NovelToon NovelToon
Kupu-kupu Malam Tapi Perawan

Kupu-kupu Malam Tapi Perawan

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:72.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Kamu berjanji tidak akan menyentuh aku! Kenapa kamu merenggut kesucian ku?"
"Apakah kamu benar-benar masih suci?"
Aurora dianugerahi kecantikan yang luar biasa, sebagai seorang wanita malam, dia menikmati rayuan dari berbagai lelaki, tapi hanya melayani lelaki yang amat kaya.
Namun Aurora memiliki rahasia besar, yaitu hingga sekarang dia tetap perawan.
Aurora menerima tawaran Rayyan untuk menjadi istri kontrak tanpa berhubungan fisik, namun rahasia Aurora hampir ketahuan oleh lelaki tersebut.
Tatapan Rayyan padanya semakin lama semakin panas... Membakar hatinya...
Bagaimana Aurora melanjutkan hubungan suami-istrinya dengan suami palsunya? Dan bagaimana dia mempertahankan keperawanannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Di Lewatkan Sayang

"Kamu berjanji tidak akan menyentuh aku! Kenapa kamu merenggut kesucian ku?"tanya Aurora yang lebih terdengar seperti protes.

"Apakah kamu benar-benar masih suci?"tanya Rayyan dengan wajah sinis.

"Jelas-jelas kamu yang telah merenggut kesucian ku!"ucap Aurora meninggikan suaranya yang bahkan terdengar lemah.

"Aku merenggut kesucian kamu? Mana mungkin? Begitu banyak pria yang kamu layani dalam satu tahun ini. Bahkan kamu melayani dua sampai tiga pelanggan dalam semalam. Lalu, bagaimana bisa kamu masih suci?"tanya Rayyan sengaja memancing Aurora agar mengatakan apa yang sudah disembunyikannya selama ini. Bagaimana Aurora masih perawan, sedangkan profesinya sebagai kupu-kupu malam? Benar-benar di luar nalar.

Aurora terdiam. Tidak bisa menjawab pertanyaan Rayyan. Rayyan sudah tahu tentang sisi kelam hidupnya, bahkan melihat dirinya yang akan masuk ke dalam kamar hotel bersama calon pelanggan nya. Mana mungkin Rayyan percaya jika Aurora mengatakan bukan dirinya yang akan melayani pelanggannya? Itulah yang ada di otak Aurora.

"Kenapa diam? Tidak bisa menjawab, 'kan?"tanya Rayyan yang terdengar seperti mencibir.

Tanpa berkata apapun lagi, pria itu keluar dari kamar itu. Sedangkan Aurora yang merasa tubuhnya terasa lemas masih diam di tempatnya berbaring tadi. Menatap langit-langit kamar tempatnya berbaring. Terlalu malas rasanya untuk bergerak karena tubuhnya yang terasa lemas.

Tak lama kemudian, Rayyan kembali masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan berisi semangkok bubur, teh hangat dan juga obat.

"Ayo makan! Biar kamu ada tenaga buat berdebat dengan aku,"ucap Rayyan meletakkan nampan yang dibawanya di atas nakas. Kemudian bermaksud membantu Aurora duduk.

"Jangan sentuh aku!"bentak Aurora menepis tangan Rayyan yang ingin menyentuhnya.

Rayyan membuang napas kasar membiarkan Aurora bangun sendiri.

"Akkh!"pekik Aurora saat mencoba untuk bangun, selimutnya melorot dan menampilkan tubuhnya yang polos. Aurora segera kembali menutupi tubuhnya.

"Tidak perlu histeris seperti itu! Aku sudah melihat seluruh tubuh kamu,"ujar Rayyan santai, langsung mengangkat tubuh Aurora dan mendudukkannya. Sedangkan Aurora memegang selimutnya erat agar tubuhnya tidak terekspos.

"Makanlah!"ucap Rayyan menyodorkan sendok berisi bubur. Tapi Aurora dengan wajah cemberutnya tidak mau membuka mulutnya. Rayyan membuang napas kasar melihat tingkah Aurora. Meletakkan sendok dan mangkok yang dipegangnya.

"Jika kamu tidak mau makan, maka aku saja yang memakan kamu,"ucap Rayyan, dengan cepat membuka t-shirt yang dipakainya, membuat Aurora membulatkan matanya.

"A..aku akan makan,"ucap Aurora cepat. Tubuhnya masih terasa remuk redam karena ulah Rayyan semalam. Tidak sanggup rasanya jika Rayyan sampai menggagahi dirinya lagi.

