NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.4M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Terpaksa Menginap

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Agra berjalan masuk lewat pintu khusus menuju

ke dalam rumah utama. Namun kini Kiran mulai

merasakan sesuatu yang janggal.

"Agra..kita mau kemana ? rumah siapa ini ?

kenapa kamu tidak membawaku ke mobil.?"

Agra terkesiap, dia menghentikan langkahnya.

Mata mereka bertemu, saling pandang dalam

diam. Otak Agra berpikir dengan cepat.

"Bawa aku pulang ke rumah ayah."

Pinta Kiran seraya kembali merebahkan kepala

nya di dada Agra.

"Bagaimana kalau kita menginap di sini malam

ini, besok pagi aku akan mengantar mu pulang."

Kiran mendongakkan kepala, wajahnya terlihat

tidak nyaman.

"Kenapa kita menginap di sini.? memangnya

rumah ini hotel, kau ini ada-ada saja.!"

Sudut bibir Agra terangkat kuat menahan geli

campur gemas melihat sikap polos nya Kiran.

"Kita sudah mendapatkan izin untuk menginap

di sini malam ini.!"

"Ini rumah orang..kita hanyalah orang asing di

sini, rasanya tidak pantas bagi kita untuk berada

di rumah semewah ini, aku ingin pulang saja !"

Lirih Kiran yang membuat jantung Agra terasa

teriris. Bagaimana cara dia memberitahu Kiran

tentang jati dirinya, ketakutan Agra akan reaksi

penolakan Kiran membuat dia tidak berani untuk

berterus terang saat ini, dia masih butuh waktu.

Agra melirik kearah Pak Hans yang kini sudah

memahami semua nya hanya dari tangkapan

percakapan mereka berdua saja. Dia tampak

mengangguk kearah Agra.

"Nona mohon maaf sebelumnya..saya mendapat

perintah langsung dari Nyonya besar bahwa untuk

malam ini Nona di sarankan menginap di sini.!"

Kiran menatap Pak Hans dan Agra bergantian.

Kepalanya tiba-tiba saja kembali terasa pening,

dia memejamkan matanya kuat membuat Agra

semakin mempererat dekapannya.

"Kau harus segera beristirahat.. sebaiknya kita

menginap saja di sini. Kamu juga belum bertemu dengan nya bukan ?"

Agra kembali menambahkan untuk menahan keinginan Kiran, akhirnya Kiran mengangguk

pasrah karena kondisinya tubuhnya juga tidak

memungkinkan bagi dia untuk kembali ke rumah.

"Baiklah terserah kau saja.. aku mau tidur di

mana pun asalkan bersama mu."

Ucap Kiran dengan samar karena rasa kantuk

kini sudah menderanya, dia seakan tidak bisa

lagi membuka matanya. Hati Agra menghangat,

jantung nya semakin tidak terkendali saat ini.

Apakah malam ini dia benar-benar bisa berada

di dekat istrinya ini.? setelah selama ini hanya

bisa bersamanya dalam jarak dan batas

tertentu saja.!

Agra tersenyum puas, dia kembali melangkah

menuju sebuah lift khusus yang akan membawa

nya langsung ke lantai paling atas dimana kamar pribadinya berada. Di belakang nya Pak Hans

beserta Dokter Rey setia mengikuti.

Dalam waktu kurang dari satu menit Agra sudah

berada di lantai 4 rumahnya yang hanya terdapat kamar pribadinya saja. Di sudut ruangan ada

tangga unik menuju langsung ke rooftop berisi

taman buatan yang sangat indah, cocok sebagai

tempat bersantai mencari angin dan ketenangan.

Di dua lantai ini tidak sembarang orang bisa

datang ke sana selain pelayan yang memang

sudah memiliki izin khusus.

Agra masuk ke dalam kamar super besar,

super mewah dan super canggih nya dengan

segala fasilitas lengkap serta furniture yang

serba lux. Untuk bisa masuk ke dalam kamar

ini perlu scan wajah terlebih dahulu.

