aisyah abraham putri dari arahman Abraham , tepaksa menikah dengan lelaki yang tidak dikenal nya
karna permintaan terakhir ayah nya aisyah pun menyetujui nya.
tapi ternyata pria yang menikahi nya sudah memiliki istri sebelum nya
bagai mana kah nasip Aisyah ?
apa kah ia akan bertahan atau mungkin akan mengakhiri nya?
yuk simak kelanjutan nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bikrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aisyah
#aisyah...
Setengah jam berlalu aku masih membungkus semua badan ku di bawah selimut tebal..
gerah?? itu sudah pasti, tapi untuk membuka selimut ini, aku juga takut kalau nanti bertatapan mata dengan tuan Azzam, aku bahkan melupakan niat ku yang mau tidur, karna ngantuk nya sudah hilang.
"Asiyah"
Apa tadi suara nya memanggil ku?
" Aisyah apa kau sudah tidur?"
"sudah tuan, "
" sejak kapan tidur bisa menjawab sautan? "
Aduh.. Bodoh-bodoh kamu Aisyah, kenapa jadi tambah memalukan sih..
"mmm maksud aisyah, Aisyah belum tidur tuan "
" apa kamu tidak merasa panas menyelimuti seluruh tubuh mu ? "
" tidak tuan"
" sebentar lagi sarapan kita datang, cepat bangun,.kita akan sarapan"
" baik tuan"
sudah lah, aku tidak jadi istirahat, to aku juga nggak bakal bisa tidur di kamar ini.
Aku membuka perlahan selimut itu, mengintip sedikit, melihat dia tidak ada di dalam kamar aku pun menghempas kan selimut itu kesamping,
Huuu hu ini sangat panas
Baru saja aku ingin menurun kan kaki ku suara sepatu yang ku dengar menghentikan gerakan ku,.
"Asiyah ayok sini, ini makanan nya sudah sampai"
" kenapa nggak suruh Aisyah saja yang ambil ke depan tuan? "
" keburu kurir nya pergi lagi kalau harus nunggu kamu"
Aku kembali menarik nafas ku , menahan emosi, aku berpikir apa kah setiap hari, aku akan seperti ini dengan nya, kalau seperti ini bisa-bisa darah ku naik jadi seribu.
"cepat Aisyah, kenapa kamu bengong seperti itu, setelah ini kita akan ke kantor"
aku berjalan menuju sofa Yang ada dikamar dimana saat ini tuan Azzam sedang duduk .
"kenapa harus bersama Aisyah tuan?"
"biar kamu nggak bosan di rumah terus?"
Apa dia bilang? Sejak kapan dia memikirkan keadaan ku disini, padahal setiap hari nya juga aku selalu sendiri di sini, kalau enggak ada martin yang ajak aku jalan-jalan.
"baik tuan"
"berhenti memanggil aku tuan, sebentar lagi kamu akan menjadi istri ku"
" nanti saja di ubah nya tuan, kalau kita sudah sah menjadi suami istri "
" memang benar ya, sekarang kamu sudah mulai berani membantah ku"
" Bu bukan begitu tuan, Aisyah hanya belum memikirkan apa yang akan Aisyah sebut jika memanggil tuan hehehe" jawab ku sambil menggaruk kepala ku yang tidak gatal
" mas lah seperti kamu memanggil mantan suami mu"
" uhuk uhuk uhuk"
" kalau makan itu hati-hati "
ih dasar beruang kutub, ambilin minum kek, oh ini kah yang akan aku jalani setiap hari, kalau menjadi pembantu aku sudah terbiasa tapi kalau istri? entah bagaimana kelanjutan cerita ku nanti hanya Tuhan yang tau.
Aku mengambil minum dengan muka yang cemberut, bahkan dia tidak perduli sama sekali dengan ku, sungguh menyebalkan bukan..
sesudah minum aku melanjut kan makan ku, kami makan dengan keadaan yang sangat sunyi, tidak ada percakapan lagi, yang ada hanya suara piring yang berantem dengan sendok.
"Aisyah sudah selesai tuan"
" mmm ,aku juga"
"baiklah, Aisyah akan membawa piring ini ke dapur dulu setelah itu Aisyah akan siap-siap"
" emmm"
...----------------...
singkat cerita aku pun sudah selesai dengan semua nya, memakai celana jeans dan baju kaos hitam oversized.
"Aisyah sudah siap tuan"
Perlahan mata tuan Azzam beralih menatap ku, tanpa ku duga
"apa kamu mau membersihkan halaman kantor"
" haa kok gitu"
" apa yang kamu pakai Aisyah, apa Ibnu membelikan kamu pakaian seperti itu?"
" mm tidak i ini baju tuan Azzam,"
" apa,,! kenapa kamu memakai baju ku Aisyah?"
" baju yang Ibnu beli semua nya terlihat mahal "
" terus, kamu kira baju kaos itu tidak mahal, begitu?
