NovelToon NovelToon
CINTA BOS MAFIA DAN GADIS DESA TOBRUT

CINTA BOS MAFIA DAN GADIS DESA TOBRUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / CEO / Mafia / Roman-Angst Mafia / Cintapertama / Persaingan Mafia
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author: Aretha_Linsey

Nicholas Alistair adalah definisi dari bahaya yang memikat. Seorang Boss Mafia kelas kakap dengan kerajaan yang dibangun di atas ketakutan dan baja. la dingin, kejam, dan memiliki segalanya-kecuali hati. Hidupnya sempurna di bawah kendali, hingga ia harus melakukan perjalanan ke pelosok desa terpencil untuk menyelesaikan urusan bisnis yang berdarah.
Di sanalah ia bertemu Rania
Rania, si gadis desa dengan pesona alami yang polos dan lugu, memiliki keindahan yang memabukkan. Postur tubuhnya yang ideal bak gitar spanyol adalah magnet yang tak terhindarkan, membuat mata Sang Don tertuju padanya. la adalah bunga liar yang tumbuh di tempat yang salah, dan Nico, Sang Penguasa Kota, memutuskan ia harus memilikinya.
Apa yang dimulai sebagai obsesi, perlahan berubah menjadi hasrat yang membara. Nico menarik Rania dari kehidupan sederhananya, memaksanya
masuk ke dalam sangkar emas yang penuh intrik, kekayaan, dan bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aretha_Linsey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22 Sebuah Panggilan Darurat

Sore itu, suite utama di kediaman Alistair terasa seperti kapsul kedap suara yang terpisah dari dunia. Nicholas menepati janjinya. Setelah sarapan 'pancake gosong' yang manis, ia memaksa Rania untuk tetap berbaring, sementara ia mengurus semuanya. la bahkan memindahkan beberapa dokumen ringan ke meja kecil di samping ranjang.

Rania, bersandar di bantal bantal tebal, membaca sebuah buku cetak tua, sementara Nicholas duduk di kursi kulit di dekat jendela, membalik beberapa halaman laporan keuangan yang tampaknya membosankan.

Ruangan itu sunyi, hanya di isi oleh suara lembut halaman yang dibalik dan hujan rintik rintik yang baru saja turun di luar.

"Kau terlihat sangat menggemaskan saat mencoba terlihat serius, Tuan Don, " goda Rania, melirik suaminya.

Nicholas mendongak, matanya yang tajam melembut seketika.

"Aku memang serius, Ratu. Aku sedang mencoba mencari tahu bagaimana menyeimbangkan kerajaan ini tanpa mengganggu tiga hari liburku".

"Aku serius tentang pancake mu yang enak. Tapi kau terlihat lebih cocok memegang pistol daripada pulpen."

Nicholas tersenyum, menutup dokumen itu dan berdiri. la berjalan mendekat, mencium puncak kepala Rania dengan lembut.

"Aku janji akan membalas semua jam tidur yang hilang ini. Tapi setidaknya, biarkan aku mengamankan kita dulu. Dunia tidak berhenti berputar hanya karena aku sedang jatuh cinta."

la hendak menambahkan kalimat lain, ketika ponselnya, yang diletakkan di nakas, bergetar hebat. Itu bukan nada dering standar, itu adalah melodi khusus yang hanya digunakan untuk keadaan darurat tingkat atas.

Wajah Nicholas seketika berubah. Senyumnya lenyap, digantikan oleh ketegasan baja yang Rania kenal dengan baik. la mengangkat telepon, membiarkan Rania melihat perubahan menakutkan yang terjadi dalam hitungan detik.

"Marco, " guman Nicholas, suaranya rendah dan tajam, seperti pecahan es.

Rania menonton dalam diam. Cara Nicholas berdiri tegak, memunggungi jendela yang menampilkan pemandangan taman basah, memancarkan aura bahaya

"Apa maksudmu dengan 'mereka bergerak'?" desis Nicholas.

Ia mendengarkan, matanya menyipit perlahan, dan buku jari tangannya yang bebas memutih saat mencengkeram tepi bingkai jendela.

"Aku butuh detail, Marco. Lokasinya... Siapa yang mereka

sasar? Tidak mungkin dia seceroboh itu."

Nicholas berhenti bicara selama hampir satu menit, hanya mendengarkan Ekspresi wajahnya semakin keras campuran kemarahan, frustrasi, dan perhitungan dingin.

Akhirnya, ia berbicara lagi, nadanya memerintah, mengakhiri semua jeda romantis yang baru saja mereka nikmati.

"Batalkan pertemuan besok. Siapkan jet pribadi. Kita akan terbang malam ini. Beri tahu semua kepala divisi: aku ingin orang itu ditemukan dalam dua belas jam. Hidup atau mati, terserah padanya."

