Perjodohan berkedok menyambung silaturahmi dengan sahabat Daddy nya membuat Atlas Ferdinand yang sudah berusia matang harus menikahi gadis belia atas permintaan keluarga nya .
" Lala nggak suka sama Om " kata Azila yang baru melihat wajah pria itu saja sudah kelihatan pemarah nya .
" Kau pikir aku menyukaimu?" pertanyaan Atlas yang kalau tidak terpaksa juga tidak mau menikahi bocah ingusan itu.
" Masa Om nggak suka , Lala cantik loh" kata gadis kecil itu dengan centil tersenyum.
" Cantik? bocah ingusan seperti kamu cantik ?" tanya Atlas ulang merasa geli melihat gadis kepedean itu .
" Sembarang bilang Lala bocah ingusan sebulan lagi Lala lulus SMA" katanya tidak terima dikatai bocah ingusan .
" Terserah aku tidak peduli " ketus Atlas memangku kedua tangannya.
" Bagaimana nak apa kalian cocok ?" pertanyaan orang tua mereka begitu datang dan ikut duduk bersama mereka .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
" Om janji bakalan biarin Lala sentuh dan main-main ditubuh Om serta juga dikasih lolipop " kata Lala dengan senang karena sangat menyukai lolipop .
Setelah kejadian kemarin Atlas menjadi jauh lebih terbuka dan juga bersikap lebih lembut pada Lala sehingga mereka menjadi cepat akrab .
Sesuai keinginan nya, Atlas ingin jadi tempat pulang , bercerita , suka duka dan juga suami yang baik untuk Lala agar kejadian kemarin tidak terulang lagi .
" Mana lolipop Lala " tagih Lala karena tempo hari Atlas menjanjikan lolipop padanya .
" Lala penasaran lolipop hidup itu apa ?" kata Lala dengan polos , benar-benar jadi penasaran akan lolipop hidup yang Atlas janjikan tempo hari .
" Baiklah Baby ikut aku " ucap Atlas dengan senyum lebarnya menggenggam tangan Lala dan mengajaknya keatas ranjang.
" Mana Om ? Apa lolipop hidup itu pohon manisan atau mesin yang bisa terus mengeluarkan lolipop?" tanya Lala dengan excited dan lugu mencoba menebak nya sampai Atlas tersenyum-senyum sendiri menatap ekspresi lucu wajah istri nya .
" Bukannya kamu sudah pernah melihatnya?" tanya Atlas mengangkat sebelah alisnya.
" Mana ada , kalau udah pernah liat nggak bakal Lala penasaran lagi pengen liat " kata Lala yang tidak sabar ya karena penasaran dengan sesuatu yang tidak dia ketahui .
" Jadi kamu sudah tidak ingin melihat ini lagi , karena sudah kamu liat?" tanya Atlas menunjuk miliknya sambil bernafas berat .
" Tidak, Lala kan udah liat jadi nggak penasaran lagi " jawab Lala apa adanya yang membuat dunia Atlas serasa runtuh mendengarnya.
Bagiamana bisa istrinya sudah tidak tertarik lagi melihat miliknya .
" Lala tapi kamu mengatakan ini lucu jadi mulai sekarang kamu harus memegang nya sebelum tidur " ucap Atlas dengan tegas .
Lala itu adalah gadis belia yang masih polos jadi kalau Atlas tidak membuatnya candu dan tertarik dia bisa-bisa lebih penasaran pada pria lain dari pada Atlas .
" Ihhhh, nggak mau malu masa disuruh pegang itu " kata Lala mengangkat bahu .
" Om fikir Lala gundik yang haus sentuhan atau wanita gatal , kemarin Lala ingin melihatnya karena penasaran saja kira-kira bentuknya yang asli sama nggak kayak di ponsel " Lala benar-benar memperjelas semua nya pada Atlas .
" Astaga, jadi kamu melihatnya" suara tegas Atlas .
" Hehehe, nggak niat Om cuma lewat fyp " kekeh Lala menggaruk tengkuknya yang tidak gatal .
" Ya terus sekalipun lewat fyp kalau kamu tidak melihatnya dengan lama kamu tidak akan tau bentuk persisnya " emosi Atlas .
" Kan penasaran Om jadi dilihat lah, tapi beda sama punya Om" pengakuan Lala .
" Lama-lama rasa penasaran akan membunuh kamu " ketus Atlas .
" Ehhh, apa kamu bilang tadi beda?" Atlas yang tengah emosi itu langsung kepikiran ucapan Lala .
" Punya Om besar " kata Lala dengan begitu nakal meremas sesuatu yang masih tertutup celana .
" Akkkk, Lala" Atlas benar-benar berteriak histeris tidak expect Lala akan melakukan itu .
" Lala kesini kamu " teriak Atlas langsung mengejar Lala yang akan berlari keluar kamar dengan begitu kencang .
