NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Suamiku

Mengejar Cinta Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: sopiakim

Zely Quenby, seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan. ia hanya seorang karyawan biasa disana. sudah lama ia memiliki perasaan cinta pada Boss nya yang bernama lengkap Alka farwis gunanda. Hingga timbul lah tekad nya untuk mendapatkan Alka bagaimana pun itu. meskipun terkadang ia harus menahan rasa sakit karena mencintai seorang diri.

bagaimana yah keseruan kisah antara Alka si bos galak dan crewet dengan gadis bermulut lembek itu?

pantengin terus yah, dan jangan lupa untuk tekan favorit biar bisa ngikutin cerita nya😍.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sopiakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3.Kehidupan yang runyam

...🍄🍄Menjadi gadis kuat itu tidak lah mudah, karena tak ada hati yang tak bisa retak🍄🍄...

Saat ini zely sedang berada dalam Bus menuju terminal tempat ia biasa berhenti sepulang kerja. Hari ini ia memang pulang kerja lebih awal dari biasanya. Sejak tadi ia tak hentinya tersenyum karena mengingat tawaran Ren selaku asisten pribadi Alka, pria yang sudah lama ia idamkan itu. Walaupun sebenarnya belum terlalu pasti, tetap saja Zely merasa ia memiliki jalan lebih mulus untuk mendapatkan Alka dengan bantuan Ren. Ia tidak tahu kenapa ia begitu mudah untuk percaya dengan Ren.

Yah memang jika dipikir-pikir secara logis, tawaran dari Ren adalah sebuah batu loncatan untuk nya bisa dekat dengan Alka karena siapapun tahu kalau Alka dan Ren sudah lama dekat dan tidak ada yang lebih tahu tentang Alka selain Ren.

Ia menekan nomor dilayar ponsel nya itu dengan bibir penuh senyuman. Tentu saja saat mendapatkan sebuah berita baru maka orang-orang terkasih jelas harus tahu tentang hal itu. Dan saat ini zely sangat ingin memberitahu mereka tentang hal itu.

"Halo, " Seru seseorang dari seberang telepon.

Zely tersenyum dengan semangat setelah menerima panggilan itu"Lu sibuk ngk? Gua mau ketemu nih ada yg mau gua bahas, penting Banget duhh sekalian aja ajak Radi. "

Terdengar helaan nafas dari seseorang yang sejak tadi zely ajak berbicara melalui telepon itu. Zely tahu sebenarnya orang tersebut jelas tidak akan ada waktu luang di jam seperti ini.

"Ngk bisa keluar nih, Gua sama Radi lagi makan siang, kalau ngk lu aja deh yang kesini mumpung lagi jam istirahat. Lu tau kan kita tuh ngk bisa santai kayak lu. "

"Yaudah iya deh buk dokter, tungguin gua eh pesan sama Radi jangan lupa siapin makanan buat gua hehehehe. "

"Oke sip, gua tutup yah. " Gadis itu mematikan sambungan.

Alka sampai dirumah lebih awal dari biasanya, ia turun dari mobil dengan lesu karena satu hari ini ia sudah banyak beraktivitas lebih dari biasanya. Biasanya ia sama sekali tidak akan turun langsung ke lapangan dan memberikan seluruh kepercayaan kepada beberapa oknum yang sudah ditetapkan mengurus dalam bidang apa saja.

"Ngk mampir dulu nih? " Tanya Alka pada Ren yang sejak tadi enggan untuk turun dari mobil. Walaupun sebenarnya Ren sendiri memang sangat sering mampir disana dan bahkan sering bermalam disana, namun semenjak rumor aneh itu Ren tidak pernah mampir dan bahkan untuk turun dari mobil saja ia tidak akan mau, ia takut ada beberapa media yang sedang memantau dan memotret mereka lagi. Bisa berabe lagi kalau sampai ia terkena rumor lebih parah lagi.

"Ngk ah lain kali aja, gua masih ada urusan."

"Yaudah serah deh, gua masuk. Besok lu jemput gua jam biasa aja soalnya ngk ada hal yang perlu kok." Alka turun dari mobil dan menutup kembali mobil itu. Emang dasar Ren karyawan gak ada akhlak, bisa-bisanya ia membiarkan Alka turun dan menutup mobil sendiri padahal kan Ren adalah asisten pribadi nya.

