NovelToon NovelToon
Menikah Karena Fitnah

Menikah Karena Fitnah

Status: tamat
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Tamat
Popularitas:829.4k
Nilai: 4
Nama Author: Kopii Hitam

Niat hati hanya ingin menolong seorang pria yang baru saja mengalami kecelakaan motor tunggal di jalanan, namun keadaan itu malah dimanfaatkan oleh seorang wanita yang tidak bertanggung jawab.

Alana dipaksa menikah hari itu juga oleh segerombolan orang-orang yang menangkap basah dirinya bersama seorang pria di sebuah kontrakan. Alana tidak dapat membela diri karena seorang wanita berhasil memprovokasi massa yang sudah berdatangan.

Bagaimanakah cara Alana menghadapi situasi ini?
Bisakah dia mengelak atau malah terpaksa menikah dengan pria itu? Pria yang tidak dia kenal sama sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18.

Sesuai apa yang dia katakan kepada Azzam tadi, Alana benar-benar memilih pergi meninggalkan kantor.

Namun saat tiba di depan gerbang, langkahnya langsung terhenti ketika berpapasan dengan seseorang.

Dua anak manusia berbeda jenis kelamin itu sontak terdiam dengan mata terbuka lebar, tidak ada yang menyangka bahwa mereka akan bertemu setelah sekian lama.

"A-alana..."

"Ri-rizal..." desis keduanya bersamaan dengan mata saling memandang satu sama lain.

Lama saling menatap, Rizal kemudian mengerjap, mencoba menyadarkan dirinya. Dia bahkan spontan mencubit tangannya, berharap pertemuan ini hanyalah mimpi belaka.

Akan tetapi, Rizal tiba-tiba terperanjat saat merasakan sakit di kulitnya.

Ya, ini bukan mimpi. Dia benar-benar melihat Alana dengan mata kepalanya sendiri.

Tidak kuat menahan rasa rindu yang selama ini dia tahan, Rizal pun lantas berhamburan menghampiri Alana, dia memeluk gadis itu sangat erat.

"Al, kamu kemana saja? Aku sudah beberapa hari mencari mu, tapi-"

"Rizal, lepaskan aku!" pinta Alana sembari mendorong lengan pria itu.

Ya, Rizal dan Alana dulunya merupakan sepasang kekasih yang saling mengagumi. Rizal terpaksa meninggalkan Alana sesaat setelah keduanya dinyatakan lulus dari bangku SMA.

Rizal pria yang pintar sehingga mendapat tawaran bea siswa di luar negeri, Rizal mengambil kesempatan emas itu dan meminta Alana bersabar menunggunya.

Sekarang dia sudah kembali untuk Alana, dia sangat senang karena berhasil menemukan gadis yang sangat dia cintai.

"Al, kamu kenapa?" tanya Rizal mengerutkan kening, dia merasa Alana tidak sama seperti dulu, Alana seakan menghindar darinya.

Apa benar yang dikatakan Desi kemarin? Apa Alana benar-benar sudah menikah dan melupakan dirinya?

Rizal tidak mau menuduh Alana tanpa bukti, dia akan mencari tau kebenaran setelah ini.

"Maaf, aku harus pulang. Aku-" Alana tampak gugup berada di hadapan Rizal, manik matanya berputar menatap pintu gedung.

Deg...

Alana tersentak kaget mendapati Azzam yang tengah mematung di ambang pintu. Pria itu tersenyum getir dan segera berbalik badan.

"Al, apa yang kamu lihat? Apa terjadi sesuatu saat aku tidak ada? Apa kamu-"

"Maaf Rizal, aku harus pergi." sela Alana dengan wajah panik, lalu berlarian memasuki gedung perusahaan.

Alana berusaha menyusul Azzam, dia tau kejadian barusan telah membuat suaminya salah paham.

Namun apa yang terjadi? Azzam justru menghilang entah kemana, bahkan ruangannya kosong tanpa kehidupan.

"Mbak, kemana bos?" tanya Alana pada Ira dengan raut gelisah.

"Tadi katanya mau meeting. Kenapa, Al?" Ira malah balik bertanya.

"Meeting dimana, Mbak?" tanya Alana lagi tanpa menjawab pertanyaan Ira.

"Di bawah, lantai lima kalau tidak salah." ucap Ira seperti apa yang dia dengar tadi.

"Baiklah, makasih ya Mbak."

Alana langsung menghilang setelah mengatakan itu. Ira yang merasa heran hanya bisa mengernyit sembari geleng-geleng kepala.

Ada apa dengan bos dan sekretaris itu? Makin ke sini, Ira merasa semakin banyak yang mengganjal di pikirannya.

Di lift, Alana tampak gelisah dengan tangan saling meremas. Dia yakin Azzam melihat semuanya dan berpikir kalau dia sudah berkhianat.