Ia memutuskan panggilan, menjatuhkan ponselnya ke nakas seolah itu adalah benda panas. Udara di ruangan itu terasa tebal dan dingin. Rania menurunkan bukunya.

"Nicholas, ada apa?" tanyanya lembut, tetapi hatinya sudah berdebar.

Nicholas berbalik. Matanya bertemu dengan mata Rania, dan ia menghela napas panjang, mencoba menyaring amarah yang terlihat jelas di rautnya.

"Aku minta maaf, Sayang, "katanya, berjalan ke tepi ranjang dan berlutut di depan Rania.

"Seseorang dari wilayah Balkan anggota kunci yang baru baru ini mencoba memisahkan diri dari pengaruh kita baru saja menyerang pangkalan logistik penting kami di Malta. Bukan pangkalan itu yang penting, tetapi dia menculik Armando."

Rania terdiam. Penculikan. Kata itu masih terasa dingin dan asing di telinganya, mengingatkannya pada saat yang melibatkan Vito.

"Armando adalah kunci, " lanjut Nicholas.

"Dia adalah consigliere tua dan tepercaya. Dia memiliki data kontak dari seluruh jaringan Asia Tenggara kita. Jika Armando dipaksa bicara, seluruh jaringan kita akan runtuh dalam seminggu."

"Sama seperti yang ingin mereka lakukan padaku". gumam Rania pelan, matanya menatap tajam ke wajah Nicholas.

"Menggunakan seseorang sebagai alat untuk menghancurkanmu."

Nicholas mengangguk, rahangnya mengeras.

"Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi."

Nicholas menunduk, menggenggam tangan Rania.

"Aku harus pergi, Rania. Sekarang juga. Aku tahu aku berjanji tiga hari, dan aku bersumpah demi Tuhan aku ingin menepatinya. Tapi ini adalah ancaman eksistensial bagi Alistair."

Rania mengangguk mencerna informasi itu. Tiga hari libur mereka hanya berlangsung setengah hari. Dunia Don kembali menuntutnya.

"Aku mengerti. " bisik Rania.

"Lalu, bagaimana denganku?"

Nicholas menatapnya, ada perjuangan batin di matanya. "Aku harus meninggalkanmu di sini.Meskipun tempat ini paling aman di dunia, aku tidak bisa menyeretmu ke Malta dalam keadaanmu saat ini. Aku tidak akan memaafkan diriku jika sesuatu terjadi.?

"Tidak, " potong Rania, menarik tangannya agar Nicholas menatapnya lurus.

"Aku tidak membiarkanmu pergi sendirian. Aku istrimu, Nicholas. Aku tidak lumpuh, aku hanya pegal. Aku bisa menunggumu dijet. Aku bisa menunggumu di suite hotel yang aman. Tapi aku tidak akan tinggal di sini sementara kau menghadapi bahaya sendirian. Tidak lagi."

Dia memiringkan kepalanya, menatapnya dengan tatapan yang penuh tekad.

"Tiga hari itu hanya berlaku jika kita berdua dalam bahaya. Kau bilang aku adalah ratumu. Nah, Ratu tidak tinggal di istana saat raja berperang."

Nicholas terdiam. la memandangi wajah Rania yang keras kepala, melihat gairah yang sama yang membuatnya tergila gila semalam, kini diubah menjadi keberanian. Rasa cinta dan kebanggaan mengalahkan rasa takut.

"Baiklah, Nyonya Alistair, "katanya akhirnya, sebuah senyum tipis pertama yang Rania lihat sejak telepon itu muncul di bibirnya.

"Biar kulinat bagaimana kakimu yang sakit bisa berdiri di atas geladak pesawat dalam dua jam. Aku akan memanggil dokter pribadi. Kita pergi bersama."

Ia bangkit dan memanggil Marco lagi, kali ini dengan instruksi baru. Rania tahu, bulan madu domestik mereka telah berakhir. Sekarang, saatnya menghadapi kenyataan pahit, Hidup sebagai nyoba Don.

1
partini
lebih mengerikan sang ratu
Aretha_Linsey: Wkwk sang ratu mampu meluluhkan kak😄
total 1 replies
Aretha_Linsey
gara gara kecintaan kak🤣jadi agak geser dan plin plan🤭
partini
aku mau mengumpat ya Thor ,,dasar mafia goblok oon kaya Don Don don Alan Dona 🤣🤣🤣 jirrr esmosi aku mafia ko gini macam teri
partini
waduh trauma
Aretha_Linsey: jadi nikah gak🤣
total 1 replies
partini
dari sinopsisnya Manarik mulai baca bab satu penasaran
Aretha_Linsey: Terimakasih ya kak
bantu like dan komentar ya biar aku semangat nulisnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!