"Hgokeyy." Ren melajukan mobil meninggalkan pekarangan rumah begitu saja namun hal itu tidak membuat Alka marah atau kesal, ia malah tertawa karena melihat Ren begitu serius karena takut ada media yang sedang mengawasi mereka.

"Dia pikir orang-orang yang bekerja di media tidak istirahat apa? Merasa artis sekali sampai takut kena potret begitu hahaha. Ren Ren, agak lainnn kamuu." Tawa Alka karena merasa lucu dengan sahabat nya itu.

Alka memasuki rumah dengan menarik nafas sedikit berat, setiap kali ia hendak masukin rumah ia selalu saja mengumpulkan mental dan kesabaran. Pulang kerumah adalah hal yang sangat ia enggan untuk lakukan tapi sejak tadi mamah sudah berkali-kali menghubungi nya. Serba salah bukan? Ia sangat enggan untuk pulang tapi mau tidak mau ia harus pulang.

Saat pintu terbuka Alka sudah melihat mamahnya menunggu diruang depan. Seperti biasa, ia hanya tersenyum pelan saja dan berniat untuk naik keatas secepat mungkin menghindari mamah yang sudah pasti akan membahas sesuatu yang paling Alka benci.

"Eh sudah pulang yah. Sini dulu sayang mamah mau ngomong sesuatu nih. "

Alka tau apa yang akan mamahnya bicarakan dan ia hanya bisa pasrah dan mendekat meskipun sempat mendengus sedikit kasar. Segala trik dan cara sudah ia coba semua untuk mengindari mamah setiap ia pulang kerja, tapi tetap saja segalanya gagal saat berhadapan dengan mamah.

"Ada apa mah? Alka lelah nih. " Alka memasang wajah paling masam dan suram agar mamah faham kalau saat ini ia sangat tidak ingin diganggu sama sekali, bisa tidak sehari saja ia tidak diganggu oleh mamah dan membiarkan ia mengurus hal pribadi nya sendiri.

"Ini gara-gara kamu ngk ada yang ngurus makanya lesu gitu. Mamah kan sudah berkali-kali menyuruh mu untuk segera menikah. Kamu ini sungguh keras kepala. "

Alka memutar bola mata dengan kesal karena mamahnya selalu saja mengungkit itu. Tak bosan bosannya. Setiap pagi, sepulang kerja dan bahkan sebelum tidur pun mamah akan mengingatkan Alka untuk segera menikah alhasil Alka tidak bisa tidur karena terganggu pikiran nya.

"Ck, mamah kenapa sih? Alka bosen banget dengerin itu itu mulu. "Kesal Alka dengan wajah yang semakin kesal dan tidak bersahabat namun mamah tidak menggubris hal itu.

"Mamah lebih bosan nyuruh kamu buat nikah, kamu tuh kenapa sih sayang? Apa salahnya untuk memulai berumahtangga? Kamu itu sudah sewajarnya menikah dan mamah sudah sangat ingin punya cucu."mamah dengan wajah memelasnya seolah ia benar-benar sangat ingin Alka segera menikah.

"Ck, mamah kenapa sih? Suruh Andin saja yang menikah aku capek bahas itu mulu. "

"Andin masih sekolah kamu ini gimana sih? Kamu yang seharusnya menikah masa nyuruh adik kamu sih? Tidak ada yang salah dengan umur adik kamu, dia masih terlalu muda sedangkan kamu? Sudah sangat pantas untuk segera meminang seorang gadis cantik."

"Aku belum mau menikah mah, jangan paksa kehendak aku dong. "

"Mamah tidak mau tau, kalau sampai satu minggu ini kamu belum juga memperkenalkan calon menantu mamah kamu mamah jodohkan dengan yesha anak om Bimo. "

"Mamah sudah tidak waras yah? Yesha itu masih anak-anak kenapa malah dijodohkan dengan ku sih? Aku ngk mau. Meladeninya saja aku sudah kewalahan saat ia bermain kerumah, bagaimana jika harus menghadapi dia setiap hari? Aku tidak mau! "

"Mamah tidak peduli dengan itu, intinya kamu harus menuruti kata mamah. Sudah sabar mamah menghadapi mu selama ini. "

"Ck, terserah mamah saja aku malas berdebat. "

Alka memilih untuk meninggalkan mamahnya, sungguh setiap hari ia sangat bosan mendengarkan ocehan mamahnya yang menyuruh untuk secepatnya menikah. Kenapa setiap orangtua sangat egois dan hanya memikirkan kehendak mereka saja? Alka yang masih ingin bebas kenapa harus dipaksa untuk segera menikah.