"iya ini pasti harga nya 100ribu kan tuan, Aisyah kan punya banyak yang seperti ini di rumah, punya Aisyah harga nya beli 3 seratus ribu"
" come on,, baju kaos itu lebih mahal dari sepeda motor"
" APAAAA "
" Aisyah dengar, kamu akan menjadi nyonya Alcantara, perbaiki pakaian mu, jangan berpakaian seperti cowok, pakai yang sudah dibeli oleh Ibnu"
" tapi tuannn"
"berhenti membantah"
"huuu baiklah"
Aku kembali bejalan menuju ruang ganti, kembali membuka lemari baju ku.
dia selalu memaksa kehendak ku, aku tidak pernah memakai baju seperti ini, apa lagi ini semua sangat mahal.
Bukan nya menghemat karna sudah bangkrut, malah beli baju mahal, sudah itu satu toko lagi.. Emang udah setres itu orang ya.
Aku mengulang lagi rutinitas ku, mengganti pakaian dengan pakaian feminim, setelah selesai mengganti pakaian aku melepas rambut ku Yang awal nya aku ikat kini aku urai karna pikir ku itu tidak cocok dengan baju yang ku pakai saat ini.
" perfect,kok aku cantik si mmm gemes"
Aku masih bergaya di depan cermin, mengagumi diri ku sendiri , tidak menyangka bakal secantik ini walaupun tanpa make up tebal, tapi ini penilaian ku sendiri, tidak tau kalau si es batu itu yang menilai.
"AISYAH APA KAMU SEDANG BERENANG DI DALAM SANA"
ku putar bola mata ku malas, mendengar ucapan tuan Azzam,, dengan cepat aku pun keluar dari ruang ganti, membuka pintu perlahan.
Dan Setelah pintu terbuka aku pun melangkah hendak menghampiri tuan azzam.
tapi aku di buat salah tingkah karna tatapan nya, apa pakaian ini jelek lagi pikir ku. Dia bahkan tidak berkedip menatap ku, dan itu sangat membuat ku malu.
"tuan Aisyah sudah selesai" ucap ku membuka keheningan di antara kami berdua.
"ohh em .. Iya, em ayok kita berangkat sekarang"
" baik tuan"
" Em Aisyah dimana tadi kunci mobil ku"
" itu tuan di atas meja"
" oh iya.. Aku tidak melihat nya"
Ada apa dengan nya? Aneh sekali, seperti orang yang kedapatan mencuri saja.
"ya sudah, ayo kita berangkat"
"iya tuan"
...----------------...
Setelah berjalan dari apartemen sampai ke parkiran mobil,, tidak ada percakapan lagi, kami berdua seperti orang asing, yang kebetulan berjalan beriringan, bahkan di dalam mobil pun terasa sangat canggung kami tidak ada saling lirik sama sekali atau pun saling mengobrol, dia fokus menyetir aku fokus keluar jendela mobil melihat jalan.
Dan tidak terasa kami pun sampai di perusahaan Alcantara, aku turun begitu pun tuan Azzam.
satpam yang melihat kami, membukukan badan nya menghormati kedatangan bos mereka.
dan kami pun masuk kedalam, aku juga bersiap dengan ...??? nah ini lah yang aku takutkan tatapan sinis dari para karyawan yang ada di kantor ini, itu sebab nya aku tidak mau memakai baju ini.
sepanjang jalan aku menunduk, malu?? Itu sudah pasti, apa lagi mendengar pembicaraan mereka.
"eh bukan kah itu wanita yang di umumkan oleh nyonya Linda, "
" iya, dia kan calon suami nya bos kita "
" oh dia yang semalam di pesta bersama nyonya Linda itu "
" cantik ya calon bos kita, tapi bukan kah bos punya kekasih?"
" iya betul, bagaimana hubungan nya dengan mbak mora ya?"
" eh aku dengar dia pernah punya suami, dan suami nya juga punya istri lain"
" hah yang benar,?"
" iya, kata nya dia itu pelakor"
" apa mungkin dia juga menggoda bos kita ya"
" huss tidak baik membicarakan orang "
" sudah lah ini urusan bos kita, kembali bekerja "
ya itu lah yang aku dengar, aku lupa kalau tadi malam kami di kelilingi wartawan, dan nyonya Linda sudah mengumumkan bahwa aku calon istri tuan Azzam, tentu saja mereka mengenal ku.
tapi kok sedih ya, orang masih menganggap ku perebut hak orang.
" tidak usah mendengarkan orang lain"
"tapi tuan, mereka masih menganggap ku pelakor hi hi hi"
" jangan menangis" tanpa ku sadari tuan Azzam menarik tubuh ku dan memeluk ku, aku pun menangis di dada tuan Azzam.
...----------------...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
segera mungkin
makin penasaran kelanjutannya
kayaknya gak langsung skrg juga, yg ada Aisyah ngamuk 🤣
selamat menempuh hidup baru Azzam dan Aisyah, semoga samawa dan cepat dapet momongan 🤲
kalau Aisyah mau di sentuh, soalnya baru nikah siri 😁
semangat thor 💪🥰
semangat thor selalu ditunggu lanjutannya 💪
jadi inget almarhum bapak 🥹
semangat thor selalu ditunggu lanjutannya 💪