NovelToon NovelToon
Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Azida21

"Sejak kamu datang... aku tidak bisa tidur tanpa mencium bau tubuhmu."

Yuna, dokter 26 tahun yang belum pernah merasakan cinta, mendadak terlempar ke dunia asing bernama Beastia—tempat makhluk setengah binatang hidup.

Di sana, ia dianggap sebagai jiwa suci karena tak bisa berubah wujud, dan dijodohkan dengan Ravahn, kepala suku harimau yang dingin dan kejam.

Misinya sederhana: temukan cinta sejati, atau terjebak selamanya.
Tapi siapa sangka... pria buas itu justru kecanduan aroma tubuhnya.

Temukan semua jawabannya hanya disini 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azida21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 03 :Pakaian dari Pejantan

Yuna berdiri mematung di tepi sungai. Matanya melebar sempurna seakan tak percaya ketika melihat air yang mengalir di depannya..sangat jernih dan berkilau bagai kristal di bawah sinar matahari.

 Dasar sungai tampak jelas terlihat,hingga ke batu-batu kecil yang tertata alami di bawahnya. Ia belum pernah melihat sungai sejernih ini di dunianya. Bahkan air mineral kemasan pun kalah bersih dibanding ini.

“Cantik sekali…” gumamnya, setengah terpesona.

Langit biru di atas, suara gemericik air, dan semilir angin hutan membuat suasana terasa nyaman. Setelah beberapa saat memandangi air itu, Yuna menoleh ke arah pria yang berdiri tak jauh darinya.

“Aku mau membersihkan tubuh dulu. Bisakah kamu berbalik sebentar?” pintanya sopan, tapi wajahnya mulai merona.

Pria itu yang sejak tadi mengamati tanpa banyak bicara mengangguk kecil, lalu memutar badannya dengan patuh. Senyum tipis menghiasi bibirnya.

"Baiklah," jawabnya singkat.

Dalam hati, ia sedikit tersenyum. Betina itu… malu-malu. Jarang sekali ada betina di dunia Beastia yang bersikap seperti itu. Sebagian besar perempuan di Beastia justru bangga memperlihatkan tubuh binatangnya atau dalam wujud fisiknya. Tapi Yuna,betina itu berbeda dan justru itu yang membuat nya menarik.

Yuna segera melangkah masuk ke sungai. Air dingin menyentuh kulitnya, membuat tubuhnya menggigil ringan tapi terasa menyegarkan. Ia mulai membasuh wajah dan lengannya yang sebelumnya kotor oleh lumpur. Ia menggosok lembut kulitnya, hingga warna aslinya kembali muncul,kulitnya kembali putih bersih dan lembut, seperti salju pertama yang turun di musim dingin.

Beberapa helai rambutnya menempel di pipi basahnya. Ia menghela napas lega. Akhirnya tubuhnya kembali bersih.

Namun, saat hendak keluar dari air, Yuna menyadari satu masalah baru. Baju yang ia kenakan sejak terlempar ke dunia ini sudah kotor oleh lumpur, dan sekarang pun semakin parah karena basah kuyup.

Ia menggigit bibir bawahnya, ragu. Tak ada satu pun pakaian kering di sekitarnya.

Lalu, ia memanggil dengan suara sedikit gugup, “Kamu…”

Pria itu menoleh sedikit, seolah baru sadar jika Yuna belum tahu namanya. “Namaku Nolan.”

“Oh iya… Nolan,” Yuna mengangguk cepat, masih setengah tenggelam di air.

“Kamu sudah selesai?” tanya Nolan dari arah lain, masih membelakangi sungai dengan sopan.

“Sudah… tapi…” Yuna menarik napas, merasa kikuk. “Aku tidak punya pakaian ganti. Apa… kamu bisa meminjamkan ku pakaian?”

Nolan tidak menjawab seketika. Tapi Yuna bisa mendengar suara napasnya yang tenang sebelum akhirnya menjawab.

“Aku bisa ambilkan pakaian ganti untukmu. Di rumahku ada satu, milik adikku. Sepertinya cocok denganmu.”

Yuna merasa sedikit lega. “Apa rumahmu jauh dari sini?”

“Tidak . Kamu tunggulah disini sebentar.” Suaranya kini terdengar lebih serius. "jangan keluar dari dalam air. Apa pun yang terjadi.”

Yuna mengernyit pelan. “Kenapa?”

