Az Zahra wanita muda BERJUANG demi keluarganya, lika-liku kehidupan dijalani tanpa berkeluh kesah. Focus dirinya hanya pekerjaan Dan keluarganya, kisah percintaannya tidak selalu berjalan dengan indah. Tetapi dia tidak memikirkan itu semua, prinsipnya siapa yang memperjuangkannya maka dia akan BERJUANG untuknya.
Zahra hanya membuka hati bukan untuk memberikan cintanya, tetapi untuk memberikan kesempatan untuk lelaki yang mengatakan Cinta padanya. Cinta bukan sekadar retorika Dan kamuflase semata, tetapi pembuktian dengan versi dirinya.
Tak ada yang tau dengan siapa cinta itu akan berlabuh ditempat terakhir, bahkan pertemuan Zahra dengan seorang lelaki bernama Hassan Abraham menjadi titik balik dirinya. Hassan mampu meyakinkan Zahra bahwa Cinta sejati memang benar ada. Ikuti kisah selanjut dinovel ku yang kedua yuk 💞🌹💓💐🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BHDJ-BAB-32-MENCARI HASSAN ABRAHAM!
Sudah 1 bulan Hassan belum juga kembali, pencarian suaminya nihil tanpa jejak, bantuan dari pihak kepolisaan belum membuahkan hasil. Zahra menyuruh Adelia berangkat ke Aussy bersama Grace dan Abimana, Zahra minta tolong pada Grace dan Abimana untuk menjalankan perusahaan miliknya yang diberikan Daddy untuknya dan menjaga adiknya.
Zahra ingin menjalankan semua amanah ini dengan baik, Xeena selalu mendampingi Zahra dan Alfarizi bahkan Alfarizi sangat dekat dengannya.
Zahra dan Xeena sangat terpukul dengan kehilangan Hassan yang tiba-tiba, tetapi Zahra harus berpikir realistis kehidupan terus berjalan. Walau dia hidup dengan setengah jiwanya yang hilang, Zahra menutupi rasa gundah dihatinya dengan tersenyum. Dia bisa menutupi kesedihannya dibalik niqab nya, tapi dia tidak bisa menutupi dari Xeena.
"Aku mau kembali ke indonesia, kamu tetap disini Xeena" Ujar Zahra dengan suara yang lemah, Xeena terkejut mendengarnya
"Ga! Aku ditugaskan untuk menjaga kalian. Walau sekalipun Abraham tidak berikan tugas ini padaku, aku akan tetap menjaga kalian berdua!" Tegas Xeena dengan airmata yang keluar dari sudut matanya, baru kali ini didepan matanya Zahra begitu rapuh.
Zahra menatap Xeena, Alfarizi tiba-tiba membentangkan tangannya minta Xeena menggendongnya. Anaknya sudah mulai belajar bicara memanggil Xeena "Bi..Bi" Xeena mengambil Alfarizi dari Zahra, Zahra meninggalkan keduanya masuk kedalam kamar.
Xeena masih berpikir ada apa dengan Hassan bahkan drivernya juga menghilang, mobil yang membawa mereka juga tidak bisa terdeteksi padahal Xeena memasang GPS didalam mobil Hassan. CCTV dijalan juga tidak melihat keberadaan mereka, sungguh profesional sekali pikir Xeena.
Tiba-tiba Hp Xeena bergetar disaku celananya, membuyarkan lamunannya. Ternyata Max menghubungi Xeena
Xeena : Hallo Max! Ada khabar apa??
Max : Justru aku mau tanya udah ada khabar belum??
Xeena : Belum sama sekali! Saya sedang flashback mungkin ada yang bisa jadi petunjuk, karena saya belum bisa kemana-mana.
Max : Gimana kondisi Zahra dan Al??
Xeena : Al sedang bermain denganku, Zahra sedang dikamarnya insya Allah baik walau tidak seceria dulu.
Max : Aku terus mencari sampai kapanpun
Pembicaraan mereka terputus, karena Al mulai bossn atau mungkin dia haus. Xeena berjalan menuju kamar Zahra
Tok tok tok
Ceklek
"Al nangis mungkin dia haus" Ujar Xeena menatap Zahra dengan mata indahnya yang merah karena terus menangis
"Iyaa udah waktunya ASI, makasih Xeena" Ucap Zahra pelan, Xeena menyerahkan Alfarizi padanya.
"Jangan terus-terusan berterima kasih padaku, kalian berdua tanggung jawabku" Jelas Xeena, Zahra mengangguk pelan lalu masuk kedalam kamar. Xeena menutup kamar Zahra, dia duduk diruang tengah yang dekat kamar Zahra.
Untuk mu disana dalam penantian yang panjang...
Mimpi yang kau berikan adalah FATAMORGANA...
Berjalan bersamamu hanyalah suguhan pekat malam tiada terwujud ....
Aku BungaHitam yang tak dapat kau rubah ...
Untukmu disana dalam PERJUANGAN ...
Suatu saat nanti aku harapkan kau bawa aku kedalam keheningan malam ...
Diantara rimbunnya embun dipegunungan dan pekatnya malam disudut kehidupan....
Agar dapatku sulam kembali puing hati yang terburai.
