NovelToon NovelToon
Menikahi Wanita Tangguh

Menikahi Wanita Tangguh

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Tamat / Perjodohan / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Model / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:27M
Nilai: 4.9
Nama Author: Shan Syeera

Terpaksa.. demi memenuhi keinginan kakek nya, Devan Kanigara Elajar, menikahi seorang model yang penuh dengan skandal dan kontroversial. Pernikahan itu berlangsung di atas kesepakatan dan azas saling menguntungkan saja, tanpa melibatkan perasaan ataupun keinginan lebih.

Dalam perjalanan nya, kehidupan pernikahan mereka di warnai berbagai permasalahan hidup yang tidak mudah, sehingga membawa keduanya pada kedekatan serta rasa yang saling bergantung satu sama lain.. Mereka berdua ternyata memiliki
banyak kecocokan. Baik dalam segi sifat maupun karakter yang sama-sama keras di luar namun embut di dalam.

Bagaimanakah Devan dan Sherin melalui setiap masalah dengan kebersamaan dan kekompakan, Yuuk kita simak saja kisah selengkapnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. first Kiss

***

Mungkin ini akan menjadi titik kejatuhan, karir

seorang Sherin di dunia modeling..

Karena tidak lama setelah dia pergi dari gedung

Starlight, pihak manajemen kembali melakukan

konferensi pers. Mereka mengumumkan tentang

pemecatan secara tidak hormat dan pemutusan

kontrak oleh pihak starlight terhadap Sherin di

sertai dengan surat blacklist atas karir modelling seorang Sherinda Maheswari di Starlight.

Dunia maya langsung geger dengan kabar ini.

Para pengamat dunia modeling ramai-ramai

memberi statement dan penilaian atas kabar

yang menghebohkan ini. Nama Sherin kembali

menjadi trending topik di berbagai media massa.

Sementara itu, saat ini Sherin sedang berada di

rumah Vincent. Mereka berdua ikut memantau

perkembangan yang terjadi.

"Ini gila Sher, mereka sudah benar-benar gila.!

Kamu di blacklist Sherin.! Kamu masuk daftar

hitam sekarang.! agensi mana coba yang akan

mau merangkul kamu kalau begini.!"

Vincent terlihat mencak-mencak melihat semua

berita di media online. Sherin terdiam, wajahnya

terlihat datar dan tidak terbaca. Ya..sekarang dia

sudah berakhir. Dia benar-benar tidak menyangka

kalau Brian akan memberikan daftar hitam untuk

dirinya. Pria itu benar-benar ingin menjegal jalan

nya ke depan. Rasa sakit sekaligus kecewa, kian menghantam jiwanya saat ini. Kenapa Brian tega melakukan semua ini..??

Sherin menarik nafas dalam-dalam, dia meraih

ponselnya yang bergetar. Dan Margaret lah yang

kini mencoba menghubungi nya.

"Iya Margaret, apa kau sudah mengurus semua

administrasi nya ? Aku ingin semuanya selesai

hari ini juga."

"Sherin..maaf.. perusahaan telah membekukan

aliran dana yang masuk ke rekening atas namamu

dengan alasan untuk membayar biaya penalti."

"Apa.?? Berapa persen yang mereka ambil.?"

"Me-mereka.. menarik semua dana Sherin.. Jadi

saat ini kamu tidak punya sisa dana sedikit pun."

Deg !

Wajah Sherin langsung saja memucat. Dadanya

saat ini terasa sesak. Air mata tiba-tiba mendesak

ingin tertumpah. Vincent tampak menatap cemas.

"Maafkan aku Sherin, aku tidak bisa membantu

memperjuangkan hak-hak mu.!"

Kembali terdengar suara Margaret dengan nada

yang di penuhi penyesalan dan kesedihan.

"Ya Tuhan.. kedzaliman macam apa ini ? Jadi..

jerih payahku selama ini tidak berarti apa-apa.

Mereka yang menikmati hasilnya.??"

Suara Sherin tercekat di tenggorokan, air mata

sudah tidak mampu lagi di bendung nya. Rasa

sakit yang dirasakannya membuat dia jatuh

dalam keterpurukan. Sherin melempar ponsel

kemudian merebahkan tubuhnya ke sandaran

sofa. Dia membiarkan air mata mengalir untuk

mengurangi rasa sakitnya. Sementara Vincent mencoba menghubungi Margaret kembali

untuk memperjelas semuanya.

Setelah beberapa saat...

