NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan CEO

Terpaksa Menikah Dengan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: CrystalCascade

⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA!

⚠️Rawan Typo!

⚠️Mengandung adegan romans✅

⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅



Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana dengan bekerja sebagai cleaning service di perusahaan besar.

Entah tejatuh di timpa tangga atau mendapatkan durian runtuh pribahasa yang cocok untuknya saat ia terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

"Saya akan membantu kamu asal kamu mau menikah dengan saya"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 33

Ryszard dan Nea memasuki ruangan. Siang ini mereka berdua sedang berada di rumah sakit untuk memeriksakan kandungan Nea.

Nea cukup gelisah, karena ini adalah kali pertamanya ia memeriksakan kandungan nya. Ia berdoa dan berharap semoga janin yang ada dalam kandungannya nya sehat.

"Selamat siang," sapa dokter permpuan itu dengan sopan. Dari yang mereka lihat dokter yang ada di hadapan mereka itu cantik dan masih muda.

"Siang." balas mereka berdua serentak.

"Silahkan duduk," Ryszard memundurkan kursi untuk Nea lali untuk dirinya sendiri.

"Dengan bapak Ryszard dan ibu Nea, benar?"

"Iya benar, dokter." Jawab Nea, sedangkan Ryszard hanya diam saja.

"Sebelumnya perkenalkan nama saya Arshita," ucap dokter Shita memperkenalkan dirinya. Dokter ini adalah rekomendasi dari Tino.

"Ini kehamilan pertama ya bu?"

Nea kembali mengangguk.

"Kalau boleh tahu usia ibu berapa?"

"Hampir 20 dok." Dokter mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ooh masih sangat muda yaa... kalau suaminya?"

Nea menoleh kepada Ryszard yang berada di samping nya, seolah menyuruh Ryszard untuk menjawab.

"28" jawab nya dengan singkat. Dokter pun mencatat umur mereka.

Setelah itu, dokter terus memberikan mereka berdua pertanyaan, mulai dari terakhir menstruasi, riwayat penyakit, dan masih banyak lagi.

"Kita langsung saja USG ya pak bu. Agar bisa mengetahui keadaan janin dan usia pastinya. Selain itu USG ini juga berguna untuk memperkirakan tanggal melahirkan, juga untuk melihat apakah janin mempunyai kelainan bawaan adan sebagainya".

Karena sama-sama belum berpengalaman. Ryszard dan Nea hanya mengangguk dan mengikuti semua saran yang diberikan dokter. Mereka juga menyimak apa saja yang dikatakan dokter, walaupun ada beberapa yang tidak mereka pahami, tapi yang penting kan mendengarkan urusan paham atau tidaknya itu bisa ditanyakan lagi nanti.

Nea pun dituntun untuk berbaring di brankar dengan Ryszard yang ikut duduk di kursi sebelah Nea. Dokter kemudian akan mengoleskan gel khusus guna mencegah terjadinya gesekan antara kulit dan transducer. Gel tersebut juga berfungsi memudahkan pengiriman gelombang suara ke dalam tubuh.

Saat pemeriksaan USG, transducer akan digerak-gerakkan di bagian tubuh yang akan diperiksa. Gerakan ini diperlukan agar gelombang suara yang dikirim mampu memantul kembali dan memunculkan gambar yang baik.

Tiap gema yang memantul akan membentuk gambar berupa ukuran, bentuk, serta konsistensi dari jaringan lunak atau organ dalam tubuh. Pantulan gelombang itulah yang kemudian membentuk gambar di layar komputer.

Saat gambar mulai terlihat, bunyi bising pun ikut menyertainya.

Dug

Dug

Dug

dalam hati, Nea bertanya-tanya. Suara apa itu? Apa alat nya rusak.

Sedang kan Ryszard, ia hanya melihat apa yang dilakukan dokter, meski banyak pertanyaan yang terucap dihatinya, tapi ia berusaha untuk menyembunyikan nya, nanti juga dokter menjelaskan nya. Itu pikirnya.

"Jantung bayi di dalam kandungan mulai berdetak. Detak jantung janin normal di masa ini mirip dengan detak jantung ibu, antara 80-85 kali per menit." Jelas dokter dengan masih menggerakan benda di tangan nya di berada di atas perut Nea, dan matanya mengarah ke layar monitor.

"Jadi ini suara detak jantung anak saya dok?" Ucap Nea bergetar dan berkaca-kaca.

"Iya benar sekali."

Ryszard, ia hanya diam terpaku mendengar suara detak jantung buah hatinya, ada perasaan terharu dan entah lah. Perasaan ini sulit dijelaskan dengan kata-kata. Ryszard menggenggam tangan Nea dan menghujani nya dengan kecupan, ia sudah tak peduli dengan dokter yang ada disana lagi.

"Bisa anda lihat disana," dokter menunjuk layar monitor itu. "Itu adalah janin kalian." Ucapnya menggerak-gerak kan alat yang ia pegang dan memperbesar gambar tersebut.