Rayyan tersenyum miring mendengar kata-kata Aurora. Namun pria itu sudah terlanjur membuka t-shirt nya. Mengekspos dada bidang dan perut ratanya. Aurora memalingkan wajahnya tidak mau melihat tubuh Rayyan.

"Pa.. pakai bajumu!"pinta Aurora.

"Kenapa? Kamu takut tergoda melihat tubuhku?"tanya Rayyan bernada narsistik.

"Najis. Aku tidak akan tergoda dengan tubuhmu itu. Cepat pakai bajumu!"ketus Aurora.

"Kalau aku tidak mau, kamu mau apa?"tanya Rayyan tersenyum miring, malah dengan sengaja mendekat pada Aurora, meletakkan tangannya di kanan dan kiri paha Aurora hingga wajahnya semakin dekat dengan Aurora

"Men.. menjauh dari ku!"pinta Aurora semakin gugup. Memegang erat selimut yang di pakainya.

"Kalau merasa tidak tergoda, kenapa ribut?"ujar Rayyan mengambil bubur di atas nakas, kemudian menyendok bubur itu dan mengarahkannya ke mulut Aurora.

"𝘼𝙠𝙪 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙣𝙤𝙧𝙢𝙖𝙡 𝙠𝙖𝙡𝙞! 𝘽𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙟𝙚𝙧𝙪𝙠 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙟𝙚𝙧𝙪𝙠. 𝙎𝙞𝙖𝙡! 𝙏𝙪𝙗𝙪𝙝𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧-𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙜𝙤𝙙𝙖. 𝘿𝙞𝙡𝙚𝙬𝙖𝙩𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜, 𝙙𝙞𝙥𝙖𝙣𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙖𝙢𝙗𝙖𝙝 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙥𝙚𝙣𝙖𝙨𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙣𝙩𝙪𝙝𝙣𝙮𝙖.. 𝘼𝙨𝙩𝙖𝙜𝙤𝙤𝙚... 𝙠𝙚𝙣𝙖𝙥𝙖 𝙤𝙩𝙖𝙠𝙠𝙪 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙢𝙚𝙨𝙪𝙢 𝙗𝙚𝙜𝙞𝙣𝙞?"gerutu Aurora dalam hati.

"Buka mulutmu dan makanlah! Atau aku yang akan memakan kamu,"ujar Rayyan.

Aurora memakan bubur di suapi Rayyan, hingga bubur itu tandas. Rayyan memberikan obat pada Aurora dan juga menyuruhnya meminum teh. Setelah selesai, Rayyan beranjak ke walk -in closet untuk mengganti pakaiannya. Tidak lama kemudian, Rayyan pun keluar dari walk-in closet. Pria itu menghampiri Aurora yang masih duduk bersandar di headboard ranjang.

"Aku harus kembali ke kantor. Jika ada perlu apa-apa, kamu panggil saja pelayan,"pesan Rayyan yang sudah rapi dengan pakaian kantornya.

Aurora tidak merespon kata-kata, Rayyan masih saja memalingkan wajahnya. Rayyan yang sudah terbiasa dengan sikap Aurora itupun segera keluar dari kamar itu tanpa menunggu jawaban dari Aurora.

"Dasar iblis brengseek! Mesum!"umpat Aurora setelah Rayyan keluar dari dalam kamar itu,"Eh..bagaimana dengan nasib Sumi semalam, ya? Aku akan mencari tahu gimana keadaan dia,"gumam Aurora saat teringat bahwa semalam dirinya tidak ikut masuk ke dalam kamar hotel untuk menemani Sumi melayani pelanggan. Dengan tubuh yang terasa masih lemas dan sakit, Aurora mencoba beranjak dari duduknya untuk mencari handphonenya.

"Haiss.. handphone aku mati,"gumam Aurora membuang napas kasar. Kemudian mencari charger untuk mengisi daya baterai handphonenya.

Disisi lain, Sumi nampak gelisah. Tidak tahu sudah berapa kali Sumi menghubungi Aurora, tapi nomor Aurora tetap tidak aktif.

"Kemana Aurora? Kenapa dia tiba-tiba menghilang? Aku cari di toko kue dan kafenya juga tidak ada. Nomor telepon nya juga nggak aktif. Untung saja pelanggan semalam tidak curiga padaku. Apa terjadi sesuatu pada Aurora? Tidak biasanya dia seperti ini,"gumam Sumi yang kebingungan mencari Aurora.

