Axel Sky Jordan, 31 tahun. Seorang pria mapan yang pernah jatuh cinta kepada istri pria lain. Gosip yang menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang perebut bini orang menjadi rahasia tersendiri di kalangan pebisnis dan orang-orang di sekitarnya.
Pertemuannya dengan gadis pembuat masalah bernama Aubrey Joysalim membuat hidupnya berubah. Jojo, sapaan akrab gadis itu menawarkan sebuah kesepakatan yang dia ibaratkan sebagai suatu simbiosis.
"Menurut KBBI Simbiosis berarti keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda. Bagaimana kalau kita melakukannya?" ~ Jojo
"Kamu pikir aku Protozoa? Aku tidak mau menerima tawaran nyamuk Aedes aegypti." tolak Axel mentah-mentah.
Dengan hati yang sudah dimiliki oleh wanita lain, akankah Jojo berhasil menaklukkan hati Axel?
_
_
_
Note :
JANGAN PLAGIAT ATAU TAMBAL SULAM!
INGAT AZAB
Carilah Rezeki yang halal dengan mencari ide sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinasya mahila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 : Hanya Simbiosis
"Lalu bagaimana selanjutnya? apa aku harus keluar dari pekerjaan 'ku dan tinggal di apartemen untuk mengasuh Bubu?"
Jojo berusaha membuka perbincangan. Namun, Axel masih saja terdiam dan lebih memilih menatap aspal jalanan, wajah laki-laki itu mengisyaratkan bahwa dirinya sedang memikirkan sesuatu. Ya, beberapa menit yang lalu, keduanya baru saja selesai mengurus persyaratan di pengadilan agama untuk mendapatkan hak asuh Embun.
"Kak Rea bilang selama ini Be dan Bu dirawat oleh pengasuh, tapi kalau-"
"Aku tidak akan memintamu merawat Embun seperti merawat anak mu sendiri."
"Hah … apa?" belum juga Jojo mengutarakan apa yang ada dipikirannya, Axel sudah lebih dulu mengambil kesimpulan bahwa dia sepertinya keberatan mengasuh bocah itu.
"Bekerja lah! lakukan apa yang kamu inginkan, tidak perlu memikirkan soal Embun."
"Begitukah? oke!"Jojo memalingkan wajahnya menatap keluar jendela mobil, Ia merasa sedikit kecewa.
"Kalau begitu tidak perlu sampai menunggu ulang tahun Embun yang ke dua, jika kamu ingin mengakhiri semua ini lebih cepat, akhiri saja!"
Jojo menggigit bibir bawahnya, hatinya terasa sedikit ngilu mengatakan kalimat barusan. Entah kenapa gadis itu merasa nasip buruk selalu membayangi hidupnya. Mungkin Ia salah diberi nama saat lahir dulu, apakah Jojo harus merubah namanya menjadi Aubrey Sadsalim? Ah… benar-benar menyedihkan.
***
"Apa ini?"
Axel menerima sebuah polo shirt dari tangan istrinya, baju berwarna putih dengan kerah orange dengan bordiran logo partai politik.
"Baju partai lah, apa lagi?"
"Tidak mau! aku bahkan belum memutuskan kiblat politik 'ku." Axel mengembalikan baju itu ke tangan istrinya.
"Apa kamu mau pakai yang ini?ha?" Jojo memberikan sebuah kaus yang bahannya lebih tipis bergambar foto Fahrizal dan wakilnya.
"Apa-apa'an? tidak, aku akan memakai kemeja warna putih milik 'ku saja."
Axel berbalik berniat menuju lemari bajunya, tapi sayang dia lupa bahwa sekarang dia sedang berada di rumah kakak iparnya. Ia juga hanya membawa satu baju ganti kemarin.
"Sudah lah pakai ini! rasanya pasti aneh kalau kamu tidak memakai seragam seperti yang lain, cepat ganti sana!"
Dengan terpaksa, Axel mengenakan polo shirt yang diberikan Jojo. Keduanya pun menyusul ke tempat dimana Fahrizal dan timnya sedang berada. Selama acara berlangsung Axel hanya duduk-duduk dan bersikap biasa, Ia akan bicara jika ada yang bertanya selebihnya Ia memilih untuk diam.
"Aku heran kenapa ada orang yang mau terjun ke dunia seperti ini, ada politik atau tidak bagi 'ku sama saja." Axel menoleh ke arah kaca spion kanan untuk melihat kendaraan di belakangnya. Ia bahkan harus ikut ke dalam barisan mobil tim sukses Fahrizal saat berkonvoi di Jalan.
"Kata bang Ical biaya hidup, makanan, harga BBM semua tergantung keputusan politik, kalau kita tidak mau tahu soal politik akibatnya kita akan mudah dibodohi. Korupsi akan merajalela, perusahaan asing akan dengan leluasa menguras kekayaan negara kita ini." Jojo membalas ucapan suaminya dengan tegas.
"Lalu kenapa kamu tidak menikah dengan politikus saja?" cibir Axel.
"Nanti, setelah bercerai dari 'mu aku akan menikahi politikus." Jojo terlihat sedikit sewot menjawab pertanyaan suaminya.
"Jo!"
"Apa?"
"Jangan jatuh cinta padaku karena kamu pasti akan kecewa, aku tidak akan bisa membalas perasaan 'mu itu."
Jojo menoleh dengan ekspresi wajah yang tak tergambarkan, Ia kaget, marah, kesal sekaligus malu mendengar ucapan Axel yang begitu tepat sasaran menghujam ke hatinya.
"Jangan terlalu percaya diri! dasar pebinor! yang jatuh cinta kepada 'mu itu bukan aku, tapi Jojo kecil. Aku yang sekarang jelas sangat membencimu, bukannya kamu sudah tahu dengan pasti kalau pernikahan ini hanya sebuah simbiosis."
Axel melipat keningnya, Ia heran mendapati Jojo begitu emosional. Gadis itu bahkan sampai menggunakan telapak tangannya untuk mengipasi mukanya.
"Kenapa kamu marah?"
"Aku ga marah, aku hanya kepanasan, lagian mobil 'mu AC nya jelek banget sih, ga kerasa ademnya." Jojo kembali memalingkan mukanya, kalau bisa Ia benar-benar ingin mencabik-cabik habis Axel saat itu juga.
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
like
komen
vote
memanglah s' Mickey Mouse ini..
ituuuuuu tanda'y kamu lg jatuh cinta Mikeeeee.....
kamu ituuu Mikeeeee...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
seingat Ku🤭🤭🤭🤭
udah baca pake acc brbeda tp agak lupa jalan cerita'y...
😅😅😅😅
terimakasih byk ya atas cerita menarik dan menghibur ini..
lopeeeeeee Otor...
😘😘😘
😚😚😚😚😚😚😚🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪🤪🤪
parah kamuuuu....
ngamok lah nanti s' parfum Axe....
🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣🤣