NovelToon NovelToon
OM KEN YANG PERKASA

OM KEN YANG PERKASA

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Anak Yatim Piatu / Nikahmuda / Crazy Rich/Konglomerat / Duda / Cintapertama
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: YuKa Fortuna

Kenneth memutuskan untuk mengasuh Keyra ketika gadis kecil itu ditinggal wafat ayahnya.
Seiring waktu, Keyra pun tumbuh dewasa, kebersamaannya dengan Kenneth ternyata memiliki arti yang special bagi Keyra dewasa.
Kenneth sang duda mapan itupun menyayangi Keyra dengan sepenuh hatinya.
Yuk simak perjalanan romantis mereka🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YuKa Fortuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3. Gadis Posesif

3

Sudah hampir dua tahun Kenneth tinggal di Indonesia.

Rumah megah bercat krem di tengah komplek itu kini terasa begitu hidup, dengan tawa, musik lembut dari sound system, dan aroma masakan Ken yang belajar dari YouTube setiap harinya.

Namun, perlahan Kenneth mulai menyadari sesuatu yang aneh pada gadis kecil itu.

Keyra bukan hanya manis dan perhatian… ia juga mulai menjadi pengawasnya.

Pagi itu Kenneth baru saja keluar dari kamar mandi, rambutnya masih basah, ketika Keyra menatapnya dari sofa dengan wajah serius.

“Om, bajunya jangan yang itu.”

Ken melihat kemeja putih di tangannya, “Kenapa? Ini kan rapi.”

“Miss Aruna suka warna putih. Ganti yang abu-abu aja. Biar dia gak makin naksir sama Om.”

Kenneth terdiam sesaat.

Lalu ia tersenyum kecil, mencoba tak menganggap serius.

“Kamu tahu semua hal yang Miss Aruna suka, ya?”

Keyra menunduk, “Aku cuma nggak mau Om… keliatan terlalu menarik buat orang lain.”

Kenneth menatapnya, tapi Keyra menghindari tatapan itu.

Ia pura-pura sibuk menata sarapan di meja.

Ada sekilas senyum getir di wajah pria itu.

“Sweetheart… Om nggak akan ke mana-mana, oke?”

“Janji?”

“Janji.”

Mereka membuat janji setiap hari.

**

Beberapa hari kemudian, Kenneth sedang berbincang dengan tetangga barunya di depan pagar, seorang ibu paruh baya yang suka bercocok tanam di kebun kecil di depan rumahnya.

Mereka tertawa kecil saat membicarakan pohon jambu yang berbuah lebat.

Namun ketika ia berbalik, Keyra sudah berdiri di pintu pagar dengan wajah cemberut.

“Hei, kamu sudah pulang dari les? Kok nggak bilang...”

“Om nggak perlu ngobrol lama-lama sama Bu Sinta. Nanti sore aku mau nonton bareng om.”

“Kamu marah?”

“Enggak.” jawabnya tapi nada suaranya dingin, tatapannya menusuk.

Kenneth tersenyum tipis, mencoba menenangkan.

Ia tahu, Keyra tak bermaksud kasar, ia hanya takut kehilangan.

Namun malam itu, saat ia duduk di beranda dengan segelas wine, suara kecil itu terdengar dari balik pintu.

“Om… jangan minum itu terus.”

“Ini cuma sedikit, sweetheart.”

“Nanti Om sakit. Aku nggak mau Om sakit. Aku juga benci bau alkohol.”

Kenneth meletakkan gelas itu perlahan, lalu menatap Keyra yang kini berdiri di dekatnya dengan mata merah karena habis menangis.

“Baiklah. Aku berhenti. Demi kamu.”

“Benar, Om?”

“Ya.”

Ia tersenyum kecil, tapi matanya menyiratkan kegelisahan yang sulit dijelaskan.

***

Beberapa minggu kemudian, Keyra muncul di ruang tamu membawa alat cukur listrik.

Kenneth sedang membaca buku ketika suara berdengung kecil terdengar.

Ken mengangkat alis, “Apa itu?”

“Alat cukur. Aku mau bantu Om.”

“Cukur?”

“Brewoknya udah rada tebel. Om lama-lama kelihatan kayak… gorila tau nggak.”

Kenneth tertawa kecil.

“Aku pikir kamu suka brewokku.”

“Ihh ... enggak. Aku mau Om kelihatan bersih. Kayak dulu waktu om pertama kali dateng.”

Tanpa menunggu izin, Keyra mulai mencukur pelan sisi dagu Kenneth.

Gerakannya hati-hati tapi penuh ketegangan, seperti anak yang takut kehilangan sesuatu jika tak melakukannya sempurna.

Kenneth menatapnya, mata kecil itu begitu fokus, tapi ada sesuatu di baliknya, ketakutan, keterikatan, dan kesepian.

Setelah selesai, Keyra tersenyum puas.

“Tuh kan, Om kelihatan lebih muda.”

“Kamu udah seperti stylist profesional.”

“Aku cuma mau Om jadi versi terbaiknya Om… buat aku.”

Kenneth menatapnya, kali ini lebih lama dari biasanya.

Ada sesuatu yang membuat dadanya sesak, campuran antara kasih sayang dan kekhawatiran.

“Sweetheart… kamu harus ingat, suatu hari nanti Om juga ingin kamu punya dunia sendiri.” ucap Ken pelan.

“Dunia aku ya cuma ini, Om. Rumah ini… dan Om Ken." tegas Keyra.

Ken terdiam. Bagaimana mungkin ia bisa bersikap terlalu tegas pada anak berusia dua belas tahun itu. Mungkin nanti setelah Keyra beranjak remaja, ia akan mulai memberi anak itu pengertian.

***

Malam itu, setelah Keyra tertidur, Kenneth duduk sendirian di dapur.

Ia menatap alat cukur yang masih tergeletak di meja, lalu menyentuh dagunya yang kini halus tanpa bekas brewok.

Ken bermonolog pelan,

“Dia tumbuh dengan cinta… tapi juga kehilangan.

Dan aku takut… cinta itu bisa berubah jadi sesuatu yang lain.”

Di kamarnya, Keyra menggenggam foto lama mereka berdua.

Ia tersenyum kecil, sebelum berbisik dalam gelap,

“Aku nggak akan biarin siapa pun ambil Om Ken dariku.”

***

Hujan turun sejak sore, membasahi jalanan kecil di depan rumah mereka.

Aroma tanah basah menembus jendela kamar, menyelinap ke udara malam.

Keyra sudah tertidur di kamarnya yang berdampingan dengan kamar Kenneth.

Lampu tidur berbentuk kelinci menyala redup, menyoroti wajahnya yang damai, hingga tiba-tiba, tubuh kecil itu menggeliat. Napasnya berat, alisnya berkerut.

“Jangan… jangan pergi…”

“Om Ken!”

Teriakan itu memecah keheningan malam.

Kenneth yang sedang membaca di ranjang langsung berdiri. Dalam hitungan detik, ia sudah berlari menyeberangi koridor dan membuka pintu kamar Keyra.

“Keyra! Sweetheart, it’s okay! Om di sini!”

Gadis kecil itu duduk di ranjang, tubuhnya gemetar hebat, air mata membanjiri pipinya.

Ia menatap ke segala arah dengan panik, seolah baru lolos dari kegelapan yang menelannya.

“Om… aku takut… aku lihat Om pergi… Om nggak balik lagi…”

“Sstt… shh… itu cuma mimpi. Om di sini, sayang. Lihat Om.”

Kenneth duduk di tepi ranjang, lalu menarik Keyra ke dalam pelukannya.

Ia memeluknya erat, menepuk punggungnya lembut sambil berbisik berulang kali.

“I’m here, sweetheart. Always here. Om nggak akan ninggalin kamu.”

Keyra menangis tersedu di dada Kenneth.

Tangannya mencengkeram kaus pria itu, seolah takut kalau pelepasan sekecil apa pun akan membuatnya kehilangan lagi. Seperti ia kehilangan sang ayah, satu-satunya sandaran hidupnya saat itu.

“Aku lihat Om jalan ke bandara… terus ada orang bawa koper Om… aku teriak tapi Om nggak denger… aku sendirian…” ratapnya pilu.

“Itu cuma mimpi, Key. Om nggak ke mana-mana. Lihat mataku… ini nyata.”

Kenneth mengangkat wajah Keyra perlahan, menatap matanya yang masih basah.

Ada ketakutan yang begitu murni di sana, yang membuat dada Kenneth bergetar pelan.

