Perjalanan Leanor Bersama Sistem Pertanian

" Jadi batu apa yang kamu dapatkan dan berapa harganya batu itu saat kamu menjualnya." Jawab Rina dia percaya dengan cerita Leanor yang terlihat yakin.

" Apa kak Rina yakin ingin mendengarnya beberapa harga jual batu tersebut, tapi setelah kak rina mengetahuinya tolong rahasiakan masalah ini ya? karena hanya kak Rina yang mengetahuinya, aku tidak ingin kedua orang tuaku cemas dan juga kedua sahabatku karena itu aku merahasiakan pada mereka." Ucap Lea lagi dengan tenang dan santai

"Iya aku janji akan menjaga rahasia ini, itu janjiku." Ucap kak Rina ia sudah berjanji sambil mengangkat kedua tangannya ke atas tanda ia bersumpah.

"Baiklah karena kak Rina sudah janji akan aku katakan, toko perhiasan membeli batu tersebut seharga 1 M." Ucap Leanor santai sambil tersenyum, ia dengan tenang mengatakan uang sebanyak satu milyar, bukan seperti gadis desa lainnya, bila mendengar uang sebanyak itu pasti sudah cemas dan gugup.

"Aa..apa 1 M uang sebanyak itu batu apa yang kamu jual." Kata Rina tergagap dan ia shock mendengarkannya perkataan Lea.

" Ternyata itu batu berlian biru yang langka kak, aku mendapatkannya dua sebesar kepalan tinju tangan anak kecil, coba kak bayangkan." Ucap Leanor santai, ia tidak tahu lagi bagaimana cara mencari alasan dari mana datang uangnya terpaksa ia berbohong seperti ini.

" Berlian biru, itu memang langka jika kamu menjualnya dikota besar kamu pasti mendapatkan uang lebih dari harga ini." Ucap Rina, sangat di sayangkan pikirnya.

"Bagaimana lagi kak, awalnya aku tidak tahu itu berlian, karena indah aku mencoba keberuntunganku ke toko perhiasan untuk menjualnya, untung manager tokonya jujur padaku dan mengatakan yang sebenarnya." Ucap Lea lagi dengan mendesah.

"Iya, untung saja ia orang yang jujur kalau tidak mungkin kamu sudah rugi dan mengambil semua keberuntungan mu." Jawab Rina juga takjub dengan keberuntungannya Lea.

"Lalu, masalah pembayaran pembelian rumah ini, apa langsung aku transfer ke nomor rekeningnya kak Rina atau gimana?." Ucap Lea kepada Rina ia ingin cepat menyelesaikan nya soalnya ia ingin segera istirahat.

"Kamu transfer setengah lebih dulu ke rek ku, karena aku belum mengurus surat menyuratnya, sekarang mengurusnya juga tidak sempat dan lunasi saja besok setelah aku menyelesaikan surat menyuratnya,juga memindahkan namamu ke sertifikat rumah dan tanah." Ucap Rina kepada Leanor sambil memberikan nomor rekening kepada Lea dengan catatan di kertas kecil.

Leanor mengambil ponselnya yang ia beli kepada sistem, ia juga meminta sistem membuatkan dirinya rekening bank saat ia dalam perjalanan kerumah Adel tadi. Setelah itu Leanor langsung mengirimkan uang sebanyak 75 jt kepada no rek kak Rina. Seketika itu juga ponsel Rina berbunyi tanda pemberitahuan bahwa uangnya sudah masuk, ia terkejut.

" Lea mengapa kamu mengirimnya semuanya tidak setengah, aku meminta kirim setengah lebih dulu setelah suratnya usai baru bayar lunas, lalu mengapa kamu mengirimnya 75 jt, bukankah kita sudah sepakat hanya 70 jt saja." Ucap Rina ia tidak menyangka Leanor mengirimkan uang lengkap ke no rek nya.