Dengan hati-hati dia membaringkan tubuh

lemah Kiran di atas bed king size. Kemudian

duduk di samping nya, menatap tenang wajah

cantik Kiran yang terpejam rapat, sepertinya

obat tidur yang di minumnya kini sudah

benar-benar bekerja.

"Panggilkan Tata kesini.!"

Titah Agra yang langsung di angguki oleh Pak

Hans. Pria setengah baya itu beranjak menuju

ke sudut kanan ruangan mendekati telepon

khusus yang menempel di dinding. Dia segera

menghubungi wakil kepala pelayan.

"Rey berikan suntikan itu sekarang.!"

Agra berpaling pada Dokter Rey yang masih

berdiri mematung menikmati kemewahan

yang tersuguh di dalam kamar itu. Dokter Rey

segera mendekat, menyiapkan alat injeksi nya.

Agra mengusap lembut kening Kiran, matanya

menatap dingin luka perban di pelipis istrinya

itu. Mata Kiran tetap terpejam rapat seakan

enggan untuk terbuka, tapi tangannya masih

memegang kuat tangan Agra.

"Agra jangan pergi.. jangan meninggalkan ku."

Lirih Kiran saat dokter Rey mulai mengoleskan

cairan anestesi di pangkal lengan nya. Agra

meraih tubuh Kiran ke dalam dekapannya

berusaha memberinya kenyamanan.

"Aku disini Kiran..aku akan selalu bersamamu,

menjagamu selamanya.."

Bisik Agra lembut di telinga Kiran. Dokter Rey

dan Pak Hans melongo mematung melihat apa

yang di lakukan dan terucap dari bibir Agra.

Sepertinya dunia akan segera berakhir.!

"Apalagi yang kau tunggu.?"

Geram Agra menatap kesal kearah dokter Rey

yang terlonjak kaget dengan wajah memerah.

Dia menelan ludahnya kasar, lalu mendekat.

Kemudian segera melakukan penyuntikan cairan

obat khusus ke tangan Kiran membuat gadis itu

langsung meringis seraya membuka matanya

karena memang proses ini menimbulkan sedikit

rasa sakit yang cukup menggigit.

"Aaa...sakiiitt..apa ini Agraa.."

Gumam Kiran sambil mencengkram kuat

pergelangan tangan Agra menahan rasa sakit

yang menggigit di tangannya.

"Tahan sayang..ini hanya sebentar.."

Bisik Agra seraya mempererat dekapannya.

Kiran menyembunyikan wajahnya di dada Agra

dengan cengkraman tangan yang semakin

kuat. Pak Hans hanya bisa menatap Tuan dan

gadis nya itu dengan hati yang dipenuhi oleh

tanda tanya.

Setelah beberapa saat akhirnya rasa sakit itu

menghilang, Kiran kembali memejamkan mata

nya,rasa kantuk yang di rasakannya langsung

membawa dirinya ke dalam alam bawah sadar.

Dia terlelap dalam tidur tenangnya.

Perlahan Agra kembali membaringkan tubuh

Kiran dengan posisi senyaman mungkin. Dia

segera bangkit, berdiri di samping tempat

tidur, matanya tidak lepas mengamati keadaan

Kiran yang terlihat mulai tenang.

Tidak lama wakil kepala pelayan atau Tata

masuk ke dalam kamar, langsung menghadap

Agra yang masih berdiri di posisi yang sama.

"Tuan.. apa yang harus saya lakukan.?"

Tata menunduk dalam di hadapan Agra.

"Kalian bertiga dengarkan aku baik-baik. Aku

minta buang jauh-jauh pikiran buruk kalian

terhadap nya.!"

Agra membagi tatapan tajam terhadap tiga

orang kepercayaan di istana nya itu. Mereka

tampak semakin menunduk dalam.

"Karena..dia adalah istri sah ku.!"

"Istri Tuan.??"

Ketiga orang itu serempak berucap, terkejut

bukan main. Wajah mereka berubah pucat pasi. Benar-benar tidak bisa mempercayai apa yang

di dengarnya.

