warning!!
terdapat umpatan dan **** ***** bijaklah dalam berkomentar
karya ini merupakan karya asli author!
jika ada kesamaan tempat, nama dan waktu itu bukan kesengajaan!!
Aurora steffani Leandra, seorang gadis yang terpaksa menerima takdir jika dirinya telah dijual oleh sang ibu tiri demi uang, dirinya dilelang pada sebuah perkumpulan mafia dan bos besar. hingga akhirnya seorang mafia kejam bernama Liam Emiliki Kyler membelinya. bagaimana nasib Aurora??
silahkan membaca kelanjutanya berikut..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyku_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32 kau membuatku gila
Liam mengedurkan tangannya namun tak benar benar melepaskan tangan aurora. Hingga mobil yang dibawa dori berhenti didepan mereka
Didalam mobil hening liam tak mengucapkan sepatah kata pun terhadap aurora dengan takut takut aurora mencoba membuka suara.
“Maaf” hanya itu yang aurora ucapkan
Liam tak menjawab ucapan aurora dan menunggu gadis itu bicara
“Maafkan aku yang tak memberitahumu sehingga membuatmu harus mencariku”
“Apa yang diberikan jerome padamu sampai kau bertemu dengannya hah!!” Ucap liam penuh penekanan
Belum sempat aurora menjawab liam melumat bibir aurora dengan kasar “aku bisa memberikan apapun untukmu bahkan lebih dari apa yang jerome janjikan, sudah aku katakan kau itu milikku tubuhmu jiwamu semua milikku…” ucap liam
Aurora tak menjawab ia diam dengan menatap liam penuh dengan kesall
“KAU DENGAR AKU KAN… JAWAB!!!” Bentak liam
Aurora yang dibentak dengan keras pun merasa takut tapi ia tetap melawannya “kau membuatku takut..”
liam menghela napas berat “maafkan aku…” lirihnya yang dan menurunkan egonya
O
“Tidurlah” ucap liam membawa aurora kedalam pelukan nya
Sementara itu dimansion
Laila suda berada dipintu utama menunggu kepulangan nonanya begitu pun dengan zeus dan marco yang berdiri tegap didepan kamar tuannya
“Kau gila kenapa kau mendekati maid nona aurora?”
“Sudah aku bilanh aku hanya mengobati lukannya”
“Hahahah… kau mencari alasan saja marco apa kau sudah siap melepas masa lajangmu?”
“Berhenti bicara atau aku akan menghabisimu zeus”
“Okee. Oke”
Mobil mewah liam berhenti tepat didepan pintu mansion ia turun dari mobil dan membukakan pintu seketika aurora berjalan dengan cepat setengah berlari menuju kamarnya dan liam. Laila menunduk ketika melihat liam.
“Susulah mudamu”
“Baik tuan”
Liam berjalan cepat menuju ke ruang pelatihan ia menembak dengan membabi buta yanh ada diruangan tersebut untuk meluapkan emosi yang ia pendam. Fikirannya kacau ia berusaha menahan emosinya ketika berada didekat aurora dan kini ia meluapkan segalannya.
Liam keluar dari ruangan itu menuju kesebuah ruangan yang dipenuhi oleh minuman alkohol
Seorang penjaga yang ditugaskan diruangan itu menelan saliva nya saat melihat sang mafia dengan wajah yang mengerikan salah sedikit saja nyawannya pasti akan melayang.
“Tuangkan minuman untukku”
“Baik tuan” ia mengambil sebuah gelas kecil dan menuangkan wine kedalamnnya
Cemburu membuatnya seperti lemah dan liam tak suka itu namun ia tidak akan melepaskan wanitannya
Diluar mansion
Bianca berjalan masuk, setelah perdebatannya dengan liam ia memutuskan untuk pulang saja, karena ia juga tau kalau liam pasti sudah kembali ke mansionnya.
“Dimana tuan liam?” Tanya bianca pada maid yang sedang membersihkan pigura
“Maaf nona saya tidak tau”
“Dasar, memang apa yanh kau tau selain bersih bersih. Memang kau sangat cocok menjadi seorang rendahan”
Maid itu menunduk hatinya terluka dengan kata kata tajam bianca. Tuan liam saja tidak pernah merendahkannya walau tuan sangat kejam pikir maid itu.
Bianca naik ke lantai dua beberapa penjagah tengah serius dengan tugas mereka
“Dimana tuan liam”
“Tuan liam sedang berada diruang minuman nona”
Dengan langkah cepat bianca menyusul liam berada. Ia membuka pintu besar dan nampak liam sedang duduk sambil meminum wine digelas nya dengan menyenderkan kepalanya.
Bianca mendekat pada liam dan tak mengetahui jika binca berada didekatnya ia mengambil botol alkohol dari pria muda itu dan menyuruhnya keluar.
“Tuangkan lagi” ucap liam
Bianca menuangkan wine dan melihat sebuah meja panjang yang ada disisi berbeda terlihat beberapa botol wine yang kosong. Iya yakin kalau semua itu yang menghabiskan adalah liam. Terlihat liam yang tak begitu sadar walaupun tidak mabuk
Liam menoleh pada bianca yang ia kira adalah aurora. Liam melempar gelas begitu saja dan menarik bianca pada pelukannya “maaf sayang fikiranku kalut aku tak ingin kehilanganmu jadi aku minum saja”
Bianca menikmati saja semua sentuhan liam. Sentuhan yang selama ini ia inginkan hingga liam mencoba mencium bibir bianca yang dianggapnya sebagai aurora. Bianca memejamkan matanya namun tiba tiba saja liam mendorongnya hingga membentur meja.
“Sialan kau, berani sekali kau masuk kesini!! Tanpa izin dariku!”
Bianca terdiam kesal dengan apa yang diucapkan liam ia benar benar terluka
“Kau yang menarikku kedalam pelukanmu, lalu kenapa kau malah menyalahkanku”
“Keluar dari sini bianca, atau aku akan membunuhmu!!!”
Bianca berdecak kesal dan berjalan keluar dari ruangan itu. Semua itu membuat liam tersulut emosi ia menghempaskan semua barang yang berada didepannya.
Bianca masuk kedalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya ia memikirkan rencana untuk menyingkirkan aurora dari liam.
Ide jahat itu pun muncul bianca tesenyum jahat namun kali ini ia tak menyuruh siapapun ia akan melakukannya sendiri namun sebelum itu ia harus bersikap biasa seperti dulu.
“Ahhh… jika rencanaku berhasil maka aku akan menguasai semuannya. Dan menendang jalan sialan itu selamanya hahahah.....hahahaha” ucap bianca tertawa jahat
......................
Liam menghentikan minumnya dan keluar menuju kamar aurora. Sesampainya disana ia membuka pintu kamarnya dan mendapati aurora yang sedang duduk dibalkon kamarnya
Ia melihat aurora yang sedang duduk dikursi sambil menyenderkan kepalanya, terlihat aurora memejamkan matanya, liam berjongkok menatap wajah cantik aurora yanh sudah sukses memenangkan hatinya.
Entah bermimpi atau tidak aurora tiba tiba aurora memanggil namanya membuat liam tersenyum senang. Entah peran apa yang ia mainkan didalam mimpi aurora, yang jelas kini ia menyebut namanya.
“Liam…”
“Aku disini sayang…”
kata sayang dan cinta tapi kasarnya luar biasa STUPID
baca dari awal