Terlahir dengan sekujur tubuh bertato seperti sisik ular. Seorang Anak dari sepasang pendekar terkenal di dunia persilatan. Yao Chan Mengemban takdir langit, yang menghantarkannya pada pertarungan hidup dan mati untuk mendamaikan Kekacauan di tiga dunia.
Kemunculan Pusaka-pusaka Iblis dari Dunia Moxian membuat Dunia Persilatan Kekaisaran Wu menjadi Kacau balau karena kemunculan tokoh aliran hitam dengan kekuatan yang menakjubkan yang didapat dari Pusaka Iblis tersebut. Bahkan Dua dunia lain, mengalami kekacauan serupa.
Mampukah Yao Chan menjalankan tugas langit itu? ataukah akan mengalami hal yang sama dengan pendahulunya yang tewas karena bertarung dengan Lawan mereka yang kuat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
029: Raja Golok Iblis
Jiao Xin atau lebih dikenal dengan sebutan Raja Golok Iblis adalah pendiri sekaligus ketua pertama Sekte Golok Iblis.
Sekte Golok Iblis didirikan seratus tahun Lalu oleh Jiao Xin yang saat itu berumur lima puluh tahun.
Tiga puluh tahun lalu Jiao Xin dikabarkan tewas karena luka dalamnya setelah bertarung dalam perebutan sebuah kitab pusaka yang berisi tentang teknik pengolahan tenaga dalam tingkat tinggi, Kitab Pembalik Bumi.
Namun beredar Rumor lain, bahwa Sekte Golok Iblis sengaja menyebarkan berita kematian, agar lawan-lawan Jiao Xin tidak mendatangi Sekte Golok Iblis disaat Jiao Xin menyembuhkan luka dalamnya.
Nama Besar Raja Golok Iblis sendiri didapat Jiao Xin karena Pusaka Golok Iblis yang dimilikinya. Golok yang merupakan Pusaka Bumi itu dikabarkan memiliki Roh yang bisa berkomunikasi dengan manusia yang menjadi pemilik Golok itu.
Dengan bantuan roh golok pusaka, Jiao Xin berhasil mencapai tingkat Pendekar Pertapa Tahap Akhir tiga puluh tahun lalu.
Menemukan Jiao Xin ternyata masih hidup, membuat Shin Mu, Shin Lu dan Guo Jin terkejut. Berita tentang kematian Jiao Xin ternyata bohong dan rumor itulah yang benar.
Mereka menjadi waspada karena tidak bisa merasakan kedatangan Raja Golok Iblis. Sampai dirinya mengeluarkan Aura pembunuhnya yang sangat pekat.
"Hahahaha... Kenapa kalian bengong seperti sapi ompong.."
Jia Xin tertawa mengejek sambil menatap ketiga orang Pendekar Pertapa dihadapannya dengan pandangan meremehkan.
Shin Lung mendengus marah, lalu memegang gagang pedangnya. Shin Mu cepat menahan tangan adiknya.
"Lu'er... jangan gegabah, aku tidak bisa mengukur kekuatannya. Sepertinya dia sudah di tingkat Pendekar Suci Awal."
Shin Lung terkejut mendengar kata-kata kakaknya. Selama ini, Shin Mu tidak pernah gentar menghadapi lawan-lawannya. Namun kali ini kakaknya terlihat berbeda.
"Mu Gege.. kenapa kau" Shin Lu tak dapat melanjutkan kata-katanya, karena Jiao Xia sudah bergerak kearah mereka. Tidak dengan berjalan atau melompat melainkan dengan melayang di udara.
"Guo Jin...Serahkan Cambuk Naga Api kepadaku atau akan ku bunuh semua anggota sekte mu. Hahahaha."
Guo Jin masih melotot melihat Jiao Xin bisa melayang di udara. Dia tak menyangka bahwa aliran hitam kini memiliki seorang jagoan di Tingkat Pendekar Suci.
Guo Jin bingung harus menjawab bagaimana, ia hanya mengelus-elus janggut panjangnya dan tersenyum canggung.
Sementara Jiao Xin menjadi geram mendapati Guo Jin diam tidak menanggapi pertanyaannya.
Merasa diremehkan, Jiao Xin yang sudah menjejakan kakinya di tanah yang berjarak lima meter dari mereka bertiga, segera mengeluarkan Aura tenaga dalamnya.
Tekanan yang begitu besar segera menerpa ketiga orang tersebut. Shin Lun dan Guo Jin tersurut tiga langkah ke belakang. Sementara Shin Mu hanya tersurut satu langkah saja.
Jiao Xin menghunuskan goloknya ke arah Guo Jin. Melihat Jiao Xin akan menyerang Guo Jin, Shin Mu dan Shin Lu segera mundur menjauhi keduanya.
"Cambuk Naga Api sudah tak ada lagi di dunia ini. Pusaka Langit itu sudah berada di tempat yang tak akan bisa didatangi oleh manusia seperti kita."
