NovelToon NovelToon
MANAGER LOVE STORY

MANAGER LOVE STORY

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / BTS / Blackpink / Angst
Popularitas:362
Nilai: 5
Nama Author: timio

Dunia hiburan jadi tempatnya bermain, ia lah pekerja di belakang layar suksesnya penampilan para artisnya. Orang yang mengorganisir segala sesuatu agar tertata dengan indah dan rapi, orang yang di tuntut untuk sempurna agar menyempurnakan artisnya. Artisnya yang salah, ia yang bertanggung jawab.

Helena Cady, wanita ceria 28 tahun yang sejak awal usia 20an sudah bergabung dengan Huge Ent, sebuah agensi hiburan besar di Mithnite, dalam waktu lima tahun ia berhasil menjabat sebagai manager seorang artis besar yang dinaungi oleh Huge Ent.

Dan ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi pemecah hubungan baik, antara member kakak dan adik di sebuah boy grup terkenal NEMESIS, yang terdiri dari 5 orang pria tampan. Helena terjebak cinta segitiga diantara dua member Nemesis dan semua kerumitan di dalamnya.

🍁🍁

Yuk, kepoin yeorobun 💜

Borahae 💜💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GPS

Roof top Huge Ent adalah tempat luas yang paling sepi, yang biasa di gunakan sebagai lahan pacaran oleh para rookie. Tapi di cuaca se dingin itu tidak akan ada yang mau naik kesana. Karena hal itulah Theo berada disana malam itu. Se usai jadwal padatnya hari ini, ia memilih berdiam diri disana, sambil menyesap sebatang rokok yang ia nyalakan.

Kepulan demi kepulan asap ia hembuskan dari mulutnya, ia juga tidak paham bagaimana rasa rokok itu, yang jelas pelarian penatnya hanya ada dua selama ini, yang pertama itu Helena, yang terakhir hanyalah rokok itu. Selama tiga tahun ke belakang, ia bahkan tidak menyentuh rokok mana pun lagi. Karena ada tempat paling nyaman untuk ia melarikan diri, Helena Cady.

Penyesalan selalu datang terlambat, kan? Ia tidak tahu iseng nya akan membawa dampak se serius dan se parah ini. Tidak ada yang menerima iseng yang ia lakukan itu, tidak ada yang menganggap iseng nya itu lucu. Bahkan Helena langsung memotongnya, meninggalkannya, melupakannya.

Setelah sebulan penuh ini dihindari habis-habisan oleh Helena yang terus menempeli Yogie, Theo benar-benar frustasi. Tidak ada sedikitpun celah diberikan wanitanya itu untuk mendekat lagi, ia melihat dari kejauhan bagaimana cerianya Helena, terlihat baik-baik saja, sementara ia sudah sebulan ini meradang. Jika ia memaksa mendekat, Helena akan langsung pergi, begitu saja seterusnya.

Hingga hal yang sangat tidak di duga-duga terjadi, Helena muncul sendiri di hadapannya, ia sempat tersenyum melihat kelakuan Helena yang random, sambil mengomel ia berjongkok menekuk lututnya dan membenamkan kepalanya disana.

"Ayo berhenti, Theo... Benar-benar berhenti... ".

Ungkapan itu semakin membuat Theo menjerit, ia tidak siap, ia tidak mau, tidak. Tanpa Helena ia seperti kehilangan arah, ia terus mendekap erat wanita itu, takut sekali ia berlari lagi.

"Jangan sayang, jangan. Aku ngga bisa... Aku minta maaf sayang... Aku mohon... ", tangis Theo.

"Seumur hidup aku selalu tanggung jawab untuk diriku sendiri, Theo. Aku yatim piatu, ngga punya siapa-siapa. Karena itu juga aku selalu mengalihkan cerita kalau kamu udah bahas keluarga, karena memang aku ngga punya. Aku yang jaga diriku sendiri, sedikit aja aku salah langkah aku jatuh dengan mudah, runtuh sekalian, beda sama kamu. Kamu masih bisa bangkit, banyak orang di belakang kamu. Sedang kan aku ngga punya itu semua.

Kalau bukan aku yang ngelindungi diri aku sendiri, siapa lagi? Berarti kamu bukan rumah tempat aku pulang kan?".

Sakit

"Aku cinta kamu, Theo. Tapi kalo mencintai kamu itu sama dengan menyakiti diriku sendiri, aku mundur Theo. Aku ngga bisa berbagi kamu dengan siapa pun."

"Sayang... Aku ini punya kamu. Cuma kamu sayang, cuma kamu... Please Helena, jangan ngomong begitu. Aku punya kamu sayang hiks, aku udah selesaikan semuanya sama dia. Aku minta maaf ke dia, aku yang mulai hal konyol itu. Sayang... Aku ngga akan ngulangin semua ini lagi. Sayang aku mohon, sekali aja... Sekali aja. Kasih aku kesempatan hiks... Helena please... "

Theo tidak perduli lagi bagaimana berantakannya dirinya sekarang, bagaimana konyolnya dirinya memohon, mengemis, asal wanitanya ini kembali. Tidak apa.

