NovelToon NovelToon
Pemain 999

Pemain 999

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / TKP / Romansa / Trauma masa lalu / Permainan Kematian
Popularitas:645
Nilai: 5
Nama Author: Halo Haiyo

Marina Yuana Tia, dia menyelesaikan permainan mematikan, dan keluar sendiri dalam waktu sepuluh tahun, tetapi di dunia nyata hanya berlangsung dua minggu saja.

Marina sangat dendam dan dia harus menguak bagaimana dan siapa yang membuat permainan mematikan itu, dia harus memegang teguh janji dia dengan teman-temannya dulu yang sudah mati, tapi tak diingat keluarga mereka.

Apakah Marina bisa? Atau...

ayo baca guys

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Halo Haiyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Rupanya tidak sama

Bab Enam Belas

"Oh, hum, hum... Aku mengerti. Oke jadi itu yang kalian khawatirkan, manusia???"

Semua orang terdiam, mereka tak bisa berkata-kata hanya pandai bicara. Ada lagi yang bertanya, dia mengangkat tangan ke atas.

"Apa keuntungan kami bila bermain game darimu sampai selesai?"

"Oh~" Hewan itu langsung tertarik, dia keluar dari layar mengejutkan semua orang. Hewan berbadan mungil tak lebih dari 2 kaki melayang-layang di udara.

"Keuntungannya tentu banyak, tentu saja berlimpah, dan tak terhabiskan...Tak ada yang bisa menandingi hadiah yang kami berikan.”

"Tak ada yang bisa menandingi hadiah yang kami berikan untuk kalian,"

"Ini tergantung kalian masing-masing,"

Salah satu kakinya menapak di atas meja di depan sana, dia berbicara saja suaranya terdengar hingga ke belakang ruangan.

Terdengar oleh semuanya.

"Tapi jangan khawatir, aku akan menjamin aman permainan ini, tak perlu mengorbankan banyak tenaga, juga tak perlu mengorbankan banyak uang... Kalian hanya perlu bermain, seperti masa kecil, dimana kalian masih sangat mini sekali pasti selalu bermain kan?"

Gevan perlahan mundur, dia membuka catatan yang berisi banyak tulisan Marina didalamnya.

_Ada tulang aneh mulai mengoceh tentang makanan_

'Huh? Apa-apaan ini? Kenapa tak sama?! '

Hewan itu melompat ke kepala orang satu ke kepala orang lain, dia berputar-putar di langit."Tapi aku ingin memperkenalkan diri dulu! Perkenalkan! Namaku Mow Muu! Aku bukan seekor sapi ya, tapi cuma tampangku yang seperti ini,"

Gevan kembali membuka kertas, dia membaca dengan seksama.

_Dia adalah tulang hidup berbentuk kartun, dia memanggil dirinya dengan sebutan"bone" _

'Tidak... Ini tidak sama... Ini sudah jauh beda! '

Mow Muu berjalan di tengah-tengah lautan manusia, mereka melihat cara jalan boneka yang berbentuk hewan tapi tak mau disebut sapi padahal memiliki ekor sapi.

"Disini kalian adalah orang-orang yang terpilih Muu..."

"Kalian disini karena dilihat oleh anak-anakku, kalian cocok sekali Muu!!!"

"Muu?" Heran mereka masih tak mengerti.

Gevan berdecak, dia mengerutkan alis tebalnya. 'Apa-apaan ini... '

Mow tak berhenti dari situ, dia menunjukkan layar biru di atas kepala mereka."Lihatlah di atas kepalamu itu Muu!!"

Mereka saling menengok ke atas, Bu Siska terkejut sampai menutup mulut. Gevan tak habis pikir, dia melihat ada layar biru di atas kepalanya.

Dia melihat ke bawah, dia buka lagi catatan dari Marina. Tak ada yang sama persis, semua sudah berbeda.

_Pemain disuruh mengambil tablet satu persatu_

_Itu akan berguna di setiap sesi_

_Tapi juga ada batas waktu pemakaian_

'Sial! Marina pembohong! Tak ada yang sama! Apa-apaan ini? '

Mow berjalan terus, dia menjelaskan. Sambil membuat tulisan seperti kembang api di langit-langit atap.

"Selamat datang untuk semua nya yang dipilih oleh God untuk membuat perubahan yang berbeda, kalian telah terpilih menjadi salah satunya, dan membuat masa depan dunia menjadi generasi emas di tangan kalian."

"Kalian telah terpilih, karena kalian akan menjadi dewa abadi, dewa kecantikan, dewa-"

Salah satu orang mengangkat tangan ke atas, membuat mata bulat Mow langsung terpancing."Ya ada apa?"

"Apakah pemenangnya hanya satu orang dari kita semua?"

"Atahu dua atahu lebih dari lima?"