Guo Jin akhirnya menjelaskan keberadaan Cambuk Naga Api dengan sebenarnya.
"Jangan coba-coba membohongi aku, atau kalian akan mati dengan tubuh berkeping-keping." Bentak Jiao Xin.
Jiao Xin menjadi murka, tenaga dalam berjumlah besar dialirkannya ke Golok Iblis. Seketika itu aura merah darah menyelimuti Golok besar ditangannya.
Hawa kematian yang sangat mencekam segera memancar dari golok yang lebarnya dua puluh sentimeter dan panjang satu meter itu.
Guo Jin menjadi gugup, sementara Yu Ma dan Tetua Ma Hua berada dalam keadaan yang tidak jauh berbeda. Mereka sangat khawatir rencana memalsukan kematian mereka menjadi gagal karena kehadiran Jiao Xin.
Lima Tetua di tingkat Pendekar Raja segera mencabut senjata mereka masing-masing. Lalu bergerak mengepung Jiao Xin. Mereka tidak peduli lagi dengan yang disebut jiwa satria ketika nyawa terancam.
Guo Jin mencabut Pedang Pelangi, lalu mengalirkan separuh tenaga dalamnya. Pedang Pusaka Bumi itu segera memancarkan aura tujuh warna pelangi.
Melihat hal itu Shin Mu dan Shin Lu segera bergerak menjauh. Keduanya tak ingin ikut campur dan memilih jadi penonton.
Di dalam hati Shin Mu dan Shin Lu tertawa senang. Mereka yakin bahwa Sekte Lembah Dewa akan lenyap hari ini oleh Jiao Xin.
Semua orang akan mempercayai bahwa merekalah yang telah melenyapkan salah satu sekte terbesar aliran putih di Kekaisaran Wu. Dengan begitu nama Sekte Lembah Iblis Neraka akan semakin di takuti.
Guo Jin yang pertama melompat menyerang Jiao Xin dengan menebaskan pedang Pelangi ke arah leher Jiao Xin. Dengan mudah Jiao Xin menahan dengan Golok Iblis dan menyerang balik ke Guo Jin.
Guo Jin melompat mundur kearah Jurang Dewa. Lima orang tetua pun turut menyerang. lalu setiap mendapat serangan mereka akan mundur kearah yang sama.
Para anggota lain menyadari bahwa siasat sudah dijalankan. Seorang Tetua memberi komando untuk ikut mundur secara perlahan-lahan.
Shin Lu akhirnya memerintahkan anggotanya untuk menyerang anggota sekte Lembah Dewa yang menyaksikan pertempuran Guo Jin dan lima tetua Lain.
Empat ratus orang kini bertarung dengan serunya. Beberapa Anggota sekte Lembah Dewa pun mulai banyak yang terluka dan tewas.
Secara pasti namun perlahan pertarungan semakin bergerak kearah Jurang Dewa yang jaraknya kurang dari seratus meter lagi.
Yu Ma sudah mendapat dua Luka ringan di lengan dan betisnya. sedang Tetua Ma Hua, baru mendapat satu luka. Jiao Xin terlihat santai menghadapi kekuatan lima Pendekar Raja dan satu pendekar Pertapa.
Saat jarak dengan Jurang Dewa kurang dari dua puluh meter lagi, Guo Jin melepaskan serangan besar dengan tenaga dalamnya, membuat kelima tetuanya bergerak mundur dan memisahkan diri.
Guo Jin menghadapi Jiao Xin seorang diri. Tampak sekali perbedaan kekuatan diantara keduanya. Dalam belasan jurus saja, Guo Jin mendapat dua luka goresan yang tidak ringan.
Guo Jin melompat mundur dengan nafas terengah-engah. Ratusan jurus pertarungan dengan Pendekar Suci, benar-benar melelahkan. Tenaga Dalamnya kini kurang dari seratus simpul lagi.
"Hahaha ..... Cepat serahkan Cambuk Naga Api padaku!" Jiao Xin tertawa melihat Guo Jin tersengal-sengal.
Guo Jin memandang para anggotanya yang sedang bertarung. Jumlahnya kini kurang dari seratus orang. Guo Jin menghirup nafas dalam-dalam, lalu berbicara dengan mengerahkan tenaga dalamnya.
"Hentikan Pertempuran!!" Suara yang dialiri tenaga dalam menggema di Lembah Dewa. Pertempuran seketika terhenti.
Para anggota Sekte Lembah Dewa, segera mundur di belakang Guo Jin. Mereka paham inilah saatnya mereka memulai siasat bunuh diri dengan menerjunkan diri ke Jurang Dewa.
Mereka hanya menunggu sinyal selanjutnya yaitu melompatnya Guo Jin ke dalam jurang yang kemudian akan di ikuti seluruh anggota lainnya.
*****
