NovelToon NovelToon
Cinta Sebening Embun

Cinta Sebening Embun

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Tamat
Popularitas:18.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Shan Syeera

Perjodohan adalah sebuah hal yang sangat
di benci oleh Abraham, seorang pengusaha
muda penerus kerajaan bisnis keluarga nya.

Dia adalah sosok yang sangat di puja dan di
damba oleh setiap wanita, dia merupakan
calon menantu yang sangat ideal dan di
impikan oleh setiap pengusaha dan para
bangsawan yang memiliki anak gadis, jadi
baginya hanya dengan menjentikkan jari
saja, wanita manapun akan dengan senang
hati memasrahkan dirinya untuk merangkak
di bawah kakinya.

Tapi..justru kakeknya, sang pemilik dan
penguasa serta pemegang kendali penuh
dari semua kekayaan keluarganya malah
memilihkan jodoh untuknya.

Dan sialnya lagi..wanita pilihan kakeknya
bukanlah wanita dengan kriteria dan tife
yang selama ini selalu menjadi standard nya.

Abraham sangat membenci keputusan sang
kakek. Namun demi warisan dan kendali penuh
atas segala kekuasaan yang telah di janjikan
padanya. Dengan terpaksa Aham menerima
semua keputusan kakeknya tersebut..

Dan bagi wanita yang juga terpaksa menerima
perjodohan ini..bagaimana kah dia akan bisa
menjalani hidupnya bersama seorang pria yang
sama sekali tidak menginginkan kehadirannya.?

Takdir seakan menjungkir balikan kehidupan
seorang gadis biasa terpaksa yang harus
masuk ke dalam kehidupan sebuah keluarga
yang di penuhi dengan keangkuhan dan
kesombongan akan dunia yang hanya
tergenggam sementara saja..


**Tetaplah untuk selalu di jalanNya..**

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Terluka

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

♥️♥️♥️♥️♥️

Sore ini Naya bersama grup gambus nya tampil

di sebuah acara amal yang cukup besar, bahkan

di liput langsung oleh beberapa televisi swasta

juga media online.

Para pengunjung tampak begitu antusias melihat

dan menyaksikan penampilan memukau dari grup

gambus yang lagi booming ini. Mereka juga ikut

larut dan bersholawat bersama dengan Al Arafah.

Naya membawakan 4 lagu religi yang lagi hits

dalam kesempatan ini. Penampilannya begitu memukau, hingga semua mata terfokus ke atas panggung. Suara yang merdu berpadu dengan kecantikan dan keanggunannya adalah satu

kesatuan yang sangat sempurna di atas

panggung.

Entah sampai kapan Naya akan terus berada

di atas panggung seperti ini. Suatu hari dia

memang terpaksa harus meninggalkan semua

hoby nya ini, sebab tanggungjawab yang lebih

besar sedang menunggunya saat ini.

"Jadi kamu sekarang sudah bekerja Nay.? Aku

suka banget sama produk perhiasan dari Az Zahwa

Jewelry itu.. Tapi, ngomong-ngomong kok bisa

kebetulan ya, nama kamu sama persis dengan

nama perusahaan tempat kamu kerja sekarang.?"

Naya sedikit tersentak. Tapi sebisa mungkin dia

segera bersikap biasa saja.

"Hanya kebetulan saja Yara..jodoh kali ya hehe.."

Naya tersenyum canggung. Maafkan aku Yara..

aku belum bisa jujur sama kamu. Lirih Naya

dalam hatinya.

"Hahaa iya kali ya..yaudah sekarang kita pulang

yukk..keburu malam. Apa wanita itu supir pribadi

perusahaan kamu ?"

Naya melirik kearah Monica yang sedang berdiri

di dekat pintu tenda.

"Iya..dia orang yang bertugas mengantar jemput

ku. Perusahaan yang sudah menyiapkan nya."

"Hebat banget ya. Pakai mobil mewah pula.Kamu beruntung bisa masuk di perusahaan itu Nay.."

Keduanya melangkah keluar dari dalam tenda.

Kemudian berjalan menuju parkiran. Amar dan

kawan-kawan nya sudah menunggu di sana.

"Mbak Naya..boleh minta fhoto bareng..?"

Tiba-tiba beberapa anak gadis menyerbu nya

saat melihat Naya berjalan menuju parkiran.

Naya tersenyum ramah sambil mengangguk.

"Jangan rebutan ya..gantian, semuanya pasti

kebagian..!"