" Tidak apa kak, aku percaya padamu dan anggap saja uang 5 jt sebagai uang jalan karena kak Rina yang mengurus semua surat menyuratnya soalnya aku tidak membantu sama sekali aku hanya menerima bersih saja." Ucap Lea dengan tenang tidak ada penyesalan sedikitpun sehingga kak Rina yakin.

"Baiklah, besok aku kembali lagi kesini sekitar jam sorean saat aku kamu pulang sekolah untuk mengantarkan surat dan sertifikat rumah kepadamu, dan mulai sekarang kamu boleh tinggal disini, ini kuncinya." Ucap Rina sambil memberikan kunci rumah kepada Leanor.

"Oh ya kak, jangan katakan pada siapapun tentang masalah ini, katakan saja pada Adel bahwa aku menyewa rumah ini." Ucap Lea kepada Rina lalu ia mengambil kunci ditangan Rina

"Iya, kamu tenang saja rahasiamu aman padaku oh ya bagaimana kalau kamu ikut aku kembali untuk makan malam di rumah Adel." Ucap Rina sambil mengajak Lea kembali ke rumahnya.

" lain kali saja kak soalnya aku juga ingin ketempat adikku." Ucap Lea menolak ajakannya kak Rina.

"Ya sudah, kamu hati-hati di rumah jangan lupa kunci semua pintu kamu sendirian saja di rumah, aku kembali dulu soalnya hampir senja, besok aku kembali lagi ke sini." Ucap Rina lalu ia masuk kedalam mobilnya dan kembali kerumah Adel atau mertuanya.

Setelah itu Leanor kembali ke kamarnya bagian atas, ia memilih kamar lantai atas karena lebih luas dan tenang balkonnya juga berhadapan dengan jalan raya.

Kamar di di sebelah kamarnya akan ia berikan kepada adiknya Bastian, dia hanya memiliki satu saudara laki-laki di kehidupan ini beda dengan di kehidupan keduanya memiliki banyak saudara.

Ia mengingatkan umur orang tuanya masih di katakan muda, mereka masih bisa memiliki anak ibu nya bisa hamil lagi jika ia rutin mengkonsumsi air spiritual. Jika ibunya hamil ia ingin memiliki adik perempuan.

Setelah sampai di kamarnya ia mengganti springbed dengan yang ia beli di sistem karena barang sistem lebih bagus dan tahan lama. Ia akan meletak ranjang di kamarnya ini ke kamar lantai bawah, karena saat ia melihat ada dua kamar yang memiliki ranjang dan spring bed.

Setelah mengganti semua perabotan di kamarnya dengan bahan sistem setelah itu mandi di ruang dimensinya, ia sangat gerah hari ini kegiatannya sangatlah banyak.

Setelah selesai mandi dan mengganti pakaiannya dan mengeringkan rambutnya, lemari pakaian yang tadi kosong sudah ia isi dengan pakaiannya.

Lemari sepatu dan tasnya juga sudah ia isi dengan macam-macam model, juga ada lemari perhiasan juga sudah ia isi dengan perhiasan gaya anak muda sekarang isinya lengkap, jam tangan, gelang, anting, kalung, cincin , bando, jepit rambut dll.

Setelah memakai bajunya dan rambutnya juga sudah kering. Setelah itu ia menuju ke kamar sebelah kanan kamarnya yaitu kamar yang akan menjadi kamar adiknya, ia juga mengganti semua perabotan di sana.

Dan mengisi lemari pakaian dengan pakaian seukuran adiknya, ada juga sepatu dan sandal pengeluaran terbaru sudah tersusun di rak sepatu dengan rapi, juga ada jam tangan khusus laki-laki yang sesuai ukuran tangan adiknya juga sudah tersusun rapi di dalam laci meja rias.

Ia juga membuat perpustakaan mini di sudut kamar dan juga ada meja belajar untuk Bastian belajar terletak di samping pustaka. Untung saja kamarnya besar bisa ia olah sesukanya, Lea mengatur semuanya dia yakin adiknya pasti suka, ia sudah selesai mengatur semuanya jika ada kurang Bastian bisa minta padanya nanti.