NovelToon NovelToon
Tunangan Kesayangan Nadilla

Tunangan Kesayangan Nadilla

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:850
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.

Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.

Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Dari Mertua Untuk Dilla.

Mobil yang dikendarai pak Handoyo pun sudah datang ke tempat club party. Beliau datang bersama Bu Karina yang baru saja sampai dari bekasi.

Tak luput raut wajah kemarahan seorang ibu melihat putra sulungnya mabuk di depan gadis yang sudah menjadi tunangan nya. Padahal sifat buruknya sangat di rahasiakan oleh Bu Karina.

Bu Karina menghampiri, sedangkan Pak Handoyo menunggunya di mobil.

"Dilla maaf lama" Kata Bu Karina.

"Enggak apa-apa mamah Rina" Jawab Nadilla.

"Dia masih mabuk?" Tanya Bu Karina sambil menatap ke arah wajah anaknya.

"Iya mah, dia lagi istirahat. Tapi jangan terlalu khawatir mah, Disky gak apa-apa"

"Dilla" Panggil Bu Karina.

"Iya mah kenapa?" Dilla tersenyum.

"Ayah Handoyo gak mau lihat wajah Disky, dia sangat malu kalau ketemu kamu"

"Kenapa? Apa karena Disky berani mabuk di depan Dilla mah?"

"Bisa dibilang begitu, padahal sifat buruknya kita tutupin biar kamu gak tahu"

"Udah biasa kok Nadilla menghadapi cowok berandal"

"..."

"Eh maaf bukan maksut Dilla anggap Disky seperti itu, kesayangan Dilla gak seburuk yang mamah Rina dengan ayah Handoyo kira kok. Dia ini istimewa, ingin menunjukan ke mamah Rina dengan ayah Handoyo kalau dia bisa jadi anak yang berguna."

"Sebentar" Saat sudah memasuki tahap-tahap obrolan serius, Bu Karina kembali ke mobil untuk memanggil Pak Handoyo.

"Papah, cepat kesana" Titah Bu Karina.

"Sudahlah mah, usaha papah ternyata sia-sia menghubungi pembimbing basket biar disky gak ikut turnamen"

"Udah jangan ngedumel mulu! Lagian Nadilla gak marah lihat sifat anak kita pah"

"Mamah aja yang urus, papah malu lihat anak Pak Indra"

"Pah, coba tuh lihat" Bu Karina menunjuk ke arah Nadilla, Pak Handoyo pun melihatnya

Bagaimana kasih sayang yang diberikan oleh Nadilla untuk Disky begitu nyata. Mulai dari menjaganya, menyuapi minum air putih agar kesadaran nya lekas pulih, hingga rela memberi pundaknya untuk disky bersandar.

Pak Handoyo tersenyum singkat, kemudian turun dari mobil dan memberanikan diri untuk berhadapan dengan Nadilla.

Saat sudah bertatapan, beliau meminta maaf atas sikap dan sifat putra nya yang membuat susah Nadilla.

Nadilla tak merasa disusahkan oleh Disky, ia memastikan kalau menjaga tunangan adalah tugas dari masing-masing pasangan.

Tidak hanya dari sisi laki-laki, perempuan pun sama. Prinsip hidup Nadilla seperti itu.

Setelah Nadilla berhasil mencairkan suasana hati orang tua Disky, ia langsung meminta Pak Handoyo untuk pulang ke rumah.

Disky dibawa ibunya pakai mobil, sedangkan Pak Handoyo memilih membawa motor Disky dengan membonceng Nadilla.

Selama perjalanan pulang. Pak Handoyo terus memberi klarifikasi tentang sifat buruk nya Disky, akan tetapi...

"Disky itu enggak nakal, dia hanya ingin orang tuanya melihat kalau dia bisa berprestasi di sekolah"

"Gak akan bisa Disky seperti itu, dia lemah di semua pelajaran"

"Gak tau, Nadilla belum sepenuhnya melihat gimana nilai pelajaran Disky, tapi yang pasti pemicu dia mabuk adalah kegagalan masuk ke tim turnamen basket sekolahnya"

Hening sejenak..

"Ayah Handoyo kok diem?"

"Kamu jangan tersinggung ya, Ayah yang buat Disky gagal masuk ke tim basket, kemarin ayah menghubungi pembimbing eskul untuk meminta Disky tidak dimasukkan ke turnamen"

Nadilla membelalak matanya tipis "Hah kok begitu sih, kenapa ayah melarang Disky buat main basket?"

"Ini juga buat perasaan kamu Dilla, ayah gak mau lihat kamu sakit hati kalau Disky bisa juara satu bersama Maurel, setau ayah sih dimana Disky bertanding disitu Maurel ikut bertanding. Maurel sebagai peserta basket wanita Disky yang bagian laki-laki"

"Dilla gak apa-apa kalau Disky ikut turnamen, Dilla percaya kalau hati Disky sepenuhnya untuk Dilla, lagian kemarin Maurel baru jadian sama Farel"

"Ini bukan soal menjaga perasaan kamu biar tidak disakiti oleh anaknya ayah, tapi ayah sudah janji ke almarhum papah kamu kalau ayah tidak ingin melihat kamu menangis karena Disky."

"Kok"

"Ayah kamu bilang hati kamu rentan sakit hati, tapi kamu selalu pasang wajah pura-pura kuat di hadapannya, benar?"

Nadilla mengangguk, obrolan semacam ini seolah mengingatkan Nadilla ke mendiang ayah nya. "Nadilla jadi kangen papahhh"

"Besok hari minggu apa mau ayah antar kamu ke makam papah kamu di Bandung?"

Nadilla menggeleng kepala dengan raut wajah sedih. Mencoba tersenyum dan meminta Pak Handoyo untuk mempercepat laju kendaraannya menuju pulang ke rumah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!