"Iya..dia adalah Evanindhia Sashikirana..

putrinya Zein Mahesa..istriku.! seperti yang

aku inginkan selama ini.!"

"Mohon maaf Tuan.. apakah Nona Kiran yang

selama ini anda cari-cari.?"

Pak Hans harus menuntaskan rasa penasaran

nya agar semuanya menjadi jelas. Agra menarik

napas panjang.

"Iya..dia adalah bunga sakura ku.! aku sudah

menemukannya.! aku menikahi nya karena

satu insiden tak terduga.!"

Ucapnya membuat ketiga orang itu semakin

terkejut. Ketiganya saling pandang dalam

diam, kemudian melirik kearah Kiran yang

sedang terlelap dengan tenang.

"Tata..kau gantilah pakaian nya dengan

yang sudah kau siapkan selama ini.!"

"Baik Tuan.."

Sambut Tata dengan senang hati. Mereka

bertiga terlihat sangat antusias mendapati

kenyataan ini. Karena apa yang di cari oleh

Tuan nya selama ini akhirnya di temukan

bahkan keduanya langsung di satukan dalam

satu ikatan pernikahan walaupun semua

nya terjadi di luar rencana.

------- -------

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam..

Agra keluar dari dalam kamar ganti dengan

setelan santai nya. Rambut nya terlihat masih

sedikit basah dan berantakan. Dia beranjak

kearah meja kerja nya yang ada di sudut ruang

kamarnya menghadap jendela besar yang bisa

melihat keindahan taman depan istana nya

sekaligus memantau gerbang depan.

Agra berdiri di sisi kaca besar, melipat kedua

tangan di dadanya, merenungkan sesuatu.

Harus di mulai darimana dia memberitahu

tentang dirinya pada Kiran.? apakah sekarang

ini waktu yang tepat ? tidak ! untuk saat ini

Kiran tidak akan bisa menerima nya. Wanita

sedang berada dalam belitan masalah

perusahaan ayahnya, dan dirinya harus

segera turun tangan untuk mengakhiri

semuanya agar Kiran bisa segera di tarik

kedalam kehidupan nya, seutuhnya.

Setelah cukup lama merenung, Agra beranjak

menuju tempat tidur, kemudian berdiri sebentar

di sisi ranjang. Matanya saat ini terpaku pada

sosok cantik jelita yang sedang meringkuk

lucu bak kucing manis yang kedinginan.

Agra merasakan ada sedikit ketegangan saat

melihat bagaimana indahnya tubuh Kiran yang

tersembunyi di balik gaun sutra panjang yang

sedikit menerawang hingga lekuk tubuh nya

yang begitu menggiurkan nampak jelas. Agra

menelan saliva nya berat. Ada dorongan hasrat

yang kini mulai naik menguasai tubuh nya saat

melihat Kiran mengubah posisi tubuh nya

menjadi terlentang. Darah nya mulai terbakar.

Agra menarik napas dalam-dalam mencoba

mengontrol hasratnya dan menguasai dirinya.

Dengan sedikit ragu dia naik ke atas tempat

tidur, membaringkan tubuhnya di samping

Kiran. Aroma wangi jasmine lembut yang

menguar dari tubuh Kiran membuat Agra

kembali kesulitan mengontrol dirinya.

"Kiran.. sampai kapan kamu akan menyiksaku

seperti ini..! mana bisa aku menahan diri saat

berada di dekatmu seperti ini !"

Desis Agra geram sendiri. Dia memiringkan

badannya menghadap kearah Kiran, kemudian

menarik tubuh halus lembut istrinya itu ke

dalam dekapan hangatnya dengan sangat hati-

hati, memeluknya erat seraya memejamkan

mata mencoba meredam segala hasrat yang

kini semakin naik dan meronta.

Tanpa ampun tubuh bagian bawahnya kini

sudah bangun dengan sempurna. Agra

merutuki diri sendiri karena tidak bisa

menahan hasratnya.