Helena juga sama, batinnya sedang ribut didalam sana, ia merasa ingin kembali tapi di tahan oleh rasa takut karena yang dihadapinya adalah perselingkuhan, setahunya itu adalah penyakit yang bisa kambuh se waktu-waktu. Ia tidak ingin kedua kalinya.

"Maaf, Theodore. Keputusan aku udah bulat, aku ngga bisa mulai lagi. Aku ngga bisa benci ke kamu, aku cinta kamu, aku sayang kamu, tapi rasanya sakit banget, Theo. Aku ngga bisa nerima itu. Aku lepas kamu sayang, aku lepas kamu... Semoga kamu ketemu yang ngga akan kamu hianati, this is the closure, Theo... "

Cup

Satu kecupan lama Helena bubuhkan di bib!r Theo, sebagai tanda perpisahan mereka. Pipi keduanya sudah basah, tidak ada perpisahan yang benar-benar ikhlas. Helena merelakan Theo untuk melindungi dirinya sendiri, sementara Theo terus bertahan dan meyakinkan bahwa semuanya tidak akan terulang lagi, tapi semuanya sudah terlambat, Helena sudah membuat jalannya. Tinggallah Theo dan dunianya. Belum lagi fakta yang baru saja Theo ketahui, mantan kekasihnya itu ternyata yatim piatu, apa tidak semakin merasa bersalah dirinya.

🌵

Konser di Adelard Town pun akan segera di mulai. Seperti biasa semuanya sibuk di backstage, karena Yogie anak didik yang baik, ia selesai paling cepat, manajernya pun aman tenang dan damai. Tidak ada adegan siap menyuap kali ini, hanya mereka makan bersama di pojokan. Asik sekali, si kulkas yang biasanya datar dan dingin itu tertawa lebar sekali.

"NGGAK... NGGA MAU, APAAN TADI KATANYA PAKAI YANG HIJAU KENAPA TIBA-TIBA UNGU. NGGAK AH.. NGGA MAU. GUA NGGA SUKA KAYAK GITU. BILANGIN ITU SAMA SI THEO BERHENTI SESUKA SEENAK DIA... ", bentak Jay pada staff dan pergi keluar ruangan. Staff lain dan manajer Jay sendiri, Kris sudah pusing. Mereka terlihat grasak - grusuk.

"Bentar ya kak." Helena meletakkan makanannya dan menghampiri untuk mengetahui apa yang terjadi.

Yogie hanya menatap dari kejauhan, ia paham apa yang sedang terjadi. Bukan Jay yang bermasalah, tapi Theo yang memulainya. Ia ingin mengacaukan suasana sehingga Helena bisa turun tangan, karena semua orang di sana tahu Helena yang paham betul bagaimana Theo. Tatapan Yogie datar melihat Helena segera keluar.

"Lu berhasil lagi, Theo." batinnya.

Tapi beberapa saat kemudian ia mengulum senyumnya karena yang dibawa Helena kembali bukan Theo tapi Jay.

"Bener ya mba, janji ya." Rengek si bungsu.

"Sippp, sana pakai yang ungu."

Semangat 45 Jay masuk kembali ke ruang ganti, Helena melepas napasnya yang besar dan kembali bersama Yogie.

"Kamu bayar berapa?", tanya Yogie sembari terkekeh.

"Mahal bener."

"Kamu janjiin apa?".

"Minjemin rubiconnya kak Yogie seminggu."

Deg

"HELENAA.... ", kaget Yogie karena detik itu juga Helena sudah kabur entah kemana.

Yogie hanya bisa terkekeh, bisa-bisanya solusinya se mind blowing itu. Agak kesal memang ketika mobil kesayangannya di korbankan, tapi ia tahu ia tidak akan bisa marah karena Helena yang membuat keputusan itu, ditambah ini adalah konser mereka yang harus sukses.

"Tidak apa, yang penting dia senang." batin Yogie.

🌵

Detik-detik memasuki panggung, semuanya diperhatikan sekali lagi. Jay susah siap dan sumringah dengan pakaian bernuansa ungunya yang sempat jadi perdebatan itu, tawaran Helena membuatnya pasrah menerima stelan yang ia benci itu, ia sudah membayangkan mengendarai rubicon kesayangan Yogie.

Masing-masing artis sudah bersama manajernya, Kris merasa terselamatkan karena ada Helena, selain Theo, Jay adalah member kedua yang paling susah di atur. Helena memperhatikan Yogie dari atas ke bawah, lalu ia tersenyum lebar dan mengacungkan jempolnya.

"Cakep banget, mirip Shooga."

"Cakepan siapa aku atau dia?".

"Ya dia lah, apaan... Dih... ", ejek Helena.