"Vint, apa kamu masih menyimpan file yang

waktu itu aku berikan.?"

Akhirnya Sherin bangkit. Dia tidak bisa terus

seperti ini, menyesali keadaan tidak akan bisa

mengubah apapun.

"Semuanya aku simpan Sher. Lalu, sampai kapan

kamu akan berdiam diri seperti ini.?"

"Mereka adalah orang-orang yang terhubung

denganku Vincent. Aku tidak tega kalau harus

menghancurkannya. "

"Jadi kamu akan membiarkan semua ini terus

terjadi.? Sebenarnya hatimu terbuat dari apa sih.?"

Sherin tersenyum getir. Dia beranjak dari tempat

duduknya, kemudian melangkah masuk ke kamar

sebelah yang biasa di pakainya kalau menginap

di rumah Vincent. Dia harus menenangkan diri

dengan sholat Dzuhur dan berdoa. Sementara

Vincent masih sibuk dengan pantauannya.

Beberapa waktu kemudian Vincent di kejutkan

dengan telepon berturut-turut dari beberapa

agen yang mengaku sebagai asisten sutradara,

sekretaris perusahaan, dan beberapa agensi

model yang menawarkan pekerjaan pada Sherin.

Namun semuanya hanya membuat Vincent

naik darah saja, karena jenis pekerjaan yang

di tawarkan tidak jauh dari hal berbau seks.

"Dasar orang-orang tidak beradab.! Mereka

kira bos gue cewek apaan.? Awas saja, minta

di kasih pelajaran rupanya mereka !"

Umpat Vincent dengan wajah kesal setengah

mati. Ponsel nya kembali berdering dengan

nyaring membuat dia mendelik kesal.

"Heh.. mau apalagi kalian ? Mau menawarkan

pekerjaan panas sama bos gue, no.! sorry ya..

dia bukan cewek murahan, selama ini kalian

hanya termakan isu yang menyesatkan. "

"Hallo, ini dengan asisten Mr Steve dari agensi Universal Models.. apa saya bisa bicara dengan

Miss Sherin sekarang.?"

"What.?? Universal Models..??"

Mulut Vincent menganga, dia tampak bengong.

Kemudian menjauhkan ponsel untuk melihat

nomor yang tertera di layar.

"Hallo..apa saya bisa bicara dengan Miss

Sherin sekarang.?"

"Hai.. saya adalah asistennya. Bagaimana..

ada yang bisa saya bantu.?"

"Ohh baiklah. Saya hanya ingin memberi kabar

untuk Miss Sherin, barangkali dia berminat, di

Universal Models sedang di adakan event yang

sangat penting dan menarik. Ada penjaringan

khusus untuk duta model yang akan di kirim ke

Universal Models Competition.. Dan ajang ini

bebas di ikuti oleh model dari agensi manapun

termasuk Miss Sherin yang sudah out dari

agensi sebelumnya.!"

"What.?? Ini adalah event yang sangat penting.

Baiklah.. nanti akan saya sampaikan pada Bos

saya, terimakasih atas informasinya ya.."

Vincent menutup telepon sepihak tanpa sadar.

Dia begitu excited. Universal Models..? Siapa

yang tidak tertarik untuk masuk agensi ini.

"Sheriiinn... aku ada kabar baik untuk mu.."

.

***

.

Malam hari yang hening di dalam apartemen

mewah milik Tuan Muda Kertaradjasa..

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam

saat Devan tiba di dalam apartemen miliknya

itu. Sesegera mungkin dia membereskan semua

urusan nya di luar negeri agar bisa cepat kembali

ke tempat ini. Hanya dalam waktu satu hari saja, berbagai masalah datang dan menumbangkan

karir seorang Sherin di dunia modeling.

Untuk sesaat dia tampak menarik nafas berat. Matanya menatap tajam ke lantai atas. Aneh,

jantung nya tiba-tiba saja berdebar kencang.

Ada perasaan aneh yang tidak di mengertinya

yang kini menguasai hati serta jiwanya begitu

menyadari di dalam apartemen miliknya ini ada penghuni lain. Seumur-umur, baru kali ini dia memasukkan seorang wanita ke dalam tempat tinggalnya. Bahkan ibu dan adiknya pun belum

pernah di ijinkan untuk datang ke tempat ini.