“Aku khawatir aromamu akan tercium oleh pejantan lain,” jawabnya tanpa ragu.

Yuna langsung membatu. Wajahnya memerah, entah karena malu atau karena bingung dengan istilah yang digunakan Nolan.

“Oh… b-baiklah,” jawabnya cepat, lalu menenggelamkan sebagian tubuhnya lebih dalam ke air.

Nolan pun berjalan pergi dengan langkah ringan, meninggalkan jejak kaki di tanah yang basah. Yuna hanya bisa diam, menatap permukaan air, hatinya sedikit berdebar. Dunia ini sungguh aneh... tapi juga terasa seperti awal dari sesuatu yang belum bisa ia pahami.

****

Nolan kembali dari arah hutan, membawa pakaian yang dibungkus dengan sehelai kain besar. Ia berhenti tak jauh dari sungai, meletakkan bungkusan itu di atas batu besar di dekat rumpun bambu.

“Pakaianmu aku letakkan di batu ini. Pakailah. Aku akan menunggumu di depan, di balik bambu,” ujarnya tenang, tetap membelakangi arah sungai tanpa sedikit pun menoleh.

Yuna mengangguk pelan, meskipun tahu Nolan tidak bisa melihatnya. “Terima kasih,” ucapnya lembut.

Hanya dua kata sederhana, namun cukup untuk membuat dada Nolan bergetar ringan. Ucapan itu... sesuatu yang sangat jarang terdengar dari mulut para betina di Beastia, bahkan setelah pejantannya mati-matian menuruti semua keinginannya. Tapi Yuna berbeda. Ia sudah dua kali mengucapkan kalimat itu padanya. Dan itu—bagi seorang pejantan—adalah penghargaan yang sangat berarti.

Sementara itu, Yuna menatap pakaian yang ditinggalkan Nolan. Ia membuka lipatan kainnya dan menyentuh bahan halus yang terasa sejuk di jemarinya.

“Pakaian apa ini?” gumamnya pelan.

Tangannya meraba perlahan permukaan kain itu.

“Wah... ini kulit asli? Di duniaku, pakaian dari bahan seperti ini bisa bernilai jutaan,” katanya kagum, masih sempat membandingkan dengan standar dunia asalnya.

Namun kekaguman itu berubah jadi rasa canggung saat ia mengangkat pakaian itu dan melihat potongannya. Hanya sehelai rok selutut dan atasan model tanktop yang terbuka di bagian pinggang, memperlihatkan sebagian besar kulitnya.

“Sexy sekali…” desis Yuna. “Aku nggak biasa pakai baju kayak gini… Tapi kalau nggak dipakai, bisa masuk angin.”

Ia sempat ragu, tapi udara sore mulai terasa dingin dan kulitnya masih basah.

Akhirnya, dengan sedikit menggerutu kecil, Yuna mengenakan pakaian itu. Ia merapikan bagian atasnya, lalu berdiri dan berkaca pada bayangan dirinya di permukaan air.

“Tidak buruk… Lumayan nyaman. Hanya saja agak aneh karena... ya, tidak ada dalaman sama sekali,” gumamnya malu-malu.

Setelah merasa cukup rapi, ia melangkah keluar dari balik pepohonan bambu. Nolan berdiri di kejauhan, bersandar ringan pada batang pohon, menunggu dengan sabar.

Yuna berjalan mendekat. “Sudah selesai,” katanya. “Pakaiannya sangat pas, terima kasih.”

Nolan menoleh. Pandangannya langsung tertahan. Mulutnya seakan lupa bagaimana cara bicara.

Mata itu menatap Yuna dalam-dalam—tubuh rampingnya, kulit putih lembut yang bersinar di bawah cahaya matahari senja, dan ekspresi wajahnya yang jujur namun malu-malu. Dia... adalah betina paling cantik yang pernah ia lihat. Bukan hanya karena rupa, tapi karena sikap dan pembawaannya yang berbeda dari para wanita Beastia.

Tubuh para betina di dunia ini biasanya tegap, hampir menyerupai para pejantan. Tapi Yuna? Ia terlihat lembut, tenang... dan sangat menawan.

“Kamu kenapa?” tanya Yuna saat menyadari Nolan terus memandanginya.

“Kamu… cantik sekali,” ucap Nolan akhirnya, tanpa ragu.

Yuna langsung menunduk. Pipi putihnya memerah dalam sekejap, seperti buah delima matang. Ia menggigit bibir, malu tak tahu harus menjawab apa.

