Ini kisah tentang laki-laki psycopath yang tertarik dengan perempuan galak bernama Lexa Aldora. Laki-laki yang akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan. Bahkan dengan cara kotorpun akan ia lakukan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Kau aneh dan aku tidak suka. Kau pemaksa sampai membuatku heran. Aku siapa dan kamu siapa? Kita tidak memiliki hubungan apa-apa. Tapi kau tiba-tiba datang dan hadir lalu mengatakan jika aku adalah milikmu. Please, jangan bermimpi. Aku adalah milik diriku sendiri. Bukan milik mu Elden." - Lexa Ardola
"Kamu cantik dan kamu adalah milikku. Kamu indah dan kamu adalah milikku. Apapun yang ada di dirimu adalah milikku. Bahkan kematian mu akulah yang menentukannya. Larilah semampumu, maka aku akan datang untuk menemukan mu. Karena kau adalah milikku. Hanya milik seorang Elden Crishtian. Jika ada yang berani menyentuh mu, maka hanya ada dua pilihan yaitu sekarat di Rumah Sakit atau pulang dalam keadaan mati." -Elden Crishtian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Eva Fullandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Game (S1)
Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊
Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..
Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗
dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗
Happy Reading
***
Acara di aula dimulai. Semua siswa-siswa dengan anteng mengikutinya. Begitupun juga dengan Lexa yang duduk anteng dikursinya dengan membawa sebuah catatan buku kecil di saku seragam sekolahnya.
Sesekali Lexa juga mencatat beberapa hal yang menurutnya penting di buku kecilnya.
"Kita akan mulai games!" Ujar sang MC dengan semangat. Membuat Lexa yang semulanya menundukkan kepalanya langsung mengangkat kepalanya guna melihat apa yang terjadi didepannya.
"Jadi games ini akan di ikuti oleh empat orang. Dua siswa laki-laki dengan dua siswi perempuan. Jadi, yang mau ikut silahkan langsung maju dengan sukarela. Dan jika kalian menang, maka kalian akan mendapatkan sebuah hadiah." Ujar sang MC dengan semangat empat lima.
"Yey!!" Teriak seluruh siswa-siswi yang berada di dalam gedung.
"Eitsss, tapi kalian harus melakukan sebuah tarian terlebih dahulu untuk mendapatkan hadiahnya." Ucap sang MC lagi dengan gaya lihainya.
Tiba-tiba diperasaan Lexa, Lexa ingin mengikuti games itu. Apalagi ada hadiahnya. Lexa paling tidak tahan jika dengan sebuah hadiah.
"Dalam hitungan ke lima, kalian harus lari dan masuk kedalam lingkaran yang ada di lantai. Jadi, sistem ini, sistem rebutan ya." Jelas sanga MC lagi.
Beberapa siswa mulai berdiri dan mengambil posisi siap untuk berlari.
Lexa menatap sekelilingnya. Baiklah, tidak ada salahnya untuk mencobanya terlebih dahulu. Daripada tidak sama sekali.
Lantas, Lexa langsung berdiri dan bersiap untuk berlari juga.
"El, bukannya itu Lexa?" Ujar Rafael dengan menunjuk punggung seorang gadis mungil dengan rambut yang digulung indah dan rapi.
Elden yang semulanya hanya memejamkan kedua bola matanya langsung membuka kedua bola matanya begitu nama Lexa, gadis pujaannya disebut oleh Rafael.
"Lexa ikut gamesnya El. Apa lo tidak mau ikutan? Si Bram keliatannya juga tidak ikut games ini. Jadi ini bisa menjadi kesempatan lo bjat deketin Lexa." Ujar Rafael dengan menaik turunkan alisnya. Merasa bangga dengan apa yang ia katakan sebelumnya.
"Baiklah, kalian semua siap?!!" Teriak sang MC dengan semangatnya. Membuat acara semakin meriah.
"Satu."
"Dua."
"Tiga."
Baiklah, tidak ada salahnya juga Elden mengikuti games ini. Apapun akan Elden lakukan untuk bisa mendekati dan mendapatkan gadis pujaannya. Meskipun Elden tau, Elden bisa saja membawa paksa gadisnya.
"Empat."
Lantas Elden langsung berdiri. Membuat siswa-siswi kelas 12 dibuat cengo dengan apa yang dilakukan oleh Elden.
Apakah itu benar-benar Elden teman sekelasnya? Siswa paling populer dan most wanted ikut dalam games seperti ini?! OMG! Mereka tidak boleh melewatkan ini. Kapan lagi, sisea yabg terkenal dingin ikut dalam games seperti ini.
"Lima!"
