Samudera Biru

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

CEKLEK...

"Appa!" seru Sam saat pintu ruang kerja Reza terbuka.

"Dede udah pulang? katanya besok" tanya si Gajah pada Tutut kesayangan.

"Iya, ada masalah kecil, jadi pulang ngedadak"

"Sama Biru?" tanyanya lagi yang di jawab anggukan kepala.

"Dede bawa Biru kesini, dede gak bisa umpetin dia lama-lama, gak apa-apa, kan?"

Reza mengernyitkan dahinya, ini lebih awal dari tebakannya yang mengira jika Sam akan membawa Biru lain hari.

"Terus dia dimana?"

"Di kamar dede lah, ada kerjaan dikit" sahutnya yang langsung membuat Reza menepuk jidatnya sendiri.

"Amma langsung ke kamar kamu tadi, pasti mereka.... "

Belum sampai habis mendengar ucapan Reza, Samudera langsung bangun dari duduk dan berlari menuju kamarnya dengan sangat buru buru meninggalkan Gajah yang berdiri pasrah memikirkan pertemuan tak terduga dua pawang Rahardian.

.

.

.

"Bee..." Seru Biru sambil menangis di lantai dengan kepala Melisa di atas pangkuannya.

"Amma, ya ampun!"

Samudera langsung menggendong tubuh langsing kesayangan semua anggota keluarga itu keatas tempat tidurnya.

"Gak aku apa-apain kok, aku berani sumpah, Bee" ucap Biru dengan wajah basah air mata karna takut.

"Aku gak nyalahin kamu, kamu tenang ya sekarang ambil minyak angin di kotak obat laci meja TV" titah Sam yang langsung di jawab anggukan kepala.

Biru bergegas ke tempat yang di tunjuk suaminya itu untuk mengambil barang yang di maksud.

"Ini"

Sam mengoleskan minyak angin kearea hidung dan pelipis berharap Ammanya cepat sadar lalu membuka mata.

"Amma, ayo bangun" bisik Sam.

Kedatangan Reza yang baru saja masuk kedalam kamar Samudera membuat nyali Biru semakin ciut di tambah dengan kemiripan dia pria yang kini berada di sisi kiri dan kanan Melisa.

"Ra, bangun sayang" bisik Reza sambil menciumi pipi sang istri yang selalu nampak cantik di matanya.

"Appa, panggil dokter ya"

"Gak usah, tar juga sadar"

"Ra, kenalan dulu yuk sama cucu mantu, bangun ya sayang"

Sikap lembut penuh cinta yang di lakukan Reza selama ini terus menjadi contoh para keturunannya untuk bersikap baik pada wanitanya karna sadar betul jika kebahagiaan seorang istri adalah jantung rumah tangga.

"Mas, istri..." ucap Melisa saat ia sedikit mengerjapkan mata.

"Dede udah punya istri, mereka udah nikah seminggu yang lalu. Anaknya cantik dan baik yang pastinya pinter masak kaya kamu, mulai sekarang kamu ada saingan di dapur" kekeh Reza, ia tentu sudah tau semua tentang latar belakang Biru, termasuk siapa orang-tua kandungnya yang sudah meninggal akibat korban gempa bumi sepuluh tahun silam.

"Serius, gak lagi bohongin aku, Kan?" tanya Melisa meminta penjelasan.

"Mana berani aku bohongin kamu, Ra"

Melisa menoleh kearah Samudera, di wajah tampannya jelas terselip rasa cemas dan khawatir luar biasa, ia pun mengangguk saat paham arti sorot mata wanita kesayangannya itu.

"Dede kan suka iseng sama Amma" elak Melisa masih mencoba semua ini adalah kejahilan cucu juga suaminya.

"Yang di bilang Appa bener semua, Amma. Dede udah nikah dan itu istri dede, Amma jangan marah ya nanti dede bakal ceritain semuanya, Keh! "

Melisa membuang napas berat, kepalanya kini berdenyut ribuan kali lipat, mana bisa anak yang ia besarkan dengan penuh kasih sayang dan cinta hati ini sudah mengatakan sudah menikah.

"Jadi ini beneran? kalian gak lagi bohong"

Kedua pria tampan itu pun menggelengkan kepala secara bersamaan sambil tersenyum simpul lalu mencium pipi Melisa dengan berbarengan juga

"Amma bener-bener kaget dan masih gak percaya kamu sudah menikah, apalagi dengan gadis yang jelas belum Amma kenal" lirih Melisa dengan mata berkaca kaca.

"Sekarang dede kenalin ya"

Samudera meminta Biru untuk mendekat kearahnya saat gadis itu masih diam mematung menonton drama keluarga yang begitu hangat dan manis.

"Sini, Bee. Kenalin dulu ini Amma, yang dulu aku ceritain dan bikinin kamu pisang bakar tempo hari" jelas Sam.

Biru dengan cepat meraih punggung tangan Melisa untuk di cium takzim hal serupa pun ia lakukan pada Reza.

"Aku Biru, maaf sudah buat Amma pingsan barusan" sesalnya sambil menundukkan pandangan.

"Gak apa-apa, justru mereka berdua ini yang salah"

Melisa yang berusaha bangun langsung turun dari ranjang menggandeng tangan Biru menuju pintu kamar untuk keluar.

"Ra, Mau kemana?"

"Amma, istri dede mau di bawa kemana, oey"

"Kalian mau ngapain?" teriak Reza dan Sam bersama.

.

.

.

.

.

Nyusun HUKUMAN buat tutut dan gajah.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Eeeaaaaa 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

Pawang senior mulai ngasih ajaran sesat buat pawang senior 🤭🤭🤭🤭🤪

Like komennya yuk ramaikan.