Sumi akhirnya keluar dari apartemen milik Aurora itu. Memutuskan untuk kembali ke kafe. Berharap Aurora ada di sana.

Sedangkan di kafe Aurora, nampak seorang pria tampan memasuki kafe itu dan duduk di salah satu meja yang kosong. Wajah tampan pria itu mencuri perhatian para pengunjung kafe. Seorang pelayan kafe bergegas menghampiri pria yang tidak lain adalah Aiden itu.

"Mau pesan apa, Tuan?"tanya seorang pelayan wanita dengan senyuman yang dibuat semanis mungkin.

"Cappucino dan.."Aiden terdiam sebentar, kemudian membuka buku menu dan menunjukkan dua macam kue yang ada di buku menu.

"Baik, pesanan anda akan segera kami antarkan,"ucap pelayan itu setelah menulis pesanan Aiden. Senyuman manis masih terpatri di bibirnya.

"Tunggu!"ucap Aiden saat pelayan itu hendak pergi.

"Iya, ada apa, Tuan?"tanya pelayan itu.

"Dimana Aurora? Bisa aku bertemu dengan dia?"tanya Aiden yang memang tujuannya datang ke kafe Aurora kali ini memang untuk bertemu dengan Aurora.

"Nona belum datang, Tuan,"jawab pelayan itu.

"Kapan dia datang?"tanya Aiden yang sangat penasaran pada Aurora.

Aiden sangat yakin, wanita di klub semalam yang bernama Kenanga adalah Aurora. Karena dari segi wajah dan bentuk tubuhnya, kedua wanita itu sama. Walaupun Aiden melihatnya dari kejauhan, Aiden sangat yakin jika Aurora dan Kenanga adalah orang yang sama.

"Biasanya pukul satu siang sudah datang Tuan,"sahut pelayan itu jujur.

"Apa hari ini dia akan datang?"tanya Aiden setelah melirik arloji di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul dua siang.

"Saya kurang tahu, Tuan,"sahut pelayan itu.

"Bisa saya minta nomor teleponnya?"tanya Aiden melempar senyum manis andalannya yang membuat para wanita terpikat olehnya.

"Maaf, Tuan, saya tidak tahu nomor telepon nona Aurora,"sahut pelayan itu yang memang tidak mengetahui nomor telepon majikannya.

"Bagaimana dengan alamat rumahnya?"tanya Aiden yang tidak mau menyerah sebelum mendapatkan keinginannya.

"Saya juga tidak tahu, Tuan,"sahut pelayan itu seraya menggelengkan kepalanya.

"Apa ada karyawan kafe ini yang tahu nomor telepon atau alamat rumahnya?"tanya Aiden yang belum menyerah juga.

"Hanya manager kafe yang tahu, Tuan,"sahut pelayan itu jujur.

"Kalau begitu, bisa saya bertemu dengan manager kafe ini?"tanya Aiden lagi.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Ayuwandira
luar biasa sanget menghibur, dan aku gak bikin bosan tuk membacanya lagi🥰🥰🥰🥰❤
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Imeliya Novi
penasaran
Imeliya Novi
mampir
雅婷郭
haish bang rayam pasti terpesona sama neg Ara wkkk
雅婷郭
udah 2x baca tp g bosen ttp lucu klo dah ktmu mamai Zayn wkk
Ramona C Subrata
luar biasaa bangett seru dan g pengen tamat
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Lidayanti Affandi
😍😍😍
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Erna Yunianingsih
Luar biasa
Erna Yunianingsih
Lumayan
Eneng Marlina
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Darus Marzuki
teringat sama mantan🤭
Muldiah Diah
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
syisya
udah mampir kak, ini lagi baca bab 61
Meliana Siregar
Ntuuh si Bima beneran tentara yaa...kog gak tegas, selalu cuma bilang "sudahlah bu...malu dilihat orang" amboii jelas2 dia yg nyamperin...malah kalimatnya gitu doank...emaknya udah maki maki orang panjang lebar...aaiihh lelaki macam apa itu...
Meliana Siregar
Jadi illfeel ma tokoh Aurora, udah tukang tidur...kesannya sok dan kyk gak bersyukur
𝘈𝘳𝘪𝘯𝘢 𝘒𝘢𝘪𝘳𝘪𝘯𝘢
p
Meriam Tehupelasury
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Samaniah
🤣🤣🤣🤣🤣
FAUZY
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Viidha
ya Allah seketika ingat sama mulus pedas nya Andi🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!