Xeena baca WA story Zahra, kata-kata ini pernah dia berikan juga pada Xeena dulu. Disaat Xeena memutuskan meninggalkan Zahra, untuk melindungi kehormatan dan kesucian dirinya.
Kini Zahra terluka kembali, Xeena delimatis antara pergi mencari Hassan atau dia tetap disini. Dirumah hanya ada Xeena dan Zahra serta ART, penjaga ada nya diluar.
Tiba-tiba Zahra keluar, dia membawa 1 travel bag. Xeena langsung beranjak dari duduknya
"Mau kemana??" Tanya Xeena panik
"Aku mau balik keindonesia" Jawab Zahra
"Iyaa tapi ga sekarang, tunggulah beberapa hari lagi zahra. Aku yakin aku pasti menemukan jejak Abraham! Please Zahra, aku juga sama terpukulnya dengan kondisi ini" Ujar Xeena lembut, Zahra menatap Xeena dan meletakkan Alfarizi distroller.
"Aku ga bisa terus disini! Kamu ga akan bisa merasakan apa yang aku rasakan Xeena! Aku hancur Xeena!! Hancur!!" Zahra berderaian airmata, memukul-mukul dadanya, Xeena sejak tadi sudah berusaha menahan agar airmatanya tidak keluar. Tapi tidak mampu dia membendungnya jika menyangkut Zahra.
"Jika dalam waktu satu tahun Abraham tidak ditemukan, maka menikahlah denganku!" Tegas Xeena, Zahra membulatkan matanya.
"Aku mau kembali sekarang keindonesia! Dengan kamu atau tanpa kamu!" Zahra mengambil Alfarizi, Xeena langsung mengunci pintu utama.
"Aku ikut dengan kalian, tunggu aku packing sebentar sekalian booking ticket. Tolong yaa tunggu aku, sebentar aja...pleasee honey" Jelas Xeena tangannya 🙏, zahra menggagguk pelan
Xeena dan Zahra sudah berada dibandara Singapore, Xeena mengedarkan pandangannya. Dia melihat seseorang yang perhatikan gerak gerik dirinya juga Zahra, Xeena hendak mengejarnya tanpa buat Zahra panik.
"Kamu tunggu disini jangan keman-mana sampai aku kembali yaa cantik?" Ujar Xeena, Zahra mengangguk kepala pelan, Xeena mencium Alfarizi. Langsung berbalik badan ternyata yang diincarnya masih ada. Dia berjalan dengan gagahnya menghampiri targetnya, semakin dekat dan semakin dekat insting seorang Xeena tepat.
"Where is Abraham?!!!" Teriak Xeena, Zahra menoleh kearah suara yang berteriak. Dia Menitipkan travel bagnya pada petugas bandara, berjalan cepat mendorong stroller anaknya kearah Xeena.
"Ada apa Xeena?!" Tanya Zahra, kepala Xeena menoleh lalu berbalik badan
"Tell Abraham's wife🫵!! now!!" Teriak Xeena
"Abraham car went into a ravine, hit by another car. I don't know if he's alive or dead" Jelasnya
"Why did you just tell us now?!" Tanya Xeena
"My family and I were threatened with death, but I had to say it even though it might be too late" Ujarnya menundukkan kepalanya
"Astaqfirullah, innalillahi...Xeena, Xeena cepat lakukan sesuatu Xeena! Aku mohon Xeena" Ujar Zahra panik menggenggam lengan Xeena, Xeena menyambutnya.
Xeena memegang kepala Zahra tanpa kata. Lalu mengangkat Alfarizi yang sedang tertidur distroller ditempelkan didadanya, Xeena menggenggam tangan zahra sangat erat. Orang-orang Xeena datang kebandara, membawa stroller Alfarizi dan travel bag Zahra dan Xeena. Mereka membukakan pintu mobil untuk Zahra, dipegangnya kepala Zahra sampai masuk kedalam mobil bersamanya.
Sepanjang perjalanan menuju mansion, mereka tidak ada yang bicara. Xeena tetap menggendong Alfarizi begitu nyaman dipelukkannya dan tangan kanan menggenggam tangan Zahra dengan erat untuk memberinya kekuatan.
Setelah beberapa puluh menit mobil masuk kedalam mansion, pintu mobil dibuka Xeena keluar lebih dulu mengulurkan tangannya pada Zahra dan Zahra menyambutnya. Mereka bertiga masuk kedalam dan menyerahkan Alfarizi pada Zahra.
"Jangan keluar dari mansion, kunci semua pintu dan jangan buka siapapun yang datang, sekalipun kamu mengenalnya, jangan dibuka gordennya. Aku akan menyelidiki semuanya yang berkhianat dan akan aku habisi tanpa sisa! paham sayang??" Tegas Xeena menatap zahra, Zahra mengangguk pelan
"Aku antar kalian kekamar" Xeena memegang tangan zahra sampai depan kamar, dia menciumi Alfarizi lalu menempelkan tangannya diatas kepala Zahra "Masuklah" Ujar Xeena, Zahra masuk kedalam kamar.
Xeena langsung berjalan kearah dapur, berpesan pada para pekerja, pesan yang sama seperti yang dia katakan pada Zahra.
Dengan mata elangnya, tangan mengepal "I will find you! Traitor!" Ujar Xeena, dia keluar mengunci dari luar pintu utama.
Bersambung
