NovelToon NovelToon
Pemuja Siluman Ular

Pemuja Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Matabatin / Iblis / Hantu / Tumbal
Popularitas:119k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

Hidup melarat dengan kebutuhan rumah tangga yang serba mahal serta kebutuhan anak juga sangat lah besar, mau bagai mana pun Hani mengatur uang maka tetap saja tidak akan cukup bila satu Minggu hanya tiga ratus ribuan saja.

Namun tak lama hidup nya berubah menjadi lebih baik, rumah pondok juga berganti dengan rumah megah yang luar biasa bagus nya.

apa yang sudah Hani lakukan?

Mungkin Hani melakukan pesugihan agar dia bisa kaya raya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Berdebat di dapur

Hani melirik gelang Nur yang sejak tadi bunyi gemerincing saja karena sengaja memang di mainkan agar menjadi pusat perhatian para tetangga yang sedang masak, tapi sampai saat ini masih belum ada yang bertanya berapa harga emas dia sehingga Nur pun merasa sedikit kesal karena dia ingin pamer harga dan juga berat gelang nya.

Atik sudah paham bahwa Nur memang ingin pamer dan segera di tanya, tapi dia sudah muak dengan basa-basi itu karena selama ini Nur begitu suka pamer pada orang yang tidak punya uang untuk membeli perhiasan walau hanya sebesar beras saja berat nya, apa lagi harga emas saat ini sedang melonjak tinggi.

Sengaja sekali pas datang tadi dia memilih gelang yang paling besar agar bisa menjadi sangat mencolok dari antara semua orang yang pakai gelang di sini, hampir semua Ibu Ibu rumah tangga di kampung ini memiliki emas sebagai perhiasan dan tanda bahwa mereka adalah orang kaya.

Tak ketinggalan nanti Leni dan juga Ambar ketika sudah datang di rumah Bu Rabu, pasti mereka juga akan memakai emas yang telah mereka miliki. bahkan kadang kala walau telah memakai kerudung pun mereka tahan meletakkan kalung di luar kerudung nya, tentu tidak lain dan tidak bukan tujuan mereka agar semua tetangga bisa melihat emas tersebut.

"Tunggu saja nanti saat nya tiba maka aku akan memakai semua emas yang akan ku beli." geram Hani yang memang hanya tinggal menunggu waktu saja.

"Eh, Han! kok dari tadi ku lihat kau melihat aku saja sih." sialnya Nur sadar sedang di perhatikan oleh Hani.

"Nama nya juga punya mata yang melihat lah lagi pula kau berdiri di depanku." Hani memberikan alasan.

"Bilang saja kalau kau pasti melihat gelangku ini ya? aduh kasihan sekali kamu pastilah kepingin punya gelang emas seperti ini, tidak mampu belikan!" Nur mulai keluar julid nya.

"Bisa untuk makan saja sudah Alhamdulillah, jadi mana lah mungkin aku bisa membeli gelang seperti itu." Hani menjawab sambil tersenyum.

"Yang penting bersyukur saja ya, Han! untuk apa punya banyak harta dan emas kalau tidak tahu caranya bersyukur." Linda yang menjawab.

"Sudah pasti bersyukur lah kalau punya emas, kalau hidup seperti Hani ini apa yang mau di syukuri." Nur tidak segan menunjuk wajah Hani.

Linda ingin mendebat lagi ucapan nya Nur, namun tangan nya telah di tahan oleh Hani karena dia tidak ingin ada keributan di sini. lagi pula Hani tidak akan lama lagi akan memiliki banyak emas dan juga uang, sekarang uang sudah di tangan sehingga dia tidak perlu merasa membara ketika melihat tetangga yang punya banyak harta.

Nama nya manusia maka sebelumnya Hani pun merasa ada rasa iri ketika melihat Leni atau pun Nur yang mempunyai banyak uang, apa lagi ketika melihat Ambar yang begitu kaya tapi sama sekali tidak pernah mau membantu dirinya walau hanya lima ribu perak. rasa sakit itu tidak lama lagi akan segera terbalaskan, Hani akan bisa seperti mereka atau bahkan lebih kaya.

"Hallo semua nya maaf ya aku telat." Ambar datang sembari meletakkan beberapa kantong belanjaan.

"Ya ampun aku sudah lama nungguin kamu lo dari tadi, ini aku habis dari toko emas beli gelang." Nur yang langsung menyahut karena mereka Besti.

"Eh udah beli emas aja kamu, Nur!" Ambar duduk di sebelah Nur.

"Nama nya juga punya uang yang nggak pa pa lah kalau mau beli, paling tidak punya uang jadi yang hanya bisa melihat orang lain membeli emas." senyum sinis tersungging di bibir Nur.

"Seperti Hani ya, cuma bisa melihat saja kalau ada orang membeli emas! pasti kamu pengen banget kan Ya kalau melihat gelang seperti ini, tapi jangan sampai kamu malah punya niat buruk dan mencuri gelang kami." Ambar tidak ada rasa iba pada ipar nya sendiri.