Yara mengingatkan seraya mengatur para abege

itu karena mereka terlihat saling berebut ingin

di fhoto duluan dengan Naya.

Dengan sabar dan telaten Naya melayani mereka

satu per satu tanpa mengeluh.

Amar dan kawan-kawannya hanya berdiri santai

di dekat mobil, memperhatikan kesibukan yang

terjadi. Dan ada beberapa fans lain nya yang

meminta mereka untuk fhoto bareng.

Hari semakin beranjak sore. Sebentar lagi akan

memasuki waktu magrib. Naya sedikit khawatir

karena kali ini dia akan datang sedikit terlambat

ke rumah. Entah kenapa bayangan wajah Aham

terus saja memenuhi pikirannya saat ini.

"Kalau ada waktu luang kabari aku ya Nay..Aku

ingin jalan sama kamu, sudah lama kita tidak

jalan bareng, apalagi sekarang kamu semakin

sibuk saja..!"

Naya dan Yara berangkulan sebentar.

"Baiklah..nanti aku kabari ya.."

Mareka semua saling pandang sesaat.

"Kita berpisah di sini ya, hati-hati semuanya.."

Naya melambai seraya masuk ke dalam mobil

di iringi tatapan teman-temannya. Tidak lama

mereka pun akhirnya masuk kedalam kendaraan masing masing, kemudian meninggalkan

tempat itu.

Naya meminta Monica untuk berhenti di sebuah mesjid guna menjalankan ibadah sholat maghrib

terlebih dahulu. Setelah itu dia kembali melanjutkan perjalanan menuju ke Mansion.

Naya duduk merebahkan tubuhnya ke sandaran

jok belakang. Dia membuka ponselnya berharap

ada pesan atau panggilan tidak terjawab dari

Aham. Tapi hatinya sedikit kecewa. Apa yang

kamu harapkan Nay ? Mana mungkin laki-laki

angkuh itu menghubungi mu, ada urusan apa memangnya ?

Naya menarik napas dalam-dalam. tapi sesaat

kemudian dia tersentak kaget saat Monica tiba-

tiba saja mempercepat laju mobilnya.

"Ada apa Mon..?"

Naya sedikit panik, dia memegang kepala jok

untuk menyeimbangkan badannya.

"Tidak ada apa-apa Nona, hanya ada sedikit

gangguan di belakang.!"

Monica berbicara setenang mungkin. Sebenarnya

dia curiga dengan bayangan 2 kendaraan yang

ada di belakangnya. Dari tadi dua kendaraan itu sepertinya sedang menguntitnya. Dia tetap bersikap tenang karena tidak ingin membuat Naya cemas.

Akhirnya mobil memasuki kawasan perumahan

elite dimana Mansion Mahendra berada. Tapi 2

mobil itu ternyata bisa masuk di gerbang depan

dan terus mengikutinya.

Monica kembali memacu mobilnya dengan

kecepatan tinggi hingga membuat Naya

memekik kaget.

"Ada apa sebenarnya Mon.?"

Teriak Naya panik. Dia melihat kearah belakang,

wajahnya langsung berubah pucat saat melihat

dua mobil sedang melaju kencang berusaha

menyalip mobil yang di bawa Monica.

"Minggir saja Mon..!"

"Tidak bisa Nona..! ini sangat berbahaya buat keselamatan Nona..!"

Monica semakin mempercepat laju mobilnya .

"Tapi aku takut Mon.."

Naya bergetar. Dia mengencangkan sabuk nya.

Matanya terus saja melihat pergerakan dua mobil

di belakang nya. Ketika kurang lebih 1 kilometer

lagi mencapai gebang Mansion, dua mobil tadi

berhasil menyalip membuat Monica mau tidak

mau menghentikan laju mobilnya .

Kepala Naya sedikit membentur kepala jok

depan karena rem mendadak . Dia memegang

kepalanya yang sedikit pusing.

"Nona tidak apa-apa ?"

Monica menoleh cepat dengan tatapan cemas

melihat Naya masih memegangi kepalanya.

"Tidak apa-apa Mon, hanya terbentur sedikit aaa..."

Naya tiba-tiba berteriak saat beberapa orang

bertubuh tinggi sudah mengelilingi mobilnya

dan menggedor paksa pintu mobil. Monica

bingung bertindak, kalau dia keluar, bagaimana

dengan keselamatan Naya ?