Alka sama sekali belum memiliki pandangan untuk menikah, untuk mengurus dirinya saja ia sudah kesulitan. Ia sama sekali enggan untuk berbaur dengan orang asing dan itu merepotkan. Membayangkan ia harus Sibuk dengan urusan perusahaan dan masih harus sibuk menjaga istri juga anak-anak nya nanti. Bukannya tidak dewasa hanya saja setiap orang berbeda-beda pendapat mengenai cara melanjutkan hidup.

"Huh, " Helaan nafasnya berat sekali karena memikirkan ucapan mamahnya itu.

Ia tau mamahnya tidak main-main kali ini. Dan ia sangat bingung harus bagaimana sekarang? Apakah ia benar-benar akan menikah atau bagaimana kedepannya?.

Kalau ia tak secepatnya memperkenalkan seorang gadis maka ia akan dijodohkan dengan gadis SMA dan gadis itu benar-benar merepotkan sekali.

"Tidak bisa kubayangkan aku harus bersama dengan Yesha seumur hidupku. Menghindari nya saja sudah melelahkan bagaimana harus bersamanya. " Gumam Alka membuka bajunya hendak mandi.

"Masa sih? Lu yakin sama tuh orang? " Seorang gadis berjas putih sedang duduk dengan zely begitu juga seorang laki-laki yang berkulit putih dan mengenakan jas putih juga.

"Gua sih yakin pak Ren itu orang baik, ngk ada tuh tanda-tanda kalau dia mau niat buruk sama gua. Alasan nya juga ngk ada. "

"Gua sih serah lu aja, intinya hati-hati kalau ada apa-apa ku langsung hubungi gua aja. "

"Hmm gaya lu Rad, udah kayak mas pacar aja. Mana berani gua gangguin orang penting kayak lu pada. Tidur aja lu pada ngk ada waktu gimana mau ngurusin gua. "

"Gua serius nih, Hati-hati aja makanya. Kalau sampai lu kenapa napa gara-gara mau pdkt sama bos lu itu awas aja gua ngk bakal diam. "

"Elleh ada maunya tuh Zel, sok keren banget luh Rad. Padahal kek banci juga selama ini," Ledek Fida selaku sahabat akrab Zely itu.

Mereka bertiga sudah menjadi sahabat sejak SMA dan kini kedua sahabatnya itu sudah sukses dan menjadi dokter muda sedangkan ia hanya jalan ditempat dan kadang posisi nya sebagai asisten menejer sudah sering hampir ter lengser.

Namun, itu bukanlah pembatas untuk terus saling menjalin persahabatan. Malah mereka semakin saling menyayangi karena sudah jarang bertemu.

"Eh udah jam kerja nih, kita masih punya banyak urusan nih Zel. "

Zely mengangguk tersenyum kearah kedua sahabatnya itu. Ia benar-benar faham dengan situasi temannya karena mereka sangat sibuk, ia bahkan sangat terharu dengan mereka yang selalu saja menyempatkan waktu untuk meladeni Zely baik itu keluh kesah dan bahkan menghabiskan waktu istirahat mereka yang tidak seberapa untuk membuat Zely nyaman dan tidak merasa sendirian.

"Silahkan bertugas kedua pahlawan ku. Jaga para pasien yah dan tetap lah kukuh dengan pekerjaan kalian jangan lalai. Hmmm"

"Gaya lu udah kayak orang tua aja. Sok soan ngasih nasehat diri sendiri dulu diperhatiin. Kita pamit yah maaf ngk bisa nganter lu ke depan. " Radi memgelus pelan rambut Zely dan Fida juga melakukan hal demikian. Mereka bertiga memang sangat dekat bak keluarga walaupun tak sedarah.

Zely mengangguk tersenyum lalu berjalan pelan karena kedua sahabatnya itu sudah tak nampak wujudnya lagi.

"Huh, aku sangat malas untuk pulang. " Berkali-kali gadis itu mendengus dan menarik nafas serta menghembuskan nya dengan perlahan.