"Jadi usia kehamilan nya menginjak lima minggu. Pada usia kehamilan 5 minggu, janin sudah berkembang hingga seukuran biji buah apel. Sistem saraf janin dan organ-organ utamanya pun mulai terbentuk, seperti Jantung. Neural tube, yang kemudian akan berkembang menjadi saraf tulang belakang dan otak." Jelas dokter panjang lebar.

Nea dan Ryszard memperhatikan layar itu. Walau pun tidak tau maksud dan artinya, karena disitu hanya ada dua benda kecil seukuran buah apel.

"Kenapa ada dua titik hitam disana?" Tanya Ryszard yang sedari tadi hanya diam dan mengamati.

Dokter tersenyum penuh arti saat mendengar pertanyaan yang di ucapkan Ryszard barusan. Sepertinya calon ayah ini masih belum paham dengan apa yang dilihatnya.

"Ini adalah kabar gembira. Dua benda yang ada disana adalah calon bayi kalian." mendengar penuturan dokter, Ryszard dan Nea tampak kaget dan tidak percaya. Mereka tidak menyangka akan langsung dikaruniai dua buah hati sekaligus, sungguh hal ini tidak pernah terpikir sama sekali.

Mereka berdua sangat bahagia. Tanpa mempedulikan kehadiran dokter disana, Ryszard memeluk tubuh mungil istrinya dan mengecup wajahnya dengan bertubi-tubi, agar tak terlewat satu jengkalpun. Sedangkan Nea, pipinya sudah basah karena air matanya sendiri. Ia tak menyangka dengan anugerah yang diberikan tuhan padanya, diusia yang masih muda ini, ia dipercaya untuk mengandung dua buah hati sekaligus. Walau pun juga ada rasa takut yang menghantuinya saat memikirkan persalinan nanti.

"Tapi kabar kurang baiknya adalah kehamilan ini cukup beresiko. Selain usia sang ibu yang masih terlalu muda, jumlah anak yang ibu kandung juga mempengaruhi tingkat komplikasi juga kelahiran prematur." Perkataan dokter barusan seperti menghentikan kebahagiaan yang sedang mereka rasakan saat ini.

Dokter terus menjelaskan resiko-resiko yang mungkin Nea hadapi nantinya, tapi selain itu dokter juga memberikan saran untuk mencegah juga menasehati Nea agar tidak terlalu berpikir berlebihan, karena itu akan berdampak pada janin mereka.

"Kalau untuk berpergian jauh boleh tidak?" Tanya Nea saat mengingat niat nya dan Ryszard yang akan pergi ke kampung halaman nya bertemu keluarganya.

"Boleh, tapi pada waktu kehamilan 13–28 minggu atau trimester kedua. Pada usia kehamilan ini, ibu hamil sudah mulai nyaman dengan kondisi kehamilannya dan risiko keguguran pun terbilang rendah. Kalau untuk sekarang-sekarang ini saya saran kan jangan dulu." Jelas dokter.

"Ada yang perlu ditanyakan lagi?" Tanya dokter.

Hampir saja Nea akan membuka mulutnya, mengatakan 'tidak'. Tapi Ryszard sudah menyelanya.

"Apa saat hamil boleh melakukan hubungan suami istri?" Tanyanya dengan tanpa rasa malu sedikit pun. Berberda dengan istri yang ada di sampingnya itu, ia terlihat sangat malu dan pipinya dihiasi semburat merah.

Dengan refleks Nea menyikut perut Ryszard karena lancang bertanya hal itu.

Dokter hanya bisa menahan kekehan nya dibalik senyumnya saat melihat kelakuan sepasang suami istri dihadapan nya itu.

"Ini pertanyaan yang bagus. Selama kehamilan, hubungan intim sangat aman dilakukan. Hubungan intim selama kehamilan juga memberikan manfaat seperti sirkulasi darah menjadi lancar sehingga dapat menyuplai oksigen ke seluruh tubuh hingga ke janin. Selain itu, melakukan hubungan intim selama awal kehamilan bisa mengurangi risiko terkena preeklampsia. Preeklampsia merupakan kondisi peningkatan tekanan darah disertai adanya protein dalam urine. Tapi juga harus dibatasi agar tidak terlalu sering juga di lakukan dalam posisi yang aman." jelas dokter.

********

"T tolong berdiri jangan seperti ini," ucap Nea tak enak hati, tapi wanita itu tetap bersujud di bawah kaki nya.

"Mas maafin dia. Dia udah menyesali perbuatan nya," ucap Nea kepada Ryszard.

"Tapi dia sudah bicara yang buruk tentang mu."

"Aku nggak papa kok. Aku udah maafin, tolong ya maafin mereka jangan pecat mereka."

"Tidak!" ucap nya final Lalu menarik Nea mengikuti langkahnya.

Ryszard membawa Nea ke ruangan nya.

"Mas Please maafin dia. Mas nggak denger dia bilang apa? Dia butuh uang untuk pengobatan anak nya." bujuk Nea.

"Sudah lah itu cuman akal-akalan nya saja biar kamu simpati padanya."

Ryszard tetap lah Ryszard. Ia sangat keras kepala dan sulit untuk mengubah pendirian nya.

"Lebih baik kamu istirahat saja disini, saya mau ke meetig room dulu." ucap nya mengecup pucuk kepala Nea lalu hilang di balik pintu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!