Salah seorang dari mereka memecahkan kaca

mobil hingga hancur berantakan. Kemudian

membuka pintu mobil dengan paksa. Mau tidak

mau Monica keluar dari mobil. Dia langsung

menerjang orang-orang tadi. Dan perkelahian

pun tidak bisa di hindari lagi. Monica melawan

4 orang laki-laki bertubuh besar sendirian.

Salah seorang yang merupakan pimpinan orang

orang tidak di kenal itu masuk ke dalam mobil.

Kemudian menyeret Naya di paksa keluar.

"Hei..siapa kalian ! Lepaskan..mau apa kalian !"

Naya berteriak, sekuat tenaga dia melawan orang

itu dengan memukuli badannya memakai tas dan

sepatu. Tapi orang itu bergeming, dia berhasil

menarik Naya hingga akhirnya keluar dari mobil.

"Lari Nona..! cari bantuan.."

Monica berteriak saat tubuhnya terhuyung

terkena tendangan kaki seorang lawan nya.

Naya menjerit histeris melihat tubuh Monica

kembali terkena pukulan dan tendangan dari

beberapa lawannya.

Naya mundur ketakutan, saat laki-laki yang tadi

menyeretnya mengeluarkan pisau dari balik

jas yang di pakainya. Tatapannya terlihat sadis.

"Mau apa kamu ? siapa kalian sebenarnya ?"

Suara Naya bergetar sambil terus mundur.

Orang itu menyeringai keji, dia berjalan pelan

sambil mengusap ujung pisau ke telapak

tangannya membuat Naya meringis ngilu.

Untunglah dalam keadaan genting seperti itu,

datang mobil Aham di belakang dengan suara

decitan rem yang memekakkan telinga.

Dengan cepat Aham keluar dari mobil, kemudian

berlari kearah Naya. Tanpa menunggu lagi dia langsung menerjang laki-laki tadi yang sedang mengancam Naya dengan pisaunya.

Orang itu langsung terjungkal dan terkapar di

atas aspal, hidung dan mulutnya mengeluarkan

darah segar.

"Siapa kalian..? berani sekali melukai milikku !

Sudah bosan hidup kalian..!"

Suara bentakan Aham terdengar membahana.

Mata nya tampak menyala bagai seekor harimau

lapar. Orang tadi terlihat terkejut, dia berusaha

berdiri dengan susah payah. Mata nya tidak lepas menatap tidak percaya ke arah Aham yang kini

berjalan kearahnya.

Leo dan beberapa bodyguard Aham langsung

saja maju membereskan orang-orang tadi yang

berjumlah sekitar 8 orang.

"Mundur..!"

Teriak si pemimpin sambil kemudian dia berlari

cepat kearah mobilnya. Aham terlihat bergerak

akan mengejar orang itu, namun dari arah

samping tiba-tiba saja ada sosok lain yang maju

menyerang nya. Melihat hal itu Naya terkesiap.

"Aham awas..."

Naya menjerit kemudian berlari cepat karah

Aham dan mendorong keras tubuhnya. Akibatnya sabetan belati tajam dari orang itu kini menggores pangkal lengan kirinya.

"Naya..!"

Mata Aham membulat melihat Naya terhuyung

memegangi tangannya yang kini mulai berdarah.

"Bereskan mereka..!"

Titah Aham pada pengawalnya sambil kemudian

dia mengangkat tubuh Naya kedalam pangkuan

nya, di bawa masuk ke dalam mobil, setelah itu

melajukan mobilnya dengan cepat menuju ke

Mansion yang tidak begitu jauh lagi jaraknya.

------ ------

Tiba di dalam Mansion, keadaan sedikit gaduh

karena Aham berteriak memberi perintah agar

Pak Ali segera menghubungi Dokter Rama .

Semua pelayan tampak bengong melihat Aham

datang memangku tubuh lemah Naya dengan

wajah sedingin kutub, namun ada kecemasan

dalam sikapnya. Naya tidak bisa berbuat apa-apa

selain terdiam dalam dekapan erat laki-laki itu

yang sedang bertindak sedikit berlebihan.

Dengan setengah berlari Aham memangku tubuh

Naya menaiki tangga menuju ke lantai atas.

Nyonya Elen yang kebetulan sedang berada di

ruang keluarga hanya bisa menatap kesal kearah kedatangan Aham. Sementara Meline terlihat

menatap Aham penuh tanya melihat keributan yang telah di ciptakan oleh Kakak tertua nya itu.

"Dasar ratu drama.! Apalagi sekarang yang di

lakukan wanita panti itu ! Huuh..rumah ini sudah

kehilangan kedamaian sejak kedatangannya !"