Hewan itu menahan tawa dalam balik tangannya, dia memperlihatkan waktu di atas kepala mereka jadi lebih panjang dan lebih lama. Gevan baru sadar masih ada angka hitung mundur di atas kepalanya, tapi ini berbeda.

"50 tahun? Kau gila!" Seru salah seorang, sempat tak percaya dan bertanya-tanya.

Dengan entengnya Mow mengendik bahu,"hum? Memang salahnya dimana ya?"

"Bukankah waktu yang lama adalah yang kalian inginkan? Kalian ingin hidup lama kan?"

"Bukan gitu, maksud ku aku bingung kenapa dengan nomor waktu di atas kepala kita?"

"Oh itu?" Mow Muu terbang ke atas berputar-putar,"begini Muu, kalian akan jadi pemenang bila waktu di atas kepala kalian habis, kalian bisa jadi pemenang!!!"

'Apa? Jadi semua orang disini kalau masih bisa bertahan mereka semua bisa keluar? Kenapa berbeda gini? '

"Bagaimana Muu? Apa kalian setuju?" Tanya Mow Muu dengan tatapan tajam.

Mereka sempat saling bisik-bisik,"waw~i like game..."

"Ini gila... 50 tahun?"

"Ya benar, aku tak setuju. Kita bakal tambah tua! Ku kira gamenya bakal cuma sebulan atahu berapa hari gitu,"

"Tunggu, aku mau tanya," Seorang gadis mengangkat tangan ke atas, disebelahnya dia menggandeng adiknya yang masih kecil.

"Aku keluar saja, aku tak bisa meninggalkan ibu sendirian di rumah. Sangat lama 50 tahun bagi kita, aku tak bisa,"

"Oh tenang saja muu!!"

Mow langsung terbang ke arahnya, Gevan diam-diam membaca catatan lagi dengan cermat.

_Mereka sering disebut sebagai pemberi tahu misi, mereka selalu membuat abal-abal cerita, mengatakan kita akan jadi salah satu dari mereka_

_waktu yang mereka berikan sangatlah lama. 10 tahun, aku harap kamu bisa bertahan sampai selama itu. Karena mungkin walau tubuhmu masih awet muda, tapi ingatanmu akan banyak menyimpan kenangan pahit tak terduga_

_hati-hati dengan penjaga dibelakangmu, mereka bisa curiga dan mengambil catatan ini. Baca saja ditoilet, mungkin ada di sebelah ujung kiri_

_Kamu ada di gedung besar bukan? _

_Di atas ada tulisan gymnasium. _

_Itu adalah tempat aku mendarat pertama kali, aku tidak kenal siapapun pada saat itu. Aku ketakutan_

Gevan meneguk ludah, dia menatap ke atas. 'Bukan... Bukan... Apa itu Institute lembaga? '

'Ini sangat berbeda dengan apa yang dikatakan gadis itu! Sialan! Aku dibodohi olehnya! '

Gevan melempar kertas yang dia remas-remas, dia lempar sembarangan, sampai menggelinding ke sepatu seorang gadis remaja.

Di belakang diam-diam pengawas mengawasi, dia melihat remaja perempuan itu membuka bola bungkusan yang menggelinding ke arahnya.

Penjaga akan mengevakuasi kecurangan, tapi pengawas langsung menghadang mereka. Sambil menempelkan jari ke bibir,"ssst, tak perlu,"

'Sialan... Sialan! Bagaimana ini, isi game telah berubah, semua berubah! Tak ada yang sama! '

Gevan panik sendiri, dia mulai menggigit kuku ketakutan.

'Ma... Ma... Tolong aku... Ma... ' kakinya gemetaran hebat.

.

.

.

Ting~ting~ting~

Kruyukk~

"Engh~" Marina membuka mata, dia membalikkan tubuh sambil melihat ada nontifikasi apa yang mengganggu tidur nyenyaknya.

Sebenarnya ia tak kuat bangun begitu saja, dia melihat layar handphone yang masih menonjolkan pukul 03.00 pagi.

"Oh,"

"Marina! Akan ada karyawisata!! Yeayy! Kamu seneng gak???"

Marina terduduk, dia mendapat pesan semalam ini dari Hana. Dia buka, dan dia lihat isinya.

Sebuah poster karyawisata yang jauh lebih awal dari ajaran kakak kelasnya kemarin.

"Enak ya, nanti kita mampir ke pantai, toko kue yang menjual berbagai macam makanan manis, sama katanya ada kuil pengabul keinginan yang paling trend itu katanya kalau berdiri di bawah patung rubah ekor 3 katanya pasangan yang awalnya cuma hts jadi kekasih!"

Bersambung...

1
Fanchom
silakan komen atau report kalau ada salah kata penulisan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!