Begitu masuk ke dalam kamar pribadinya, Dev

tampak mematung sebentar saat melihat sosok

cantik nan menggiurkan yang berhasil membuat harinya di luar negeri kacau itu tengah meringkuk manja di atas sofa, bukan di atas kasur empuk miliknya.

Devan melepas dasi dan jas yang di pakaiannya, kemudian berjalan mendekat kearah keberadaan Sherin. Dia berjongkok rendah di hadapan gadis

itu, lalu menatap tenang wajah cantik itu dengan seksama. Di telusuri nya seluruh keindahan tiada

tara itu di setiap detailnya dengan bibir yang

terangkat manis.

"Kau sangat cantik dan menarik. Sayang sekali..

aku bukanlah laki-laki pertama untukmu Sherin.."

Desis Devan sambil memainkan rambut yang

jatuh di wajah Sherin. Hatinya kian tidak tentu.

Ada getaran aneh yang membuat jiwanya

semakin terasa gelisah hingga mendorong

dirinya untuk mendekat dan mendaratkan satu

kecupan lembut di kening Sherin yang tiba-tiba

saja terbangun dan membuka matanya, lalu mengerjap dan..

"Siapa kamu.. hei.. lepaskan..!!"

Sherin terkejut, kemudian dalam satu gerakan

cepat dia menendangkan kakinya ke perut

Devan yang reflek menahan nya dengan telapak

tangan kirinya. Mata Sherin melebar, wajahnya

kini memucat dengan senyum getir dan merasa

bersalah. Dia mencoba menarik kembali kakinya

yang masih di pegang kuat oleh Devan.

"Dev.. kau rupanya, kapan datang.?"

Ucap nya masih dalam upayanya untuk menarik

kembali kakinya. Sedang mata Devan saat ini

masih menatapnya tajam, dan rasanya seolah

mampu menembus ke dalam tubuh Sherin

hingga dia merasakan panas dingin.

"Coba saja kalau kau melakukan hal seperti

tadi pada semua laki-laki yang ingin mencoba

mendekatimu.!"

Desis Dev sambil kemudian menarik tangan

Sherin hingga tubuh mereka bertubrukan dan

wajah mereka kini saling berhadapan, dekat..

Mata mereka saling menatap kuat di sertai

deru nafas yang tiba-tiba saja tidak beraturan.

"A-apa maksudmu.? Aku.. aku tidak mengerti."

Sherin mencoba menarik tangannya dari

genggaman Devan, tapi pria itu malah semakin

menguncinya, dan kini tangan yang satu lagi

bergerak menarik pinggangnya. Tubuh Sherin

semakin panas dingin, dan mulai menegang

saat Devan mendekatkan wajahnya.

"Kenapa kamu harus membiarkan tubuh mu

ini tersentuh oleh pria yang tidak memiliki hak

untuk menyentuh mu Sherin.? Kenapa kamu

tidak bisa menjaga kesucian dirimu.?"

Deg !

Jantung Sherin rasanya lepas dari tempatnya.

Jadi..pria ini sedang mempertanyakan hal yang

paling berharga dari dirinya.? Mata Sherin kini

mengerjap, ada desakan air mata yang tiba-tiba

memaksa ingin keluar, kenapa rasanya begitu

sakit.? Di ragukan kesuciannya oleh pria ini,

rasanya bahkan lebih sakit daripada di caci

dan di campakan oleh Brian, tapi kenapa ??

Bukankah pernikahan ini juga sejatinya hanya

di atas kertas saja ?!

"Kau.. kau meragukan ku Dev.? Kalau begitu..

buktikan sekarang juga, apakah keraguan mu

itu benar atau tidak."

Lirih Sherin sambil memejamkan matanya. Dia

terpaksa berbicara demikian, seolah menantang Devan untuk membuktikan keraguannya karena desakan perasaan sakit hati yang kini lagi-lagi mengiris bathin nya. Kenapa semua orang harus

selalu meragukannya. Devan tersenyum dalam

diam, walau sebenarnya perasaan nya tiba-tiba

saja berdebar tidak karuan.

"Apa kau menantang ku.? Baiklah.. malam ini

juga kita akan membuktikan semuanya.!"

Desis Devan sambil kemudian mengangkat tubuh

Sherin yang reflek melilitkan tangannya di leher

Devan. Mata mereka tidak lepas saling pandang

dalam pancaran mata yang tidak terbaca. Devan

berjalan perlahan menuju tempat tidur.

Dengan hati-hati Devan merebahkan tubuh Sherin

di atas tempat tidur. Kembali, mata mereka kini

saling menatap, ada ketegangan yang semakin

melanda, bukan hanya Sherin, tapi juga Devan.