" Kamu ini benar-benar nakal " Atlas menjewer telinga Lala lalu mengangkat gadis nakal itu dan menyandarkan nya Kedinding .
" Ada-ada aja ide jahil yang disuruh naluri kamu itu " omel Atlas .
Lala melingkarkan kedua tangannya dileher Atlas karena takut jatuh " Dia gerak Om jadi Lala remas " kata Lala tertawa , entahlah tiba-tiba otaknya menyuruh remas benda itu .
" Terus saja ikuti kata otak kamu itu " sebal Atlas menampar paha Lala ketika Lala melingkarkan kedua kakinya dipinggang Atlas .
" Om mana lolipop hidup nya ?" rengek Lala yang masih penasaran.
" Kamu udah meremasnya dan masih bertanya?" ketus Atlas .
" Hwaaa, jadi ," Lala langsung memukul Atlas yang ternyata menjanjikan barang palsu .
" Ihhhh, Om benar-benar jahat " Lala tiba-tiba mengamuk karena Atlas menjanjikan barang palsu padanya .
" Lala jangan marah-marah, cicipi dulu siapa tau kamu suka " tawa Atlas memegang kedua tangan Lala menahan tawa .
" Atlas " Lala mendekat Lalu menggigit dan menghisap leher Atlas sampai berbekas .
" Baby kamu lucu sekali masa lolipop hidup tidak tau " tawa Atlas berjalan sambil menggendong Lala keatas ranjang.
" Om jahat nggak mau temenan lagi " kata Lala berbaring dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut .
" Baby jangan ngambek, aku berencana mengajakmu untuk menemani aku menghadiri pesta pernikahan" ucap Atlas ikut berbaring dibelakang Lala .
" Siapa yang menikah Om ?" tanya Lala langsung semangat mendengar pesta pernikahan.
" Kita " kata Atlas dengan bercanda membelai kepala Lala yang kini menatapnya.
" Kapan Om mau nikahin Lala?" tanya Lala karena dia sudah selesai ujian sekolah .
" Baby apa kamu lupa ? Kita sudah menikah hampir sebulan yang lalu"kata Atlas .
" Mmmm, nikah yang ada pestanya Om. Lala mau pakai gaun pengantin kaya putri kerajaan " kata Lala melingkarkan kedua tangannya dileher Atlas.
" Mau ya Om menikahi Lala " kata Lala lagi menatap Atlas penuh harap .
" Baby jika ingin mengadakan pesta pernikahan kita bisa mengadakan nya bukan menikah lagi Sayangku" gemas Atlas mencubit pipi Lala .
" Tapi Lala mau Om menikahi Lala dihadapan semua orang , biar mereka tau Om punya Lala " pernyataan Lala yang membuat Atlas tersenyum lebar.
" Katakan alasannya, kenapa Lala ingin semua orang tau kalau aku punya Lala ?" Atlas ingin tau .
" Mmm, Om kan ganteng dan kaya pasti banyak yang mau sama Om " ucap Lala .
" Banyak banget , tapi mereka tidak akan mampu bersaing dengan Lala " kata Atlas yang tau akan hal itu .
" Lala akan bisa mengalahkan semua saingan " sambung Atlas.
" Lala nggak niat saingan sama siapapun , kalau Om nggak pilih Lala yaudah " kata seolah pasrah .
" Astaga pemikiran macam apa ini Lala, tadi kamu mengatakan ingin validasi pada publik atas kepemilikan dirimu terhadap aku lalu sekarang kamu mengatakan tidak mau bersaing?" tanya Atlas minta kejelasan .
" Maksud Lala , Om kan suami Lala jadi emang milik Lala tapi kalau Om mau sama wanita lain yaudah berarti Om siap kehilangan Lala " kata Lala yang membuat Atlas menaikkan sebelah alisnya.
" Astaga Baby jangan berbelit-belit katakan dengan to the poin" ucap Atlas seolah tidak paham apa yang Lala katakan.
" Hehhh, Kalau Om mau sama wanita lain tinggalin Lala " kata Lala dengan to the poin.
" What? Jadi kamu tidak akan pernah merasa terganggu dengan kehadiran wanita lain asal tidak aku yang merespon mereka ?" kesimpulan Atlas .
" Pintar juga Om menyimpulkan " senyum nakal Lala .
" Ini nggak adil Lala, bagaimana bisa kamu membelenggu aku dengan pendapat seperti itu " ucap Atlas karena jika seperti itu maka masalah apapun yang muncul nantinya Atlas menjadi penyebab semuanya.
" Bisalah Om kan suami Lala " kata Lala tersenyum genit mengangkat sebelah alisnya menggoda Atlas yang tiba-tiba panik .
" Om takut ya?" goda Lala bisa merasakan ketakutan Atlas .
" Bagaimana tidak takut kalau aku khilaf atau terjebak dalam rencana seseorang bagaimana?" ucap Atlas ingin meminimalisir resiko .
...........