"Sebaiknya kalian pergi saja kalau hanya ingin julid pada orang, kita mau masak untuk meninggalnya Tono bukan untuk pamer gelang kalian itu!" Linda membentak marah.

"Apa sih, Mbak? kalau memang kamu tidak suka ya sudah ngapain kamu juga ribut, kan kamu bisa bicara sama Hani saja!" Ambar langsung menjawab.

Hani menjauh agar rasa emosi di hati nya tidak meledak, yang bisa dia lakukan hanya lah bersabar saja sama seperti dulu. tapi sekarang rasa sabar itu berbeda, bila dulu dia sabar karena tidak punya uang untuk membeli segala macam, sekarang dia sabar untuk menunggu waktu agar bisa membeli barang tersebut dan tidak di curigai oleh semua orang.

"Indri baru satu bulan menikah tapi suami malah sudah meninggal saja, atau bisa jadi kamu memang pembawa sial ya?" Ambar tidak ada rasa iba langsung bertanya demikian pada sang ponakan.

"Kamu ngomong apa to, Ambar? Tono meninggal karena digigit ular bukan karena salah Indri!" Bu Rabu tidak segan membela menantu nya.

"Jangan langsung percaya begitu, Bu!" Nur berkata lirih.

"Ya bisa jadi aku memang pembawa sial sehingga suami ku mati, sama seperti kamu kan yang baru menikah dengan juragan itu tapi dia justru meninggal dunia!" Indri membalas perkataan Nur.

Terdiam semua yang ada di sana karena Indri mengungkit kematian juragan sawit suami Nur, sebab kematian juragan itu penuh misteri karena dia di vonis terkena racun saat habis dari kebun. namun polisi tidak bisa membuktikan siapa yang telah melakukan kejahatan itu, tapi sebagian warga curiga kalau itu memang ulah Nur karena dia ingin menguasai seluruh harta juragan.

"Kenapa, kau sakit hati dengan ucapanku?!" Indri menatap Nur tajam.

"Anak muda tidak tahu sopan santun, inilah kalau anak orang miskin jadi tidak di ajarin cara bertutur kata!" sinis Nur.

"Sama juga dengan mu, Emak mu kan hanya penjual cendol keliling sudah pasti dia orang tidak punya juga maka setelah dewasa kok begini tidak tahu sopan santun." Indri menjawab tidak mau kalah.

"Kau berkaca lah, Indri! yang kau lawan ini adalah orang tua, sopan sedikit mulut mu." Ambar membela Nur.

"Kalian tua tapi tidak tahu diri, siapa yang sejak tadi memulai masalah tapi saat aku jawab kalian berlindung di balik kata tua!" bentak Indri.

Bu Rabu cepat menarik menantunya agar tidak terjadi perdebatan lagi di dapur yang sedang memasak ini, tidak enak juga suasana sedang berduka dan mereka sibuk untuk membuat makanan acara tahlil nanti malam tapi malah ada yang sedang bertengkar seperti ini hanya karena ribut antara kaya dan miskin.

selamat pagi menjelang siang Besti, jangan lupa like dan komennya ya.

1
YuniSetyowati 1999
Ok Mak.Sekarang aku mau lanjut kerumahmu yg 2 itu.
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
tau rasa kau tua Bangka ...miskin aja kok ya julid sama menantu ...masih bagus di kasih tumpangan
Raffaza Direzky87
love you toooooo thor 😅
Wenty Lucia Wardhani
masa sih Mak othor🤭 padahal baru juga baca ,Uda 5 baba aja dri pagi tadi
Nur Bahagia
lagi rewang kok malah berantem.. emang parah deh itu trio julid
Nur Bahagia
skak matt 🥳
YuniSetyowati 1999
😅 mengingatkanku akan desaku dulu 😁
Nur Bahagia
mau rewang aja udah kayak mau kondangan, pake emas2 an 🤣
YuniSetyowati 1999
Malam mak NJ
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
nahhh betull
Elind_18
ini kok ganti nama arul bukanya di part sebelumnya kandar ya.

maaf jika aku yang salah nama
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kasiannyaaa
Ela Jutek
ciah si mas duda lagi cari info sama kun kun, tapi bagus itu dia kan kerjaan nya ngeluyur
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hoo udh ngomong ya sama Hani kalo Indri udh tau
Raffaza Direzky87
krn si nur blm di temui sama si nolan,makanya gak percaya
Cindy
lanjut kak
Eli Rahma
mksh juga othor tantikk...jumpa lg besok..met istiraht..😍😍
Reni
Nahhhh Wati muncul
Raffaza Direzky87
bagus indri kamu harus lawan mereka,ga ada istilah tua muda,klo yg tua aja gak bisa jaga ucapan ngapai kita yg muda harus tunduk pada yg tua...
Nureliya Yajid
terima kasih thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!