Bisakah mereka melakukan semua ini dengan

terpaksa, hanya karena ingin membuktikan satu

hal.? Sherin memejamkan matanya saat Devan

bergerak naik, kemudian mengurung dirinya.

"Kau yakin kita akan melakukannya sekarang.?"

Sherin membuka mata, ada kebimbangan yang

kini tergambar dari raut wajahnya. Keduanya

saling menatap, saling melihat dan mencoba

untuk meyakinkan diri.

"Aku hanya tidak ingin kau meragukan ku terus.

Aku tahu, kau tidak bisa membuktikan apakah

isu itu benar atau tidak, jadi hanya inilah caraku

satu-satunya untuk membela diri.!"

Wajah Devan tampak berubah aneh, ternyata..

wanita ini tahu benar apa yang di lakukan nya

selama ini dan apa yang mengganjal di hatinya.

Devan menarik dirinya, kemudian tanpa kata

dia turun dari atas tempat tidur, dan melangkah..

"Jangan ragu Dev, bukankah kau satu-satunya

pria yang memiliki hak atas diriku.?"

Sherin berbicara lembut dan terdengar seperti

buluh perindu di telinga Dev yang membuatnya

langsung memejamkan matanya. Sebenarnya

saat ini hasrat Devan sudah menggebu, tapi dia

merasa tertohok oleh ucapan Sherin barusan.

Sherin bangkit, lalu berbaring miring di atas

tempat tidur, posisi yang sangat menantang sebenarnya. Tapi Devan sudah terlanjur down,

dia malah memilih melangkah masuk ke dalam

kamar mandi. Huhh..selamat..Sherin mengusap dadanya yang tadi sempat bermarathon hebat.

Sungguh dia tidak sanggup kalau di hadapkan

pada situasi seperti tadi lagi.

Tidak berselang lama Devan sudah keluar dari

kamar mandi. Dia tampak mengenakkan piyama

tidur warna putih, sangat mempesona dengan

rambut setengah basahnya. Mata Dev mencari

keberadaan Sherin yang menghilang dari atas

tempat tidur. Kemana wanita itu.??

Akhirnya dia memutuskan untuk mencari angin

dan berdiri di pinggir balkon. Menatap hamparan

kota yang di hiasi gemerlapnya lampu malam.

"Minumlah.. agar kau lebih tenang."

Dev melirik, memandang Sherin yang tengah

berdiri di sampingnya sambil menyodorkan

segelas madu jahe merah.

"Apa itu.? Aku tidak terbiasa minum minuman

aneh atau jamu-jamuan.!"

"Ini bisa meredakan segala rasa lelahmu."

"Yang bisa meredakan rasa lelahku bukanlah

itu, tapi ada yang lain.."

Sherin menautkan alis bingung sambil mundur

saat Devan maju mendekat. Devan meraih gelas

berisi madu jahe itu lalu menghirup nya sesaat. Namun tidak lama dia meletakkan gelas itu di

atas meja bulat di belakang mereka.

"Devan.. apa yang kau inginkan.?"

Tubuh Sherin membentur dinding balkon saat

Devan semakin mendekat. Matanya menatap

tajam wajah tampan suaminya itu yang kini

menarik tubuhnya ke dalam rengkuhan nya

kemudian mendekapnya erat. Tubuh Sherin

membeku, irama detak jantungnya tiba-tiba

saja tidak beraturan. Tuhan.. pria ini memeluk

dirinya.? Devan memeluknya.?

Sherin masih terdiam tanpa membalas pelukan

itu, dia benar-benar syok di telan ketegangan.

Sampai akhirnya Devan melepaskan pelukannya.

Kini tangannya perlahan meraup wajah Sherin, menatap nya lekat dengan sorot mata yang

sangat kompleks dan tidak terjabarkan.

"Mulai saat ini, jagalah kehormatan mu hanya

untuk ku.! Dan aku tidak akan membiarkan mu berjalan sendirian.!"

Desis Devan berat sambil kemudian mengecup

lembut kening Sherin yang memejamkan mata.

Tidak lama keduanya saling pandang lekat, dan

seolah ada tarikan khusus, bibir mereka mulai

mendekat, semakin dekat..dan..akhirnya saling memagut lembut sedikit ragu dan gemetar.

Pyarr..!!