Sesaat setelah lift berhenti, Alana berhamburan melewati pintu yang mulai terbuka. Dia harus bertemu Azzam dan menjelaskan semuanya.

"Utusan dari Grup Vincent sudah menunggu di ruang meeting. Apa Tuan akan masuk sekarang?" tanya seorang staf pria pada Azzam yang tengah duduk di sebuah sofa.

"Batalkan saja! Aku tidak tertarik pada perusahaan itu." tegas Azzam dengan sombongnya.

"Tapi, Tuan-"

"Lakukan apa yang aku perintahkan. Jika tidak, silahkan tinggalkan perusahaan ini!"

Azzam berkata dengan nada marah dan volume suara yang tinggi, hal itu membuat staf pria dan orang-orang yang ada di sekelilingnya terkejut.

"Ba-baik, Tuan."

Ketika pria itu akan pergi memasuki ruang meeting, Azzam kembali menyorakinya.

"Setelah ini carikan sekretaris baru, wanita, cantik dan lajang!" titah Azzam dengan penuh penekanan.

"Baik Tuan, akan saya carikan." angguk pria itu, kali ini dia tidak berani menyanggah lagi, dia tidak ingin memancing kemarahan Azzam yang sepertinya sedang tidak baik-baik saja.

Setelah pria itu menghilang dari pandangannya, Azzam bangkit dari duduknya. Langkahnya terpaku saat mendapati Alana yang tengah berdiri di hadapannya dan menatapnya sendu.

"Azzam..." gumam Alana dengan raut sedikit takut.

Azzam tidak merespon ucapan Alana dan malah berlalu pergi tanpa kata.

"Tunggu, Azzam!" seru Alana sembari berbalik badan dan berlari menyusul suaminya itu.

"Azzam, dengarkan aku dulu!" tukas Alana memasuki lift yang sama dengan Azzam.

Setelah pintu lift tertutup, Alana memberanikan diri menatap mata Azzam.

"Maaf, aku sedang sibuk. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk membahas masalah pribadi." ketus Azzam tanpa menatap Alana, dia membuang muka ke arah lain.

"Azzam, kamu salah paham." Alana mencoba menjelaskan tapi Azzam tiba-tiba memutar leher dan menatapnya sangat tajam.

"Ya, ini salahku. Harusnya dari awal aku sadar bahwa aku bukan siapa-siapa untukmu, bodohnya aku berharap lebih dari pernikahan ini." Azzam tersenyum getir.

"Tidak Azzam, kamu salah-"

"Ya, aku salah telah memberikan hatiku untukmu. Aku pikir kamu butuh waktu, tapi ternyata-" Mata Azzam tiba-tiba berkaca. "Istriku menolak bersentuhan denganku, tapi tidak dengan pria lain."

"Bukan Azzam, itu tidak-"

"Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Dan jika bercerai merupakan jalan terbaik untuk kita, aku akan mewujudkannya. Aku akan membebaskanmu dari neraka perkawinan ini."

Azzam mengayunkan langkah besar sesaat setelah pintu lift terbuka, dia berjalan meninggalkan perusahaan dan masuk ke mobil sembari menitikkan air mata kecewa.

1
Omah Tien
paling malas lihat cewe nya g tau diri so
oma lina katarina
nah gitu dong
oma lina katarina
kurang apa si Azzam, ganteng,, mapan , Alanna nya ga tau diri ,,jadi kesel sendiri
oma lina katarina
belagu Alanna nya kadang bikin sebel , jadi bukan kasian ,, sok, ga tau diri dah di sayang banyak tingkah
Diah Anggraini
azzam semangat donk.. kalo azzam nyerah saya sedih nih bacanya
Yosef Sudin
putar keliling cari terus alur ceritanya, belum ada tujuan yang jelas
Nelviati 17
kok kek gini outhor buat cerita nya dari salah paham trus emosi jg lama2 bacanya
Nelviati 17
kok kem gitu alana kurang suka ah sifatnya sama Azzam
I'iss Bundanya Queisha
outhor nya pasti agak rada2,GK masuk akal bget ceritanya,
Atika1234 Atika
capek bacanya
Yunik Yuliatin
Sungguh membagongkan...😃😃
Heintje Anumpitan
azzam nya yg bego,,,,
Bu Zahwawe
cerita ini sebenernya mau d bawa kemana,, muter"
Yuli Yuli
cm sgtu kurang seru
Yuli Yuli
akhirnyaaaa....
Yuli Yuli
bonusnya cm dikit
Yuli Yuli
trus g dlanjut lg tu cerita azzam
Yuli Yuli
pengen sembuh kok mlah tinggal didesa, trus gmn terapinya
Yuli Yuli
yg sbar azzam
Yuli Yuli
bkin mewek tp g jelas" ujungnya smpe kmn" kok akhire muter LG kstu🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!