"Sepertinya telah terjadi sesuatu padanya. Kalau

tidak Kak Aham tidak akan seheboh ini.!"

"Halahh.. paling juga drama lagi. Mami yakin

dia hanya sedang mencari perhatian Aham saja."

"Aku lihat ada yang aneh telah terjadi pada Kakak.

Apa mungkin wanita itu sudah mencuri perhatian

Kak Aham .?"

"Tidak mungkin ! dan tidak boleh terjadi !!"

Wajah Nyonya Elen berubah keras. Meline

tampak terdiam menautkan alisnya.

"Kenapa Mami sangat tidak menyukai nya ?"

"Meline darling ! Mami ini wanita dari strata

sosial kelas atas, teman-teman Mami semua

adalah istri-istri pengusaha dan pejabat. Lalu

mau di taruh dimana muka Mani kalau mereka

tahu menantu Mami hanya seorang gadis panti..!!"

Meline manggut-manggut. Nyonya Elen tampak

membuang napas nya kasar.

"Dia memang cantik sih, Mami akui itu.! tapi

tetap saja hanya wanita kelas bawah ! Mami

tidak mengerti kenapa laki-laki tua itu memilihnya untuk jadi pendamping Aham.."

"Mungkin Kakek tahu kalau wanita itu memiliki

banyak kelebihan.!"

"Kelebihan apa coba ? tidak ada kan ?"

Keduanya akhirnya terdiam. Mereka hanya

bisa melihat Pak Ali yang tampak sibuk sendiri.

Sementara itu di dalam kamar..

"Sungguh, aku tidak apa-apa..ini hanya luka

gores saja. Kau tidak perlu berlebihan.."

Ujar Naya sesaat setelah Aham membaringkan diri

nya di atas tempat tidur. Aham duduk di pinggir tempat tidur, tangannya menekan lengan Naya

yang terluka tadi untuk menghentikan

pendarahannya.

Aham menatap tajam wajah Naya. Ada kecemasan yang terlihat dari sorot matanya, tapi juga ada

segurat kekesalan yang terlihat di sana.

"Luka kecil katamu.? omong kosong !"

Desis Aham sambil terus menatap Naya yang

menundukkan wajahnya. Naya sedikit meringis

dan merintih saat tekanan tangan Aham sedikit

lebih keras .

"Lagipula siapa yang menyuruh mu melakukan

perbuatan konyol seperti tadi hehh..??"

Perbuatan konyol katanya? Hehh Tuan..tadi itu

aku berusaha menyelamatkan mu, kok malah

di bilang konyol sih, dasar menyebalkan ! Naya

merutuki Aham dalam hatinya.

"Maaf..aku hanya reflek saja."

"Dasar bodoh ! Aku masih bisa menjaga diriku.!"

Ketus Aham. Ya Tuhan.. sebenarnya terbuat dari

apa sih hati orang ini.? boro-boro berterima kasih.

Yang ada malah menyalahkan.!

Naya menghela napas berat. Keduanya saling

pandang sesaat. Naya kembali menundukan

wajahnya.

"Aku hanya tidak ingin melihatmu terluka Tuan.."

Tatapan Aham kembali menghujam membuat

Naya ciut. Salah bicara lagi dia, tapi tidak akan

ada hukuman bukan? secara dirinya sedang

terluka seperti ini.

"M- maksudku..aku tidak ingin melihatmu terluka

suamiku.."

Ada kehangatan yang mengaliri hati Aham.

Tapi wanita ini memang harus di beri hukuman.

"Cium aku sekarang.!"

What ?? Naya menggeleng lelah. Aham semakin

menatapnya tajam. Dia memajukan wajahnya.

"Apa kau tidak lihat aku sedang terluka seperti

ini ? masa masih di beri hukuman juga ?"

"Itu salahmu sendiri, aku tidak memintamu

melakukannya !"

Tuhan..tolong jauhkan aku dari orang ini..!!

Naya memejamkan matanya menahan jengkel.

"Apalagi yang kamu tunggu.?"

"Kalau aku tidak mau bagaimana ?"

"Kalau begitu berikan dirimu padaku malam ini."

Cup !

Satu ciuman hangat mendarat di bibir Aham.

Tidak ada pilihan lain bagi Naya. Dia tidak

mungkin membiarkan dirinya jatuh dalam

perangkap licik laki-laki ini. Memberikan dirinya seutuhnya malam ini ? Jantung Naya tiba-tiba

saja berkejaran.