Seolah ada seribu bintang yang pecah dalam

otak mereka. Keduanya terhenyak sesaat, apa

ini, semanis dan selembut inikah ciuman ini.?

Sungguh, ini adalah kenikmatan nyata yang tak terbantahkan. Devan menggila, ciumannya kini

lebih intens dan bermain, namun dia mencoba

untuk tetap lembut dengan menikmati cecapan

per cecapan yang sangat memabukkan itu. Ini

benar-benar gila, bibir Sherin sangat manis dan selembut kapas, membuatnya tidak rela untuk

melepaskannya barang sedetikpun.

Lama-kelamaan permainannya semakin liar dan panas. Dia semakin menekan dan menjelajah.

Sherin yang belum berpengalaman sedikit kaget.

Dia tidak bisa mengatur nafasnya, dan mulai

megap-megap. Hal itu membuat otak Devan

berputar selagi dia melancarkan aksinya. Ini

sedikit aneh, kenapa permainan Sherin terkesan

kaku dan sangat awam. Dirinya juga memang

tidak berpengalaman, tapi setidaknya dia tahu

teknik berciuman yang menyenangkan.

Akhirnya Devan melepaskan pagutannya saat

Sherin sudah benar-benar kehabisan nafas.

Gadis itu tampak menghirup udara sebanyak-

banyaknya untuk mengisi paru-parunya. Devan

menatap kuat wajah Sherin yang memerah,

terlihat semakin cantik dan menggemaskan..

"Kenapa permainan mu sangat kaku.?"

Sherin mendongak, mata mereka kini bertemu.

Dengan wajah yang semakin memerah Sherin

melepaskan diri dari rengkuhan Devan, lalu

berlari ke dalam kamar..

***

Bersambung...

1
chatrine👀
thorrr lanjutan dari ank" Sherin sama devan ngk ada ya? soalnya novel kk bagus" semuaaa... menarik deh ceritanyaaa , abiss itu ngk bikin bosan... aku udah ulang" baca novelnya kk.. abis itu aku mau nunggu cerita dari anknya sherlin sama devan.. pleaseeee dibikin ya novelnya kak🥺🥺🙏😘🥰😍
Anonymous
Maaf saya kurang nyaman membacanya spasi antar tulisan jauh menurutku, thor tolong d perbaiki ya
Jio
Luar biasa
Jio
Lumayan
Nova Nurdin
bager teiung ah si sherin na oon hahah
Rizka Susanto
pak presdir multitalenta ternyata...., 😂
Asmainiati Pelis
aku nggak tau kapan mulai terbit novel ini,tp aku mulai membaca novel ini dari th 2021,sampai sekarang aku berulang kali baca cerita ini(2025),nggak ada bosannya,
Rizka Susanto
ada ya ibu kandung yg kya gtu.., 😌
Selamet Turipno
sudahlah sampai disini sajalah kalian baca caritaPEPEK ini
Jati Rianingsih
aku baca novel mu ini setiap tahun thooor dulu masih 1 juta yg like sekarang aku liat sudah 2 juta subhanallah. sehat selalu thooooor udah gak ada lagi kah gebrakan 2025 untuk novel terbaru?
Rizka Susanto
jangan pingsan ya km pengharum ruangan 😆😅
Rizka Susanto
klo mng Brian bneran cinta sama serin
harusnya percaya dunk sama serin,kan udh liat sdri klo Arnold udh babak belur dihajar serin,
logikannya klo serin berkhianat pst mrk udh diatas ranjang dunk bri..., km ini gmn sih😁
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Resti Yuliani
sebenrnya aku ga nyaman banget dengan spasi antar tulisannya... kejauhan buat aku, ga nyaman gitu bacanya
Siti Nina
Gak pengen berhenti baca ni novel ceritanya gak ngebosenin Keren banget 👍👍👍
Nuryati Yati
banyak yg pingsan 😆
Indri as
author pindah lapak atau bagaimana? kenapa gak lnjut ta buat novel?
Aseyrah Butik
Luar biasa
Siti Nina
Ya ampun bener" keren ceritanya 👍
Anggraeni Leea: bener bener keren cerita nya mbak.,sampe saya gak tau udah berapa kali bolak balik baca cerita ini🤭.,emang semua karya author Syan the best lah.,semua cerita nya sudah saya baca bolak balik😁
total 1 replies
Siti Nina
Wadidaw mantap 👍 nyuksep" kn jdi nya jdi ngakak byangin mereka berdua nyuksep 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!