GADIS YANG DIJUAL PADA BOS MAFIA

“Aku membencimu liam sangat membencimu” rancau aurora

“Aku tak peduli baby mulai saat ini kau tak boleh keluar dari sini”

“Kau gila!”

“YA... AKU GILA, AKU GILA KARENA KAU, KAU YANG MEMBUAT AKU GILA AURORA” ucapnya penuh penekanan

Nafas liam terengah engah menahan emosi yang akan menyakiti wanitanya. Mata elangnya menatap aurora yang masih memejamkan matanya namun gadis itu terus merancau tak jelas

Liam menghela napasnya kasar “dasar gadis bodoh. Apa kau masih tak tau?”

“Bangun!! Kau bahkan mengigau saat disore hari” liam menyentil dahi aurora dan membuat sang empu meringis

“Ugh… aku ketiduran yaa” ucapnya yang tak merasa bersalah

“Kau bahkan merancau tak jelas, apa kau lupa?” Ucap liam yang bangun dari duduknya dan melangkah keluar kamar namun sebelum itu ia

“turunlah sudah waktunya makan, tadi siang kau belum makan kan?”

“Ya tunggulah”

Liam masuk kedalam lift dan menuju meja makan dan menunggu aurora turun namun tak lama kemudian yang ditunggu tunggu sudah turun

“Cepatlah kau lama sekali”

“Hais… cerewet sekali” gumamnya

Mereka pun makan dengan tenang hingga sudab menghabiskan makanan yang ada dipiringnya. Lalu aurora beranjak dari sana dan melangkah kan kakinya ke ruang keluarga dengan menyalakan tv dan diikuti oleh laila yanh masih berdiri.

“Laila kau duduklah disampingku, tak usah membantah kesinilah”

“Tapi nona saya takut”

Ish… laila kemarilah” ucap aurora dengan menepuk sofa disampingnya.

“Baik nona”

…….

Sedangkan ditempat lain lebih tepatnya di mansion michael. Kini ia sedang menggunakan pakaian super sexi tak lupa ia menggunakan parfum memikat.

Malam ini sang mafia akan kembali kemansion dan pasti michael harua menjamu sugar daddy nya dengan baik. Ia tak mau sampai kehilangan tambanh berlian dan hidup susah kembali.

Ia merebahkan tubuhnya dan memainkan ponsel mahalnya dan tiba tiba saja ia terfokus pada berita kesukaan para pembisnis muda yang misterius karena tak ada yang bisa menguak tentang percintaan sang CEO

Michael mengigit bibir bawahnya menatap wajah tampanh yang ada dilayar hape nya.

“Emmm… Liam dia sangat tampan, andai aku bisa menarik perhatiannya maka aku tak perlu terikat dengan laki laki yang sudah beristri. Arghhh.... tapi bagaimana caranya bisa bertemu dengan dia” teriaknya frustasi

Michael masih membayangkan jika dia bisa menjadi wanita sang CEO. Hingga tanpa ia sadari pintu kamarnya terbuka

Michael menoleh menatap laki laki yang masih tampan untuk se usianya. Namun tentu saja tak bisa dibandingkan dengan ketampanan liam

“Kau sedang apa baby”

“Tentu saja aku sedang menunggumu”

Michael melingkarkan tangannya pada leher alfonso bibirnya merekah indah tubuhnya hanya ditutupi kain tipis

Alfonso yanh sudah lama tak mencicipi manisnya wanita dihadapannya sontak menarik michael kedalam pelukan nya.

“Malam ini kau sangat mengoda”

“Benarkah!”

“Ya baby aku tak berbohong”

“Apa kau tak melakukannya dengan istrimu atau wanita lain”

“Aku tak berminat melakukannya dengan istriku, rasanya tak semanis dirimu sayang..”

“Aghkkkk.... kau sangat bisa merayuku”

Alfonso mengendong michael dan membawanya ke tempat tidur, malam ini ia menghabiskan malam yang panjang bersama sugar baby nya. Ia tak peduli walaupun michael hanya menginginkan uangnya. Yang jelas ia menikmati setiap momen bersama gadis cantik yang membuat ia merasa muda kembalii

......................

Kini waktu sudah gelap yang menujukkan jam sepuluh malam aurora yang ketiduran disofa. Laila pun memberitahu pada liam dengan langkah cepat liam menghampiri laura dan mengendongnya untuk ke kamar.

Liam membuka piyama nya dan merebahkan tubuhnya disamping aurora ia ingin merasakan momen bersama aurora lagi.

Aurora yang tadinya tidur membelakangi liam kini merubah posisinya dan menghadap pada liam. Laki laki tampan itu tersenyum senang, ia tak berhenti memandanh wajah canti aurora. Bibir merah itu seolah memanggilnya untuk merasakan manisnya.