Tanpa pikir panjang, ia menarik selimut, memposisikan gadis itu di pelukannya seperti dulu saat Keyra masih kecil dan sering mimpi buruk karena kehilangan ayah kandungnya.

“Om janji nggak ninggalin aku, kan?”

“Janji. Selama Om masih bisa bernapas, Om bakal ada di sini buat kamu.”

Keyra berbisik, “Aku sayang Om…”

“Aku juga sayang kamu.”

Mereka terdiam.

Hanya suara hujan yang menetes di luar jendela, menambah damai dalam kesunyian itu.

Keyra perlahan tenang, napasnya mulai teratur.

Kepalanya bersandar di dada Kenneth, mendengar degup jantung pria itu, ritme yang membuatnya merasa aman.

Kenneth memandangi wajah itu, lembut namun penuh pertanyaan.

Ia menyadari, semakin hari, semakin sulit baginya untuk menempatkan Keyra dalam satu ruang perasaan saja.

Ia bukan hanya anak kecil yang perlu dilindungi, tapi juga seseorang yang, tanpa ia sadari, telah menjadi pusat seluruh kehidupannya.

“Bagaimana jika suatu hari nanti, pelukan ini bukan lagi tempat aman baginya… tapi penjara yang kubangun tanpa sadar?”

Ia mengecup puncak kepala Keyra, lalu berbisik,

“Tidur lagi, sweetheart. Om jaga kamu di sini.”

Dan malam itu, Kenneth tidak kembali ke kamarnya.

Ia berbaring di sisi Keyra sampai pagi, sambil menatap hujan yang belum juga reda, seolah takut jika ia berpaling sebentar saja, Keyra akan hilang dari hidupnya untuk kedua kalinya.

to be continued...

1
🌻sunshine🌻
om Ken sudah menampakkan rasa cinta nya ..perhatian nya cemburu nya dan posesif nya keyra ..
🌻sunshine🌻
hatimu retak ya Ken
🌻sunshine🌻
cemburu nie 😂
🌻sunshine🌻
keyra masih saja ngintil seperti anak ayam pada induk nya 😂
merry
key bgtu krn ken dk tglinn key tnp kepastian mky bljrr gk berhrp,, tp key kmu jgn kdh hrpnn sm rael lh nnti klian bersatu bukn dsini Rafael yg patah hati ,,, dan ksh Rayya jgg pcr ya Rafael tp kyk gk di anggp raya ud kyk wadah penampungan ajjj,, moga ajj raya berubh jgn berhrp pd Rafael
🌻sunshine🌻
kamu kelamaan sih Ken ..ati ati ya rasa nya keyra hilang 🤭
🌻sunshine🌻
ternyata lama sekali Ken meninggal kan keyra 🥺
🌻sunshine🌻
kenapa raya mempertahan hubungan seperti ini ? sangat menyakitkan loh berjuang sendiri 🥺
🌻sunshine🌻
ini nama nya cinta segi empat 🤭
D.Nafis Union
ken dan keyra, sikap kalian bikin perutku mules, aduh🤒
D.Nafis Union: iya, kebanyakan mkn pisang juga, ditambah geregetan sm ken dn keyra, 😂😂😂
total 2 replies
Bintang Ihsan
ken sekarang rasanya kayak kehilangan rengekan keyra
Bintang Ihsan
sampai empat tahun ken meninggalkan keyra ,,
Bintang Ihsan
apa yang dirasakan ibu terhadap anaknya tidak pernah salah
Ratih Tyas
Yuk kepoin cerita nya seru, dijamin nagih😍
🌻sunshine🌻
bahaya nih hati keyra mulai bercabang 🤭
Ratih Tyas
Ih Ken Ken lama amat sih
keburu Keyra digondol Rafael😏
Ratih Tyas: kesel banget😏
total 4 replies
🌻sunshine🌻
pakai pintu Doraemon saja om Ken 🤭
partini
hemmm Ken Ken
D_wiwied
sama2 suka, sama2 sayang, sama2 nahan.. kita lihat saja siapa yg lbh dulu kalah 😁
Nana2 Aja
06.55
gitu aja terus Ken. sampe Keyra berhenti mengharapkanmu, baru tau rasa kamu. klo suka bilang aja suka gitu loh Ken. sat set jadi cowok. hati udah merasakan cemburu, masih aja nyangkal dengan alasan, kamu tanggung jawabku😭😭😭
D.Nafis Union: sampe mules bunna 😂
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!