Naya langsung memalingkan muka merahnya berusaha menyembunyikan rasa malu yang

kini menenggelamkan dirinya. Aham menyeringai

tipis. Dalam keadaan seperti ini, kenapa ada

saja tingkah wanita ini yang membuat dirinya

ingin selalu menjahilinya.

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya

Dokter Rama datang. Dengan segera dia

mengobati luka gores di lengan Naya, kemudian menutupnya dengan perban.

"Bagaimana..? lukanya tidak serius kan ?"

Aham menatap Naya yang kini sudah terlihat

tidak sepucat tadi .

"Tidak apa-apa . Untung saja luka nya tidak

terlalu dalam. Aku akan memberikan obat

yang terbaik agar lukanya cepat kering."

Dokter Rama merapihkan kembali peralatan

medisnya. Kemudian dia berdiri melihat Naya.

"Saya permisi Nyonya Aham, semoga cepat

sembuh.."

"Terimakasih Dokter, maaf selalu merepotkan

anda."

Naya menundukan kepalanya dengan sedikit

senyum terukir di wajah nya.

"Sama-sama Nyonya.."

Akhirnya Dokter Rama keluar di antar oleh Pak

Ali. Naya melirik Aham yang masih berdiri dan

menatap nya datar. Kenapa lagi sih dia ?

"Apa aku melakukan kesalahan lagi .?"

"Kau pasti tahu itu.!"

Naya terdiam dan berpikir. Hemm..kalau begini

dia harus benar-benar mengingat semua hal

dengan baik dalam memory otaknya.

"Maafkan aku suamiku..senyum adalah ibadah.

Apalagi di berikan pada orang yang sudah

membantu kita.."

Naya menyadari kesalahannya, Aham mendengus.

Dia maju, mencondongkan tubuhnya ke dekat

Naya hingga memaksa gadis itu untuk menjauh.

"Tapi aku tidak suka melihatnya. Kau harus

pastikan kalau senyum mu itu hanya untuk

suamimu saja.!"

Bisik Aham tepat di depan wajah Naya. Napas

hangat beraroma mint langsung menerpa wajah

Naya membuat dia memejamkan matanya.

Saat membuka mata, Naya melihat Aham sudah

melangkah pergi menuju kamar mandi. Naya

hanya bisa terdiam dan menarik napas panjang.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Bersambung.....

1
Clorris Azzahra
maaf tor pemenggalan kalimat kurang enak, kalau cerita bagus sekali lagi maaf ya tor makasih
Utamy Utamyy
teman aham wanita jadi"an
Novi Jahan
Luar biasa
Selamet Turipno
Cerita yg tak jelas hanya memuji tampan dan cantik
Selamet Turipno
bagus kayaknya ceritanya cuma satu yg kurang bagus menurut gua apa tidak ada nama lain tokoh utamanya ngapain mesti Abraham Ibrahim lebih bagus
Gadis Puspa Kartika
Luar biasa
tus tiani
aaaah dasar aham arogan
tus tiani
makanya jadi laki jangan banyak tingkah
tus tiani
nah mulai kan, aham siap2 aja loh..
tus tiani
ego aja ditinggikan tuan aham, Tampa sadar sudah kalah secara perlahan tapi pasti
tus tiani
biasanya setelah bahagia baru ketemu dengan keluarganya.
Khairul Azam
novel othor ini yg aku suka cuman yg menikahi wanita tanguh, yg lainya ngak aku suka wanitanya terlalu plinplan lemah semua gak ada harga diri semua
elank yl
ceritanya bagus 👍🏻
Arida Susida
Luar biasa
winda aulia
emang GK salah sih Noah jadi penjaga Kanaya. selalu gercep.
ayi fujiarti
mengulang lagi untuk sekian kalinya... tak pernah bosan baca karya ka shan
Naura Ovo
sayang aham jadi laki,,murahan apa karna dia tampan ya thor 😁🤭🤭🤭
Siti Aminah
thor tng ksh tau apa2 saja karya novel mu thor...aku ingin membacany. atw para reader tlng klo ada yg tau...ksh tau aku yah judul2 novel ny othor .
Khadijah Nafisah: di baca
total 2 replies
Siti Aminah
aku jg ngucapin trm ksh thor...krn sdh menyuguhkan cerita se bagus...se menarik d se seru ini. aku snht suka sepertiny akan aku ulang2 membaca ny
Siti Aminah
Noah sllu jd pahlawan bagi kaum hawa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!