Dan Nolan melihat itu,wajah yang memerah hanya karena satu pujian kecil. Rasa kagumnya semakin tumbuh. Betina ini... benar-benar berbeda.

Beberapa saat kemudian, Nolan menoleh ke langit yang mulai berubah jingga. Angin bertiup lebih dingin, tanda malam akan segera tiba.

“Hari sudah hampir malam,” katanya pelan. “Biar ku antar kamu kembali ke suku mu.”

Yuna menggeleng kecil. “Aku... aku tidak punya suku,” jawabnya ragu.

Nolan mengerutkan alis. “Mana mungkin? Kamu seorang betina. Semua betina pasti punya suku.”

“Tapi aku benar-benar tidak punya,” ucap Yuna jujur, menatap tanah.

Nolan menghela napas perlahan. “Aku tidak bisa membawamu langsung tanpa izin ketua suku…”

“Lalu… bagaimana?” Yuna bertanya, mulai cemas.

“Kamu ikut aku saja dulu,” jawab Nolan mantap.

Yuna tampak ragu. “Tapi bukankah harus izin dulu?”

“Tak apa. Melindungi mu lebih penting saat ini. Nanti malam aku akan bicara langsung pada ketua suku,” katanya tegas, penuh keyakinan.

Yuna menatapnya, lalu mengangguk perlahan. “Baiklah…”

Ia belum tahu... nama ketua suku yang disebut Nolan barusan, akan menjadi awal dari takdir yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan.

*

➡️ Kalian penasaran, kan?🤭Hayo ngaku aja 😄.Yuk, lanjut baca ke bab selanjutnya, karena perjalanan Yuna baru saja dimulai!

Akan ada kejutan... dan sosok tidak terduga yang siap mengejutkan pembaca.

Kalau kalian suka ceritanya, jangan lupa tinggalin like, komentar, dan ulasan ya❤️,see you in the next chapter 👋👇

1
❤️‍🔥
kakak gak lupakan kalau kakak yang bikin karekternya🙃
Azida21: kadang suka lupa kalau aku yang ciptain karakter nya 😁😁
total 1 replies
Ceisyaa
Cerita nya bagus🔥, btw semangat nulisnya thor 😆
Azida21: Terima kasih kak🙏🥰
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Azida21: Terimakasih kak🥰🙏
total 1 replies
❤️‍🔥
part 26 kok gk bisa di buka?
Azida21: Bisa kok kak
total 1 replies
Musdalifa Ifa
semoga nanti pasangan Yuna dan ravahn akur, tapi begini juga kesanya lucu
Azida21: Semoga aja ya🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
jadi gk sabar liat mereka mode bucin🤭
Azida21: sabar ya kak?,author sengaja alur nya nggak di cepetin biar cerita nya lebih berkembang dan nggak terkesan terlalu buru buru🥰
total 1 replies
Muhammad Sulchan
hadirr
Azida21: waduh makasih nih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
maklumlah,baru pertama kali punya pasangan 🤭
Azida21: iya nih,nggak peka banget🤭
total 1 replies
Musdalifa Ifa
suka banget
Azida21: Terimakasih ya kak🥰🙏
total 3 replies
❤️‍🔥
gemes bgt🤭
Azida21: Terimakasih udah coment 🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
oke sih
Musdalifa Ifa: jelas ceritanya Thor yg oke
total 2 replies
❤️‍🔥
next
Musdalifa Ifa
ah syukur lah akhirnya up juga saya kira Hiatus🤭
Azida21: iya hiatus bentar🤭,soalnya lagi banyak kerjaan nih,tapi insyaallah author akan mulai aktif nulis lagi☺️☺️
total 1 replies
❤️‍🔥
Semangat 🔥🔥🔥
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
suka banget sama ceritanya
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
Aamiin... semoga kakak cepat sembuh
❤️‍🔥
aku suka banget sama cerita kakak, semangat up-nya ya kak
Azida21: terima kasih kak🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
halo author nya kemana TDK ada kabar?
Musdalifa Ifa
semoga saya dan author cepat sembuh seperti sedia kala, baru baca Krn baru bisa pegang hp kemarin itu kepala sakit penglihatan berputar jadi oleng
Musdalifa Ifa
author apakah anda baik" saja?
Musdalifa Ifa: TDK apa" Thor istirahat yg banyak dan minum obat supaya cepat sembuh🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!