Zely berjalan dengan penuh rasa enggan. Kembali kerumah sama dengan mengunjungi sebuah jurang neraka. Ia sungguh sangat membenci rumah. Banyak yang berkata bahwa tempat pulang ternyaman adalah rumah, namun hal itu tidak berarti sama untuk Zely karena ia sangat membenci kata rumah sejak ia lahir kedunia ini dan semenjak ia tahu kata rumah.

Setelah lama berjalan dan dan menikmati diluar rumah zely terpaksa kembali pulang meski enggan.

Belum juga ia buka knop pintu, sebuah baskom tebal sudah terlempar kearah wajahnya hingga sedikit lebam. Dan memang bukan pertama kalinya Zely diperlukan seperti ini.

"Ibu." Teriak kesal Zely saat tau ibunya lah yg melakukan itu.

Seorang wanita yang berpakaian seperti seorang gadis saja, dipenuhi dengan make up dan juga baju kekurangan bahan itu. Padahal usianya sudah tak terbilang muda lagi.

"Masih tau jalan pulang yah? Berapa kali dihubungi tapi tak kau ubris? Kenapa tidak sekalian saja kamu tidak usah pulang. Mati kalau bisa. "

Zely mengepalkan tangannya dengan keras dan mencoba untuk bersabar.

"Kalau aku mati siapa yang akan membelikan semua keperluan mu itu? Ibu mau jadi gelandangan? " Kesal zely memasuki rumah.

"Hidup Ibu hancur gara-gara kamu. " Sungut ibunya hingga zely berkali-kali mengepalkan tangannya.

"Kenapa menyalahkan ku saat Ibu sendiri yang membuat hidup Ibu hancur? Apa hubungannya dengan ku saat Ibu yang membuat ku dengan laki-laki yang tidak bertanggung jawab itu. "

Gadis yang berstatus sebagai ibunya itu hanya diam saja. Seolah tidak acuh dengan apa yang diucapkan oleh putrinya itu. Seharusnya seorang ibu akan sakit hati kalau mendengar hal seperti itu dari anaknya namun berbeda dengan ibunya Zely.

"Saat itu aku sudah mencoba untuk menghilangkan mu tapi tetap saja kamu masih hidup seperti ini. Benar-benar seorang gadis penghancur masa depan. Siapa sangka aku sudah memiliki seorang putri sebesar kamu ini. "

"Wahh baru kali ini aku mendengar mu menyebutkan ku sebagai putrimu. Sebutkan apa lagi kali ini? " Zely mencoba untuk bersabar.

Ibunya sedikit tersenyum smirk setelah itu "kamu akhirnya faham juga. Berikan aku uang 1juta."

"Apa? Jangan ngada-ngada deh buk aku lagi lelah ini. Belum lagi aku ada urusan sebentar lagi. Dari mana aku mendapatkan uang sebanyak itu? "

"Yah mana kutahu, intinya satu juta nya mana? "

"Ngk ada. "

"Ck, kamu melarang ku pergi dengan laki-laki tapi tak bertanggungjawab dengan kebutuhan ku. Asal kamu tau saat aku keluar dengan laki-laki sudah banyak yang bisa kuhasilkan. "

"Ibu, bisakah berhenti membahas itu? Aku adalah putrimu apakah kamu tidak malu mengatakan hal seperti itu padaku? Ibu sungguh sudah gila. " Kesal zely memasuki kamar nya dengan kesal.

"Uangnya mana? Kenapa kamu malah masuk sih? Jangan beralasan sekarang. " Ibu nya tak ingin menyerah bahkan sudah sangat keras ia panggil.

Zely menutup telinga nya dengan keras. Sungguh ia sangat benci dengan suasana ini. Suasana yang setiap harinya harus ia hadapi itu.

Setiap hari Zely serasa ingin menghilang karena mendapatkan perlakuan tidak wajar dari ibunya, gadis itu sejak kecil harus menahan dirinya untuk tetap sabar dengan segala sikap orang tuanya.

Setidaknya ia hanya ingin dihargai dihadapan ibunya sendiri, kalau saja orangtuanya tidak menghargainya bagaimana dengan orang-orang diluar sana? Rasanya tempat bersandar bagi Zely benar-benar tidak pernah ada pada ibunya.

...🍄🍄berlanjut 🍄🍄...

...Waduh punya emak kok gitu banget ya? Seharusnya dia malu mengatakan hal-hal seperti itu di hadapan Zely....

Jangan lupa yah like, komen dan vote😍🙏

   

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!