Sontak saja semua siswa-siswi langsung berlari kedepan untuk mendapatkan tempat yang terbatas itu.
Dengan tubuhnya yang mungil dan langkah kakinya yang mungil Lexa dengan sekuat berlari kesana. Lexa, benar-benar merutuki dirinya sendiri. Kenapa Lexa harus sependek ini?!
Elden tersenyum tipis ketika berlari menuju kedapan. Namun, saat melihat Lexa yang terlihat sedikit kesulitan karena terdesak-desak, Elden langsung menarik dan megenggam jemari Lexa agar ikut berlari dengannya.
Bahkan Lexa begitu terkejut ketika jemarinya langsung ditarik oleh pria yang tidak ia kenal.
Dan berhasil!
Lexa dan Elden mendapatkan posisinya dan berada di dalam lingkaran yang sama. Membuat siswa-siswi histeris ketika melihat Elden megenggam jemari Lexa.
"Ciee ciee.." Ledek seluruh siswa-siswa yang berada di dalam aula. Apapagi dari angkatan kelas 12. Mereka dengan serempak dan kompak mengatakan cie cie.
Membuat Lexa langsung salah tingkah sendiri.
Lalu, Lexa langsung melepas gengaman jemari Elden di tangannya.
"Jangan pegang-pegang!" Ucap Lexa dengan galak.
Dan sontak saja membuat seluruh siswa-siswi yang mendengarnya langsung berkata cie cie lagi.
Karena tanpa Lexa sadari, Lexa berkata di dekat mix yang sedang menyala.
Lexa yang menyadari itu langsung merutuki kebodohan dan kecerobohannya sendiri.
"Baiklah kita sudah mendapatkan empat orang yang berpatusipasi dalam game ini. Elden Crishtian dari kelas 12 IPS 1 berpasangan dengan Lexa Ardola dari kelas 11 IPS 2. Lalu, disebelahnya ada Nanik Victory dari kelas 10 IPA 3 dengan Harry Jihannes dari kelas 12 IPS 3." Ucap sang MC memperkenalkan siapa saja yang ikut dalam game ini.
Kedua tangan Bram mengepal kuat ketika melihat apa yang sedang terjadi tadi. Melihat Lexa dan Elden membuat Bran terbakar oleh api cemburu. Tatapannya menajam dengan rahang yang mengeras.
"Santai Bro. Lexa milik lo. Lo jangan khawatir. Lo tau sendiri bukan, kalau Lexa cuman sayang lo." Ujar teman Bram dengan menepuk pelan pundak Bram. Berusaha meneangkan emosi Bram yang siap meledak-ledak.
Sedangkan Rafael yang melihat Nanik bersama Harry musuh bubuyutanya membuat Rafael mengumpat kasar. Sungguh, meskipun Rafael bermain dengan wanita lain, tetap saja Rafael tidak terima jika melihat Nanik bersama laki-laki lain.
Rafael dan Elden itu memang sebelas dua belas. Sama-sama tipe pencemburu dengan rasa egois yang akut.
"Selamat untuk kalian yang telah berhasil untuk ikut game ini. Jadi apa kalian siap untuk mengikutinya?" Tanya sang MC.
Nanik dan Harry mengangguk. "Siap!"
Sedangkan Lexa hanya mengangguk dengan malas. Sungguh, moodnya benar-benar hancur sekarang. Jika Lexa tau Elden mengikuti game ini, lebih baik Lexa tadi tidak mengikutinya.
Elden hanya menjawab dengan tatapan wajahnya yang datar. Sang MC yang tau dengan siapa itu Elden hanya bisa memakluminya. Sang MC juga tidak punya keberanian untuk berdebat dengan masalah kecil seperti ini.
"Jadi, game yang pertama harus kalian lakukan adalah menari ayam goreng bersama tanpa harus keluar dari lingkaran ini." Ujar San MC.
Membuat kedua bola mata Lexa langsung melotot saking terkejutnya.
Bagaimana bisa Lexa menari ayam goreng bersama dengan Elden tanpa keluar dari dalam lingkaran ini sedangkan lingkaran ini saja sangat kecil?!
***
Jangan lupa follow instagram mereka ya 🤘
@eldencrishtian
@lexacrishtian
@garvincrishtian
@seancrishtian
@daracrishtian
@kenzocrishtian
@crownedeagle_03
Yang mau ngobrol dengan Visual Psycopath Vs Cewek Galak atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Elden, Lexa, Bram dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain Psycopath Vs Cewek Galak dan menambah teman disana 😊
Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman..
sayang ya pemeran utamanya bukan bram.
kasian amat ini ya keadaan yg penuh cinta ga bisa bertahan lama