Hingga waktu menunjukan puku 2 malam tiba tiba aurora merasakan perut yang melilit dan rasa basah diarea sensitifnya.

Dengan perlahan ia membuka matanya ia teekejut menatap liam yanh sudah berada disampingnya dengan tertidur pulas namun tetap tampan.

Ia menghela napas ketika melihat gaunnya yang basah dengan darah segar, ia tak tahu itu darah haid apa darah dari kehormatannya yang sudah direnggut

Liam yang merasakan pergerakan dari sampingnya membuka mata ia merubah posisinya menjadi duduk

“Ada apa??” Tanya liam tanpa beban

“Apa yang kau lakukan padaku” teriak aurora sambil memukul dada liam

“Hey... sabar dulu” liam menggengam tangan aurora yang berada didadanya “memang apa yang aku lakukan? Aku hanya tidur bersamamu”

Aurora menarik tangannya dan menyingkap rok bagian bawahnya.

“Lihat, noda darah!”

“Shhttt... apa yang terjadi padamu?” Tanya liam panik

“Kenapa bertanya padaku? Apa yang kau lakukan padaku Liam, kau meniduriku”

“No, i can’t possibly do that”

“Lalu siapa lagi, kau sudah jahat padaku Liammm... huwaaaaa”

“Bernarkah aku menidurmu” liam membuka celananya dan melihat junior yanh basah atau ada noda darah bahkan junior kini tidur terlelap “benarkah aku melakukannya?” Tanya liam lagi dengan wajah heran

“Jangan bertanya lagi padaku?? Aku membencimu!!”

aurora beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi

“Hei kau mau kemana?”

“Jangan ikuti aku!!” Teriak aurora dan menatap tajam liam

“Hei apa kau bodoh, mungkin itu tamu bulananmu haid mungkin, kenapa kau malah menuduhku... dasar” ucap liam yanh tak didengar aurora karena ia sudah masuk kamar mandi

Liam mengusap wajahnya kasar ia bingung dan sekaligus heran “hei apa kau melakukannya hah?? tapi kenapa kau tak membangunkanku” ucapnya pada junior didalam celana

Sedangkan didalam kamar mandi aurora membuka semua pakaiannyau darah memang banyak keluar tapi tak ada rasa sakit diarea sensitifnya hanya perutnya yang melilit rasanya.

“Apa aku hanya datang bulan saja?? Bukankah jika melakukan itu rasanya sakit bahkan tidak bisa berjalan tapi aku biasa saja, apa aku periksa saja ke dokter, tidak itu malah membuatku malu... ish dasar mafia”

Sedangkan diluar liam tengah bingung tak tau cara menganti seprai dengan yang baru. Ia mendekati pintu kamar mandi dan mengetuknya

“Baby apa kau baik baik saja?”

Tak ada jawaban hanya suara gemericik air “baby apa kau baik baik saja”

Tak ada jawaban liam kesal sendiri ingin mendobrak pintu kamar mandi. Namun tak mungkin ia melakukan itu, bisa bisa wanita itu akan murka padanya.

Liam keluar dan mendapati bianca yang juga terbangun. Ia cukup bingung melihat liam yang tampak mencari seseorang

“Ada apa liam??”

“Ahh. Kebetulan sekali... cepat panggilkan maid suruh ke kamarku sekarang dan bawa seprai berwarna putih dikamarku sekarang. Cepat..”

“Memangnya kenapa kau menganti seprai malam malam bengini”

“Jangan banyak tanya bianca. Cepat lakukan apa yang aku perintahkan!!”

Liam kembali masuk kedalam kamarnya. Sedangkan bianca turun untuk memanggil maid tak ingin sampai kebagian belakanh bianca memilih untuk membangunkan laila saja.

Tok tok tok

“Bangun hey... cepat bangun!!!” Teriak bianca

Tak berapa lama laila membuka pintu dan mendapati bianca didepannya

“Ada apa nona?”

“Kau dipanggil untuk menganti seprai kamar tuan liam”

“Bukankah tadi pagi sudah aku ganti??”

“Entahlah…”

Laila naik ke lantai dimana kamar liam berada dengan membawa seprai ia mengetuk kamar liam

Tok tok tok

“Masuklah laila”

Laila masuk kedalam kamar liam dan aurora

“Rapikan tempat tidur ini”

“Baik tuan”

Laila menatap heran padahal tadi pagi seprai sudah diganti dan sekarang minta diganti lagi. Namun ia tak berani bertanya dan segera merapikan tempat tidur itu. Aurora keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathdrobe, laila menatap sesaat dan tersenyum.

Aurora melangkah menuju walk in closet

......................