Dia membuka matanya, menatap lekat setiap

detail wajah cantik Kiran yang begitu sempurna dengan segala kelebihan dan daya tarik luar

biasa nya hingga mampu membuat dirinya

begitu memuja dan tergila-gila pada nya.

"Aku sangat mencintaimu Kiran..aku sudah

jatuh cinta bahkan di saat usiamu baru

menginjak 8 tahun..itu adalah satu hal gila

yang pernah terjadi di dalam hidupku..!"

Bisik Agra sambil kembali mendekap erat

tubuh Kiran, melingkarkan tangan kokohnya

di pinggang ramping gadis itu, semakin lama

semakin erat.

"Agraa...aku kesulitan bernapas..!"

Deg !

Jantung Agra serasa mau meloncat saat ini,

dia membuka mata, melonggarkan pelukan

nya, kemudian menatap Kiran yang sedang

mendongakkan kepala, kedua mata mereka

bertemu dalam sorot mata yang sama-sama

menahan sebuah gejolak perasaan.

"Kau bangun..apa yang kau rasakan sekarang.?"

Tangan Agra meraba kening Kiran yang kini

sudah bersuhu normal kembali.

"Aku merasa lebih baik sekarang. Sudah tidak

merasakan sakit apapun.!"

Lirih Kiran seraya tersenyum lembut membuat

hati Agra semakin tidak terkendali.

"Syukurlah kalau begitu..kau jangan pernah

lagi membuatku cemas."

"Maafkan aku.."

Agra mencium kening Kiran lama, setelah itu

keduanya saling pandang dalam diam. Ada

kabut hasrat yang masih menguasai diri Agra

membuat tubuh Kiran menegang.

"Kau darimana saja tadi siang..? kenapa tidak

datang menjemput ku.?"

Kiran mencoba mencairkan ketegangan.

"Aku ada urusan yang cukup penting. Maaf

karena aku kamu harus mengalami semua

ini.! "

"Aku yang harusnya minta maaf padamu.."

"Aku tidak akan mengampuni pria itu.!"

Kiran mengernyitkan alisnya, ada sejumput

pertanyaan yang dari tadi menggangu hatinya.

"Apa kau yang mengirim dua orang itu?"

"Iya.. mereka adalah bawahan ku.!"

"Siapa kau sebenarnya..?"

Jantung Agra kembali seakan tertumbuk benda

keras. Dia mengerjapkan matanya. Keduanya

saling menatap kuat, tangan Agra bergerak

mengelus lembut pelipis Kiran yang terluka.

"Apa kau tidak akan kecewa saat mengetahui

siapa aku sebenarnya.?"

Kiran terdiam, menatap lekat wajah tampan

Agra yang saat ini terlihat begitu mempesona. Bagaimana bisa seorang pengawal rendahan

memiliki rupa begini tampan.!

"Apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan

dariku.? kau berbohong padaku.?"

Pertanyaan Kiran membuat Agra semakin

merasa tersudut, tatapan mata indah Kiran

membuat hatinya semakin dilema.

"Aku tidak pernah membohongi mu, yang

kamu tahu aku adalah pengawalmu dan

itulah kenyataannya.."

Ada seulas senyum yang tercipta di bibir

Kiran saat mengingat kenangan nya bersama

Agra selama di desa.

"Apa sekarang kau sudah bisa menerima ku

sebagai suamimu.?"

Wajah Kiran tiba-tiba saja memerah, tangan

Agra meraih dagu Kiran, mata mereka kembali

bertemu dalam hasrat yang sama-sama

melonjak naik.

"Agra..ada hal yang harus kita bicarakan

terlebih dahulu, ini sangat penting.!"

"Kau tidak perlu mengatakan apapun, aku

sudah tahu semuanya tentang laki-laki

brengsek itu.!"

