"Aku mau seperti Bibi tidak menikah saja," ucap ku yang pasti akan membuat bibi nya marah
"Kau ini jangan bicara sembarangan! bagaimana kalau di dengar oleh mama mu!"
"Aku tidak secantik Bibi dan tidak punya tubuh sebagus tubuh Bibi yang seorang model, mana ada cowok yang tertarik dengan orang sejelek aku ini, gadis pendek dan berkacamata tebal."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon waini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman
“K-ken-apa... kau tidak lupakan saja Ian... d-dan biarkan dia bebas” ucap Agatha yang agak sulit bicara karena lehernya di cekik oleh Brian.
“Ian tidak bisa hidup tanpa aku!” mata Brian berkilat.
“Tanpa kau selama ini hidupnya baik-baik saja” balas Agatha, tapi Brian malah makin mencekiknya hingga membuatnya terbatuk-batuk dan sesak nafas.
“Kemana saja si Ian itu, kenapa dia tidak datang menolongku. Bukankah dia sudah janji akan melindungi ku, kali ini aku pasti akan mati!” batin Agatha.
“Apa kalian melihat Agatha?” tanya Ian pada Mike dan Val, karena sejak tadi ia tidak menemukan Agatha di mana-mana.
“Tidak melihatnya” jawab Mike dengan mengedikkan bahu.
“Ian, ada apa?” tanya Val yang melihat ada kecemasan di wajah Ian.
“Agatha menghilang dan aku khawatir kalau dia nanti ketemu sama Brian karena aku juga tidak melihat Brian ada di kampus ini” Ian memang sangat panik setelah tidak menemukan Agatha dimana-mana
“Benarkah?” Mike terkejut, lalu raut mukanya berubah jadi cemas.
“Ayo cepat kita cari!” teriak Val dengan keras karena ia sendiri juga khawatir.
Setelah mereka berkeliling mencari ke seluruh kampus, akhirnya Mike melihat Agatha di atap gedung bersama Brian.
“Mereka ada di atas sana!” tunjuk Mike dan Ian langsung lari menuju ke atap gedung karena melihat posisi berdiri Agatha yang sangat berbahaya dalam keadaan di desak oleh Brian yang hendak menjatuhkannya ke bawah.
“Ayo!” ajak Mike pada Val untuk segera menyusul Ian.
“Tunggu!” perintah Val.
“Ada apa?”
“Kita jangan kesana dulu, kalau kita menyusul Ian sekarang, lalu Brian melihat kita, dia pasti akan tambah marah dan semakin emosi, ini bisa berbahaya untuk Agatha” jelas Val.
“Terus apa yang harus kita lakukan? Masa kita harus diam saja melihat mereka disini” ucap Mike tak sabar.
“Kita lihat situasinya dulu, menurutku Brian tidak akan mungkin menjatuhkan Agatha. Brian hanya ingin menarik perhatian Ian” Val berusaha bersikap tenang, tapi pandangan matanya tidak pernah lepas dari Agatha.
“Apa kau tidak takut kalau aku akan melempar mu ke bawah? Tempat ini sangat tinggi kalau kau jatuh pasti akan mati” Brian sengaja menakuti agatha.
“Apa kau berani melakukannya?” Agatha sama sekali tidak takut dengan ancamannya, malah sengaja menantangnya.
“Siapa bilang aku tidak berani? Kau lihat saja!” Brian bersiap menjatuhkan Agatha, tapi sepertinya Agatha tidak takut malah terus memelototi Brian.
“Brian, lepaskan dia!!” teriak Ian dengan keras.
“Ian akhirnya kau datang juga padaku” ucap Brian senang melihat kemunculan Ian.
“Aku datang untuknya” ucap Ian dengan napas terengah-engah.
“Jadi kau bener-bener lebih memilih dia dari pada aku? Kau melupakan aku hanya demi gadis ini” Brian berjalan selangkah mundur sambil menyeret agatha.
“Brian, jangan sakiti agatha, tolong lepaskan dia” ian memohon.
“Apa kau sedang memohon padaku sekarang?” Brian mengerutkan dahinya.
“Agatha tidak ada hubungannya dengan masalah kita. Kalau kau menyakitinya dan terjadi sesuatu padanya...aku tidak akan pernah memaafkan dan akan membencimu selamanya”
“Baiklah kalau kau ingin melepaskannya, kau datanglah kemari dan gantikan dia” ucap Brian.
“Ian! Jangan lakukan itu! Si maniak ini sudah gila, dia bisa berbuat apa saja padamu jadi jangan dengarkan dia!!” teriak agatha.
“Kau kira aku akan membiarkanmu mati olehnya! Bukankah aku sudah berjanji akan melindungi mu!” Ian balas berteriak bahkan teriakannya lebih keras dari agatha.