Ditanggapi kekehan Yogie, semua orang yang berada di sekitar mereka saling tatap, si kulkas ini bukan cuma lupa di colok tapi ternyata sudah benar-benar rusak. Yogie benar-benar menjadi orang yang hangat dan ceria sekarang. Semenjak Helena lah pendampingnya.

Sementara si datar yang lain, melirik malas interaksi manis itu, tapi dalam hatinya jelas ia menangis, dan menjerit.

"Harusnya itu aku."

Dan begitulah semua member naik ke atas panggung sesuai dengan konsep yang sudah mereka siapkan. Helena seperti biasa akan duduk manis di antara kameramen, jika dulu bersama Theo ia hanya duduk diam dan melihat, tersenyum dan tertawa melihat kekasihnya mengirimkan kode-kode cinta mereka dari atas sana. Maka kali ini berbeda, ia memang tetap duduk manis, tapi sesekali ia melambai kegirangan, berikut ia juga mengabadikan momen itu di ponselnya.

Dulu Helena tidak pernah melakukan itu sama sekali. Theo benar-benar menahan kesakitannya di atas panggung itu melihat bagaimana kesayangannya berpaling, bagaimana kesayangannya benar-benar berhenti, bagaimana Helena closure sendirian, sedangkan dia masih jalan di tempat.

"Jika saja Helena, jika saja... Jika saja aku bisa ulang waktu 1 menit aja ke masa lalu, aku ngga akan peduli akun fans itu, ngga akan Helena, aku ngga akan lirik dia sedikit pun, seandainya aku tahu bayaran dosaku bakal se mahal ini bahkan sebenarnya aku ngga sanggup membayar, aku ngga akan memulai apa-apa Helena. Aku cuma akan diam di tempat ku membiarkan kamu menjagaku seperti selama ini, jika saja... "

Meski excited seperti itu, sesekali Helena juga memperhatikan mantan kekasihnya dari jauh, performanya masih seperti dulu. Wajahnya ceria, enerjik, terkadang moment seperti ini membawanya kembali ke masa lalu, masa dimana Theo masih miliknya, ketika di panggung ia selalu memberi kode-kode cintanya pada Helena, membuat penonton bersorak disana, tapi matanya tertuju hanya pada Helena.

Sekarang semua sudah berbeda, Theo entah milik siapa, ia juga tidak ingin tahu, ia hanya melindungi dirinya sendiri. Ia tidak ingin terikat lagi dengan siapapun, sekalipun itu Yogie. Ia sebaiknya sendiri saja, karena untuk dirinya yang sedari awal bertahan sendirian lebih baik memang begitu.

Sendiri saja.

Semuanya sudah selesai dengan kegiatan panggung, para member Nemesis bersiap ke hotel yang sudah dipersiapkan untuk mereka. Sementara Yogie kebingungan sendiri seperti anak ayam yang kehilangan induknya karena Helena tidak kelihatan dimana pun.

"Ada yang liat Helena ngga?".

"Ngga mas."

"Liat Helena ngga?".

"Ngga mas, butuh apa? Mau saya ambilkan?".

"Ah ngga. Makasih."

"Liat Helena ngga pergi kemana?".

"Tadi dia pergi sama ibu-ibu mas, ada bapaknya juga? Saya kira itu keluarganya."

Deg

"Keluarga apa? Sejak kapan Helena punya keluarga di Adelard Town?". Batin Yogie.

"THEO... MAU KEMANA??!! ", teriak Juna karena Theo berlari ke pintu belakang back stage.

"THEO... BAHAYA... ANJIR... AOHHH... ", frustasi Juna melihat artisnya lari begitu saja tanpa kata apapun, lalu tak lama terdengar deru mobil dari belakang backstage.

Yogie bahkan bingung harus apa, ia clueless. Kenapa Theodore langsung pergi begitu saja? Apa ada sesuatu yang terjadi pada Helena?

"Mas, kenapa?", tanyanya pada Juna.

"Hah? Ahh.. Elu jangan ikutan. Itu kebiasan mereka dulunya, Helena ngga akan pernah ninggalin artisnya sebelum semua kru bubar, tiga tahun dia konsisten, tiba-tiba aja Helena pergi, pasti aneh. Theo udah wanti-wanti dari dulu, ada gps yang dia masukin ke sepatu yang selalu Helena pakai kalau lagi Nemesis manggung."

Yogie terdiam, ia bingung harus sedih, senang, atau cemburu sekarang. Pasalnya Theo tidak se egois bayangannya, diam - diam ia melindungi manajernya ralat kekasihnya sejak dulu.

"Mas, ini handphone mba Helen jatuh di deket pintu keluar... ", seru seorang staf.

🌵

"Jangan... Aku ngga punya aa-apa lagi tante, tolong jangan... Lepasin aku tante... "

.

.

.

TBC... 🌵

1
Timio
Ok Amy 💜 ditunggu ya, borahae 💜💜
rey na' daniansyah
saya tunggu ampe tamat ya thor, awas jja klo ngegantung ya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!