Mata Kiran menatap tidak percaya, bibirnya

tampak terbuka sedikit, dan hal itu membuat

Agra tidak tahan lagi, dia segera menyambar

bibir ranum Kiran, ********** lembut penuh

dengan perasaan. Kiran terkejut sesaat, namun

tidak lama dia pun ikut larut, keduanya terhanyut dalam ciuman lembut dan manis yang semakin

lama semakin panas.

Agra semakin memperdalam ciumannya

dengan menekan dan menjelajah masuk

membuat Kiran membalasnya dengan sama panasnya. Keduanya semakin larut dalam

gairah yang semakin lama semakin membara, decakan erotis penuh kenikmatan mewarnai

suasana malam yang sepi dan dingin dalam

kamar super mewah itu.

Bibir Agra kini sudah mulai menjelajahi leher

jenjang Kiran, memberikan sentuhan lembut

di sana, menggigit kecil mencoba meninggalkan

jejak kepemilikan.Tangannya mulai bergerilya

di sekitar perut Kiran naik ke bagian dada

membuat tubuh Kiran kian menegang, namun

dia seolah tidak ingin berhenti dari semua

sensasi kenikmatan ini. Sentuhan lembut Agra membuat jiwanya melayang ke awan.

"Aakkhh..Agraa..."

Suara desahan lembut keluar dari mulut Kiran

saat tangan Agra menyentuh dua bukit kembar

nya, tubuh mereka semakin tegang, aliran darah

keduanya semakin terbakar. Perlahan tangan

Agra meraih benda sintal itu membuat Kiran

seperti tersengat aliran listrik. Dia segera

menahan tangan Agra, ciuman Agra di leher

Kiran terlepas, mata mereka bertemu. Kiran

menggeleng lemah dengan sedikit merasa

bersalah, saat ini dirinya memang belum bisa

menyerahkan segala kehormatan nya pada

Agra, bukan tidak mau, dia hanya belum siap.

"Apa kau tidak percaya padaku sayang..?"

Suara Agra terdengar sangat berat karena

masih mencoba meredam gejolak hasratnya.

"A-aku.. percaya sepenuhnya padamu..aku

hanya belum siap Agra..maaf..!"

Agra menghembuskan napas kasar, kemudian

melepaskan Kiran dari kurungannya. Wajah

nya terlihat kecewa, tapi dia juga mengerti

apa yang di ragukan Kiran, mungkin memang

belum saatnya mereka bersatu seutuhnya.

"Baiklah..aku mengerti..aku akan selalu sabar

menanti saatnya tiba..!"

Lirih Agra sambil kembali membelai wajah

bening mulus Kiran yang tersenyum gusar.

"Apa kau lapar.?"

Tanya Agra saat menyadari belum ada

makanan yang masuk ke perut istrinya itu.

"Tidak ! tubuhku baik-baik saja, kau tidak usah

khawatir seperti itu.!"

Sanggah Kiran sambil memegang tangan Agra

saat menyadari laki-laki itu bergerak untuk

turun dari tempat tidur.

"Tapi kau belum makan dari tadi siang Kiran.."

"Memangnya kita berada di mana Agra.? saat

ini kita sedang berada di rumah orang.!"

Agra terdiam, hatinya kembali terasa perih.

Kau ada di rumahku Kiran, rumahmu juga.!

Agra menarik napas pelan mencoba untuk

membuang ganjalan yang menyesakkan

dadanya.

"Baiklah.. kalau begitu kita tidur sekarang."

Ucap Agra sambil kembali merengkuh tubuh

Kiran kedalam pelukannya. Keduanya mencoba

untuk memejamkan mata walau percikan gairah

itu masih saja memanaskan aliran darah mereka. Perlahan tangan Kiran melingkar di punggung

kokoh Agra membuat pria itu sekuat tenaga

menekan segala hasrat dan keinginannya.

Malam semakin larut membawa setiap mahluk

yang sudah tenggelam kedalam alam bawah

sadarnya menuju dunia mimpi yang terkadang

membuat orang bisa mencapai apa yang tidak

bisa di raihnya dalam dunia nyata..

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!