah kamu tidak sadar jika sudah menjadi zombie mereka tidak akan bisa berbicara?? sudahlah lupakan itu aku sudah menyelamatkan mu dan untuk itu kamu juga harus membalas kebaikan ku !! " ucap malika dengan serius.
Jordan tertegun mendengar itu dia menatap seluruh wajah dan tubuh malika yang terlihat utuh dan tidak ada luka disana sama sekali.
" jadi kamu menipu semua zombie itu ? bagaimana bisa ? " tanyanya dengan serius.
tentu saja malika menggunakan obat bius dari sistemnya yang membuat nya terlihat seperti mereka dan bau badan nya juga persis seperti mereka yang membuat zombie itu tidak akan merasa curiga
" bukan pertanyaan yang aku inginkan darimu !! kamu harus membantuku sekarang juga !! karna waktunya tidak banyak jika sampai aku terlambat kota ini akan menjadi kota mati tanpa manusia !! " Ucapnya dengan dingin.
deg
Jordan kaget mendengar itu dia langsung menatap wajah cantik malika dengan tertegun,dia membuang muka karna baru tau malika ternyata sangat cantik.
" lalu aku harus membantu mu seperti apa ? jika memang kamu ingin menyelamatkan kota ini, aku juga akan dengan senang hati membantumu karna aku seorang polisi yang harus melindungi rakyat " ucap nya dengan tegas.
malika mengangguk dan tersenyum tipis dia memberikan sebuah kertas pada Jordan
" pelajari jalan ini,, didalamnya ada ruangan yang harus kita masuki karna disana akar permasalahan yang terjadi!! dan kita harus secepatnya menghancurkan akar itu " ucapnya dan memberikan peta pada jordan.
dengan serius Jordan menerimanya dan melihat peta yang terlihat acak-acakan..
" ini seperti laboratorium?? apakah dibalik semua ini perbuat manusia ? " tanya Jordan dengan nafas memburu.
malika mengangguk dan mengambil sesuatu dari sakunya, setelah itu memberikan kapsul pada Jordan .
" minum lah kapsul ini,,30 menit waktu kita berada didalam ruang itu ,selama30 itu kita harus menemukan permata hati yang paling mencolok didalam laboratorium itu,,jika kamu menemukannya hancurkan saja sampai pecah berkeping-keping!! setelah itu larilah dan jangan menunggu ku " ucapnya dengan serius.
Jordan terdiam sejenak dia menatap malika dengan serius setelah itu dia akhirnya mengangguk,dan mengambil kapsul itu tanpa ragu dia meminumnya.
" sebaiknya kita pergi sekarang" ucap Jordan yang di angguki malika, akhirnya mereka meninggalkan gudang itu dengan berlari kencang agar waktu yang diberikan sistem tidak sia-sia.